Disusun Oleh :
Yedi Setiadi
NPM. L250190003
Dosen :
Bpk. Ashwin Sasongko Sastrosubroto, Ir, MSc, PhD, IPU.
1. e-Indonesia Strategy,
Merupakan strategi nasional yang akan diambil oleh pemerintah
dalam mencapai target-target yang mendasari WSIS, yaitu
2. Internet Governance,
Merupakan pembicaraan mengenai mekanisme faktor-faktor
yang terkait dengan penggunaan dan pengaturan Internet.
Sesuai hasil kerja Working Group on Internet Governance
(WGIG) yang dibentuk oleh Sekjen PBB, definisi yang dipakai
untuk Internet Governance adalah definisi luas yang juga
mencakup hal-hal seperti resolusi nama domain dan spam, di
samping juga mencakup hal-hal yang lebih tradisional seperti
manajemen nomor IP dan manajemen nama domain.
3. Financial Mechanisms,
Mencakup mekanisme pembiayaan bagi negara-negara yang
pada saat ini belum memiliki prioritas dalam bidang ICT. Sempat
hangat seputar isu ini adalah subsidi silang dari negara maju
bidang ICT ke negara berkembang.
4. Stock-Taking Activity.
Merupakan bagian dari proses monitor kegiatan negara-negara
di dunia dalam mencapai target WSIS. Kegiatan Stock-Taking
diharapkan bisa melahirkan daftar best practises yang dapat
menjadi acuan bagi negara-negara lain dalam mencapai target
yang dicanangkan.
Pasal 60
1) Gubernur dapat menetapkan komite provinsi cerdas (smart
province).
2) Bupati dan walikota dapat menetapkan komite kota cerdas (smart
city).
3) Komite provinsi cerdas (smart province) sebagaimana disebut pada
ayat (1) dan komite kota cerdas (smart city) sebagaimana disebut
pada ayat (2) terdiri dari unsur Pemerintah Daerah, pelaku
usaha, akademisi, tokoh masyarakat, dan komunitas.
4) Susunan komite provinsi cerdas dan komite kota cerdas terdiri
atas:
a. pengarah;
b. ketua pelaksana;
c. sekretaris; dan
d. anggota.
5) Pengarah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a
merupakan unsur forum komunikasi pimpinan daerah yang diketuai
oleh kepala daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
6) Ketua pelaksana komite provinsi cerdas dan komite kota cerdas
adalah kepala Dinas.
7) Sekretaris komite provinsi cerdas dan komite kota cerdas adalah
sekretaris Dinas.
8) Komite provinsi cerdas dan komite kota cerdas memberikan
rekomendasi kebijakan terkait penyelenggaraan provinsi
cerdas dan kota cerdas di wilayahnya kepada pemangku
kepentingan terkait.
9) Ketua pelaksana komite provinsi cerdas komite kota cerdas
melaporkan perkembangan penyelenggaraan kota cerdas
kepada kepala daerah secara berkala paling sedikit 1 (satu)
kali setiap bulan.
C. SUMBER :
- https://inet.detik.com/cyberlife/d-440768/wsis-apaan-tuh
- https://inet.detik.com/law-and-policy/d-432973/indonesia-matangkan-empat-
isu-ke-wsis-ii
- https://bsn.go.id/main/berita/detail/11523/lindungi-keamanan-informasi-
dalam-smart-city-dengan-smki
- https://www.iso.org/standard/69050.html
- https://issuu.com/adityapurnomoa/docs/30_april_2019-slide_presgab_fix_v2
- https://inovasi.lipi.go.id/2020/01/15/kembangkan-teknologi-smart-city-lipi-
gandeng-perusahaan-korea/