Anda di halaman 1dari 1

TEORI EVOLUSI

Teori Evolusi terus berkembang dari abad ke abad. Pemikiran tentang evolusi dimana
spesies berubah dari waktu ke waktu telah berakar sejak dulu. Berbeda dengan pendapat Harun
Yahya bahwa tidak mungkin terjadi perubahan dari satu bentuk makhluk hidup ke bentuk
lainnya. Tiap jenis makhluk hidup juga tidak bekerabat satu sama lain dan diturunkan dari leluhur
yang sama. Fakta penciptaan menyebutkan bahwasannya makhluk di bumi ada karena Allah yang
telah menciptakan seluruh alam dan isinya.
Pada abad ke-18, fakta tersebut dibantah oleh salah satu ilmuwan bernama Charles Darwin.
Darwin mengatakan bahwasannya semua spesies berevolusi secara bertahap dari satu nenek
moyang yang sama. Namun, dalam penelitiannya Darwin tidak dapat membuktikan bagaimana
makhluk hidup pertama ada di bumi. Teori evolusi lain yaitu teori spontaneous generation dimana
mengemukakan bahwa makhluk hidup muncul dari benda tak hidup. Teori Abiogenesis ini
tidak mungkin terjadi. Gagasan tentang teori ini selanjutnya digugurkan oleh Louis Pasteur.
Pasteur mengungkapkan bahwa makhluk hidup mikroskopis dapat hidup di bumi tanpa
adanya induk yang menyerupai mereka. Selanjutnya, Alexander Oparin bersama Haldane
menyatakan bahwa adanya evolusi kimia yang mengarah pada terbentuknya makhluk hidup.
Hipotesis tersebut didukung oleh Stanley Miller dengan percobaannya. Eksperimen yang
menghasilkan senyawa organik sederhana dengan mereaksikan gas-gas dalam atmosfer tersebut
dianggap mendukung evolusi. Namun, hal tersebut tidak benar karena gas-gas tersebut berbeda
dengan atmosfer bumi purba.
Penemuan mikroskop elektron pada pertengahan abad 20 telah mengungkapkan
kompleksitas suatu sel. Upaya membuat sel hidup dari sel tak hidup juga telah ditinggalkan karena
kemustahilannya. Menurut James Watson & Francis Crick melalui struktur DNA yang ditemukan,
kehidupan secara nyata lebih kompleks dari yang pernah dibayangkan sebelumnya dan tak pernah
muncul secara kebetulan. Sesuai dengan pendapat Harun Yahya, hal tersebut merupakan bukti
bahwa telah ada yang merancang kerumitan tersebut. Teori tersebut lantas digugurkan oleh ilmu
pengetahuan, selain itu tidak ada pula mekanisme evolusi yang mendukung.

Anda mungkin juga menyukai