terkendali sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Kondisi jangka panjang ini
bisa dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Selalu tegang.
Uring-uringan.
Sulit konsentrasi.
Kelelahan.
Sakit kepala.
Mual.
Diare.
Sakit perut.
Gemetaran.
Mulut kering.
Napas pendek.
Mudah terkejut.
Keringat berlebihan.
Insomnia.
Rasa cemas merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada semua orang. Namun apabila seseorang
selalu mengkhawatirkan segala sesuatu dan kecemasannya tidak kunjung hilang sampai
berdampak pada kehidupannya sehari-hari, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter agar dapat
ditangani dengan tepat.
Pernah mengalami trauma, misalnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta
perundungan (bullying).
Adanya aktivitas berlebihan dari bagian otak yang mengendalikan emosi dan tingkah
laku.
Senyawa serotonin dan noradrenalin yang tidak seimbang dalam otak penderita.
Faktor keturunan. Orang yang memiliki kerabat dekat dengan gangguan kecemasan
umum memiliki risiko 5 kali lebih besar untuk mengalami kondisi sejenis.
Jenis kelamin. Wanita juga dipercaya lebih rentan untuk menderita gangguan ini.
Kecemasan yang tidak berkaitan dengan kondisi psikologis lain (seperti PTSD atau
serangan panik), penyakit tertentu, maupun penggunaan obat-obatan terlarang.
Pengobatan Gangguan Kecemasan Umum
Terdapat 2 langkah utama dalam menangani gangguan kecemasan umum, yaitu melalui terapi
psikologis dan obat-obatan. Kedua langkah ini biasanya akan dikombinasikan sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Terapi perilaku kognitif (CBT) merupakan metode yang paling efektif dalam menangani
gangguan kecemasan umum. Melalui terapi ini, penderita akan mengenali dan memahami
dampak masalah, perasaan, dan perilakunya terhadap satu sama lain. Teknik-teknik khusus untuk
mengatasi kecemasan juga akan diajarkan dalam CBT, misalnya teknik merelaksasikan otot yang
tegang dengan cepat saat berada dalam situasi pemicu kecemasan.
Selalu tegang.
Uring-uringan.
Sulit konsentrasi.
Kelelahan.
Sakit kepala.
Mual.
Diare.
Sakit perut.
Gemetaran.
Mulut kering.
Napas pendek.
Mudah terkejut.
Keringat berlebihan.
Insomnia.
Rasa cemas merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada semua orang. Namun apabila seseorang
selalu mengkhawatirkan segala sesuatu dan kecemasannya tidak kunjung hilang sampai
berdampak pada kehidupannya sehari-hari, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter agar dapat
ditangani dengan tepat.
Pernah mengalami trauma, misalnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta
perundungan (bullying).
Adanya aktivitas berlebihan dari bagian otak yang mengendalikan emosi dan tingkah
laku.
Senyawa serotonin dan noradrenalin yang tidak seimbang dalam otak penderita.
Faktor keturunan. Orang yang memiliki kerabat dekat dengan gangguan kecemasan
umum memiliki risiko 5 kali lebih besar untuk mengalami kondisi sejenis.
Jenis kelamin. Wanita juga dipercaya lebih rentan untuk menderita gangguan ini.
Kecemasan yang tidak berkaitan dengan kondisi psikologis lain (seperti PTSD atau
serangan panik), penyakit tertentu, maupun penggunaan obat-obatan terlarang.
Terapi perilaku kognitif (CBT) merupakan metode yang paling efektif dalam menangani
gangguan kecemasan umum. Melalui terapi ini, penderita akan mengenali dan memahami
dampak masalah, perasaan, dan perilakunya terhadap satu sama lain. Teknik-teknik khusus untuk
mengatasi kecemasan juga akan diajarkan dalam CBT, misalnya teknik merelaksasikan otot yang
tegang dengan cepat saat berada dalam situasi pemicu kecemasan.