Anda di halaman 1dari 8

GANGGUAN PENYAKIT PADA TULANG:

1.KAKI YANG BERBENTUK X

2.KAKI YANG BERBENTUK O

3.OSTEOPOROSIS

4.LORDOSIS

5.KIFOSIS

6.SKOLIOSIS

7.KANKER TULANG

8. REMATIK

----------------------------------------------------------------------------

1.KAKI BERBENTUK X

Genu Valgum adalah istilah latin untuk menggambarkan bentuk knock-knee atau bentuk kaki
seperti huruf X. Bentuk kaki X ini dapat digambarkan dengan kondisi kaki bagian bawah
diposisikan pada sudut luar, yaitu lutut yang saling menyentuh, sementara pergelangan kaki
terpisah. Pola berjalan pada penderita ini adalah dengan melangkah tanpa menapakkan bagian
tungkai kaki secara sempurna pada bidang pijakan (lantai). Tak hanya mekanisme gaya dan pola
berjalannya saja yang terganggu, ciri fisiknya juga tampak cacat dan adanya rasa sakit pada
bagian lutut anterior dan medial.

Pada 12 bulan pertama, kondisi kaki yang agak bengkok (tidak lurus sempurna) memang sering
terjadi. Hal ini didasari pada tulang bayi atau balita yang masih lunak atau belum mengeras
secara sempurna. Pada dasarnya, penyelarasan femur-tibia terjadi pada usia 12 – 14 bulan,
sedangkan penyelarasan lutut normal, terjadi pada usia 3 – 3,5 tahun. Sebagian besar anak,
mengalami genu valgum sekitar usia 2 atau 3 tahun, seiring dengan pemisahan pergelangan
kaki dan menyatunya bagian lutut. Ini adalah perkembangan normal yang terus berlanjut
sampai usia 5 atau 6 tahun, pada saat kaki mulai meluruskan sepenuhnya.

Dikutip dari The Baby Book karangan Willian dan Martha Sears, terdapat beberapa jadwal
perkembangan yang normal untuk telapak kaki dan kaki balita, yaitu:
1. Bayi memiliki kaki bengkok sejak lahir hingga anak belajar berjalan.
2. Telapak kaki di putar ke dalam (seperti huruf O) hingga usia 2 tahun, jika tidak ada kelainan
maka kaki akan kembali normal.
3. Telapak kaki di putar ke luar (seperti huruf X) mulai usia 3 tahun hingga maksimal anak
berusia 7 tahun. Jika tidak ada kelainan, maka anak akan kembali berjalan normal.

Adapun mekanisme terbentuknya kaki X adalah sebagai berikut. Pada keadaan normal, physis
dan epiphysis seharusnya terlindung dari tekanan patologis dan mempertahankan
pertumbuhan serta keseimbangan kaki sehingga kaki dapat lurus. Pada Genu Valgum, terdapat
gangguan pertumbuhan tulang kaki yang menyebabkan pergeseran sumbu mekanik (sumbu
mekanik adalah garis lurus yang ditarik dari pusat kepala femoralis ke pusat mata kaki; ini harus
membagi dua lutut) sehingga tekanan patologis ditempatkan pada lateral femur dan tibia.
Akibatnya, saat anak berdiri, titik berartnya tidak terletak di antara jari kaki pertama dan kedua
seperti yang terjadi pada anak normal. Hal ini tidak hanya menghambat pertumbuhan physeal,
tetapi juga dengan adanya efek Hueter-Volkmann pada seluruh epiphysis yang dapat
menghambat perluasan (ekspansi) tulang. Menurut prinsip Hueter-Volkmann, pasokan tekanan
yang terus-menerus (berdiri, berjalan) dan berlebihan pada epiphysis, dapat menghambat
pertumbuhan. Akibatnya, pertumbuhan di lateral femur terhambat, menyebabkan sulkus femur
menjadi lebih pendek, dan adanya kecenderungan patella (lutut) miring ke arah lateral sehingga
saling menempel. (Peter M Stevens, MD, Professor, Director of Pediatric Orthopedic Fellowship
Program, Department of Orthopedics, University of Utah School of Medicine).

Selain itu, baik Genu Valgum maupun Genu Varum juga dapat berupa observasi klinis dari
penyakit riketsia. Riketsia merupakan suatu gangguan mineralisasi tulang dan kartilago yang
disebabkan karena defisiensi vitamin D, abnormalitas vitamin D, atau karena abnormalitas
metabolisme maupun ekskresi fosfat organik.
Penyebab lain timbulnya Genu Valgum adalah :
1. Posisi tidur yang salah, misalnya tengkurap seperti katak. Jika berlangsung lama, kebiasaan ini
dapat mengakibatkan gangguan rotasi dan bentuk tungkai.
2. Kebiasaan duduk yang salah, misalnya duduk dengan posisi kaki membentuk huruf W.
3. Kebiasaan menggendong yang salah, misalnya saat digendong menyamping, kaki anak
dibiarkan melingkari tubuh ibu (yang menggendong) dan membentuk sudut 90 derajat.
4. Memakaian popok sekali pakai dengan cara dan pada saat yang tidak tepat, misalnya terus-
menerus pada saat anak sedang belajar berjalan. Hal ini membuat anak sulit menemukan posisi
kaki yang stabil.
5. Memakaian babywalker. Anak yang belum cukup kuat menopang berat tubuhnya akan
memaksakan salah satu kakinya untuk menyangga seluruh berat tubuhnya. Akibatnya tungkai
bawah dan pergelangan kaki saja yang terlatih, sehingga terjadi ketidakseimbangan kekuatan
otot.

Adapun seorang anak mengapa menderita kaki X, bukan kaki O, disebabkan oleh dua fator
berikut :
1. Faktor Jenis Kelamin
Perempuan mempunyai pelvis yang lebih luas daripada pria dan relatif mempunyai paha yang
lebih pendek sehingga wanita lebih sering mengalami Genu Valgum (bentuk X) daripada pria.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Genu Valgum biasa ditemukan pada wanita,
sedangkan Genu Varum biasa ditemukan pada laki-laki.
2. Faktor Obesitas
Anak yang obesitas cenderung memiliki bentuk kaki O (Genu Varum). Hal ini dikarenakan kaki
harus menopang berat badannya yang berlebih. Dalam keadaan normal, kaki anak bisa kembali
normal jika anak melakukan diet sejak usia balita.

2.KAKI BERBENTUK O
Berhubung
admin punya temen yang selalu malu dengan kaki O nya, maka dari itu admin
ingin berbagi tentang penyebab dan cara mengatasi kaki leter O. Kebanyakan
orang asia memiliki kaki berbentuk 0, pengaruh dari kaki O mungkin terlihat
pada saat berjalan, karena akan berjalan sedikit terbuka atau sedikit
mengangkang. Tentu jika si penderita adalah wanita mungkin akan
menimbulkan rasa minder dan rendah diri. Tapi yang harus selalu di ingat
adalah kata bersyukur. Yap, bersyukur karena masih memiliki kelebihan-
kelebihan lain yang bisa di tonjolkan. 

Baiklah langsung saja kita bahas tentang penyebabnya terlebih dahulu,.

Dikutip dari salah satu kesehatan, penyebabnya adalah

 Proses kelahiran yang tidak sempurna. saat kelahiran adalah saat bayi


ditarik dari perut ibu dan di keluarkan ( hahaha ). saat proses ini kadang
terjadi penyimpangan. entah itu lahir sungsang, atau yang lain.
 Kelebihan berat badan kelebihan berat badan ternyata berakibat juga
pada pertumbuhan tulang kaki. jika terlalu banyak lemak yang menimbun
pada paha dan akhirnya paha membesar tnpa diiringi pembesaran betis
maka paha akan timpang sebelah sehingga pertumbuhannya pun menjadi
menyimpang.
 Kesalahan posisi tidur atau duduk posisi pertumbuhan tulang juga
bergantung bagaimana sikap duduk dan tidur kita. kita menghabiskan
kebanyakan waktu kita dengan tidur atau duduk. dimana saat tidur juga
tulang akan tumbuh dan jika posisi tidur salah maka pertumbuhan tulang
pun menjadi menyimpang. sedangkan saat duduk dalam posisi yang
salah terutama duduk lama, maka tulang di biasakan untuk berada dalam
posisi yang salah dalam waktu yang lama. hal ini juga lah yang akan
menyebabkan pertumbuhan terganggu.

Jadi? jika sudah berbentuk X atau O bagaimana cara menyembuhkannya?


banyak dokter bilang bahwa kelainan ini harus disembuhkan dengan cara
operasi. namun jika sudut kemiringannya masih tergolong kecil, coba ikuti
beberapa saran berikut ini.

1. jika terjadi karena kelebihan berat badan maka kurangi berat badan
sampai batas ideal.
2. lakukan olahraga yang banyak memerlukan gerakan kaki. utamakan
bersepeda, step up  atau skip up.
3. perbaiki posisi tidur dan duduk.
4. lakukan peregangan kaki sebelum tidur.
5. perbanyak konsumsi kalsium.
Saya juga mendapatkan info kalau ada cara lain untuk meluruskan kaki O,
namun ini hanya cara, untuk pembuktiannya saya belum tau jelas cara ini
berhasil atau tidak. Namun tidak ada salahnya untuk mencobanya.
Berikut caranya :
1. Cari dinding dirumah Anda yang tegak lurus
2. Rapatkan bagian belakang Anda, mulai dari tumit kaki belakang hingga
batok kepala belakang
3. Rapatkan kedua tumit ke dinding, buka kedua telapak kaki bagian depan
menjauh membentuk suduk kurang lebih 45 derajat.
4. Rapatkan pantat ke dinding, rapatkan sedapat mungkin tulang panggul
dan tulang belakang ke dinding.
5. Rapatkan kepala belakang ke dinding, pandangan lurus kedepan.
6. Letakkan tangan disamping pinggang lurus kebawah
7. Jaga sikap ini selama kurang lebih 5 menit. Lakukan selama 3 kali sehari
selama kurang lebih 2 minggu berturut-turut.
Demikianlah cara-cara untuk meluruskan kaki O. Semoga bermanfaat.
3.OSTEOPOROSIS

Osteoporosis adalah
penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang
rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.

Osteoporosis, anda pasti sudah tidak asing lagi kan dengan Osteoporosis? Ya,
Osteoporosis pastinya sangat anda ketahui karena penyakit ini sering dialami
oleh orang sekitar kita dan umumnya Osteoporosis dialami oleh orang yang
sudah memasuki usia lanjut. Banyak sekali iklan yang menawarkan berbagai
pengobatan untuk mengatasi Osteoporosis, salah satu iklan yang sering kita
lihat untuk mengatasi Osteoporosis adalah iklan susu atau vitamin berkalsium
tinggi. Namun sekarang ini ada cara yang lebih efektif lagi untuk mengobati
melengkung dapat menyebabkan tubuh seseorang miring ke kiri atau ke kanan.

Banyak anak-anak dengan Skoliosis memiliki satu tulang belikat yang lebih


tinggi dari yang lain atau pinggang tidak rata dengan kecenderungan untuk
bersandar ke satu sisi.
Masalah-masalah ini dapat diperhatikan ketika anak sedang mencoba baju
baru. Jika salah satu kaki celana yang lebih pendek dari yang lain, seorang anak
mungkin menderita Skoliosis.

Selain karena skoliosis juga bisa disebabkan oleh kemungkinan pada salah satu
tulang kaki sedikit lebih pendek dari yang lain atau tulang rusuk mungkin tidak
merata.

Cara mendeteksi skoliosis, dokter menyuruh individu yang diduga menderita


skoliosis ini dengan cara membungkuk dengan lutut lurus dan ujung jari
tangan menyentuh lantai, kemudian, dokter akan melihat punggung pasien,
apakah ada pembengkokan tulang belakang atau pun tulang rusuk yang tidak
seimbang.

Perawatan dan pengobatan Skoliosis


Metode Brace
Pengobatan denganBraces adalah pilihan perawatan yang biasa bagi remaja yang
memiliki kurva tulang belakang antara 25 derajat sampai 40 derajat, terutama jika
tulang mereka masih dalam pertumbuhan, minimal 2 tahun pada masa berakhirnya
pertumbuhan tulang.
Perawatan pada individu yang mengalami skoliosis ini dengan mengunjungi ortopedis
atau ahli bedah ortopedi yang tahu banyak tentang tulang dan bagaimana
memperlakukan Skoliosis.

Seseorang yang memiliki kurva ringan mungkin hanya perlu pemeriksaan teratur untuk
memastikan kurva tidak semakin buruk. Seseorang dengan kurva lebih parah mungkin
perlu memakai penjepit (Brace).

Metode Bedah
Pada anak-anak yang menderita Skoliosis parah perlu dioperasi. Seseorang yang
mendapat operasi ini akan diberikan anestesi, sejenis obat yang menempatkan
seseorang untuk tidur dan mencegah rasa sakit selama operasi.
Dokter bedah biasanya menggunakan batang logam dan sekrup untuk memperbaiki
pembengkokan tulang.

Anda mungkin juga menyukai