Anda di halaman 1dari 3

A.

Anatomi liver
Hepar atau hati adalah organ terbesar yang terletak di sebelah kanan atas
rongga abdomen. Pada kondisi hidup hati berwarna merah tua karena kaya
akan persediaan darah. Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh
manusia dengan berat kurang lebih 1,5 kg. Sebagian besar hepar terletak di
profunda arcus costalis dextra dan hemidiaphragma dextra memisahkan hepar
dari pleura, pulmo, pericardium, dan cor. Hepar terbentang ke sebelah kiri
untuk mencapai hemidiaphragma sinistra.
Hepar terbagi menjadi empat lobus, yakni lobus dextra, lobus caudatus, lobus
sinistra, dan lobus qaudatus. Terdapat lapisan jaringan ikat yang tipis, disebut
dengan kapsula Glisson, dan pada bagian luar ditutupi oleh peritoneum. Darah
arteria dan vena berjalan di antara sel-sel hepar melalui sinusoid dan dialirkan
ke vena centralis. Vena centralis pada masing-masing lobulus bermuara ke
venae hepaticae. Dalam ruangan antara lobulus-lobulus terdapat canalis
hepatis yang berisi cabang-cabang arteria hepatica, vena portae hepatis, dan
sebuah cabang ductus choledochus (trias 12 hepatis).
Selain cabang-cabang vena porta dan arteri hepatika yang mengelilingi bagian
perifer lobulus hati, juga terdapat saluran empedu yang membentuk kapiler
empedu yang dinamakan kanalikuli empedu yang berjalan diantara lembaran
sel hati
B. Fisiologi Hati
Vena porta hepatika mengalirkan darah keluar dari sistem venous usus dengan
membawa nutrien yang diserap di dalam saluran cerna ke hati. Hati
melaksanakan berbagai fungsi metabolik. Sebagai contoh, pada saat puasa hati
akan menghasilkan sebagian besar glukosa melalui glukoneogenesis serta
glikogenolisis, melakukan detoksifikasi, menyimpan glikogen dan
memproduksi getah empedu disamping berbagai protein serta lipid
(Berkowitz, 2013). 7 Menurut Guyton & Hall (2008), hati mempunyai
beberapa fungsi yaitu:
1. Metabolisme karbohidrat Fungsi hati dalam metabolisme karbohidrat
adalah menyimpan glikogen dalam jumlah besar, mengkonversi
galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, dan
membentuk banyak senyawa kimia yang penting dari hasil perantara
metabolisme karbohidrat.
2. Metabolisme lemak Fungsi hati yang berkaitan dengan metabolisme
lemak, antara lain: mengoksidasi asam lemak untuk menyuplai energi
bagi fungsi tubuh yang lain, membentuk sebagian besar kolesterol,
fosfolipid dan lipoprotein, membentuk lemak dari protein dan
karbohidrat.
3. Metabolisme protein Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah
deaminasi asam amino, pembentukan ureum untuk mengeluarkan
amonia dari cairan tubuh, pembentukan protein plasma, dan
interkonversi beragam asam amino dan membentuk senyawa lain dari
asam amino.
4. Lain-lain Fungsi hati yang lain diantaranya hati merupakan tempat
penyimpanan vitamin, hati sebagai tempat menyimpan besi dalam
bentuk feritin, hati membentuk zat-zat yang digunakan untuk
koagulasi darah dalam jumlah banyak dan hati mengeluarkan atau
mengekskresikan obat-obatan, hormon dan zat lain. (Juffrie, 2018)

A. Anaomi Esofagus
Esofagus merupakan suatu organ berbentuk silindris berongga dengan panjang
sekitar 18-26 cm. Esofagus menghubungkan antara faring dan lambung. Batas
proksimal esofagus adalah sfingter esofagus atas, yang berjalan ke distal sampai
mediastinum posterior seperti cekungan tabung otot hingga sfingter esofagus
bawah. Esofagus merupakan bagian fungsional yang secara anatomis
berhubungan dengan pertemuan antara muskulus konstriktor faring dengan
krikofaring. Esofagus merupakan pusat kontraksi tonik, berdinding tebal, terdapat
otot polos sirkuler yang panjangnya 2-4 cm, sampai hiatus diafragma.8
Dinding esofagus terdiri dari 4 lapis yaitu: mukosa, submukosa, muskularis
propria dan adventisia. Esofagus tidak terdapat lapisan serosa sehingga
merupakan saluran cerna yang unik. Mukosa normal terdiri dari epitel berlapis
pipih, antara muskularis propria dan mukosa terdapat aliran limfatik yang berasal
dari muskularis propria. Muskularis propria terdiri dari otot bergaris dan otot
polos yaitu pada bagian proksimal otot bergaris, bagian tengah otot bergaris dan
polos dan pada bagian distal otot polos. Otot lapisan dalam tersusun sirkuler dan
lapisan luar longitudinal.
B. Vaskularisasi
Vaskularisasi esofagus mengikuti pola segmental. Pada esofagus bagian atas
disuplai oleh cabang-cabang arteria tiroidea inferior dan subklavia, bagian tengah
disuplai oleh cabang-cabang segmental aorta dan arteria bronkialis, sedangkan
bagian subdiafragmatika disuplai oleh arteria gastrika sinistra dan frenika inferior.
Aliran darah vena juga mengikuti pola segmental. Vena-vena esofagus daerah
leher mengalirkan darah ke vena azigos dan hemiazigos, yang selanjutnya ke vena
kava superior, dan di bawah diafragma vena esofagus mengalir ke vena gastrika
sinistra, yang selanjutnya ke vena porta.
Pembuluh darah sistem gastrointestinal merupakan bagian dari sistem yang
disebut sirkulasi splanknik. Sirkulasi ini meliputi aliran darah dari usus, limpa,
pankreas dan hati. Model dari sistem ini adalah sedemikian rupa sehingga semua
darah yang melewati usus, limpa, dan pankreas akan menuju ke hati melalui vena
porta. Aliran darah pada vena porta, yang berasal dari aliran darah vena
mesenterika superior (vena mesenterika inferior mengalir ke vena splenika) dan
vena splenika, membawa sekitar 1500 ml darah per menit. Suplai darah ke hati ini
adalah sekitar 80%. Di dalam hati, darah akan mengalir melewati berjuta-juta
sinusoid hati (saluran vaskuler intrahepatik) yang sangat kecil dan akhirnya
meninggalkan hati melalui vena hepatika yang masuk ke dalam vena kava dari
sirkulasi sistemik. (Bruno, 2019)

Bruno, L. (2019). Anatomi & Fisiologi untuk mahasiwa kesehatan. In Journal of


Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Juffrie, M. (2018). Saluran Cerna yang Sehat : Anatomi dan Fisiologi. In Anatomi
dan Fisiologi (Issue June, pp. 1–12).

Anda mungkin juga menyukai