BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian kausal Komparatif, dengan rancangan penelitian post test only design.
berusaha menentukan penyebab dari perbedaan yang ada pada tingkah laku
POPULASI
Pasien post operasi ortopedi dengan general anestesi.
SAMPEL
st operasi ortopedi dengan general anestesi berjumlah 24 responden yang memenuhi kriteria inklusi di Teratai RSUD dr. Har
SAMPLING
Non probability samplingdengan teknik purposive sampling.
Desain penelitian
” Kausal Komparatif”
3.3.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
ini yang menjadi populasi adalah semua pasien post operasi ortopedi dengan
penelitian ini adalah semua pasien post operasi ortopedi dengan general anastesia
di RSUD dr, Haryoto Lumajang yang berjumlah 25 orang pasien dalam 1 bulan
3.3.2 Sampel
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013). Jumlah pasien post
operasi ortopedi dengan general anastesi di Rumah RSUD dr, Haryoto Lumajang
pada 1 bulan terakhir berjumlah 25 orang. Dari hasil studi pendahuluan tersebut
jumlah populasi kurang dari 100. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana
10 s/d 20 (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini besar sampel 12 sampel untuk
kelompok delay urination dan 12 sampel untuk kelompok kegel exercise. Sampel
yaitu:
1. Kriteria Inklusi:
populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. Pertimbangan ilmiah harus
menjadi responden
3. Pasien post operasi ortopedi yang terpasang kateter urine jenis folley
2. Kriteria Eksklusi
3.3.3 Sampling
penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling
yaitu tehnik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi
sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal
sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh (Arikunto, 2010).
bebas dalam penelitian ini adalah bladder training metode delay urination dan
lain. Variabel respon akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-
variabel lain (Nursalam, 2013). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena yang kemudian diulang lagi oleh orang lain. (Nursalam,
2013).
41
Tabel 3.1 Definisi Operasional Perbedaan Pemulihan Fungsi Miksi Dengan Metode Delay Urination Dan Metode Kegel
Exercise Pada Pasien Pasca Operasi Ortopedi Dengan General Anastesia
N
Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Skoring
O
1 Independen: Suatu tindakan yang Vesika Urinaria dan urobag Lembar - -
Bladder ditujukan pada responden Kosong observasi
Training post operasi ortopedi dengan Kateter urin terklem atau terikat berupa
Metode delay general anastesi yang Checklist
urination terpasang kateter dengan cara Vesika urinaria terisi urin berdasarkan
fiksasi (ikat) kateter selama setelah 1 jam SOP
1-2 jam pada hari ke 4 dan 5 Pasien merasakan sensasi
post operasi di ruang rawat berkemih
inap yang dilakukan sebanyak Membuka klem pada kateter
2 kali per hari
2 Independen: Suatu tindakan yang Vesika urinaria dan urobag Lembar - -
Bladder dilakukan pada responden kosong observasi
Training post operasi ortopedi dengan Pasien mengetahui cara berupa
Metode kegel general anastesi yang Checklist
exercise terpasang kateter dengan cara mengkontraksikan dan berdasarkan
latihan otot-otot dasar merelaksasikan otot-otot urethra, SOP
panggul, mengkontraksi dan detrusor dan sfingter ani
relaksasikan otot-otot system Pasien dapat mengkontraksikan
perkemihan selama 5-10 otot-otot perkemihan selama 10
menit pada hari ke 4 dan 5 detik
post operasi di ruang rawat
inap yang dilakukan sebanyak Pasien dapat merelaksasikan otot-
2 kali per hari otot perkemihan selama 10 detik
45
42
3 Dependen: Hasil observasi setelah Hasil Penelitian kemampuan Lembar Ordin 1. Sensasi berkemih
Pemulihan dilakukan perlakuan bladder berkemih : observasi al Tidak ada sensasi : 1
fungsi miksi training pada kelompok delay 1. Sensasi berkemih dan Lemah : 2
urination dan kegel exercise Tidak ada sensasi wawancara Cukup : 3
di ruang rawat inap post Lemah Kuat : 4
bedah ortopedi pada saat Cukup 2. Memulai berkemih
pasien ada dorongan untuk Kuat Sulit memulai : 1
berkemih setelah kateter 2. Memulai berkemih Mengejan : 2
dilepas. Sulit memulai Sedikit mengejan : 3
Mengejan Mudah : 4
Sedikit mengejan 3. Pancaran urine
Mudah Urine tidak keluar : 1
3. Pancaran urine Menetes : 2
Urine tidak keluar Lemah : 3
Menetes Kuat : 4
Lemah 4. Residu urine
Kuat Urine menetes : 1
4. Residu urine banyak sisa urine : 2
Urine menetes sedikit sisa urine : 3
banyak sisa urine tida ada sisa urine : 4
sedikit sisa urine
tida ada sisa urine Interpretasi :
1. 13-16 : Fungsi miksi baik
2. 9-12 : Fungsi miksi cukup
3. 5-8 : Fungsi miksi kurang
4. <5 : Tidak mampu miksi
43
46
47
pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
training.
penelitian ini adalah SOP untuk memberikan tindakan Bladder Training metode
delay urination dan metode kegel exercise danlembar observasi dengan melihat
1. Tahap Persiapan
proposal penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
penelitian
miksi baik, cukup, kurang baik dan tidak mampu dalam melakukan
49
tahap-tahap berikut:
1. Editing
observasi yang telah diisi pada saat pengumpulan data (Fajar, 2009). Setelah
2. Koding
3. Pemasukan data
4. Tabulating
yang dapat memberikan gambaran statistic (Fajar, 2009). Data yang ditabulasi
adalah data pemulihan fungsi miksi sesudah diberikan bladder training dan
5. Penyajian data
melalui narasi dan secara analitik melalui diagram pie dan diagram batang.
3.7.1 Lokasi
2018.
1. Analisis univariat
Analisis data ini dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian dan pada
dari tiap variabel (Sugiyono, 2010), dengan menghitung mean median modus
mudah)
pancaran kuat)
urine banyak, 3: merasakan masih ada sisa urine sedikit, 4: tidak ada sisa
urine)
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga ada hubungan atau korelasi (Sugiyono, 2010). Analisa bivariat ini
urination dan kegel exercise terhadap pemulihan fungsi miksi pasien pasca
terlebih dahulu menggunakan uji Uji Kolmogrov Smirnov (K-S) dan dipatkan
data hasil uji K-S adalah tidak homogen, sehingga uji statistic yang
keputusan jika signifikasi > 0,05 Ho diterima yang artinya tidak ada pengaruh
bladder training metode delay urination dan metode kegel exercise terhadap
pemulihan fungsi miksi pada pasien post operasi ortopedi dengan general
anastesia dan apabila nilai signifikasi ≤ 0,05 maka Ho ditolak yang artinya
ada pengaruh pengaruh bladder training metode delay urination dan metode
kegel exercise pada pasien post operasi ortopedi dengan general anastesia
(Sugiyono, 2012).
perlindungan hak mereka sebagai responden. Adapun hal-hal etik yang terkait
Surat persetujuan yang didapatkan peneliti dari komisi etik Poltekkes Malang.
2. Informed Consent
4. Confidentiality (kerahasiaan)
5. Equality (keadilan)
oleh responden.