Anda di halaman 1dari 35

RESUME

FISIKA

DOSEN PENGAMPU :

Rince Muryunika Ningsih, S.P, M.Si.

OLEH :

MHD. HAFIZHAN

L1A120071

( R-001/A)

JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

2020/2021

a. PERTEMUAN KE-1
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU FISIKA
a. Periode Pertama: prasejarah – 1550
 Pengumpulan fakta fisis → perumusan empirik
 Belum ada eksperimen yang sistematis
b. Periode Kedua: 1550 – 1800
 Penembangan metoda eksperimental yang sistematis
c. Periode Ketiga: 1800 – 1890
 Pengembangan Fisika Klasik
d. Periode Keempat: 1890 – sekarang
 Pengembangan Fisika Modern

 Albert Einstein Menerima hadiah nobel untuk penemuan Efek-fotolistrik, merupakan


cikal bakal bidang optoelektronik
 Zhores I. Alferov dan Herbert Kroemer Menerima hadiah nobel untuk penemuan
mengenai semiconduktor heterostruktur yang digunakan pada high speed elektronik
dan optoelektronik
 Jack. S. Kilby Menerima hadiah nobel untuk penemuan IC (Integrated Circuit)
 Antonio Hedri Becqurel, Pierre Curie, Marie Curie adalah penemu zat radioaktif
 Wilhelm Condrad Rontgen menerima hadiah nobel untuk penemuan sinar-X
 Isidor Isaac Rabi Menerima hadiah nobel untuk penemuan positron
 Allan M. Cormack dan Godfrey N. Hounsfield Mendapatkan hadiah nobel untuk
pengembangan Computer Tomography
 Felix Block dan Edward Purcell: Mendapatkan hadiah nobel untuk penemuan tehnik
pengukuran magnetik nuklir
 Paul C. Lauterbur dan Sir Peter Mansfleld : Mendapatkan hadiah nobel untuk
penemuan MRI

Ekonofisika adalah penerapan ilmu fisika dalam menganalisa perilaku ekonomi


(khususnya keuangan) dengan menggunakan pengalaman- pengalaman dalam menganalisa
sistem fisika yang suatu saat tidak tertutup kemungkinan bahwa keteraturan dan prediksi
dalam sistem fisika dapat langsung diterapkan dalam prediksi ekonomi Sifat dinamik-
komplek dalam sistem ekonomi ini lebih cocok didekati dengan sistem chaotic dan bahkan
frustrated system
DAFTAR PUSTAKA

Hewwit, P.G. , Suchocki, J. & Hewwit, L.A. , 2003. Conceptual Physical Science. 3rd
edition, Pearson Education Inc., San Francisco

Giancoli. D.C., 1995. Physics. Principles and Applications. 4th edition , Prentice Hall, New
Jersey.

Tipler, P.A., 1991, Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Tipler, P.A., 1991, Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Haliday Resnick., 1983 ,Fisika,Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

b. PERTEMUAN KE-2
BESARAN, SATUAN, PENGUKURAN DAN DIMENSI
A. Besaran dan Satuan

Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai
besaran (besar) dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai
pembanding dalam pengukuran. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi dua,
yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

1. Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besaran yang
lain. Besaran pokok bersifat bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang lain.

Tabel 1.1 Besaran-Besaran Pokok dan Satuan Internasional nya (SI)

2. Besaran Turunan Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan dari besaran
pokok. Tabel 1.2 Contoh Beberapa Besaran Turunan dan Satuannya

B. Dimensi
Dimensi suatu besaran adalah cara besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran pokoknya.
Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi, sedangkan
dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi.
Dimensi mempunyai dua kegunaan, yaitu untuk menentukan satuan dari suatu besaran
turunan dengan cara analisis dimensional dan menunjukkan kesetaraan beberapa besaran
yang sepintas tampak berbeda.

1. Analisis Dimensional

Analisis dimensional adalah suatu cara untuk menentukan satuan dari suatu besaran turunan,
dengan cara memerhatikan dimensi besaran tersebut.
2. Menunjukkan Kesetaraan Beberapa Besaran

Selain digunakan untuk mencari satuan, dimensi juga dapat digunakanuntuk menunjukkan
kesetaraan beberapa besaran yang terlihat berbeda.

C. Instrumen Pengukuran
Sejak jaman dahulu orang telah melakukan pengukuran, seperti mengukur luas tanah,
mengukur massa badannya, dan mengukur selang waktu antara matahari terbit sampai
tenggelam.

1. Alat Ukur Panjang

Penggaris/mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup merupakan contoh alat ukur
panjang. Definisi mengukur, yaitu proses membandingkan suatu besaran yang diukur dengan
besaran tertentu yang telah diketahui atau ditetapkan sebagai acuan.

a. Mistar

Alat ukur panjang yang sering Anda gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada
umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian
pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar.
b. Jangka sorong

skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala,
sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01
cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.

c. Mikrometer Sekrup

Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala nonius nya
terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau
0,01 mm.
2. Alat Ukur Massa

a) Neraca sama lengan

b) neracaTiga Lengan (O’hauss-2610)

dapat mengukur massa sampai 2610 kg dengan ketelitian 0,1 gram

c) neraca empat lengan (O’hauss-311)

dapat mengukur massa sampai 310 gram dengan ketelitian 0,01 gram

3. Alat Ukur Waktu

Alat yang digunakan untuk mengukur waktu biasanya adalah jam atau arloji. Untuk megukur
selang waktu yang pendek di Gambar 1.4 Neraca tiga lengan. Sumber: Kamus Visual
Pengukuran 11 K olom Ilmuwan 1.2 gunakan stopwatch. Stopwatch memiliki tingkat
ketelitian sampai 0,01 detik. Alat ukur yang paling tepat adalah jam atom.
DAFTAR PUSTAKA

Nurachmandani, S. (2009). Fisika 1 unutk SMA/MA kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional.

C. Pertemuan ke 3

GERAK

A. Gerak lurus

Gerak benda yang lintasannya lurus dinamakan gerak lurus.

 Perpindahan, Kecepatan, percepatan

1. Perpindahan  Vektor

Perubahan kedudukan benda dalam selang waktu tertentu (tergantung sistem koordinat).

Contoh :

Benda bergerak dari A ke B (5 m) dan kembali lagi ke A

A 5m B

5m

Jawab=> Perpindahan (X) = 0 Jarak = 5 m + 5 m = 10 m

2. Kecepatan  Vektor

Bila benda memerlukan waktu t untuk mengalami perpindahan X, maka :

perpindahan

Kecepatan Rata-rata =

Waktu yang diperlukan


Vrata-rata = kemiringan garis yang menghubungkan X1 dan X2

X 2−X 1 Δ x
Vrata-rata =
T 2−T 1 = Δ t

3. Percepatan

V 2−V 1 Δ v
Percepatan Rata-rata arata-rata =
T 2−T 1 = Δ t

Perubahan kecepatan per satuan waktu.

 GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

Gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap (percepatan=0)

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam gerak ini
kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus
beraturan adalah kelajuan kali waktu.

 GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)

Gerak suatu benda pada lintasan lurus terhadap titik acuan tertentu dengan percepatan (a)
tetap/ konstan.

Rumus GLBB ada 3, yaitu:

 1. Vt= Vo + a.t

2. S= Vo.t + 1/2.a.t^2

3. Vt^2= Vo^2 + 2.a.s

Dengan ketentuan:

Dimana:

 vt = kecepatan akhir benda (m/s)


 vo = kecepatan awal benda (m/s)
 a = percepatan benda (m/s2)
 S = perpindahan benda (m)
 t = waktu (s)

sumber : PPT Fisika pertemuan ke-3

d. pertemuan ke 4
GLB dan GLBB

a. Jarak dan Perpindahan

Jarak diartikan sebagai panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam selang
waktu tertentu, dan merupakan besaran skalar. Perpindahan adalah perubahan kedudukan
suatu benda dalam selang waktu tertentu dan merupakan besaran vektor.

Ucok berjalan dari titik A ke titik B sejauh 8 m, kemudian belok ke kanan sejauh 6 m dan
berhenti di C. Total perjalanan yang ditempuh oleh Ucok adalah 8 meter ditambah 6 meter,
yaitu 14 meter. Total perjalanan 14 m ini disebut jarak yang ditempuh Ucok. Berbeda dengan
jarak, perpindahan Ucok adalah sebagai berikut. Posisi mula-mula Ucok di titik A dan posisi
akhirnya dititik C yang besarnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus phy-tagoras.
Perpindahan Ucok = AC = √ AB 2 + BC 2

= √ 82 +62

= √ 642 −362

= √ 100= 10 m

Jadi, Ucok mengalami perpindahan sejauh 10 m.

a) Kecepatan dan Kelajuan

Kelajuan adalah cepat lambatnya perubahan jarak terhadap waktu dan merupakan
besaran skalar yang nilainya selalu positif, sehingga tidak memedulikan arah. Kelajuan
diukur dengan menggunakan spidometer. Kecepatan adalah cepat lambatnya perubahan
kedudukan suatu benda terhadap waktu dan merupakan besaran vektor, sehingga memiliki
arah. Kecepatan diukur dengan menggunakan velocitometer.

1. Kecepatan Rata-Rata
Keterangan:

 v : kecepatan rata-rata (ms-1)


 x1 : titik awal (m)
 x2 : titik akhir (m)
 t1 : waktu akhir (s)
 t2 : waktu awal (s)

2. Kecepatan Sesaat

Kecepatan sesaat suatu benda merupakan kecepatan benda pada suatu waktu tertentu.
Untuk menentukannya Anda perlu mengukur jarak tempuh dalam selang waktu ('t) yang
sangat singkat, misalnya 1/10 sekon atau 1/50 sekon.
Keterangan

 Δx : perpindahan (m)
 Δt : selang waktu (s)

a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda dengan kecepatan tetap. Di buku
lain, GLB sering didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan tetap.

b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan garis lurus yang percepatannya tetap.
Percepatan tetap menunjukkan bahwa besar dan arahnya sama.

1. Grafik (v - t)
Berdasarkan persamaan v t = v0 + a · t, Anda dapat melukiskan grafik hubungan antara v
dan t sebagai berikut.

Grafik hubungan v dan t serta s dan t pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah
sebgai berikut. 1. Grafik (v - t) Berdasarkan persamaan v t = v0 + a · t, Anda dapat
melukiskan grafik hubungan antara v dan t sebagai berikut.

Grafik pada Gambar 2.6 menunjukkan bahwa perpindahan yang ditempuh benda (s) dalam
waktu (t) sama dengan luas daerah di bawah grafik yang dibatasi oleh sumbu v dan t (daerah
yang diarsir).

s = luas trapesium OABD

= luas segi empat OACD + luas segitiga ABC


= (1/2 at ꞏ t + v0) ꞏ t

S = v0t + ½ at2

2. Grafik (s - t)

Berdasarkan persamaan s = 2 0 1 2 v t at , dengan v0 dan a Anda anggap konstan, Anda


dapat melukiskan grafik hubungan antara s dan t sebagai berikut.

Persamaan-persamaan GLBB yang telah Anda bahas di depan merupakan persamaan


untuk gerakan dipercepatan beraturan. Untuk persamaan-persamaan GLBB yang diperlambat
beraturan adalah sebagai berikut
DAFTAR PUSTAKA

Nurachmandani, S. (2009). Fisika 1 unutk SMA/MA kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional.

e. Pertemuan 5

FLUIDA TAK BERGERAK (STATIS)

FLUIDA

Fluida adalh zat yang dapt mengalir, atau yang sering disebut zat alir

Contohya : zat cair, udara dna gas

a) Tekanan

Tekana adlaha besarnya gaya yg bekerja pada suatu permukaan persatuan luas permukaan.

Gaya F bekerja pada permukaan seluas A, mka tekanan pada permukaan tersebut ;

F
P=
A

Keterangan :

 F = Gaya (Newton)
 A = Luas permukaan (m2)
 P = Tekanan (Newton / m2)

b) Tekana Hidrostatis

Tekana hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida diam.


A

H
-----------------
-----Air--------

Bak berisi air, laus penampangnya A, dan tinggi air diukur dari lasnya H

Maka besanya titik tekanan pada T yang terletak didalam dasar tabung adalah:

F mg
P= = ...........(1)
A A

Dengan : mg = berat air didalam bak

M = P. V

M = P A . h ..........(2)

V = volume bak yang berisi air

( luas alas x tinggi)

P = massa jenis air

Bila persamaan (2) disubstitusikan ke dalam persamaan (1) didapatkan:

PAhg
P= = pgh
A

Jadi tekanan hidrostatis :

P = pgh

Keterangan : p = massa jenis air (gr/cm3 atau kg/m3)

G = percepatan gravitasi bumi (m/det2)

H = tinggi air di atas air yang diamati (m)

c) Hukum Pascal

Maka dari hukum dasar hidrostatis inilah muncul hukum pascal yang berbunyi :

“ Gaya yang dikerjakan pada suatu zat cair dalam ruangan tertutup akan diteruskan sama
besar kesegala arah”
(1) (2)

F1
Tekanan di (1) P1 = akan diteruskan oleh zat cair (air) ke tabung (2) dengan besar yang
A1
F2
sama. P2 =
A2

F1 F2
Jadi P1 = P2 atau =
A1 A2

d) Hukum Archimedes

Hukum Archimedes membicarakan tentang gaya ke atas yang dialami oleh benda bila benda
tersebut berada di dalam zat cair

dengan:

W’= Wu – Fa Wu = berat zat di udara (N)

W’ = berat zat dalam zat cair (N)

e) Hukum Stokes

HUKUM STOKES BERBUNYI:

”Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida yangkental, maka gerak
bendatersebut akan terhambat oleh gaya gesekan fluidaynag bekerja pada benda tersebut”

Untuk benda berbentuk bola, berlaku persamaan


Keterangan:

 Fs = gaya hambat/gaya gesek (N)


 π = 3,14 atau 22/7
 η = koefisien viskositas fluida (kg/ms)
 r = jari-jari bola (m)
 v = kelajuan relatif benda tehadap fluida (m/s)

DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya, Suardi Linggih (1987). Penuntun pelajaran fisika : berdasarkan kurikulum 1984.
Bandung : Ganeca Exact.

f. Pertemuan ke 6

FLUIDA BERGERAK (DINAMIS)

a) Fluida ideal

Fluida ideal yaitu fluida yang tidak kompresibel, berpindah tanpa mengalami gesekan,
dan alirannya stasioner.

 Tidak kompresibel artinya : volumenya tidak berubah karena pengaruh tekanan


 Tanpa mengalami gesekan artinya : gesekan antara fluida dengan dinding tempatnya
mengalir diabaikan.
 Aliran stasioner artinya : tiap partikelnya mempunyai garis alur tertentu, dan untuk
luas penampang yang sama mempunyai kecepatan aliran yang sama.

b) Persamaan kontinuitas

Apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa dengan penampang melintang A dan
kecepatan aliran fluidanya V, maka volume aliran persatuan waktu didefinisikan sebagai
debit alarm.

Dapat ditulis dengan persamaan :

Q=A.v

 A = luas penampang (m2)


 V = kecepatan aliran (m/det)
 Q = debit alrm (m3/det)

v A
Apabila suatu zat alir(fluida) yang rapat massanya tetap, mengalir melewati pipa yang
mempunyai luas penampang yang berbeda, maka cepat aliran (volume fluida) yang melewati
setiap penampang itu persatuan waktu sama besarnya, secara matematis dituliskan sebagia :

Q1 = Q2 A1 V1 = A2 V2

Atau Av = konstan

c) Persamaan Bernoulli

Kecepatan rendah  tekanan tinggi

Kecepatan tinggi  tekanan rendah

d) Azas bernoulli

usaha yang dilakukan oleh P1 pada pipa A1 adalah W1 = P1v => w1 = P1 . (A1 . V1 . Δt)
sedangkan usaha yang dilakukan oleh P2 pada A2 adalah : W2 = P2 v => W2 = P2 (A2 . v2 . Δt);
bertanda (-) karena melawan arah gerak fluida.

Persamaan Bernoulli dapat dituliskan.

P + 1/2 pv2 + pgh = konstan

 P = tekanan
 v = kecepatan fluida
 G = percepatan gravitasi
 H = tinggi pipa diukur dari tanah
 P = rapat massa fluida
 V = volume fluida

Terdapat dua kasus istimewa berkenaan dengan persamaan Bernoulli.

1. Fluida diam atau tidak mengalir (v1 = v2 = 0)

P1 – P2 = p g (h2 – h1)

Keterangan:

 p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)


 h1 dan h2 = tinggi tempat 1 dan 2 (m)
 p = massa jenis fluida (kg/m3)
 g = gravitasional acceleration (m/s2)

2. Fluida mengalir pada pipa horisontal (h1 = h2 = h)

1
P1 – P2 = p (V22 – V12)
2

Keterangan:

 p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)


 v1 dan v2 = kecepatan pada 1 dan 2 (m)
 p = massa jenis fluida (kg/m3)
 g = gravitasional acceleration (m/s2)

e) viskositas

Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukkan besar kecilnya
gesekan internal fluida.

V  r 4 ( P1  P2 )

t 8 L

1. Viskositas darah

Viskositas darah adalah ukuran resistensi dari darah mengalir yang bertujuan untuk
mendeteksi hiperviskositas terutama hiperviskositas pada periode prenatal.

2. Viskositas air

Viskositas air atau viskositas zat cair merupakan gesekan yang ditimbulkan benda padat
yang bergerak didalam fluida.

Rumus dari viskositas air kalau ditulis dalam satuan SI koefisien viskositas adalah
(Ns/m2/pascal sekon (Pa s), sedangkan untuk Satuan cgs (centimeter gram sekon) dan untuk
SI koifisien viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (p), serta dapat dinyatakan dalam centipoise
(cP). 1 cP = 1/1000 P.

3. Viskositas dinamis

Viskositas dinamik atau dinamis adalah gaya tangensial per satuan luas yang dibutuhkan untuk
bisa memindahkan suatu bidang horisontal ke sebuah bidang lainnya.

Adapun rumus viskositas dinamis atau yang sering disebut sebagai hukum Newton. ialah :
T = µ (dc / dy)

T = Tegangan geser (N/m2)


µ = Viskositas dinamis (Ns/m2)
dc = satuan kecepatan (m/s)
dy = satuan jarak antara (m)

DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya, Suardi Linggih (1987). Penuntun pelajaran fisika : berdasarkan kurikulum 1984.
Bandung : Ganeca Exact.

https://www.diadona.id/d-stories/pengertian-viskositas-macam-rumus-dan-contoh-dalam-
kehidupan-sehari-hari-2007047.html

g. Pertemuan ke 7

MOMENTUM DAN IMPUL

A. Momentum

a. Pengertian momentum

Momentum adalah sebagi besaran yang dimiliki oleh benda yang bergerak.

Benda yang begerak selalu mempunyai momentum, yang besarnya berbanding lurus
dengan massa dan kecepatan benda itu.

P=m.v

Keterangan :

 m = massa benda
 v = kecepatan benda
 p = momentum benda

b. Hukum kekekalan momentum

Dua buah benda saling bertumbukan, maka dari kedua benda tersebut didapatkan ;
“jumlah momentum benda sebelum tumbukan akan sama dengan jumlah momentum benda
sesudah tumbukan” hal inilah yang disebut hukum kekekalan momentum.

B.Implus

a. pengertian implus

Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu hanya sesaat. Bisa
juga diartikan bahwa impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat
singkat.

b. Hubungan Momentum dan Impuls

Keterangan :

I = Besar impuls (Ns)

m = Massa benda (kg)

v = Besar kecepatan (kelajuan) akhir benda (m/s)

v0  = Kecepatan (kelajuan) mula-mula benda (m/s)

Δp = Besar perubahan momentum (kg m/s)

F = Besar gaya yang bekerja pada benda (N)


Δt = Selang waktu (s)

DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya, Suardi Linggih (1987). Penuntun pelajaran fisika : berdasarkan kurikulum 1984.
Bandung : Ganeca Exact.

 Contoh soal
 Sejarah perkembangan fisika (1)

1. Siapakah nama tokoh tokoh fisika yang menyebutakan tentang “air adalah elemen dasar
alam. Segenap isi alam semesta ini terbuat dari air” ?

Jawab => Thales (620 – 547 sM)

2. Tokoh fiska Anaksimandross (609 – 546 SM) pernah mempercayai sesuatu tentang alam,
sebutkan apa itu!

Jawab => Percaya bahwa alam diatur oleh suatu hukum. Lebih percaya pada
kekuatan fisis ketimbang kekuatan supranatural yang bikin keteraturan alam.

3. Apa yang dimaksud dengan ekonofisika ?

Jawab => bidang penelitian lintas disiplin dengan menerapkan teori dan metode
yang awalnya dikembangkan oleh fisikawan untuk memecahkan masalah di
bidang ekonomi, biasanya yang berkaitan dengan ketidakpastian atau proses
stokastik dan dinamika nonlinear.

4. Sebutkan beberapa nama tokoh utama lahirnya fisika modern dan sebutkan juga
penemuannya!

Jawab => 1. Albert Einsten (efek-fotolistrik)

2. Isidor Isaac Rabi (positron)

3. Wilhelm Conrad Rontgen (Sianr-x)

5. Jelaskan pengertian fisika!


Jawab => Fisika berasal dari kata bahasa Yunani yang berarti “alam”. Fisika
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-
benda di alam.

 Besaran, Satuan, dan Pengukuran (2)


1. Sebuah balok memiliki ukuran panjang 3,7meter, lebar 0, 4976meter, dan tebal
0,0938meter. Berapakah volume balok tersebut?

Diket : Panjang = 3,7 m

Lebar = 0, 4976 m

Tebal = 0,0938 m

Jawab

3,7 x 0,4967 x 0,0938 = 0, 1723 m3

2. Seekor monyet bergerak dari pohon satu ke pohon lain dengan kecepatan 80 km/jam.
Tentukan kecepatan tersebut dalam m/s.

Diket : m = 80 km = 80.000 m

s = 1 jam = 3.600 s

Jawab

M 80.000 m
S
= 3.600 s
= 22 m/s

3. Berapakah hasil ukuran yang ditunjukkan oleh mikrometer sekrup di bawah ini?

Diket : Skala utama = 2,5 mm

Skala nonius = 0,25 mm

Jawab

= Skala utama + Skala nonius =....

= 2,5 + 0,25 = 2,75 mm


4. di tengah hutan terdapat hutan gundul yang berbentuk persegi panjang adalah 340 m2. Jika
jika kita menananam pohon seluas 13 m dari setiap tepi tanah, berapakah luas tanah yang
masih kosong?

Diket : L tanah = 340 m2

Jawab

L pohon yg ditanam : 13 m x 13 m = 169 m2

L tanah yang masih kosong : L tanah – L pohon = 340 m2 – 169 m2 = 171 m2

5. Tentukan massa jenis suatu benda jika massa benda tersebut 18.000 g dan volumenya 48.3
cm3.

Diket : m = 18.000 g

v = 48,3 cm3

Jawab

= m + v =....

= 18.000 g + 48,3 cm3 = 66.3 cm-3

 Gerak lurus (3)


1. Seekor burung terbang melaju dengan kecepatan awal yaitu 10 m/s. Setelah terbang selama
10 sekon, kecepatan burung tersebut bertambah menjadi 15 m/s. Berapa percepatan yang
dimiliki oleh burung tersebut ?

Diket : v1 = 10 m/s

v2 = 15 m/s

t1 = 0 sekon

t2 = 15 sekon

Jawab

V 2−V 1 15−10 5
a
t 2−t 1
= 15−0
= 15
= 0,4 m/s

2. seekor harimau berlari dan ia berhenti dari kecepatan 38 m/s setelah 6 sekon mengurangi
kecepatanya. Tentukan berapa perlambatannya ?
Diket : vt = 0 m/s

v = 38 m/s

tt = 6 s t=0s

Jawab

(0−30)
a= = 5 m/s2
6

3. Sebuah balok kayu dilepaskan dari keadaan diam pada sebuah bidang miring. Dalam
selang waktu 8 sekon, kecepatan balok menjadi 6 m/s. Tentukanlah percepatan rata-rata yang
dialami balok.

Diket: v1 = 0 m/s (keadaan diam)

t1 = 0 s

t2 = 8 s

v2 = 6 m/s

Jawab

a = Δ v/Δ t

= v2 - v1/t2 - t1

= 6 - 0/8 - 0

= 6/8

=0,75 m/s2

4. Seekor hewan bergerak lurus ke timur sejauh 100 meter lalu bergerak lurus ke barat sejauh
50 meter. Tentukan jarak dan perpindahan hewan tersebut dari posisi awal.

236 m

70 m

Jawab

Jarak = 236 m + 70 m = 306 m

Perpindahan = 236 m – 70 m = 166 m

5. Sebtang pohon Socratea exorrhiza berpindah/bergerak ke arah timur sejauh 12 m lalu


berbalik ke arah barat sejauh 4 m. tentukan jarak dan perpindahan.
12 m

5m

Jawab

Jarak : 12 m + 5 m = 17 m

Perpindahan : 12 m – 5 m = 7 m

 GLB dan GLBB (4)

1. Sebuah batang pohon bermassa 40 gram jatuh bebeas dari dari ketinggian tertentu,
menumbuk tanah dengan kecepatan 20 m/s lalu terpantul keatas dengan kecepatan 15 m/s.
tentukan impusnya.

Diket : m = 40 g = 0,04kg Ditanya : I = ...?

V0 = -20 m/s

Vt = 15 m/s

Jawab

I = m . Vt – m . V0 = m (Vt – V0)

I = 0,04 (15 – (-20)) = 0,04 (15 +20)

I = 0,04 (35)

I = 1,4

2. Berapakan jarak yang ditempuh oleh seekor orang utan yang bergerak selama 17 detik
dengan kecepatan tetpa sebesar 20 m/s ?

Diket : V = 20 m/s Ditanya : Jarak tempuh (S) = ...?

t = 17 detik

Jawab

S = S0 + V.t

= 0 + 20 . 17

= 340 m

3. Sebuah ranting pohon seberat 7 kg jatuh dari ketinggian 30 m diatas tanah. Berapa lama
waktu yang diperlukan oleh benda untuk mencapai tanah ? (g = 10 m/s2)
Diket : h = 80 m Ditanay : t =...?

m = 7 kg

Jawab

h

t= 2
g

80

t = 2.
10
= √ 16 = 4

4. Batang kayu bermassa 0,08 kg dilepas dari ketinggian 8 m, maka kecepatan pada saat
batang kayu mencapai ketinggian 1 m diatas tanah adalah ? (g = 10 m/s2)

Diket : V0 = 0 m/s Ditanya : Vt = ...?

g = 10 m/s2

h=8m–3m=5m

Jawab

Vt2 = V02 + 2 g.h

Vt2 = 0 + 2 . 10 . 5 = 100

Vt = √ 100

Vt = 10

5. Sebuah pohon hanyut disungai selama 8 jam di sungai lurus. Berapa jarak yang ditempuh
jika diketahui kecepatanyasebesar 34 km/jam ?

Diket : V = 34 km/jam Ditanya : Jarak tempuh (s) = ...?

t = 8 jam

Jawab

S
Rumus kecepatan : V =
t

S=V.t

S = 34 km/jam . 8 jam

S = 272 km

 Fluida statis (5)


1. sebatah pohon dengan massa jenis 0,87 gram/cm 3 dimasukan ke dalam sungai dengan
massa jenis 0,67 gram/cm3. Gejala yang terjadi adalah.

Jawaban

Diket :  ρB= 0,87 g/cm3

Ρf = 0,67 g/cm3

Karena pB lebih besar dibandingkan dengap f maka batang pohon tersebut


akan tenggelam.

2. Sebatang pohon yang berisi udara. Bagian atas pipa tertutup oleh raksa yang tingginya 48
cm. jika tekanan udara di luar 89 cmHg maka tekanan udara didalam batang pohon adalah..

Diket : Po = 89cmHg

Jawab

P + PHg = Po

P + 48Hg = 89 cmHg

P = 41 cmHg

3. Sebuah batang pohon terapung di sungai dengan massa jenis air 3.650 kg/m 3. Jika
diketahui 1/5 bagian pohon tersebut tidak terendam maka massa jenis benda tersebut adalah..

Diket : Pf = 3.650 kg/m3

V yang tidak terendam = 1/5

V yang terendam = 1 – 1/5 = 4/5

VBT = 4/5 VB

Jawab

PB VB = Pf VBT

PB VB = (3.650 kg/m3) . 4/5 VB

PB = 2.920 kg/m3

4. sebuah pohon Giant Sequoia bermassa 15 kg dan massa jenisnya 6 g/cm 3 dicelupkan
seluruhnya ke dalam air yang massa jenisnya 1 g/cm3. Jika percepatan gravitasi 15 m/s2 maka
gaya keatas yang dialami benda adalah...
Diket : P benda = 6 g/cm3 = 6.000 kg/m3

P air = 1 g/cm3 = 1.000 kg/m3

Jawab

FA = P air . g . V

m
FA = P air . g
P benda

15 75
FA = 1.000 . 15
6.000
= 2 N

5. Sebatang pohon Balsa terapung didalam sungai.. jika diketahui massa jenis pohon dan air
masing masing adalah 0,70 g/cm3 dan 3 g/cm3 maka bagian pohon yang terendam dalam air
adalah...

DIket : PB = 0,70 g/cm3 Pf = 3 g/cm3

Jawab

PB VB = Pf Vbt

(0,7) VB = (3) Vbt

Vbt = 0,7 VB

Vbt = 0,7 x 100% VB

Vbt = 70 % VB

 Fluida Dinamis (6)


1. pada sebuah sungai air mengalir dari hulu ke hilir. Sungai berbentuk lingkaran dengan
diameter bagian hulu sebesar 9 m dan bagian hilir 14 m. jika kelajuan air pada sungai bagian
hulu sungai 13 m/s2, maka hitunglah kelajuan air pada sungai bagian hilir.

Diket : d1 = 14 m

d2=9m

V2 = 13 m/s2

Jawab

A1V 1
A1 V1 = A2 V2 => V2 =
A2
= 𝝅d21 / 𝝅d22 . V1

= d21 / d22 . V1

= ( 9/14 )2 . 13

= 208/81 m/s
2. Seekor burung memiliki dua sayap masing masing selebar 2 m2. Jika kelajuan aliran udara
di atas sayap adalah 130 m/s dan kelajuan udara dibawah sayap 100 m/s tentukan gaya angkap
pada burung tersebut dengan kerapatan udara 2,3 kg/m 3

Diket : P = 2,3 kg/m3

Va = 130 m/s

Vb = 100 m/s

Jawab

1
F= (2,3) (1302 – 1002 ) (4)
2

F = 1.15 (6900) (4) = 30912 N

3. pada unjung sungai hulu dan hilir masing masing berjari jari 30 cm dan 90 cm. jika
kecepatan air pada penampang kecil 2,0 m/s, kecepatan air pada penampang besra adalah

Diket : r1 = 30 cm Jawab : V1/V2 = ( r2 / r1)2

r 2 = 90 cm 2/V2 = ( 90/30)2

2/V2 = (3)2

V2 = 3 ms-1

4. tinggi permukaan ari pada sungai adalah 1 m. pada sungai mengalir air dengan ketinggian
20 cm. tentukan kecepatan aliran air dan jarak jatuhnya air.

Jawab

V = √ 2. g . ha S = 2 √ (ha . hb)

V = √ 2.10 .(1−0,2) S = 2 √ (0,2 . 0,8)

V = √ 16 S = 2 √ 0,16
V = 4 m/s S = 2 . 0,4 = 0,8 m

5. seekor ikan berada pada kedalama 15 meter dibwah permukaan air. Jika massa jenis air
1000 kg/m3 percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekana udara luar 105 N/m, tentukan

a. tekanan hidrostatis yang dialamai ikan

b. tekanan total yang dialami ikan

Jawab

a. Ph = p.g.h b. P = Ph + Pa

Ph = (1000) (10) (15) P = (1.5 x 105) + 105 N/m2

Ph = 150000 = 1,5 x 105 N/m2

 Momentum dan impuls (7)

1. sebuah batang pohon bermassa 340 g dilemparkan ke tanah dengan kecepatan 20 m/s dan
mematul kembali. Jika batang pohon tersebut dipantulkan dengan laju yang sama besar, maka
besar impul yang terjadi adalah..

Diket : m = 340 g = 0,34 kg

V1 = 20 m/s

V2 = -20 m/s

Jawab

I =Δ p

I = m . Δv = m(v2 – v1)

I = 0,34 . (-20 – 20) = 0,34 (-40) = -13,6 Ns

2. Seekor cheetah bermassa 80 kg berlar dengan kecepatan 80 km/jam dengan pecepatan 4


m/s. tentukan kelajuannya setelah bergerak selama 5 detik.

Diket : m = 80 kg

V1 = 80 kg/jam = 22,22 m/s


a = 4 m/s

t=5s

Jawab

a = Δv/t => Δv = a . t

v2 – v1 = a . t => v2 = v1 + a . t

v2 = 22,22 + 4 . 5 = 42.22 m/s

3. sebuah durian bermassa 200 gram jatuh bebas dari ketinggian tertentu, menumbuk tanah
dengan kecepatan 38 m/s lalu terpantul ke atas dengan kecepatan 13 m/s. Tentukan impuls !

Diket : m = 200 gram = 0,2 kg

Vo = -38 m/s

Vt = 13 m/s

Jawab

I = 0,2 (13 – (-38)) = 0,2 (13 + 38

I = 0,2 (51)

I = 10.2 kg m/s

4. buah durian bermassa 180 gram dilempar horisontal dengan kecepatan 4 m/s, lalu dipukul
menggunakan sebatang kayu searah dengan arah mula-mula. Lamanya bersentuhan dengan
pemukul adalah 4 milisekon dan kecepatan setelah meninggalkan pemukul adalah 8 m/s.
Besar gaya yang diberikan oleh pemukul.

Diket ; m = 180 gram = 0,18 kg

Vo = 4 m/s

Vt = 8 m/s

t = 4 miliskeon = 0,004 s

Jawab

Ft = m (Vt – Vo)

F(0,004) = 0,18 (8 – 4)

F(0,004) = 0,18 (4)

F(0,004) = 0,72
F = 0,72 / 0,004

F = 180 N

5. Jika seekor macan bermassa 70 kg berlari dengan kecepatan 15 m/s kemudian dipercepat
24 m/s dalam waktu 5 sekon. Maka, besar implus yang terjadi..

Diket : m = 70 kg jawab : I = m (V2 – V1)

V1 = 15 m/s I = 70 (24 – 15)

V2 = 24 m/s I = 70 (9)

I = 630 kg m/s

Anda mungkin juga menyukai