UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2012
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia merupakan salah satu komponen penting dalam menjalankan
operasional perusahaan, manusia berperan dalam mejalankan semua aktiva dalam
perusahaan. Jikalau diperhatikan, mulai dari aktiva yang berwujud maupun tidak
berwujud, semuanya dikendalikan oleh manusia. Karena jikalau tidak dijalankan
atau dikendalikan oleh manusia tidaklah aktiva tersebut dapat beguna dan
menghasilkan laba perusahaan.
Kemampuan manusia menjalankan semua aset ini tentunya menjadi
sumber daya manusia (SDM) bagi perusahaan untuk mengola kegiatan
operasinalnya. Sumber Daya Manusia mempunyai kemampuan, kebijaksanaan
dan atau daya intelektual yang tinggi sehingga mempunyai arti penting dan
peranan yang sangat besar dalam mengelola perusahaan.
Akuntansi sumber daya manusia adalah pengukuran nilai sumber daya manusia
di dalam perusahaan, termasuk bagian bagian laporan yang menggambarkan isu-
isu seperti biaya-biaya dan keuntungan dari pelatihan, mutasi karyawan, nilai
pengetahuan karyawan, dll (Ikhsan, 2008).
Akuntansi sumber daya manusia berarti akuntansi untuk manusia sebagai suatu
sumber dari organisasi (Tunggal, 1995). Akuntansi sumber daya manusia adalah
proses pengidentifikasian dan pengukuran data mengenai sumber daya manusia
dan pengkomunikasian sumber daya ini terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan (Harahap, 2008).
Dari definisi diatas, terkandung tiga pengertian akuntansi sumber daya manusia,
yaitu :
a. Metode Monetary
Metode ini bertujuan untuk menilai nilai real yang mungkin dapat
diperoleh atas biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh, merekrut, melatih
dan mengembangkan sumber daya manusia, terbagi atas :
T
I (t )
Vt = ∑ t−r
t=τ (1 + r )
Keterangan :
Vr = nilai sumber daya manusia seseorang pada usia “r”
I(t) = pendapatan seseorang sampai pensiun
r = tingkat diskon khusus untuk seseorang
T = umur pensiun
2. Adjusted discounted future wages method (pendiskontoan upah dimasa
mendatang. Kegunaan metode ini adalah untuk menunjukkan bahwa
perbedaan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba disebabkan
oleh perbedaan prestasi sumber daya manusia. Efficiency factor
merupakan perbandingan antara ROI suatu perusahaan dibandingkan
dengan keseluruhan perusahaan salam suatu ekonomi pada periode
tertentu.)
RF RF RF RF RF
Efficiency Ratio = 5 +4 +3 +2 +
RE RE RE RE RE
.. ........... .. ............ .. .......... ............... ......
15
Keterangan :
Keterangan :
A = nilai SDM bagi suatu organisasi formal
N = Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan organisasi
t = saat sekarang
T = jangka waktu karyawan meninggalkan organisasi
Gi (t) = nilai jasa yang diberikan oleh seseorang I pada waktu t kepada organisasi
Ei (t) = semua kompensasi yang diberikan kepada karyawan
X (t) = nilai jasa individu pada saat ini
r = tingkat bunga4. Discounted future value (metode ini digunakan untuk menilai
seberapa besar pengembalian yang akan diperoleh perusahaan nantinya atas rata –
rata kontribusi SDM).
4. Goodwill methods (metode ini digunakan untuk mengalokasikan nilai
goodwill terhadap aktiva SDM dan aktiva non-SDM).
b. Metode nonmoneter
Di sini setiap sumber daya manusia dibuat buku, file, atau personal
recordnya yang berisi tentang keahlian, pengalaman, pendidikan, jabatan yang
sudah pernah dicapai, dan lain-lain.
6.Model Likert-Bowers
Akuntansi sumber daya manusia merupakan suatu teori yang masih sering
dipertanyakan keabsahannya. Disatu sisi, sumber daya organisasi tidak akan
mendatangkan laba seperti yang diinginkan oleh perusahaan apabila perusahaan
tidak memiliki sumber daya manusia yang berkompeten untuk mengelolanya.
Disisi lain timbul permasalahan mengenai pendefinisian, pengukuran maupun
pengalokasian sumber daya manusia tersebut.
2. Di tahun 1980, muncul persaingan akademik dan industri antara Jepang dan
Amerika. Jepang mengalami kemajuan yang pesat dibanding Amerika karena
kebanyakan perusahaan di Jepang memandang manusia sebagai aset dan
mengelola sumber daya manusia tersebut, sehingga berpengaruh pada peningkatan
produktifitas karyawan tersebut (Ikhsan ,2008).
a. Definisi
b. Keterukuran
Sumber daya manusia sangat penting untuk diukur karena bermanfaat bagi
manajemen perusahaan. Pengukuran ini bermanfaat untuk menunjukkan nilai
sumber daya manusia dan mendorong para eksekutif untuk mengoptimalkan
pemanfaatan seluruh sumber daya manusia seperti halnya sumber daya yang lain.
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi
(IAI, 2009).
1. Flamholtz’s Theory
a. Relevansi
c. Keandalan
• Tidak ada set praktek akuntansi yang baik atau standar untuk mengukur nilai
sumber daya manusia. Dalam kasus akuntansi keuangan, ada standar tertentu yang
ditetapkan setiap organisasi berikut. Namun, dalam kasus akuntansi sumber daya
manusia tidak ada standar seperti itu. Oleh karena itu, berbagai organisasi yang
mengadopsi penilaian aset manusia menggunakan model mereka sendiri. Dengan
hasil tersebut, nilai aset manusia dari dua organisasi mungkin tidak sebanding.
• Perhitungan aset manusia didasarkan pada asumsi bahwa karyawan dapat tetap
berada dalam organisasi untuk periode tertentu. Namun, asumsi ini mungkin tidak
berlaku dalam konteks hari ini karena mobilitas sumber daya manusia meningkat.
Namun, banyak dari masalah ini adalah alami atau suatu sikap yang alami. Ini
dapat diatasi dengan mengembangkan iklim organisasi yang sesuai dengan budaya
Selain itu belum ada metode yang pas untuk mengukur nilai sumber daya
manusia itu sendiri sehingga nilai yang akan ditampil atau diakui menjadi
berbeda. Tidak hanya itu jika Sumber daya manusia diakui sebagai aktiva maka
akan mengalami kesulitan bagaimana cata melakukan amortisasinya.