SISTEM KENDAL
DALI PROPORSIONAL, INTEGR RAL, DAN
DERIVATIF
F ((PID) PADA PERSAMAAN PANA
ANAS*
Jurusan Matemati
atika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuann A
Alam
Univers
ersitas Syiah Kuala, Darussalam - Banda Aceh
*
Email: muhammad.ikhwan10@gmail.com
Em
Abstract. This research showed the application of Proportional, Integral, and Derivative (PID (PID) control system on
heat equations that has non-integer er ordered solutions on Laplace domain. Zala tuning method hod and Ziegler-Nichols
method; which is ultimate cycle and process reaction method, are used to determine the valu alue of Kp, Ti and Td as
temperature of 1oC on the position of x = 3 m from the heatt ssource with k = 0,042
constants in PID to maintain the tem
m2s-1 diffusivity. Based on the results
lts, there were ten systems that were closest in the desired crit
criteria. With regards to
overshoot and the time taken to reac
each the stable position, therefore the ten systems that are pro
roduced have not many
differences in strengths and weaknes
nesses.
10
*Judul ini telah dipresentasikann pada Seminar Nasional: Indonesian Students Conferen
rence on Science and
Mathematics (ISCSM) 11-12 Novembmber 2015, Banda Aceh Indonesia
Sistem Kendali Pr
Proporsional, Integral, Dan Derivatif (Pid) Pada Persamaan
an Panas
(M
(Muhammad Ikhwan, Said Munzir, dan Nurmaulidar)
Gambar 1. Stra
trategi sistem kendali persamaan panas dengan sistem kendali
ali PID [4]:
11
Sistem Kendali Pr
Proporsional, Integral, Dan Derivatif (Pid) Pada Persamaan
an Panas
(M
(Muhammad Ikhwan, Said Munzir, dan Nurmaulidar)
12
Sistem Kendali Pr
Proporsional, Integral, Dan Derivatif (Pid) Pada Persamaan
an Panas
(M
(Muhammad Ikhwan, Said Munzir, dan Nurmaulidar)
Gam
ambar 6. Hasil sistem kendali menggunakan metode ultimatee ccycle
Metode ini dimulai dengan me membentuk elemen Tabel 4. Proses tala metode pro
process reaction
ilai pengontrol pada
general untuk mendapatkan nilai
Tipe
kan dimulai dengan
sistem kendali PID. Pembentukan Kp Ti Td
pengontrol
menggambarkan grafik persam amaan panas pada
kondisi normalnya seperti Ga Gambar 7. Suhu 2T
1.2/a T/2
tertinggi yang dapat dicapai pers
ersamaan panas ini PID =2 x 10
=1.2/0.0213 =10/2=5
adalah 0,0746 yang selanjutn tnya disebut kp = =20
0,0746. Proses selanjutnya ada
adalah menentukan
garis yang menyinggung ggambar operasi
normalnya. Titik yang ddiambil adalah Berdasarkan hasil dari Ta Tabel 4, sistem kendali
A(45,0.0746) dan B(10,0). Se Selanjutnya dibuat PID pada persamaan panas as menggunakan metode
garis dari titik A dan B yan ang menghasilkan ultimate cycle menghasil asilkan kendali seperti
persamaan garis. Gambar 7 menunjukkan Gambar 8. Berdasarkan ggambar tersebut maka
persamaan garis tersebut dan dap
apat bersinggungan sistem persamaan panas as memiliki delay dan
dengan respon operasi normalnya
nya, dimana T = 10, overshoot. Suhu yang ng terus meningkat
t = 35 dan a = 0.0213 yang meng
enghasilkan: menunjukkan sistem tidak mampu
mempertahankan suhu yan yang diinginkan. Sistem
ini menunjukkan responn yyang tidak stabil dan
(7) tidak sesuai dengan posisiisi yang diinginkan yaitu
steady state = 1 oC.
13
Sistem Kendali Pr
Proporsional, Integral, Dan Derivatif (Pid) Pada Persamaan
an Panas
(M
(Muhammad Ikhwan, Said Munzir, dan Nurmaulidar)
14
Sistem Kendali Proporsional, Integral, Dan Derivatif (Pid) Pada Persamaan Panas
(Muhammad Ikhwan, Said Munzir, dan Nurmaulidar)
15