OSTEOMIELITIS
Defenisi
Osteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan daripada infeksi
jaringan lunak karena terbatasnya asupan darah, respons jaringan terhadap inflamasi,
tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (pembentukan tulang baru di
sekeliling jaringan tulang mati). Osteomielitis dapat menjadi masalah kronis yang akan
mempengaruhi kualitas hidup atau mengakibatkan kehilangan ekstremitas (Brunner dan
suddarth, 2001).
Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat disebabkan oleh
bakteri, virus atau proses spesifik (Mansjoer, 2000)
Etiologi
Osteomyelitis juga bisa terjadi melalui 3 cara (Wikipedia, the free encyclopedia, 2000) yaitu:
Aliran darah
Infeksi bisa disebabkan oleh penyebaran hematogen (melalui darah) dari fokus infeksi di
tempat lain (misalnya tonsil yang terinfeksi, lepuh, gigi terinfeksi). Aliran darah bisa
membawa suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke tulang. Pada anak-anak, infeksi
biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan. Sedangkan pada orang dewasa biasanya
terjadi pada tulang belakang dan panggul. Osteomyelitis akibat penyebaran hematogen
biasanya terjadi ditempat di mana terdapat trauma.
Penyebaran langsung
Organisme bisa memasuki tulang secara langsung melalui fraktur terbuka, cedera traumatik
seperti luka tembak, selama pembedahan tulang atau dari benda yang tercemar yang
menembus tulang.
Patofisiologi
Patologi yang terjadi pada ostemielitis hematogen akut tergantung pada usia, daya tahan
klien, lokasi infeksi, dan virulensi kuman. Infeksi terjadi melalui saluran darah dari focus
ditempat lain dalam tubuh pada fase bakteremia dan dapat menimbulkan septikimia. Embulus
infeksi kemudian masuk ke dalam juksta empifisis pada daerah metafisis tulang panjang.
Proses selanjutnya adalah tejadi hyperemia dan edema di daerah metafisis di sertai dengan
pembentukan pus. Terbentuknya pus ketika jaringan tulang tidak dapat bersekpensi,
menyebabkan tekanan dalam tulang meningkat. Peningkatan tekanan dalam tulang
menyebabkan terjadinya sirkulasi dan timbul trombosis pada pembuluh darah tulng dan
akhirnya menyebabkan nekrosis tulang. Disamping proses yang di sebutkan di atas,
pembentukan tulang baru yang ektensif terjadi pada dalam poreosteus sepanjang deafisis
(terutam pada anak-anak) sehingga terbebtuk suatu lingkuangan tulang seperti peti mayat
dengan jaringan sekuestrum di dalamnya. proses ini terlihat jelas pada akhir minggu ke dua.
Apabila pus menembus tulang ,terjadi pengalian pus (discharge) keluar melalui lubang yang
di sebut kloaka atau melalui sinus pada jaringan lunak dan kulit. Pada tahap selanjutnya,
penyakit osteomielitis kronis. Pada daerah tulang kanselus, infeksi dapat terlokalisasi serta
diliputi oleh jaringan fibrosa yang membentuk abses tulang kronis (Smeltzer, Suzanne
C, 2002).
Manifestasi Klinis
Nyeri tulang dekat sendi, tidak dapat menggunakan anggota bersangkutan, pembengkakan
lokal (tanda-tanda radang akut : rubor, dolor, kalor, tumor, fungsi larsa) dan nyeri tekan
Pada osteomielitis kronik biasanya rasa sakit tidak begitu berat, anggota yang terkena nanah
dan bengkak
Penatalaksanaan Medis
Beberapa prinsip penataalaksanaan klien osteomielitis yang perlu diketahui perawat dalam
melaksanakan asuhan keperwatan agar mampu melaksanakan tindakan kolaboratif adalah
sebagai berikut ;
Drainase bedah
Apabila setelah 24 jam pengobatan local dan sistemik antibiotic gagal (tidak ada perbaikan
keadaan umum),dapat dipertimbangkan drainase bedah.Pada draenase bedah, pus periosteal
di evakuasi untuk mengurangi tekanan intra-useus.Disamping itu , pus jg di gunakan untuk
biakan kuman.Draenase dilakukan selama beberapa hari dan menggunakan NaCL dan
antibiotic.
Komplikasi
Dini :
Abses yang masuk ke kulit dan tidak mau sembuh sampai tulang yang mendasarinya sembuh
Atritis septik
Lanjut :
Osteomielitis kronik ditandai oleh nyeri hebat rekalsitran, dan penurunan fungsi tubuh yang
terkena
Fraktur patologis
Kontraktur sendi
Gangguan pertumbuhan
Prognosa
Dari penelitian yang dilakukan Riise et al total insiden tahunan terjadinya osteomyelitis pada
anak adalah 13 dari 100.000 orang. Osteomyelitis paling sering terjadi pada anak dibawah 3
tahun. Dengan diagnosis dan perawatan awal yang tepat, prognosis untuk osteomyelitis
adalah baik. Jika ada penundaan yang lama pada diagnosis atau perawatan, dapat terjadi
kerusakan yang parah pada tulang atau jaringan lunak sekelilingnya yang dapat menjurus
pada defisit-defisit yang permanen. Umumnya, pasien-pasien dapat membuat kesembuhan
sepenuhnya tanpa komplikasi-komplikasi yang berkepanjangan.
Diagnosa post-operasi
Kriteria Hasil:
a. Ekspresi nyeri lisan / pada wajah
b. Kegelisahan / ketegangan otot
c. Posisi tubuh melindungi
d. Menggunakan tindakan mengurangi nyeri dengan analgesik dan non-
analgesik secara tepat.
Kriteria Hasil:
a. Penampilan seimbang
b. Pergerakan sendi dan otot
c. Melakukan perpindahan
d. Meminta bantuan untuk aktivitas mobilitas
Kriteria hasil:
Kriteria hasil:
Kriteria Hasil :
Kriteria hasil :
Ansietas berkurang
Melaporkan tak ada manifestasi kecemasan secara fisik
Memanifestasi perilaku akibat kecemasan tidak ada
Tidak menuhjukkan perilaku agresif
Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
Post-operasi
Dx I : Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan post pembedahan
Kriteria Hasil:
Kriteria Hasil:
Penampilan seimbang
Pergerakan sendi dan otot
Melakukan perpindahan
Meminta bantuan untuk aktivitas mobilitas, jika diperlukan
Kriteria hasil :
1. Kaji dan dokumentasikan respon verbal dan non verbal pasien tentang tubuh
pasien
2. Tentukan bagaimana respon anak terjadap reaksi orang tua sesuai dengan
kebutuhan.
3. Tentukan harapan pasien tentang gambaran tubuh berdasarkan tahap
perkembangan.
4. Ajarkan orang tua tentang pentingnya respon mereka terhadap perubahan tubuh
anak dan penyesuaian dikemudian hari, sesuai dengan kebutuhan.
5. Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian
terhadap perawatan, kemajuan dan prognosis.
6. Beri dorongan pada pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan dan
untuk berduka.
7. Berikan perawatan dengan cara tidak menghakimi, pelihara privasi dan
martabat pasien.
8. Fasilitasi kontak dengan individu sebagai suatu mekanisme untuk
mengevaluasi persepsi citra tubuh anak.
9. Gunakan lukisan gambaran diri sebagai mekanisme untuk mengungkapkan
evaluasi persepsi citra tubuh pada anak.
10. Instruksikan anak tentang fungsi dari bermacam-macam bagian tubuh sesuai
dengan kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
NANDA, 2012-2014. NIC fifth edition. NOC fifth edition : Nyeri akut b/d agen
injuri fisik,Hambatan mobilitas fisik b/d kerusakan integritas
tulang,Gangguan integritass kulit b/d imobilitas fisik,Ansietas b/d stasus
kesehatan,Resiko infeksi b/d pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat.
Smeltzer , Suzanne C, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. EGC :
Jakarta.