Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
pekerjaan orang tua 70% petani, 20% pedagang, 10% PNS dengan uang sekolah Rp
60.000,00/bulan. Berdasarkan hasil observasi dengan pihak sekolah dan hasil pengamatan tim
yang berkunjung ke sekolah tersebut, minat baca para siswa di yayasan ini sangat rendah, dan
faktor penyebabnya salah satunya adalah tidak tersedianya perpustakaan di yayasan tersebut.
Hanya ada satu ruangan dengan kondisi yang sangat minim tempat menyimpan buku dengan
tata letak yang tidak beraturan. (Kondisi ruangan dapat dilihat pada lampiran).Pihak sekolah
mengatakan bahwa ada rencana mereka untuk membuat satu perpustakaan bagi seluruh
tingkatan sekolah. Ruangan untuk perpustakaan itu sendiri sebenarnya sudah mereka
persiapkan, tetapi belum dapat dirampungkan berhubung keterbatasan dana dan
ketidakmampuan dalam mengelola perpustakaan. Mereka belum memiliki fasilitas
perpustakaan seperti rak buku, meja dan kursi, juga buku-buku pengetahuan umum. Dari
hasil wawancara tim dengan pihak sekolah (kepala sekolah dan guru-guru), mereka sangat
mengharapkan melalui tim pengabdian agar dapat kiranya menindaklanjuti kebutuhan mereka
melalui pengadaan fasilitas perpustakaan seperti rak buku, meja, kursi dan buku-buku yang
berkenaan dengan pengetahuan umum seperti biografi tokoh-tokoh inspiratif, motivasi, novel,
buku panduan penggunaan internet, dan buku bacaan lainnya. Mereka juga mohon agar
diberikan pelatihan tentang bagaimana mengelola perpustakaan agar dapat berjalan dan
tertata dengan baik.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi di atas maka yang menjadi permasalahan mitra adalah
rendahnya minat baca siswa karena belum adanya fasilitas perpustakaan yang memadai di
Yayasan Pendidikan Harapan Bangsa baik dari segi kondisi ruangan maupun jumlah dan
jenis buku, juga belum adanya manajemen perpustakaan yang memadai.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perpustakaan
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah.
Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih
umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota
atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian
banyak buku atas biaya sendiri. Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain
buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat
penimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape
audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses
gudang data CD-ROM dan internet.
Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu
pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.
Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk
mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung
perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku
tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data
yang bisa diakses lewat jaringan komputer).
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan
efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan
sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi
proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait
dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar
yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana
pendidikan.
4
Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan
sosial dan politik
Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota
keluarga dan masyarakat yang lebih baik
Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat
menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia
Dapat meningkatkan tarap kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya
Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam
pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa
Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan
pribadi dan sosial.
5
C. Konsep Dasar Manajemen Perpustakaan
Pada hakekataya manajemen adalah suatu kegiatan untuk mencapat tujuan, melalui
kerja orang-orang lain. Secara lebih terperinci dapat dinyatakan, bahwa manajemen meliputi
perancangan dan sifat-sifat usaha kelompok dalam rangka untuk mencapai tujuan, tetapi
dengan penggunaan modal berupa, waktu, uang, material dan juga hambatan yang dijumpai,
seminim mungkin. Dengan kata lain konsep dasar manajemen adalah perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian suatu aktivitas yang bertujuan untuk
mengalokasikan sumber daya sehingga mempunyai nilai tambah. Di lingkungan sekolah,
misalnya kita saksikan bahwa manajemen lebih memusatkan perhatian kepada upaya
penggerakan dan pemberdayaan sumber daya manusia (human resources empowering and
motivating), sedangkan administrasi lebih terfokus kepada pelaksanaan aspek-aspek
substantif seperti kurikulum, perlengkapan, keuangan sekolah, dan aktivitas rutin lain
(Sergiovanni, dalam Burhanuddin, 2002). Jadi, manajemen dapat diartikan sebagai tindakan
untuk mencapai tujuan melalui usaha-usaha orang lain.
Dalam kaitannya dengan perpustakaan sekolah, manajemen perpustakaan sekolah
pada dasarnya adalah proses mengoptimalkan kontribusi manusia, material, anggaran untuk
mencapai tujuan perpustakaan. Karena perpustakaan sekolah sebagai sub sistem dari sebuah
organisasi, dalam hal ini yaitu sekolah, tentunya tujuan perpustakaan sekolah harus terlebih
dahulu didefinisikan secara jelas. Pendefinisian secara operasional. dari manajemen dapat
dilakukan dalam bentuk program yang akan dilaksanakan beserta sasaran yang konkret dan
operasional. Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, maka kegiatan manajemen.
perpustakaan sekolah dapat dilaksanakan atau. direalisasikan.
Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan dan lembaga penyedia informasi akan
memiliki kinerja yang baik apabila didukung dengan manajemen yang memadai, sehingga
seluruh aktivitas lembaga akan mengarah para upaya pencapaian tujuan yang telah
dicanangkan.
Untuk mengelola sebuah perpustakaan diperlukan kemampuan manajemen yang baik,
agar arah kegiatan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kemampuan manajemen itu juga
diperlukan untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang berbeda dan mampu
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengetahuan dasar dalam mengelola perpustakaan
agar berjalan dengan baik adalah ilmu manajemen, karena manajemen sangat diperlukan
dalam berbagai kehidupan untuk mengatur langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh
seluruh elemen dalam suatu perpustakaan. Oleh karena itu dalam proses manajemen
diperlukan adanya proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
6
kepemimpinan (leadership), dan pengendalian (controlling). Di samping itu, manajemen juga
dimaksudkan agar elemen yang terlibat dalam perpustakaan mampu melakukan tugas dan
pekerjaannya dengan baik dan benar.
Manajemen adalah merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Stoner). Oleh
karena itu, apabila proses dan sistem perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan tidaka baik, maka proses manajemen secara keseluruhan tidak lancer, dan proses
pencapaian tujuan akan terganggu dan mengalami kegagalan.
Dalam penerapannya di perpustakaan , Bryson (1990) menyatakan bahwa manajemen
perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya
manusia, informasi, sistem dan sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi manajemen,
peran dan keahlian. Dari pengertian ini, ditekankan bahwa untuk mencapai tujuan, diperlukan
sumber daya manusia, dan sumber-sumber nanmanusia yang berupa sumber dana, teknik atau
sistem, fisik, perlengkapan, informasi, ide atau gagasan, dan teknologi. Elemen-elemen
tersebut dikelola melalui proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian, yang diharapkan mampu mengahsilkan produk berupa
barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna.
D. Perpustakaan Sekolah
Pengertian perpustakaan sekolah secara umum adalah sebuah tempat yang
menyediakan koleksi literatur yang berguna bagi pendidikan di sekolah. Keberadaannya pun
menyatu dengan lingkungan sekolah, serta hanya bisa diakses oleh civitas akademika sekolah
yang bersangkutan.
Dari pengertian perpustakaan sekolah tersebut, menunjukkan bahwa perpustakaan
sekolah adalah sebuah tempat eksklusif yang tidak memungkinkan orang di luar sekolah
untuk mengaksesnya. Dalam arti, orang di luar sekolahan tidak memiliki hak untuk
menikmati koleksi perpustakaan serta meminjam koleksi yang ada tersebut bagi kepentingan
pribadinya.
Adanya pengertian perpustakaan sekolah yang demikian eksklusif tersebut, bertujuan
untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para guru dan siswa untuk menikmati
koleksi perpustakaan. Di samping itu, hal tersebut untuk memudahkan administrasi dan
pencatatan transaksi peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan.
7
Perpustakaan sekolah adalah salah satu bagian kelengkapan yang harus ada di setiap
lembaga pendidikan formal di berbagai tingkatan. Karena perpustakaan dianggap sebagai
guru kedua, setelah guru yang ada di sekolah tersebut. Hal ini disebabkan perpustakaan
adalah sebuah tempat di mana di dalamnya terdapat banyak ilmu pengetahuan yang sangat
bermanfaat bagi siswa untuk diketahui.
Perpustakaan sekolah merupakan sarana informasi bagi siswa dan para pengajar yang
ada di lingkungan sekolah untuk menunjang proses belajar mengajar. Perpustakaan Sekolah
adalah perpustakaan yang ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang
pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Keberadaan perpustakaan sekolah tentu membuat bertambahnya pengetahuan dan daya
kreativitas siswa serta guru dalam mengembangkan ilmunya. Karena salah satu fungsi
perpustakaan, adalah fungsi informasi dan fungsi pendidikan. Sedangkan menurut Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0103/0/1981 fungsi perpustakaan
sekolah adalah: (a) Sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, (b) pusat penelitian sederhana,
(c) pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan, (d) tempat rekreasi.
8
d. adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan
e. adanya wewenang dan tanggung jawab
f. adanya pendelegasian wewenang
g. adanya hubungan satu. sama lain
h. adanya penempatan. orang yang akan melakukan pekerjaan
i. adanya tata tertib yang harus ditaati
Jika ditilik dari beberapa aspek di atas, organisasi adalah wadah kegiatan adminsitrasi
dan manajemen, sedang administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan kerja
yang dilakukan oleh semua tenaga yang ada dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Manajemen adalah keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka
pencapaian tujuan. yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang-orang lain dalam
organisasi. Manusia merupakan unsur terpenting dalam proses administrasi karena bertindak
sebagai tenaga penggerak.
1) Unsur Organisasi
Beberapa ahli manajemen memandang bahwa unsur orgamsasi sangat penting. Dari unsur-
unsur vang ada, maka tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik. Adapun unsur organisasi
adalah sebagai berikut.
a. Manuasia artinya organisasi baru ada jika ada unsur manusia, jika adamanusia yang
bekerja sama, ada yang memimpin dan ada yang dipimpin
b. Sasaran, artinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang dicapai secara bersama-sama.
c. Tempat kedudukan artinya organisasi baru ada jika, ada tempat dan kedudukannya secara
tetap ataupun secara sementara.
d. Pekerjaan, artinya organisasi baru ada jika ada pekerjaan yang akan dikerjakan serta,
adanya pembagian kerja secara jelas, apa dikerjakan siapa atau siapa mengerjakan apa.
e. Teknik, artinya organisasi baru ada jika terdapat unsur-unsur teknis.
f. Struktur, artinya organisasi baru ada, jika ada hubungan antara manusia yang satu dengan
yang lain sehingga tercipta organisasi.
g. Lingkungan, artinya organisasi baru ada jika ada lingkungan yang saling mempengaruhi
misalnya sistem kerjasama sosial.
9
2) Struktur Organisasi
Apabila suatu. organisasi hanya terdiri atas dua orang dan tujuan yang akan dicapai juga
hanya sederhana, maka belum diperlukan struktur organisasi. Jika kelompok orang yang
bekerjasama jumlah besar, dan tujuan yang akan dicapai luas, maka struktur organisasi yang
tersusun rapi mutlak perlu. Struktur organisasi ialah suatu kerangka yang menunjukkan
semua tugas kerja untuk mencapai tujuan organisasi, hubungan antara fungsi-fungsi tersebut,
serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota, organisasi yang melakukan tiap-tiap
tugas kerja tersebut. Struktur organisasi diperlukan untuk memberi wadah tujuan, misi, tugas
pokok dan fungsi. Jika fungsi yang diselenggarakan berlangsung secara terus menerus, maka
harus dilembagakan agar memungkinkan berlakunya fungsionalisasi yang menjadi landasan
peningkatan efisiensi dan efektivitas organisasi. Fungsionalisasi menentukan orang-orang
yang harus bekerjasama, serta pemrakarsa kerja sama tersebut. Atau, secara fungsional
seseorang bertanggung jawab atas suatu bidang dalam organisasi, dan memerlukan kerja
sama dengan pemegang tanggung jawab bidang lain.
3) Organisasi Perpustakaan
Setiap perpustakaan, baik kecil maupun besar, perlu diatur dan ditata dengan baik, sehingga
pelaksanaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Pengetahuan
tentang seluk-beluk, pelaksanaan, dan teknik kepustakawanan disebut organisasi dan.
administrasi perpustakaan. Semua kepala perpustakaan dan kepala unit kerja dalam
perpustakaan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang organisasi dan
administrasi perpustakaan, sehingga dapat melaksanakan tugas pimpinan dengan baik. Untuk
dapat memperoleh hasil yang baik, diperlukan kemauan dan kemampuan tenaga untuk
bekerjasama sehingga dalam suatu organisasi perpustakaan perlu ada pembagian tugas untuk
pelaksanaan yang meliputi:
a) beban kerja yang harus dipikul
b) jenis pekerjaan yang bcragam
c) kebutuhan berbagai macam spesialisasi
Pembagian tugas, hendaknya dilaksanakan sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan bakat
orang-orang yang tersedia di dalam organisasi. Meskipun ada pembagian tugas, namun
keseluruhan beban kerja harus dilaksanakan sebagai satu kesatuan yang bulat sehingga perlu
ada pertimbangan ekonomis dengan memperhatikan masalah-masalah di lingkungan
perpustakaan sebagai berikut:
a. produktivitas kerja
10
b. efisiensi
c. efektivitas
d. penegakan disiplin kerja
e. kegairahan kerja
f. kecepatan layanan
g. kualitas layanan
h. kepuasan pemakai
Kepala perpustakaan harus mengetahui kapasitas, bakat dan potcnsi bawahannya agar usaha
pengembangan meniadi lebih terarah. Tugas terpenting seorang pimpinan di lingkungan
perpustakaan. adalah mengambil keputusan: pimpinan tertinggi mengambil keputusan yang
bersifat menyeluruh, sedang pimpinan tingkat terendah mengambil kcputusan yang
implikasmya terbatas pada unit organisasi yang dipimpinnya. Dalam organisasi perpustakaan
maka agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik, pimpinan perpustakaan perlu
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut.
3) Rincian Kegiatan
Semua kegiatan kerja yang harus dilakukan untuk melaksanakan tugas pokok harus
disusun secara lengkap dan terinci. Selain itu, harus, dibedakan antara kegiatan kerja yang
penting dan kurang penting, kegiatan kerja utama dan penunjang.
11
4) Pengelompokan Kegiatan Kerja
Kegiatan kerja yang erat hubungannya satu sama lain dikelompokkan, dan pengelompokan
ini disebut fungsionalisasi. Setelah tersusun, dilakukan:
a. pengadaan personel.
b. penyediaan anggaran
c. penyediaan peralatan
d. penyusunan sistem hubungan kerja
e. penyusunan prosedur dan tata kerja
12
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
A. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah:
1. Meningkatkan fasilitas dan kapasitas perpustakaan SMA dan SMK Swasta Harapan
Bangsa Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat, terutama dalam hal jenis dan kualitas
buku serta kondisi ruang perpustakaan yang nyaman dan memadai.
2. Meningkatkan kemampuan manajemen perpustakaan bagi perangkat-perangkat yang
ada di SMA dan SMK Swasta Harapan Bangsa Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat.
B. Manfaat Kegiatan
Dari pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan setiap sekolah yang menjadi sasaran akan
mendapatkan manfaat berupa:
1. Terbukanya akses bagi siswa terhadap informasi-informasi (melalui koleksi buku dan
bahan bacaan) sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas siswa di SMA dan
SMK Swasta Harapan Bangsa
2. Meningkatkan minat baca para siswa di SMA dan SMK Swasta Harapan Bangsa,
dengan disediakannya perpustakaan yang nyaman.
3. Meningkatkan kemampuan para perangkat sekolah di SMA dan SMK Swasta
Harapan Bangsa dalam hal manajemen perpustakaan sehinga mereka dapat
mengembangkan perpustakaan di sekolah mereka pada masa yang akan datang.
13
BAB IV
METODE PELAKSANAAN
A. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dari kegiatan pengabdian ini secara umum adalah SMA dan SMK
Swasta Harapan Bangsa yang terletak di Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat. Secara
khusus, khalayak sasaran pengabdian terdiri dari para guru dan siswa berdasarkan berbagai
pertimbangan seperti manfaat pengabdian terhadap guru dan siswa secara keseluruhan,
sustainability (keberlanjutan), sumber daya yang dimiliki tim Politeknik (kompetensi dan
keuangan), serta visi dan misi Politeknik Negeri Medan.
SMA dan SMK Swasta Harapan Bangsa saat ini memiliki jumlah siswa dari kelas X
hingga kelas XII sebanyak 593 siswa, dimana 90% dari siswanya tersebut berasal dari
keluarga pra sejahtera. Jumlah guru yang dimiliki sebanyak 22 orang, dengan rincian 6 orang
guru tetap dan 16 orang guru tidak tetap, ditambah 2 orang staf tata usaha.
Sampai saat ini SMA dan SMK Swasta Harapan Bangsa belum memiliki
perpusatakaan yang memadai, dimana ruangan untuk perpustakaan telah tersedia, namun
kondisi ruangan masih tidak layak dengan jumlah dan kenis buku yang sangat minim
sehingga menyebabkan siswa menjadi tidak bersemangat untuk berkunjung ke perpustakaan.
Di samping itu, belum adanya manajemen perpustakaan yang baik, maka perpustakaan hanya
dijalankan oleh satu orang guru yang diperbantukan untuk melaksanakan aktivitas di
perpustakaan tanpa adanya panduan yang jelas dalam penatalaksanaan aktivitas perpustakaan.
14
Tabel 4.1.
Fasilitas di SMA dan SMK Swasta Harapan Bangsa
No Jenis Keberadaan Kondisi
1. Kelas Belajar 12 Kurang Baik
2. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
3. Ruang Guru 1 Kurang baik
4. Ruang TU 1 Baik
5. Ruang UKS 1 Baik
6. Ruang OSIS 1 Baik
7. Ruang Perpustakaan 1 Kurang Baik
8. Ruang BK 1 Baik
9. Mushola 1 Baik
10. Perangkat Komputer 20 Baik
11. Lapangan Volly 2 Baik
12. Lapangan Basket 1 Baik
13. Meja Tenis 2 Baik
C. Keterkaitan
a. Manfaat yang diperoleh pihak Politeknik Negeri Medan
15
1. Terealisasinya program pengabdian masyarakat yang telah diagendakan oleh Politeknik
Negeri Medan.
2. Politeknik Negeri Medan semakin dikenal oleh masyarakat terutama di komunitas sekolah-
sekolah menengah kejuruan. Berdasarkan pengalaman tim di berbagai kesempatan
termasuk dalam pelaksanaan pengabdian tahun lalu, masih banyak sekolah kejuruan
menengah yang belum begitu mengenal Politeknik Negeri Medan.
16
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
17
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Seluruh kegiatan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan berupa
perbaikan fasilitas perpustakaan dan kondisi ruangan seperti pemberian rak buku,
pembatas buku, dan pemberikan aneka buku bacaan yang diharapkan dapat meningkatkan
minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan.
2. Pelatihan manajemen perpustakaan telah diberikan kepada guru dan siswa yang mengikuti
kegiatan ini dengan antusias dan mereka pada akhirnya lebih memahami dan dapat
menerapkan manajemen perpustakaan yang baik demi terciptanya perpustakaan yang
dapat meningkatkan minat baca dan mutu siswa di SMA dan SMK Swasta Harapan
Bangsa.
B. Saran
Berdasarkan catatan selama pelaksanaan pengabdian yang telah dibahas sebelumnya, maka
tim pengabdian ingin memberikan saran sebagai berikut:
1. Agar pada program-program pengabdian selanjutnya Politeknik Negeri Medan dapat terus
memberikan kontribusinya dalam pengembangan dan peningkatan keterampilan guru-guru
swasta khususnya yang ada di Sumatera Utara.
2. Agar Politeknik Negeri Medan dapat meningkatkan alokasi anggaran untuk pengabdian,
sehingga pelaksanaan pengabdian dapat benar-benar menyentuh kebutuhan dari khalayak
sasaran.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 2
DAFTAR PUSTAKA 18
LAMPIRAN
20