Anda di halaman 1dari 3

PENYUNTINGAN

A. Pengertian Menyunting
Menyunting karangan berarti memperbaiki karangan berdasarkan kaiidah-kaidah yang benar.
Kegiatan menyunting dilakukan salah satunya untuk mempersiapkan naskah yang baik dan benar
sebelum diterbitkan. Kegiatan menyunting naskah juga disebut kegiatan mengedit naskah. Naskah-
naskah tersebut biasanya berupa buku, majalah, surat kabar, tabloid, dan sebagainya. Orang yang
berprofesi mengedit naskah disebut editor.
Adapun kaidah-kaidah yang harus diperbaiki atau diperhatikan dalam sebuah karangan adalah
sebagai berikut.
1. Ejaan, hendakya menggunakan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia).
2. Ketepatan penggunaan dan penempatan tanda baca.
3. Penggunaan diksi.
4. Keefektifan kalimat.
5. Keterpaduan dan keruntutan paragaraf.
6. Keterbacaan karangan.
7. Sistematika penyajian.
8. Kebenaran konsep materi karangan.

B. Contoh menyunting karangan


Naskah sebelum disunting
Merawat tanaman hias
Tanaman hias adalaah merupakan tanaman yang berfungsi untuk menambah keindahan. Tanaman
hias dapat diletakkan didalam atau diluar ruangan baik dirumah, dikantor, atau dimana saja. Banyak
berbagai jenis tanaman hias yang dijualdengan harga bervaresi. Agar tanaman hias dapat tampil
dengan indah harus dirawat dengan baik.Dalam merawat harus mengeetahui karaakteristik dan
kebutuhan tanaman. Sebagai contoh misalnya merawat tanaman anggrek harus mengetahui sifat-sifat
dan kebutuhan tanaman anggrek tersebut sehingga tanaman anggrek itu dapat tumbuh dengan sehat.
Demikian juga untuk merawat tanaman hias yang lain juga harus mengetahui dan memahami sifat-
sifat serta kebutuhan tanaman. Pada dasarnya setiap jenis tanaman hias memiliki sifat-sifat dan
kebutuhan yang berlainan antara satu dengan tanaman lainnya. Misalnya tanaman teratai tanaman
bunga kamboja kedua jenis tanaman tersebut memiliki sifat dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Tanaman teratai seharusnya ditanam dikolam atau tempat berair sedangkan tanaman kamboja tidak
membutuhkan banyak air sehingga tidak ditanam didalam kolam seperti halnya tanaman teratai.
Evaluasi
1. Karangan tersebut belum memenuhi standar karangan yang baik dan benar karena ada beberapa
hal yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan, misalnya sebagai berikut.
a. Penulisan kalimat pada awal sebuah paragrap seharusnya sedikit menjorok masuk, bukan
rata kiri.
b. Penulisan judul karangan tersebut tidak tepat, judul karangan seharusnya ditulis
menggunakan huruf capital pada setiap awal kata. Judul karangan seharusnya diletakkan di
tengah atau centering. Penulisan judul yang benar untuk karangan tersebut adalah Merawat
Tanaman Hias.
c. Kalimat pertama pada karangan tersebut tidak efektif karena terdapat penggunaan kata
yang mubazir, yaitu kata adalah dan merupakan. Kedua kata tersebut bermakna sama
sehingga seharusnya digunakan salah satunya.
d. Pada kalimat kedua terdapat kesalahan penulisan kata didalam dan diluar. Penulisan yang
benar adalah dengan memisahkan antara kata di dan kata dalam dan di dengan kata luar.
Kata di pada kedua kata tersebut berfungsi sebagai kata depan dan menunjukan tempat.
Selain itu, pada kalimat tersebut juga terdapat kesalahan pada penggunaan tanda baca,
seharusnya sebelum kata baik diletakkan tanda koma (,).
e. Pada kalimat ketiga juga ditemukan kesalah ejaan pada penulisan kata bervareasi. Kata
tersebut tidak baku. Penulisan kata bervareasi yang benar adalah bervariasi.
Selain hal-hal tersebut, masih banyak ditemukan kesalahan penulisan yang lain.

C. Alur Kerja Editor


Berikut ini adalah alur kerja seorang editor buku dalam sebuah perusahaan penerbit ketika
menyunting/mengedit sebuah naskah.
1. Membaca naskah secara tuntas dengan tujuan mengetahui gambaran keseluruhan isi naskah
Kegiatan ini penting agar sang penyunting juga memahami konsep naskah/ buku yang
diinginkan oleh penulis. Seorang editor tidak boleh begitu saja mengubah sebuah naskah
tanpa mengetahui konsep yang diinginkan oleh penulis. Hal itu disebabkan, sebuah buku
menunjukan identitas penulisnya. Jika buku diubah terlalu dalam oleh sang editor,
dikhawatirkan ciri khas penulis akan hilang. Hal ini terutama berlaku bagi buku-buku umum.
2. Menandai bagian-bagian yang meragukan.
Bagian-bagian yang meragukan ini bisa diberi tanda dengan pensil berikut keterangan
ataupun catatan singkat. Kemudian, seorang editor perlu berkonsultasi dengan penulis untuk
membahas ”temuan-temuan” tersebut. Tujuannya adalah untuk mencari titik temu.
3. Editor mengeksekusi naskah dengan memperbaiki beberapa temuan sebelumnya perbaikan
tersebut, misalnya dalam hal konsep maupun kebahasaan.
4. Editor berdiskusi dengan bagian art kreatif untuk membahas konsep buku yang akan
diterbitkan tersebut berkaitan dengan naskah grafika: gambar, desain isi, desain kover, dan
tata letak.
D. Prinsip Penyuntingan
1. Lakukan dengan hati-hati.

2. Jangan membuat perubahan semata-mata karena ingin mengubah, atau karena begitulah gaya
yang disukai.

3. Jangan menghapus gambar atau kata-kata yang taklazim tetapi efektif yang sengaja berulang-
ulang dibuat oleh penulis untuk memberi penekanan pada pernyataannya.

4. Gunakan pensil hitam lunak, bukan pena berwarna, dan selalu siapkan karet penghapus.

5. Jika ada kesangsian mengenai pilihan kata yang lebih baik–dari Anda atau dari penulis–
gunakan yang dari penulis.

6. Sesungguhnya, naskah adalah milik penulis, bukan milik Anda.

E. Jenis Penyuntingan dan Aturannya


1. Penyuntingan Makro
a. menyusun ulang (reorganisasi) naskah;
b. memperbaiki hubungan antara kalimat dan paragraf;
c. mengefektifkaan kalimat yang panjang lebar;
d. memberi tajuk (heading), ringkasan, dan rambu (guidepost) lain bagi pembaca;
e. menulis ulang pendahuluan dan penutupan;
f. mengecek logika;mj
g. memendekkan panjang naskah;
h. mengubah nada (tone);
i. mengubah kalimat pasif menjadi aktif (umumnya dalam naskah berbahasa Inggris);
j. menemukan kata konkret untuk generalisasi;
k. mengganti kata yang rumit dengan kata sederhana, dengan kata lain, memasukkan aturan
keterbacaan teks.
2. Penyuntingan Mikro

a. membetulkan kesalahan tata bahasa, ejaan, tanda baca;


b. memperbaiki kesalahan dalam fakta;
c. apakah angka muncul sebagai digit atau kata (“11” atau “sebelas”, “March 11, 2002” atau “11
March 2002”, “DNA” atau “asam deoksinukleat”);
menyesuaikan dengan gaya selingkung yang sudah mapan.

Anda mungkin juga menyukai