FISIKA
DOSEN PENGAMPU :
OLEH :
MHD. HAFIZHAN
L1A120071
( R-001/A)
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
2020/2021
a. PERTEMUAN KE-1
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU FISIKA
a. Periode Pertama: prasejarah – 1550
Pengumpulan fakta fisis → perumusan empirik
Belum ada eksperimen yang sistematis
b. Periode Kedua: 1550 – 1800
Penembangan metoda eksperimental yang sistematis
c. Periode Ketiga: 1800 – 1890
Pengembangan Fisika Klasik
d. Periode Keempat: 1890 – sekarang
Pengembangan Fisika Modern
Hewwit, P.G. , Suchocki, J. & Hewwit, L.A. , 2003. Conceptual Physical Science. 3rd
edition, Pearson Education Inc., San Francisco
Giancoli. D.C., 1995. Physics. Principles and Applications. 4th edition , Prentice Hall, New
Jersey.
Tipler, P.A., 1991, Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Tipler, P.A., 1991, Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.
b. PERTEMUAN KE-2
BESARAN, SATUAN, PENGUKURAN DAN DIMENSI
A. Besaran dan Satuan
Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai
besaran (besar) dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai
pembanding dalam pengukuran. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi dua,
yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besaran yang
lain. Besaran pokok bersifat bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang lain.
2. Besaran Turunan Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan dari besaran
pokok. Tabel 1.2 Contoh Beberapa Besaran Turunan dan Satuannya
B. Dimensi
Dimensi suatu besaran adalah cara besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran pokoknya.
Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi, sedangkan
dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi.
Dimensi mempunyai dua kegunaan, yaitu untuk menentukan satuan dari suatu besaran
turunan dengan cara analisis dimensional dan menunjukkan kesetaraan beberapa besaran
yang sepintas tampak berbeda.
1. Analisis Dimensional
Analisis dimensional adalah suatu cara untuk menentukan satuan dari suatu besaran turunan,
dengan cara memerhatikan dimensi besaran tersebut.
2. Menunjukkan Kesetaraan Beberapa Besaran
Selain digunakan untuk mencari satuan, dimensi juga dapat digunakanuntuk menunjukkan
kesetaraan beberapa besaran yang terlihat berbeda.
C. Instrumen Pengukuran
Sejak jaman dahulu orang telah melakukan pengukuran, seperti mengukur luas tanah,
mengukur massa badannya, dan mengukur selang waktu antara matahari terbit sampai
tenggelam.
Penggaris/mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup merupakan contoh alat ukur
panjang. Definisi mengukur, yaitu proses membandingkan suatu besaran yang diukur dengan
besaran tertentu yang telah diketahui atau ditetapkan sebagai acuan.
a. Mistar
Alat ukur panjang yang sering Anda gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada
umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian
pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar.
b. Jangka sorong
skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala,
sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01
cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
c. Mikrometer Sekrup
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala nonius nya
terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau
0,01 mm.
2. Alat Ukur Massa
dapat mengukur massa sampai 310 gram dengan ketelitian 0,01 gram
Alat yang digunakan untuk mengukur waktu biasanya adalah jam atau arloji. Untuk megukur
selang waktu yang pendek di Gambar 1.4 Neraca tiga lengan. Sumber: Kamus Visual
Pengukuran 11 K olom Ilmuwan 1.2 gunakan stopwatch. Stopwatch memiliki tingkat
ketelitian sampai 0,01 detik. Alat ukur yang paling tepat adalah jam atom.
DAFTAR PUSTAKA
C. Pertemuan ke 3
GERAK
A. Gerak lurus
1. Perpindahan Vektor
Perubahan kedudukan benda dalam selang waktu tertentu (tergantung sistem koordinat).
Contoh :
A 5m B
5m
2. Kecepatan Vektor
perpindahan
Kecepatan Rata-rata =
X 2−X 1 Δ x
Vrata-rata =
T 2−T 1 = Δ t
3. Percepatan
V 2−V 1 Δ v
Percepatan Rata-rata arata-rata =
T 2−T 1 = Δ t
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam gerak ini
kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus
beraturan adalah kelajuan kali waktu.
Gerak suatu benda pada lintasan lurus terhadap titik acuan tertentu dengan percepatan (a)
tetap/ konstan.
2. S= Vo.t + 1/2.a.t^2
Dengan ketentuan:
Dimana:
d. pertemuan ke 4
GLB dan GLBB
Jarak diartikan sebagai panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam selang
waktu tertentu, dan merupakan besaran skalar. Perpindahan adalah perubahan kedudukan
suatu benda dalam selang waktu tertentu dan merupakan besaran vektor.
Ucok berjalan dari titik A ke titik B sejauh 8 m, kemudian belok ke kanan sejauh 6 m dan
berhenti di C. Total perjalanan yang ditempuh oleh Ucok adalah 8 meter ditambah 6 meter,
yaitu 14 meter. Total perjalanan 14 m ini disebut jarak yang ditempuh Ucok. Berbeda dengan
jarak, perpindahan Ucok adalah sebagai berikut. Posisi mula-mula Ucok di titik A dan posisi
akhirnya dititik C yang besarnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus phy-tagoras.
Perpindahan Ucok = AC = √ AB 2 + BC 2
= √ 82 +62
= √ 642 −362
= √ 100= 10 m
Kelajuan adalah cepat lambatnya perubahan jarak terhadap waktu dan merupakan
besaran skalar yang nilainya selalu positif, sehingga tidak memedulikan arah. Kelajuan
diukur dengan menggunakan spidometer. Kecepatan adalah cepat lambatnya perubahan
kedudukan suatu benda terhadap waktu dan merupakan besaran vektor, sehingga memiliki
arah. Kecepatan diukur dengan menggunakan velocitometer.
1. Kecepatan Rata-Rata
Keterangan:
2. Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat suatu benda merupakan kecepatan benda pada suatu waktu tertentu.
Untuk menentukannya Anda perlu mengukur jarak tempuh dalam selang waktu ('t) yang
sangat singkat, misalnya 1/10 sekon atau 1/50 sekon.
Keterangan
Δx : perpindahan (m)
Δt : selang waktu (s)
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda dengan kecepatan tetap. Di buku
lain, GLB sering didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan tetap.
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan garis lurus yang percepatannya tetap.
Percepatan tetap menunjukkan bahwa besar dan arahnya sama.
1. Grafik (v - t)
Berdasarkan persamaan v t = v0 + a · t, Anda dapat melukiskan grafik hubungan antara v
dan t sebagai berikut.
Grafik hubungan v dan t serta s dan t pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah
sebgai berikut. 1. Grafik (v - t) Berdasarkan persamaan v t = v0 + a · t, Anda dapat
melukiskan grafik hubungan antara v dan t sebagai berikut.
Grafik pada Gambar 2.6 menunjukkan bahwa perpindahan yang ditempuh benda (s) dalam
waktu (t) sama dengan luas daerah di bawah grafik yang dibatasi oleh sumbu v dan t (daerah
yang diarsir).
S = v0t + ½ at2
2. Grafik (s - t)
e. Pertemuan 5
FLUIDA
Fluida adalh zat yang dapt mengalir, atau yang sering disebut zat alir
a) Tekanan
Tekana adlaha besarnya gaya yg bekerja pada suatu permukaan persatuan luas permukaan.
Gaya F bekerja pada permukaan seluas A, mka tekanan pada permukaan tersebut ;
F
P=
A
Keterangan :
F = Gaya (Newton)
A = Luas permukaan (m2)
P = Tekanan (Newton / m2)
b) Tekana Hidrostatis
H
-----------------
-----Air--------
Bak berisi air, laus penampangnya A, dan tinggi air diukur dari lasnya H
Maka besanya titik tekanan pada T yang terletak didalam dasar tabung adalah:
F mg
P= = ...........(1)
A A
M = P. V
M = P A . h ..........(2)
PAhg
P= = pgh
A
P = pgh
c) Hukum Pascal
Maka dari hukum dasar hidrostatis inilah muncul hukum pascal yang berbunyi :
“ Gaya yang dikerjakan pada suatu zat cair dalam ruangan tertutup akan diteruskan sama
besar kesegala arah”
(1) (2)
F1
Tekanan di (1) P1 = akan diteruskan oleh zat cair (air) ke tabung (2) dengan besar yang
A1
F2
sama. P2 =
A2
F1 F2
Jadi P1 = P2 atau =
A1 A2
d) Hukum Archimedes
Hukum Archimedes membicarakan tentang gaya ke atas yang dialami oleh benda bila benda
tersebut berada di dalam zat cair
dengan:
e) Hukum Stokes
”Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida yangkental, maka gerak
bendatersebut akan terhambat oleh gaya gesekan fluidaynag bekerja pada benda tersebut”
DAFTAR PUSTAKA
Kamajaya, Suardi Linggih (1987). Penuntun pelajaran fisika : berdasarkan kurikulum 1984.
Bandung : Ganeca Exact.
f. Pertemuan ke 6
a) Fluida ideal
Fluida ideal yaitu fluida yang tidak kompresibel, berpindah tanpa mengalami gesekan,
dan alirannya stasioner.
b) Persamaan kontinuitas
Apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa dengan penampang melintang A dan
kecepatan aliran fluidanya V, maka volume aliran persatuan waktu didefinisikan sebagai
debit alarm.
Q=A.v
v A
Apabila suatu zat alir(fluida) yang rapat massanya tetap, mengalir melewati pipa yang
mempunyai luas penampang yang berbeda, maka cepat aliran (volume fluida) yang melewati
setiap penampang itu persatuan waktu sama besarnya, secara matematis dituliskan sebagia :
Q1 = Q2 A1 V1 = A2 V2
Atau Av = konstan
c) Persamaan Bernoulli
d) Azas bernoulli
usaha yang dilakukan oleh P1 pada pipa A1 adalah W1 = P1v => w1 = P1 . (A1 . V1 . Δt)
sedangkan usaha yang dilakukan oleh P2 pada A2 adalah : W2 = P2 v => W2 = P2 (A2 . v2 . Δt);
bertanda (-) karena melawan arah gerak fluida.
P = tekanan
v = kecepatan fluida
G = percepatan gravitasi
H = tinggi pipa diukur dari tanah
P = rapat massa fluida
V = volume fluida
P1 – P2 = p g (h2 – h1)
Keterangan:
1
P1 – P2 = p (V22 – V12)
2
Keterangan:
e) viskositas
Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukkan besar kecilnya
gesekan internal fluida.
V r 4 ( P1 P2 )
t 8 L
1. Viskositas darah
Viskositas darah adalah ukuran resistensi dari darah mengalir yang bertujuan untuk
mendeteksi hiperviskositas terutama hiperviskositas pada periode prenatal.
2. Viskositas air
Viskositas air atau viskositas zat cair merupakan gesekan yang ditimbulkan benda padat
yang bergerak didalam fluida.
Rumus dari viskositas air kalau ditulis dalam satuan SI koefisien viskositas adalah
(Ns/m2/pascal sekon (Pa s), sedangkan untuk Satuan cgs (centimeter gram sekon) dan untuk
SI koifisien viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (p), serta dapat dinyatakan dalam centipoise
(cP). 1 cP = 1/1000 P.
3. Viskositas dinamis
Viskositas dinamik atau dinamis adalah gaya tangensial per satuan luas yang dibutuhkan untuk
bisa memindahkan suatu bidang horisontal ke sebuah bidang lainnya.
Adapun rumus viskositas dinamis atau yang sering disebut sebagai hukum Newton. ialah :
T = µ (dc / dy)
DAFTAR PUSTAKA
Kamajaya, Suardi Linggih (1987). Penuntun pelajaran fisika : berdasarkan kurikulum 1984.
Bandung : Ganeca Exact.
https://www.diadona.id/d-stories/pengertian-viskositas-macam-rumus-dan-contoh-dalam-
kehidupan-sehari-hari-2007047.html
g. Pertemuan ke 7
A. Momentum
a. Pengertian momentum
Momentum adalah sebagi besaran yang dimiliki oleh benda yang bergerak.
Benda yang begerak selalu mempunyai momentum, yang besarnya berbanding lurus
dengan massa dan kecepatan benda itu.
P=m.v
Keterangan :
m = massa benda
v = kecepatan benda
p = momentum benda
Dua buah benda saling bertumbukan, maka dari kedua benda tersebut didapatkan ;
“jumlah momentum benda sebelum tumbukan akan sama dengan jumlah momentum benda
sesudah tumbukan” hal inilah yang disebut hukum kekekalan momentum.
B.Implus
a. pengertian implus
Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu hanya sesaat. Bisa
juga diartikan bahwa impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat
singkat.
Keterangan :
DAFTAR PUSTAKA
Kamajaya, Suardi Linggih (1987). Penuntun pelajaran fisika : berdasarkan kurikulum 1984.
Bandung : Ganeca Exact.
Contoh soal
Sejarah perkembangan fisika (1)
1. Siapakah nama tokoh tokoh fisika yang menyebutakan tentang “air adalah elemen dasar
alam. Segenap isi alam semesta ini terbuat dari air” ?
2. Tokoh fiska Anaksimandross (609 – 546 SM) pernah mempercayai sesuatu tentang alam,
sebutkan apa itu!
Jawab => Percaya bahwa alam diatur oleh suatu hukum. Lebih percaya pada
kekuatan fisis ketimbang kekuatan supranatural yang bikin keteraturan alam.
Jawab => bidang penelitian lintas disiplin dengan menerapkan teori dan metode
yang awalnya dikembangkan oleh fisikawan untuk memecahkan masalah di
bidang ekonomi, biasanya yang berkaitan dengan ketidakpastian atau proses
stokastik dan dinamika nonlinear.
4. Sebutkan beberapa nama tokoh utama lahirnya fisika modern dan sebutkan juga
penemuannya!
Lebar = 0, 4976 m
Tebal = 0,0938 m
Jawab
2. Seekor monyet bergerak dari pohon satu ke pohon lain dengan kecepatan 80 km/jam.
Tentukan kecepatan tersebut dalam m/s.
Diket : m = 80 km = 80.000 m
s = 1 jam = 3.600 s
Jawab
M 80.000 m
S
= 3.600 s
= 22 m/s
3. Berapakah hasil ukuran yang ditunjukkan oleh mikrometer sekrup di bawah ini?
Jawab
Jawab
5. Tentukan massa jenis suatu benda jika massa benda tersebut 18.000 g dan volumenya 48.3
cm3.
Diket : m = 18.000 g
v = 48,3 cm3
Jawab
= m + v =....
Diket : v1 = 10 m/s
v2 = 15 m/s
t1 = 0 sekon
t2 = 15 sekon
Jawab
V 2−V 1 15−10 5
a
t 2−t 1
= 15−0
= 15
= 0,4 m/s
2. seekor harimau berlari dan ia berhenti dari kecepatan 38 m/s setelah 6 sekon mengurangi
kecepatanya. Tentukan berapa perlambatannya ?
Diket : vt = 0 m/s
v = 38 m/s
tt = 6 s t=0s
Jawab
(0−30)
a= = 5 m/s2
6
3. Sebuah balok kayu dilepaskan dari keadaan diam pada sebuah bidang miring. Dalam
selang waktu 8 sekon, kecepatan balok menjadi 6 m/s. Tentukanlah percepatan rata-rata yang
dialami balok.
t1 = 0 s
t2 = 8 s
v2 = 6 m/s
Jawab
a = Δ v/Δ t
= v2 - v1/t2 - t1
= 6 - 0/8 - 0
= 6/8
=0,75 m/s2
4. Seekor hewan bergerak lurus ke timur sejauh 100 meter lalu bergerak lurus ke barat sejauh
50 meter. Tentukan jarak dan perpindahan hewan tersebut dari posisi awal.
236 m
70 m
Jawab
5m
Jawab
Jarak : 12 m + 5 m = 17 m
Perpindahan : 12 m – 5 m = 7 m
1. Sebuah batang pohon bermassa 40 gram jatuh bebeas dari dari ketinggian tertentu,
menumbuk tanah dengan kecepatan 20 m/s lalu terpantul keatas dengan kecepatan 15 m/s.
tentukan impusnya.
V0 = -20 m/s
Vt = 15 m/s
Jawab
I = m . Vt – m . V0 = m (Vt – V0)
I = 0,04 (35)
I = 1,4
2. Berapakan jarak yang ditempuh oleh seekor orang utan yang bergerak selama 17 detik
dengan kecepatan tetpa sebesar 20 m/s ?
t = 17 detik
Jawab
S = S0 + V.t
= 0 + 20 . 17
= 340 m
3. Sebuah ranting pohon seberat 7 kg jatuh dari ketinggian 30 m diatas tanah. Berapa lama
waktu yang diperlukan oleh benda untuk mencapai tanah ? (g = 10 m/s2)
Diket : h = 80 m Ditanay : t =...?
m = 7 kg
Jawab
h
√
t= 2
g
80
√
t = 2.
10
= √ 16 = 4
4. Batang kayu bermassa 0,08 kg dilepas dari ketinggian 8 m, maka kecepatan pada saat
batang kayu mencapai ketinggian 1 m diatas tanah adalah ? (g = 10 m/s2)
g = 10 m/s2
h=8m–3m=5m
Jawab
Vt2 = 0 + 2 . 10 . 5 = 100
Vt = √ 100
Vt = 10
5. Sebuah pohon hanyut disungai selama 8 jam di sungai lurus. Berapa jarak yang ditempuh
jika diketahui kecepatanyasebesar 34 km/jam ?
t = 8 jam
Jawab
S
Rumus kecepatan : V =
t
S=V.t
S = 34 km/jam . 8 jam
S = 272 km
Jawaban
Ρf = 0,67 g/cm3
2. Sebatang pohon yang berisi udara. Bagian atas pipa tertutup oleh raksa yang tingginya 48
cm. jika tekanan udara di luar 89 cmHg maka tekanan udara didalam batang pohon adalah..
Diket : Po = 89cmHg
Jawab
P + PHg = Po
P + 48Hg = 89 cmHg
P = 41 cmHg
3. Sebuah batang pohon terapung di sungai dengan massa jenis air 3.650 kg/m 3. Jika
diketahui 1/5 bagian pohon tersebut tidak terendam maka massa jenis benda tersebut adalah..
VBT = 4/5 VB
Jawab
PB VB = Pf VBT
PB = 2.920 kg/m3
4. sebuah pohon Giant Sequoia bermassa 15 kg dan massa jenisnya 6 g/cm 3 dicelupkan
seluruhnya ke dalam air yang massa jenisnya 1 g/cm3. Jika percepatan gravitasi 15 m/s2 maka
gaya keatas yang dialami benda adalah...
Diket : P benda = 6 g/cm3 = 6.000 kg/m3
Jawab
FA = P air . g . V
m
FA = P air . g
P benda
15 75
FA = 1.000 . 15
6.000
= 2 N
5. Sebatang pohon Balsa terapung didalam sungai.. jika diketahui massa jenis pohon dan air
masing masing adalah 0,70 g/cm3 dan 3 g/cm3 maka bagian pohon yang terendam dalam air
adalah...
Jawab
PB VB = Pf Vbt
Vbt = 0,7 VB
Vbt = 70 % VB
Diket : d1 = 14 m
d2=9m
V2 = 13 m/s2
Jawab
A1V 1
A1 V1 = A2 V2 => V2 =
A2
= 𝝅d21 / 𝝅d22 . V1
= d21 / d22 . V1
= ( 9/14 )2 . 13
= 208/81 m/s
2. Seekor burung memiliki dua sayap masing masing selebar 2 m2. Jika kelajuan aliran udara
di atas sayap adalah 130 m/s dan kelajuan udara dibawah sayap 100 m/s tentukan gaya angkap
pada burung tersebut dengan kerapatan udara 2,3 kg/m 3
Va = 130 m/s
Vb = 100 m/s
Jawab
1
F= (2,3) (1302 – 1002 ) (4)
2
3. pada unjung sungai hulu dan hilir masing masing berjari jari 30 cm dan 90 cm. jika
kecepatan air pada penampang kecil 2,0 m/s, kecepatan air pada penampang besra adalah
r 2 = 90 cm 2/V2 = ( 90/30)2
2/V2 = (3)2
V2 = 3 ms-1
4. tinggi permukaan ari pada sungai adalah 1 m. pada sungai mengalir air dengan ketinggian
20 cm. tentukan kecepatan aliran air dan jarak jatuhnya air.
Jawab
V = √ 2. g . ha S = 2 √ (ha . hb)
V = √ 16 S = 2 √ 0,16
V = 4 m/s S = 2 . 0,4 = 0,8 m
5. seekor ikan berada pada kedalama 15 meter dibwah permukaan air. Jika massa jenis air
1000 kg/m3 percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekana udara luar 105 N/m, tentukan
Jawab
a. Ph = p.g.h b. P = Ph + Pa
1. sebuah batang pohon bermassa 340 g dilemparkan ke tanah dengan kecepatan 20 m/s dan
mematul kembali. Jika batang pohon tersebut dipantulkan dengan laju yang sama besar, maka
besar impul yang terjadi adalah..
V1 = 20 m/s
V2 = -20 m/s
Jawab
I =Δ p
I = m . Δv = m(v2 – v1)
Diket : m = 80 kg
t=5s
Jawab
a = Δv/t => Δv = a . t
v2 – v1 = a . t => v2 = v1 + a . t
3. sebuah durian bermassa 200 gram jatuh bebas dari ketinggian tertentu, menumbuk tanah
dengan kecepatan 38 m/s lalu terpantul ke atas dengan kecepatan 13 m/s. Tentukan impuls !
Vo = -38 m/s
Vt = 13 m/s
Jawab
I = 0,2 (51)
I = 10.2 kg m/s
4. buah durian bermassa 180 gram dilempar horisontal dengan kecepatan 4 m/s, lalu dipukul
menggunakan sebatang kayu searah dengan arah mula-mula. Lamanya bersentuhan dengan
pemukul adalah 4 milisekon dan kecepatan setelah meninggalkan pemukul adalah 8 m/s.
Besar gaya yang diberikan oleh pemukul.
Vo = 4 m/s
Vt = 8 m/s
t = 4 miliskeon = 0,004 s
Jawab
Ft = m (Vt – Vo)
F(0,004) = 0,18 (8 – 4)
F(0,004) = 0,72
F = 0,72 / 0,004
F = 180 N
5. Jika seekor macan bermassa 70 kg berlari dengan kecepatan 15 m/s kemudian dipercepat
24 m/s dalam waktu 5 sekon. Maka, besar implus yang terjadi..
V2 = 24 m/s I = 70 (9)
I = 630 kg m/s