Anda di halaman 1dari 14

KRITERIA PENILAIAN

USULAN RENCANA KEGIATAN


DAK INFRASTRUKTUR PENGENDALI
BANJIR TAHUN ANGGARAN 2021
DIREKTORAT SUNGAI DAN PANTAI
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM – PERUMAHAN RAKYAT
PERMASALAHAN SUNGAI
Isu Utama Fakta/Data Keterangan

Dari 5.590 sungai induk, lebih dari 10% diantaranya sering mengalami banjir. Peningkatan kuantitas air sungai
Daya Rusak Air : Frekuensi dan
Untuk Tahun 2018 telah terjadi 679 kejadian bencana banjir, 119 meninggal, akibat kerusakan / perubahan DAS
debit banjir meningkat
228.130 rumah terendam (BNPB, 2018) dan cuaca ekstrim

Tekanan penduduk, industri dan aktivitas lain terhadap badan badan sungai
Penurunan kualitas air pada badan
Kualitas air menurun (pencemaran) meningkatkan jumlah kontaminan. Menurut KLHK hampir 65% mutu air sungai
air akibat aktifitas manusia
di Indonesia tercemar berat (BPS, 2018)

Laju Deforestasi 0,83 juta Ha/th (2009) dan 0,61juta Ha/th (2014) (Renstra Peningkatan laju sedimentasi pada
Deforestasi dan Sedimentasi (di
Kemen LHK 2015-2019) Tingginya laju sedimentasi pada waduk-waduk besar badan air penerima akibat
sungai dan di tampungan
(40-50% volume dead storage), degradasi dasar sungai akibat galian Gol.C tak kerusakan hutan dan konversi
tampungan air/waduk)
berizin. lahan

Rerata Debit Maksimum Tahunan= 568.97 m3/dt


Rasio Qmax dan Qmin meningkat Rerata Debit Minimum Tahunan = 28.02 m3/dt
(Puslitbang SDA, BPS 2016)
Kapasitas sungai mengalirkan air Penyempitan alur dan penampang sungai akibat sampah, sedimentasi dan
menurun okupasi sempadan

Ketersediaan air tidak merata, Total potensi air permukaan Indonesia terbesar ke 5 dunia namun tidak
populasi terus meningkat. terdistribusi merata sementara demand terus meningkat.
KRITERIA LOKASI PRIORITAS BIDANG SUNGAI
Daerah Rawan Banjir di Kawasan Perkotaan
• Terdapat 20 (dua puluh) kota yang merupakan daerah rawan banjir prioritas untuk dilakukan pengendalian banjir
(Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, Bandar Lampung, Pontianak, Samarinda,
Makassar, Ambon, Manado, Gorontalo, Kendari, Palembang, Jayapura, Sorong dan Palu).

Proyek Strategis Nasional


• Berdasarkan Perpres No 58 Tahun 2017 Tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 03 Tahun 2016 Tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional salah satunya adalah Proyek Pembangunan
Tanggul Penahan Banjir.

Daerah tertinggal
• Sebagaimana tercantum dalam Perpres No 131 Tahun 2015 Tentang Penetapan Daerah Tertinggal tahun 2015-2019.
Dukungan pengembangan daerah tertinggal difokuskan pada 122 daerah tertinggal sebagaimana ditetapkan pada RPJMN
2015-2019 sebagai upaya meminimalkan kesenjangan antarwilayah di Indonesia.

Daerah perbatasan
• Berdasarkan Perpres No 78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Terluar dan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 6 tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-pulau kecil terluar. Dukungan pengembangan kawasan
perbatasan difokuskan pada kawasan perbatasan dengan 10 negara tetangga sebagaimana ditetapkan pada RPJMN 2015-
2019 (187 lokasi prioritas, termasuk didalamnya 92 pulau terluar).
ARAH KEBIJAKAN, TUJUAN DAN SASARAN BIDANG SUNGAI

ARAH KEBIJAKAN TUJUAN DAN SASARAN

• Tujuan
DAK Fisik Bidang Sungai untuk mendukung
Kebijakan DAK Fisik Bidang Sungai diarahkan ketahanan Air yang pelaksanaannya dilakukan
untuk mendukung sasaran prioritas oleh pemerintah daerah melalui kegiatan
pembangunan tanggul sungai, pembangunan
pembangunan nasional yang tertuang dalam (i)
perkuatan tebing, pembangunan kolam retensi
RPJMN 2020 – 2024 yaitu reduksi dampak banjir yang menjadi kewenangan pusat maupun daerah.
dengan pembangunan infrastruktur pengendali
• Sasaran
banjir) dan (ii) Nawacita, yaitu untuk
mendukung prioritas nasional Ketahanan Air Mengurangi area rawan genangan melalui solusi
struktural pengendalian banjir, untuk mencapai
dalam rangka Peningkatan ketangguhan
target nasional yaitu rata-rata kapasitas desain
masyarakat dalam mengurangi risiko daya rusak pengendalian struktural dan non struktural banjir
air termasuk perubahan iklim. 10-100 tahun, dan penurunan frekuensi kejadian
banjir.
RENCANA KEGIATAN DALAM RANGKA PENGENDALIAN BANJIR
(RUANG LINGKUP KEGIATAN BIDANG SUNGAI)
Menu Kegiatan DAK Fisik Bidang Sungai untuk provinsi dan Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

Pembangunan perkuatan tebing


Pembangunan tanggul sungai Pembangunan kolam retensi
sungai

• Kegiatan perlindungan • Kegiatan perlindungan • Kegiatan mengatur


banjir di wilayah tebing sungai dengan kelebihan aliran
tertentu dengan melakukan pembangunan permukaan dengan
melakukan pembangunan perkuatan tebing sungai melakukan penampungan
tanggul sungai baru baru pada kolam yang bersifat
dalam rangka sementara kemudian
penyesuaian debit banjir dialirkan kembali ke
rencana atau perluasan sungai untuk mengurangi
perlindungan kawasan elevasi puncak banjir di
terhadap banjir dengan sungai.
mempertimbangkan
perubahan kondisi
lingkungan yang terjadi.
TATA CARA PENGUSULAN DAK SUNGAI (1)
1. Pembangunan baru tanggul sungai dan perkuatan tebing sungai dengan persyaratan sekurang-kurangnya sebagai berikut:
a. Belum adanya bangunan pengendali banjir;
b. Memiliki areal terdampak yang cukup luas;
c. Tidak terdapat permasalahan pengadaan tanah;
d. Memiliki desain debit banjir rencana sesuai dengan lokasi;
2. Pembangunan tanggul sungai dan perkuatan tebing sungai harus dapat menerima debit banjir rencana sesuai dengan
desain dan diatas debit banjir rencana eksisting.
3. Pembangunan kolam retensi harus memiliki lahan yang tersedia dan sudah dilakukan pembebasan lahannya, dan perlu
memperhitungkan persentase pengurangan elevasi muka banjir akibat adanya kolam retensi tersebut.
4. Pembagian kewenangan bidang pekerjaan umum pada sub urusan Sumber Daya Air (SDA) berdasarkan Undang-undang RI
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah adalah sebagai berikut:
a. Kewenangan Pemerintah Pusat meliputi Pengelolaan SDA dan bangunan pengaman pantai pada wilayah sungai lintas
Daerah provinsi, wilayah sungai lintas negara, dan wilayah sungai strategis nasional.
b. Kewenangan Pemerintah Provinsi meliputi Pengelolaan SDA dan bangunan pengaman pantai pada wilayah sungai lintas
Daerah kabupaten/kota.
c. Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota meliputi Pengelolaan SDA dan bangunan pengaman pantai pada wilayah
sungai dalam 1 (satu) Daerah kabupaten/kota.
TATA CARA PENGUSULAN DAK SUNGAI (2)
5. Jika Kabupaten/Kota mengusulkan pemanfaatan DAK Fisik Bidang Sungai untuk penanganan banjir di ordo
sungai yang bukan kewenangannya, maka:
a. jika ordo sungai tersebut kewenangan Provinsi maka Kabupaten/Kota tersebut harus mendapat
persetujuan dari Dinas PU/PSDA Provinsi.
b. jika ordo sungai tersebut kewenangan Pusat maka Kabupaten/Kota tersebut harus mendapat
persetujuan dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan mengoordinasikan usulan tersebut dengan
Balai Besar/ Balai Wilayah Sungai terkait.
6. Jika Provinsi mengusulkan pemanfaatan DAK Fisik Bidang Sungai untuk penanganan banjir di ordo sungai
yang bukan kewenangannya, maka:
a. jika ordo sungai tersebut kewenangan Kabupaten/Kota maka Provinsi tersebut harus mendapat
persetujuan dari Dinas PU/PSDA Kabupaten/Kota .
b. jika ordo sungai tersebut kewenangan Pusat maka Provinsi tersebut harus mendapat persetujuan dari
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan mengoordinasikan usulan terebut dengan Balai Besar / Balai
Wilayah Sungai terkait.
7. Ketentuan spesifikasi teknis kegiatan DAK Fisik Bidang Sungai mengacu pada Peraturan Menteri yang
menangani urusan Pekerjaan Umum mengenai Petunjuk Operasional Penyelenggaraan DAK Fisik Bidang
Infrastruktur.
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PENGAJUAN PERMOHONAN DAK SUNGAI

 Pekerjaan yang diusulkan terlaksana sampai tuntas (tidak bersifat parsial) untuk
memaksimalkan manfaat

 Nilai pekerjaan yang rasional, dalam arti mempertimbangkan kemampuan


penyerapan dan pelaksanaan pekerjaan dalam 1 (satu) tahun anggaran.

 Status lahan tidak bermasalah

 Adanya komitmen kontribusi APBD dalam pelaksanaan pengendalian banjir


DATA – DATA PELENGKAP YANG PERLU
DIPERSIAPKAN
 Memiliki dokumen perencanaan (Laporan hasil Studi Investigasi Desain
dan/atau DED yang meliputi Kerangka Acuan Kerja dan RAB, Analisa Harga
Satuan Pekerjaan (AHSP), gambar desain, peta geospasial, peta rawan banjir
serta dokumentasi lokasi kegiatan yang diusulkan).
 Memliki dokumen lingkungan (AMDAL, UKL/UPL maupun SPPL)
 Daerah irigasi terdampak banjir luapan sungai dengan frekuensi lebih dari 2
kali dalam 5 tahun terakhir; dan
 Memiliki surat keterangan dampak bencana dari BPBD serta mendapat
verifikasi dari BBWS/ BWS setempat.
 Surat usulan penanganan banjir oleh Kepala Daerah
 Adanya Perda Sempadan Sungai
KRITERIA TEKNIS
PENGAJUAN DAK SUNGAI
TAHUN ANGGARAN 2021
PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kinerja pelaksanaan teknis adalah hasil pelaksanaan DAK Fisik Bidang Sungai yang sesuai dengan
spesifikasi teknis dan peraturan perundangan yang berlaku. Adapun indikator output dan outcome
sebagai berikut:

Indikator output Indikator outcome

Luas kawasan yang terlindungi oleh


Panjang tanggul sungai Meter (m) tanggul sungai
Hektar (ha)

Panjang perkuatan tebing Luas kawasan yang terlindungi


Hektar (ha)
Meter (m) perkuatan tebing sungai
sungai

Jumlah kolam retensi buah Berkurangnya luas genangan akibat


adanya kolam retensi Hektar (ha)
KRITERIA TEKNIS BIDANG SUNGAI
Dirumuskan melalui indeks teknis Sungai (ITs) dengan mempertimbangkan antara lain:
a. WS Kewenangan Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota (IWS);
b. Luas Areal Terdampak (ILB);
c. Nilai kerugian banjir (IKB);
d. Data Pendukung (frekuensi banjir, tinggi genangan, lama genangan,dll) (IDP);

ITS = 20% IWS + 40% ILB + 30% IKB + 10% IDP

Proporsional Proporsional
berdasarkan Proporsional data dukung
kewenangan menurut Areal usulan DAK
Proporsional
terdampak banjir menurut Besaran
Kerugian Banjir

Indeks Teknis Sungai dihitung bukan untuk menentukan besaran Dana Alokasi Khusus
tetapi untuk menentukan prioritas penanganan yang lebih mendesak.
RENCANA KEGIATAN DANA ALOKASI KHUSUS INFRASTRUKTUR PUPR TA. 2021
DAERAH : (Diisi Nama Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota)
JENIS : (Diisi Jenis Bidang DAK Fisik)
BIDANG : Sungai
PAGU ALOKASI : (Rp. Sesuai Alokasi didalam Perpres)

Rincian Paket Jenis Metode Lokasi Output Kegiatan Kebutuhan Dana


No. Menu Kegiatan No
Kegiatan Pekerjaan Pengadaan Kegiatan Vol Satuan DAK APBD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
2
3
SUB JUMLAH

JUMLAH

Persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam dokumen Rencana Kegiatan ini meliputi data atas : Menu Kegiatan, Rincian Paket Kegiatan,
Lokasi Kegiatan, Volume dan Satuan Kegiatan.
Adapun berkenaan dengan kebutuhan dana merupakan tanggungjawab dari Pemerintah Daerah
Disetujui Tanggal :
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah.......,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dinas ........
(Jabatan) (Jabatan)

(Nama Pejabat) (Nama Pejabat)


(NIP Pejabat) (NIP Pejabat)
Telah di verifikasi

Petugas Nama Jabatan Tanggal Paraf Rekomendasi Paraf

BBWS/BWS - Sesuai
- Perlu Perbaikan
Bappeda

Dinas Provinsi Terkait

Dinas Kabupaten/Kota Ybs

Anda mungkin juga menyukai