Anda di halaman 1dari 3

Tabel pemboboan RDC Komoditas Tanaman

Komponen
N Deksripsi
RDC
O

1. Ketersediaan Pembobotan pada ketersediaan sumberdaya alam diperoleh dari persentase


sumber daya perbandingan luas lahan untuk penanaman komoditas tanaman pangan,
alam hortikultura dan perkebunan dengan keseluruhan lahan yang potensial di suatu
kecamatan.
a. 1% - 33 %, maka ketersediaan sumberdava alam termasuk dalam kategori
rendah dan diberi bobot 1.
b. 34 %- 66 %, maka ketersediaan sumberdaya alam termasuk dalam kategori
sedang dan diberi bobot 2.
c. 67%- 100 %, maka ketersediaan sumberdaya alam termasuk dalam kategori
tinggi dan diberi bobot 3.
2. Ketersediaan Pembobotan pada ketersediaan sumberdaya buatan diperoleh dari ketersediaan
sumber daya sarana produksi serta akses untuk mendapatkan sarana produksi.
bauatan a. Jika sarana produksi tidak tersedia di kecamatan tersebut sehingga harus ke
kecamatan lain untuk mendapatkan sarana produksi maka ketersediaan
sumberdaya buatan termasuk rendah dan diberi bobot 1.
b. Jika sarana produksi tersedia di kecamatan tersebut tetapi dalam jumlah yang
tidak banyak sehingga butuh usaha lebih untuk memperoleh di kios - kios
pertanian maka ketersediaan sumberdaya buatan termasuk sedang dan diberi
bobot 2.
c. Jika sarana produksi tersedia di kecamatan tersebut serta diberi bantuan oleh
Dinas Pertanian maka ketersediaan sumberdaya buatan termasuk tinggi dan
diberi bobot 3.
3. Ketersedian Pembobotan pada ketersediaan sumberdaya manusia diperoleh dari
sumber daya perbandingan jumlah petani satu jenis komoditas dengan tersediaan seluruh
manusia petani komoditas tanaman hortikultura.
a. 1%- 33 %, maka ketersediaan sumberdaya manusia termasuk dalam kategori
rendah dan diberi bobot 1.
b. 34 % - 66 %, maka ketersediaan sumberdaya manusia termasuk dalam
kategori sedang dan diberi bobot 2.
c. 67 % - 100 %, maka ketersediaan sumberdaya manusia termasuk dalam
kategori tinggi dan diberi bobot 3.
4. Kontribusi Pembobotan pada kontribusi terhadap perekonomian kawasan diperoleh dari
terhadap persentase perbandingan jumlah produksi satu jenis komoditas tanaman pangan,
perekonomia hortikultura atau perkebunan terhadap seluruh produksi tanaman pangan,
n kawasan hortikultura atau perkebunandalam satu kecamatan.
a. 1% - 33 %, maka kontribusi terhadap perekonomian kawasan termasuk dalam
kategori rendah dan diberi bobot 1.
b. 34 %- 66 %, maka kontribusi terhadap perekonomian kawasan termasuk
dalam kategori sedang dan diberi bobot 2.
c. 67 % - 100 %, maka kontribusi terhadap perekonomian kawasan termasuk
dalam kategori tinggi dan diberi bobot 3.
5. Kemungkina Pembobotan pada kemungkinan dikembangkan dalam skala ekonomi industri di
n di peroleh diperoleh dari ketersedian usaha-usaha yang pengelolahan komoditas
kembangban tanaman pangan, holtikultura atau perkebunan.
kan dalam a. Jika tidak tersedia usaha - usaha pengolahan tanaman pangan, hortikultura
skala dalam skala tanaman pangan, hortikultura atau perkebunan maka
ekonomi kemungkinan dikembangkan dalam skala ekonomi industri termasuk rendah
industry dan diberi bobot 1.
b. Jika tersedia usaha - usaha pengolahan tanaman pangan, hortikultura atau
perkebunan tetapi masih dalam skala kecil atau hanya sebagai usaha
sampingan maka kemungkinan dikembangkan dalam skala ekonomi industri
termasuk sedang dan diberi bobot 2.
c. Jika tersedia usaha - usaha pengolahan tanaman pangan, holtikultura atau
perkebunan dalam skala besar maka kemungkinan dikembangkan dalam
skala ekonomi industri termasuk tinggi dan diberi bobot 3.

6. Mampu Pembobotan pada kemampuan menyerap tenaga kerja diperoleh dari persentase
menyerap perbandingan jumlah petani satu jenis komoditas tanaman pangan, hortikultura
tenaga kerja atau perkebunan dengan jumlah penduduk produktif dalam satu kecamatan.
a. 1% - 33 %, maka kemampuan menyerap tenaga kerja terimasuk
dalam kategori rendah dan diberi bobot 1.
b. 34 %- 66 %, maka kemampuan menyerap tenaga kerja termasuk dalam
kategori sedang dan diberi bobot 2.
c. 67%- 100 %, maka kemampuan menyerap tenaga kerja termasuk dalam
kategori tinggi dan diberi bobot 3.

7. Berdampak Pembobotan pada peluang berkembang di kemudian hari diperoleh dan


pada peningkatan produktivitas dan produksi dari tahun sebelumnya
pengembang a. Jika produktivitas atau produksi menurun maka peluang berkembang di
an spasial kemudian hari termasuk rendah dan diberi bobot 1.
b. Jika produktivitas atau produksi tetap maka peluang berkembang di
kemudian hari termasuk sedang dan diberi bobot 2.
c. Jika produktivitas atau produksi meningkat maka peluang berkembang di
kemudian hari termasuk tinggi dan diberi bobot 3.
8. Potonsi pasar Pembobotan pada potensi pasar lokal diperoleh dari ketersediaan pasar lokal
lokal sebagai tempat pemasaran.
a. Jika tidak tersedia pasar lokal maka potensi pasar lokal termasuk rendah dan
diberi bobot 1.
b. Jika tersedia pasar lokal tetapi jumlahnya tidak sesuai dengan luas wilayah
kecamatan maka potensi pasar lokal termasuk sedang dan diberi bobot 2.
c. Jika tersedia pasar lokal dan jumlahnya memadai maka potensi pasar lokal
temasuk tinggi dan diberi bobot 3.
9. Potensi pasar Pembobotan pada potensi pasar ekspor dan antar daerah diperoleh
ekspor/antar dari potensi pasar ekspor dan antar daerah terhadap satu jenis komoditas.
daerah a. Jika tidak tersedia pasar antar daerah dan pasar ekspor maka potensi pasar
ekspor dan antar daerah termasuk rendah dan diberi bobot 1.
b. Jika tersedia pasar antar daerah, tetapi pasar ekspor tidak tersedia maka
potensi pasar ekspor dan antar daerah termasuk sedang dan diberi bobot 2.
c. Jika tersedia pasar antar daerah dan pasar ekspor maka potensi pasar ekspor
dan antar daerah termasuk tinggi dan diberi bobot 3.
10. Hambatan Pembobotan pada hambatan biaya, teknologi dan kelembagaan diperoleh dari:
biaya, a. Jika terdapat hambatan biaya, teknologi dan kelembagaan atau
teknologi hanya dua diantara tiga hambatan tersebut maka hambatan biaya, teknologi
dan dan kelembagaan termasuk rendah dan diberi 1.
kelembagaan b. Jika terdapat satu diantara tiga hambatan yaitu biaya, teknologi dan
kelembagaan maka hambatan biaya, teknologi dan kelembagaan termasuk
sedang dan diberi 2.
c. Jika tidak terdapat hambatan biaya, teknologi dan kelembagaan maka
hambatan biaya, teknologi dan kelembagaan termasuk tinggi dan diberi 3.

Anda mungkin juga menyukai