Anda di halaman 1dari 5

FOKUS PENGKAJIAN

Nyeri merupakan kejadian yang bersifat individu sehingga dalam pengumpulan data,
perawat perlu secara seksama mendengar keluhan – keluhan pasien secara verbal.

Nyeri dikaji menurut lokasi, intensitas, waktu, durasi dan kualitas serta perilaku non
verbal pasien.

1.      Ciri – ciri nyeri dan faktor – faktor pencetus

Dalam mengkaji perawat perlu memastikan lokasi nyeri secara jelas meliputi dimana
nyeri itu dirasakan, misalnya nyeri pada abdomen kuadran kanan bawah. Untuk dapat
lebih memperjelas dapat pula digunakan istilah – istilah seperti proximal, distal, medial
dan lateral. Intensitas nyeri dinyatakan nyeri ringan, sedang, berat atau sangat nyeri.
Waktu dan durasi dinyatakan dengan sejak kapan nyeri dirasakan, berapa lama terasa,
apakah nyeri berulang, bila nyeri berulang maka dalam selang waktu berapa lama, dan
kapan nyeri berakhir. Kualitas nyeri dinyatakan sesuai dengan apa yang diutarakan
pasien misalnya nyeri seperti “dipukul – pukul”, nyeri seperti “diiris – iris pisau”, dll.
Perilaku non verbal pada pasien yang mengalami nyeri dapat diamati oleh perawat
misalnya ekspresi wajah kesakitan, gigi mencengkeram, memejamkan mata rapat –
rapat, menggigit bibir bawah, dll. Perawat perlu melaporkan faktor pencetus nyeri,
misalnya nyeri terasa setelah latihan / bekerja berat, nyeri timbul pada saat hujan /
udara dingin, dll.

2.      Riwayat nyeri

Riwayat nyeri sebelumnya merupakan data yang penting untuk diketahui. Riwayat nyeri
harus meliputi lokasi, intensitas, durasi, dll. Perawat perlu mengetahui berapa lama
pasien telah menderita nyeri, bagaimana pengaruhnya terhadap aktifitas sehari – hari,
cepat, atau lambat dan hal – hal apa saja yang dapat mengurangi nyeri.

3.      Faktor – faktor yang mempengaruhi nyeri


Berbagai faktor yang mempengaruhi nyeri antara lain lingkungan, umur, kelelahan,
riwayat sebelumnya, mekanisme pemecahan masalah, kepercayaan / agama, budaya
dan tersedianya orang – orang yang memberi dukungan.

Nyeri dapat diperberat dengan adanya rangsangan dari lingkungan yang berlebih
misalnya kebisingan, cahaya sangat terang dan kesendirian. Toleransi terhadap nyeri
meningkat sesuai dengan pertambahan usia, misal semakin bertambah usia seseorang
maka semakin bertambah usia seseorang maka semakin bertambah pula pemahaman
terhadap nyeri dan usaha mengatasinya. Kelelahan juga meningkatkan nyeri dan
banyak orang merasa lebih nyaman setelah tidur.

4.      Pengkajian karakteristik nyeri dengan pengekatan PQRST

Provoking incident -- Apakah ada peristiwa yang menjadi faktor penyebab nyeri, apakah
nyeri berkurang apabila beristirahat, apakah nyeri bertambah berat bila beraktivitas.

Quality    ---- seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau gambaran klien. Apakah
seperti terbakar, berdenyut, tajam atau menusuk.

Region        ---- dimana lokasi nyeri harus ditunjukkan dengan tepat oleh klien, apakah
rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit menjalar / menyebar, dan dimana rasa sakit
terjadi.

Severity (SCALA ) of pain --- seberapa jauh rasa nyeri dirasakan klien, bisa
berdasarkan skala nyeri deskriptif dan klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit
mempengaruhi aktivitas sehari – hari.

Time    --- berapa lama nyeri berlangsung ( bersifat akut atau kronis ), kapan, apakah
ada waktu – waktu tertentu yang menambah rasa nyeri.
Perhitungan skala nyeri

a.       Skala numerik → digunakan untuk pasien dewasa

0           no pain / tidak nyeri.

1 – 3     mild = nyeri ringan → tidak mengganggu aktivitas.

4 – 6     MODERAT = nyeri sedang → mengganggu aktivitas.

7 – 9     severe = nyeri berat → tidak bisa melakukan aktivitas.

10         nyeri sangat berat

b.      Skala ekspresi wajah → digunakan untuk pasien anak – anak.

G.     DIAGNOSA KEPERAWATAN

Beberapa masalah nyeri yang sering ditemui dilingkungan klinis adalah pusing, low
back pain, nyeri pada kanker, nyeri dada (Chest pain ) dan nyeri pada kaki.

Penegak diagnosis keperawatan yang akurat untuk klien yang mengalami nyeri
dilakukan berdasarkan pengumpulan dan analisis data yang cermat.
Beberapa diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan nyeri adalah :

1.      Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan :

a.       Pembedahan abdomen.

b.      Gangguan sirkulasi ke kaki.

c.       Takut minum analgesik.

2.      Peningkatan persepsi nyeri berhubungan dengan :

a.       Kegelisahan.

b.      Kelelahan.

c.       Stress situasional.

d.      Pengalaman sebelumnya.

e.       Gangguan dari lingkungan.

f.       Depresi.

3.      Sakit kepala berhubungan dengan :

a.       Depresi.

b.      Kegelisahan.

c.       Tekanan.

d.      Tumor otak.

4.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri.

5.      Nyeri kronis berhubungan dengan kontrol nyeri yang tidak adekuat.


TUGAS :

TENTUKAN PERENCANAAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DARI DIAGNOSA DIATAS


VERSI SIKI

Anda mungkin juga menyukai