Anda di halaman 1dari 43

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk mempelajari dan mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh manusia kita harus
terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari susunan tubuh manusia yang sehat
dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia
merupakan dasar yang penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Baik disadari maupun tidak, tubuh manusia selalu melakukan gerak. Bahkan seseorang yang
memiliki ketidaksempurnaan alat gerak pun tetap melakukan gerak. Saat tersenyum,
mengedipkan mata, atau bernapas sesungguhnya telah terjadi gerak yang disebabkan oleh
kontraksi otot. Dalam satu hari, banyak aktivitas yang kita lakukan, misalnya mandi, makan,
berjalan, berlari, berolahraga, dan sebagainya. Manusia dapat melakukan segala macam aktivitas
bergerak itu karena dia memiliki sistem organ gerak yaitu sistem muskuloskeletal
Adapun fungsi utama yang kita dapat pelajari dari sistem moskuloskletal ialah mendukung
tubuh, membantu tubuh mempertahankan postur dan melindungi organ-organ vital. Otot rangka
didukung oleh tulang, dan mereka bekerja sama sehingga memungkinkan tubuh untuk bergerak.
Adapun penjelasan lainnya mengenai sistem moskuloskletal akan kami bahas secara rinci
dalam pembahasan kami.

1.1 Rumusan Masalah


1.2.1 defiinisi sistem muskuloskeletal
1.2.2 Sistem kerangka dan sendi
1.2.3 Komponen penyusun sistem muskuloskeletal ( tulang, sendi dan otot)

1.2 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu memahami tentang sistem muskuloskeletal pada tubuh manusia.
1.3.2 Tujuan Khusus
a.Mengetahui definisi sistem muskuloskeletal

1
b. Mengetahui sistem rangka dan sendi
c. Mengetahui tentang tulang
d.Mengetahui tentang sendi
e. Mengetahui tentang otot

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Muskuloskeletal

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengurus


pergerakan.Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah tulang dan jaringan ikat yang
menyusun kurang lebih 25 % berat badan dan otot menyusun kurang lebih 50%.Sistem ini terdiri
dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus.

2.2 Sistem Rangka dan Sendi


Alat gerak tubuh manusia (sistem musculoskeletal): pasif rangka (skeletal); aktif otot
(muscle)Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong); banyak
mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur. Tulang rawan, tulang, dan sendi
Fungsi Sistem Rangka :
a. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak &
organ
b. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid
c. Produksi sel darah
d. Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus & lunak
e. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian
2.2 Komponen Penyusun Muskuloskeletal

A. Tulang

Tulang adalah jaringan yang tersusun oleh sel dan didominasi oleh matrix kolagen
ekstraselular (type I collagen) yang disebut sebagai osteoid. Osteoid ini termineralisasi
oleh deposit kalsium hydroxyapatite, sehingga tulang menjadi kaku dan kuat.

Tulang terdiri dari matriks (bahan dasar) protein kolagen yang mengandung garam-
garam mineral terutama fosfat dan kalium, sejumlah protein dan mineral tulang antara
lain kalsium (Ca), Fosfat (PO4) dan peroksida (OH)2. Dalam tulang terdapat sel-sel

3
osteoblas pembentuk kolagen.Sel osteoblas menghancurkan dan menyerap sel-sel tulang.
Pembentukan tulang terngkorak terjadi secara osfikasi intramembranosa (pembentukkan
tulang di dalam membran sel ) sedangkan pembentukkan tulang panjang dimulai dengan
pembentukkan tulang rawan. Osifikasi tulang ini dimulai dari ujung poros tulang secara
enkondral (perubahan tulang rawan menjadi tulang keras).

B. Susunan tulang
Susunan tulang secara garis besar meliputi:
1) Tulang panjang
di tengahnya terdapat diafise dan kedua ujungnya disebut epifise. Ujung tulang dilapisi
tulang rawan yang memudahkan gerakan. Sendi rawan ini disebut kartilago
artikulasio( rawan sendi ). Permukaan luar tulang dibungkus oleh selaput tulang yang
disebut periosteum yang sifatnya menyerupai jaringan ikat.
2) Tulang atap kepala
Terdiri dari dua lapisan substansia kompakta tubula eksterna (lapisan luar) dan
substansia kompakta tubula interna (lapisan dalam).Dikedua lapisan ini terdapat
substansia spongeosa. Dalam jaringan penunjang, jaringan antar-sel ( substansia
interseluleris ) banyak mengandung kalsium ( zat kapur ), fosfat, kalsium karbonat,
dan rangkaian organisasi sehingga sifatnya keras sekali.

4
Untuk mengurangi gesekan dalam sendi, ujung tulang yang berhubungan dengan
tulang lain diliputi oleh lapisan rawan ( kartilago artikularis), yang adalah golongan
rawan hilialin yang amat bingkas dan biasanya ditengahnya lebih tebal dari pada
bagian tepi.
Komponen lain yang penting dalam tulang adalah glikogen. Glikogen mempunyai
kaitan dengan deposisi garam-garam anorganik dalam tulang rawan tempat sel-sel
tulang rawan mengalami hipertrofi.
C. Pembentukan tulang
Perkembangan tulang erasal dari jenis perkembangan membran dan perkembangan
kartilago. Proses peletakan jaringan tulang disebut (histogenesis) disebut osifikasi
(penulangan).
Tulang-tulang endokondral (tulang kartilago) merupakan tulang yang berkembang.
Penulangan ini dinamakan penuangan intrakartilaginosa ( penulangan tidak langsung ).
Dalam proses pertumbuhan dan pembentukan tulang ada dua macam proses yaitu
1) Osifikasi endokondral : setelah terbentuknya epifise yang masih dalam keadaan tulang
rawan, pertumbuhan tulang ini ditandai dengan peertumbuhan rawan dan degenerasi
dalam epifise
2) osifikasi membran : proses integrasi seluler pembentukan tulang baru diatas
permukaan korteks yang telah dibentuk terlebih dahulu pada saat terjadinya proses
resoorpsi tulang.
D. Faktor pertumbuhan tulang
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang adalah:
1) herediter ( genetik )
2) faktor nutrisi
3) faktor-faktor endokrin
4) faktor persyarafan
5) faktor mekanis
6) penyakit-penyakit yang mempunyai pengaruh yang kurang baik terhadap pertumbuhan
tulang.

5
E. Fungsi tulang

Fungsi tulang secara umum :

1) formasi kerangka
untuk membentuk rangka tubuh untuk mmenentukan bentuk dan ukuran tubuh.
2) formasi sendi
membentuk persendian yang bergerak dan tidak bergerak bergantung pada kebutuhan
fungsionaL
3) pelekatan otot
Menyediakan permukaan untuk tempat melekatnya otot, tendo, dan ligamen.
4) sebagai pengungkit
untuk bermacam-macam aktivitas pergerakan
5) menyokong berat badan
memelihara sikap tegak tubuh manusia dan menahan gaya tarikan dan gaya tekanan
yang terjadi pada tulang sehingga dapat menjadi kaku atau lentur.
6) Proteksi
Membentuk rongga yang mengandung dan melindungi struktur-struktur yang halus
seperti otak, medula spinalis, jantung, paru, alat-alat dalam perut dan panggul.
7) Hemopoiesis
Sumsum tulang tempat pembentukan sel-sel darah
8) Fungsi imunologi
9) Penyimpanan kalsium

Fungsi tulang secara khusus :

1) Sinus-sinus paranasalis dapat menimbulkan nada khusus pada suara


2) Email gigi dikhususkan untuk memotong, menggigit, dan menggilas makanan.
3) Tulang-tulang kecil telinga dalam mengonduksi gelombang suara untuk fungsi
pendengaran
4) Panggul wanita dikhususkan untuk memudahkan proses kelahiran bayi.

6
F. Sel penyusun tulang
1) Osteoblast (pembentukan tulang): Menghasilkan jaringan osteosid dan mengeksresikan
fosfatase dalam pengendapan kalsium dan fosfat ke dalam matrix tulang
2) Osteosit : Sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai lintasan untuk pertukaran
kimiawi melalui tulang yang padat
3) Osteoclast (penghancuran tulang): sel-sel yang dapat mengabsorbsi mineral dan matrix
tulang. Sel-sel ini menghasilkan enzym proteolitik yang memecah matrix menjadi
mineral tulang, tulang kalsium fosfat terlepas kedalam darah.
G. Rangka
Rangka adalah rangkaian tulang yang saling bersambungan secara teratur dan membentuk
tubuh manusia.
Fungsi rangka adalah untuk menegakkan tubuh dan memberi bentuk tubuh, pelindung alat-
alat tubuh yang penting, tempat melekatnya otot-otot, tempat pembuatan sel darah, tempat
sumsum kuning, dan sebagai alat gerak.

Rangka tulang kepala

Kranium ( tulang tengkorak) dibentuk oleh potongan tulang yang saling bertautan
membentuk kerangka kepala. Tulang-tulang yang membentuk kranium meliputi :

1. Neurokranium ( kerangka otak) yang terdiri dari :


Kubah btengkorak ( klavilaria)
a) Os frontalis 1 buah
b) Os parietalis 2 buah
c) Os oksipitalis 1 buah
d) Os temporalis 2 buah
Dasar tengkorak ( basis kranii)
a) Os sfenoidalis 1 buah
b) Os etmoidalis 1 buah
2. Tengkorak wajah (spanknokranium) yang terdiri dari :
Bagian hidung
a) Os lakrimalis 2 buah
b) Os nasalis 2 buah

7
c) Os konka nasalis 2 buah
d) Os septum nasalis 2 buah

3. Bagian rahang
a. Os maksilaris 2 buqh
b. Os zigomatikum 2 buah
c. Os palatum 2 buah
d. Os mandibularis 1 buah
e. Os hioid 1 buah

H. Ekstremitas superior
Gelang bahu adalah persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Bagian-
bagiannya meliputi :
1) Skapula
Skapula atau tulang belikat terletak disebelah posterior gelang bahu, merupakan tulang
berbentuk segitiga, pipih, dan mempunyai dua permukaan (fasies), tiga sudut (angulus),
dan tiga tepi tulang (margo).
2) Os Klavikula

8
Os klavikula atau tulang selangka menyerupai huruf S. Lengkung medialisnya lebih besar
menuju ke depan lengkung lateralisnya lebih kecil mengarah ke belakang. Ujung medial
berhubungan dengan sternum dan disebut ekstremitas sternalis.
3) Os Humerus
Os humerus atau tulang lengan atas berhubungan dengan pangkal lengan atas, (proksimal
humeri).
4) Os ulna
Os ulna atau tulang hasta adalah tulang panjang berbentuk prisma yang terletak sebelah
medial lengan bawah, sejajar dengan raduis dan mempunyai dua ekstremitas.
5) Os radius
Os radius atau tulang pengumpil terletak disebelah lateralis dari ulna dan mempunyai dua
ujung (ekstremitas)
6) Os karpalia
Os karpalia atau tulang pergelangan tangan terdiri dari 8 tulang yang dibagi dalam dalam
dua deretan.
7) Os metakarpalia
Os metakarpalia atau tulang telapak tangan terdiri dari lima tulang metakarpalia dan
setiap tulang mempunyai basis (alas, diafise korpus bagian tengah).
8) Falangus
Falangus atau tulang jari tangan terdiri dari tulang pipa pendek yang banyaknya 14 buah
dan dibentuk dalam lima bagian tulang yang berhubungan dengan metakarpalia.

9
I. Tulang` kerangka dada
Tulang kerangka dada terdiri dari kulumna vertebralis 9ruas tulang belakang), ossis kostalis
(tulang iga), dan os sternum (tulang dada).kolumna vertebralis dibentuk oleh 33 buah os
vertebrae yang tersusun dari atas ke bawah mulai dari leher sampai ke tulang ekor :
1) Vertebrae servikalis (tulang leher) 7 ruas
2) Vertebrae torakalis (tulang punggung) 12 ruas
3) Vertebrae lumbalis (tulang pinggang) 5 ruas
4) Vertebrae sakralis (tulang kelangkang) 5 ruas
5) Vertebrae koksigialis (tulang ekor) 4 ruas

10
J. Ekstremitas inferior
1. Os koksa
Os koksa atau tulang panggul ada dua, kiri dan kanan dan melekat satu sama lain digaris
medianus persambungan tulang rawan yang disebut simfisis oseum pubis, sehingga
membentuk gelang panggul yng disebut sigulum ekstremitas inferior. Dibelakang kedua
tuang panggul ini terdapat persendian yang tidak bergerak disebut amfiartosis sakroilika.
2. Os sakrum dibentuk oleh tulang os ileum (tulang usus), os pubis (tulang kemaluan), dan
os iskii (tulang duduk).
3. Os pubis
Os pubis atau tulang kemaluan terdiri dari korpus ossis pubis, ramus superior ossis pubis,
dan ramur inferior ossis pubis.
4. Os femur
Os femur atau tulang paha pada ujung proksimalnya terdapat kaput femoris yang bulat
sesuai dengan mangkok sendi (asetabulum).
5. Os patela
Os patela atau tulang tempurung lutut ada didalam os sesamoideum yang besar didalam
artikulasio genu. Bentuk tulang ini berupa segitiga yang sudutnyan bulat dan berupa
tulang pipih.
6. Tibia

11
Tibia atau tulang kering ujung proksimalnya mempunyai dua bongkol kondilus lateralis.
Pada permukaan tibia mempunyai fasies artikularis superior, dibagi dua oleh eminensia
interkondiloid madial dan lateral.
7. Fibula
Fibula atau tulang betis terdiri dari kapitulum fibula yang melekat pada bagian belakang
atas tibia
8. Os tarsalia
Os tarsalia atau pangkal kaki dihubunngkan dengan tungkai bawah oleh sendi
pergelangan kaki.
9. Os metatarsalia
Os metatarsalia mempunyai lima buah tulang metatarsal I, II, III, dan VI. Bentuk kelima
tulang ini hampir sama yaitu bulat panjang.
10. Os falanng pedis
Os falang pedis merupakan tulang-tulang pendek. Falang I terdiri dari dua ruas lebih
besar daripada yang lain. Falang II, III, dan V masing-masing mempunyai tiga ruas lebih
kecil dan lebih pendek dibandingkan falang I.

12
J. Klasifikasi tulang berdasarkan bentuknya

1.Tulang Panjang / Tulang Pipa

Tulang ini sering terdapat dalam anggota gerak.Fungsinya sebagai alat ungkit dari tubuh
dan memungkinkan untuk bergerak.Batang atau diafisis tersusun atas tulang kortikal dan
ujung tulang panjang yang dinamakan epifis tersusun terutama oleh tulang kanselus. Plat
epifis memisahkan epifiis dan diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan
longitudinalpada anak-anak. Yang pada orang dewasa akan mengalami kalsifikasi.
Misalnya pada tulang humerus dan femur.

2.Tulang Pendek

Tulang ini sering didapat pada tulang-tulang karpalia di tangan dan tarsalia di
kaki.Fungsinya pendukung seperti tampak pada pergelangan tangan.Bentuknya tidak
teratur dan inti dari konselus (spongi) dengan suatu lapisan luar dari tulang yang padat.

3. Tulang Pipih

Tulang ini sering terdapat di tengkorak, panggul / koxa, sternum, dan iga-iga, serta
scapula (tulang belikat).Fungsinya sebagai pelindung organ vital dan menyediakan
permukaan luas untuk kaitan otot-otot, merupakan tempat penting untuk
hematopoesis.Tulang pipih tersusun dari tulang kanselus diantara 2 tulang kortikal.

4. Tulang Tak Beraturan

Berbentuk unik sesuai dengan fungsinya. Struktur tulang tidak teratur, terdiri dari tulang
kanselous di antara tulang  kortikal. Contoh : tulang vertebra, dan tulang wajah.

5. Tulang Sesamoid

Merupakan tulang kecil disekitar tulang yang berdekatan dengan persendian dan
didukung oleh tendon dan jaringan fasial.Contoh : tulang patella (Kap lutut).

Bentuk dan kontruksi tulang  ditentukan fungsi dan gaya yang bekerja padanya.

K. Cartilago (tulang rawan)

13
Tulang rawan terdiri dari serat-serat yang dilekatkan pada gelatin kuat, tetapi fleksible
dan tidak bervasculer.
L. Ligamen (simplay)
Ligamen adalah suatu susunan serabut yang terdiri dari jaringan ikat keadaannya kenyal
dan fleksibel.Ligament mempertemukan kedua ujung tulang dan mempertahankan
stabilitas.

M. Tendon

Tendon adalah ikatan jaringan fibrous yang padat yang merupakan ujung dari otot yang
menempel pada tulang.Tendon merupakan ujung dari otot dan menempel kepada
tulang.Tendon merupakan ekstensi dari serabut fibrous yang bersambungan dengan
aperiosteum.Selaput tendon berbentuk selubung dari jaringan ikat yang menyelubungi
tendon tertentu terutama pada pergelangan tangan dan tumit.Selubung ini bersambungn
dengan membrane sinovial yang menjamin pelumasan sehinggga mudah bergerak.

14
N. Fascia

Fascia adalah suatu permukan jaringan penyambung longgar yang didapatkan langsung di
bawah kulit, sebagai fascia superficial atau sebagai pembungkus tebal, jaringan
penyambung fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah.Yang demikian
disebut fascia dalam.

O. Bursae

Bursae adalah kantong kecil dari jaringna ikat di suatu tempat dimana digunakan di atas
bagian yang bergerak.Misalnya antara tulang dan kulit, tulang dan tendon, otot-
otot.Bursae dibatasi membrane sinovial dan mengandung caiaran sinovial.Bursae
merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak seperti olekranon bursae
terletak antara prosesus olekranon dan kulit.
15
P. Persendian
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan
dengan berbagai  cara misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligamen,tendon, fasia
atau otot.
Dalam membentuk rangka tubuh, tulang yang satu berhubungan dengan tulang yang lain
melalui jaringan penyambung yang disebut persendian.
Fungsi utama sendi adalah untuk memberikan fleksibilitas dan pergerakan pada
tempatnya, juga sebagai poros anggota gerak. Ada beberapa sendi dalam tubuh yang
hanya memberikan sedikit pergerakan, namun tetap saja sangat berfungsi untuk
memberikan kestabilan pada tubuh kita.
Stabilitas sendi bergantung pada :
1. Permukaan sendi :tulang memegang peranan penting pada stabilitas sendi
2. Ligamentum : mencegah pergerakan sendi secara berlebihan
3. Tonus otot : tonus otot merupakan faktor utama yang mengatur stabilitas.

Klasifikasi sendi Menurut permukaannya :

1) Sendi peluru
Sendi peluru adalah persendian yang memungkinkan gerakan yang lebih bebas. Sendi
ini terjadi apabila ujung tulang yang satu berbentuk bonggol, seperti peluru masuk ke
ujung tulang lain yang berbentuk cekungan. Contoh sendi peluru adalah hubungan
tulang panggul dengan tulang paha, dan tulang belikat dengan tulang atas.  

16
2) Sendi engsel
Memungkinkan gerakan melipat hanya  satu arah, Persendian yang menyebabkan
gerakan satu arah karena berporos satu disebut sendi engsel. Contoh sendi engsel ialah
hubungan tulang pada siku, lutut, dan jari-jari.

3) Sendi pelana
Sendi pelana adalah persendian yang membentuk sendi, seperti pelana, dan berporos
dua. Contohnya, terdapat pada ibu jari dan pergelangan tangan 
Memungkinkan gerakan  2 bidang yang saling tegak lurus. misal persendian dasar ibu
jari yang merupakan sendi pelana 2 sumbu.

17
4) Sendi pivot
Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas untuk memutar  pegangan pintu,
misal persendian antara radius dan ulna.

5) Sendi peluncur
Memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah. Contoh adalah sendi-sendi tulang
karpalia di pergelangan tangan
6) Jaringan Penyambung

18
Jaringan yang ditemukan pada sendi  dan daerah-daerah yang berdekatan
terutama  adalah jaringan penyambung, yang tersususn dari sel-sel dan subtansi dasar
7) Sendi Fibrosa/ sinartrosis
Sendi yang tidak dapat bergerak atau merekat ikat, maka tidak mungkin gerakan antara
tulang-tulangnya.Sendi fibrosa tidak mempunyai lapisan tulang rawan dan tulang yang
satu dengan lainnya dihubungkan oleh jaringan penyambung fibrosa.  contohnya
sutura pada tulang tengkorak, sendi kaitan dan sendi kantong (gigi), dan sindesmosis
(permukaan sendi dihubungkan oleh membran).

8) Sendi Kartilaginosa/ amfiartrosis

Sendi dengan gerakan sedikit, dan permukaan persendian- persendiannya dipisahkan


oleh bahan antara dan hanya mungkin sedikit gerakan.Sendi tersebut ujung-ujung
tulangnya dibungkus tulang rawan hyalin, disokong oleh ligament dan hanya dapat
sedikit bergerak.

9) Sendi Sinovial/ diarthroses

Sendi tubuh yang dapat digerakkan.Sendi ini memiliki rongga sendi dan permukaan
sendi dilapisi tulang rawan hialin.

19
Q. Otot

Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat gerak aktif
yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot
polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakam suatu organisme maupun
pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Otot yang melekat pada tulang
memungkinkan tubuh bergerak.Kontraksi otot menghasilkan suatu usaha mekanik untuk
gerakan maupun produksi panas untuk mempertahankan temperature tubuh.Jaringan otot
terdiri atas semua jaringan kontraktil.

Fungsi otot adalah menjalankan dan melaksanakan kerja, contohnya berjalan,


mengangkat, dan memegang. Menggerakkan jantung dan mengalirkan darah yang terdiri
atas zat-zat baik itu nutrisi, oksigen dan lain-lain.

1) Fungsi Otot dan gerakan

a. Otot penggerak utama: otot yang terutama terlibat dalam membuat gerakan (pada
arah yang diinginkan)

b. Otot antagonis: otot dengan aksi berlawanan dengan penggerak utama:

c. Relaksasi progresif saat penggerak utama kontraksi

d. Mengontrol aksi dan mencegah reaksi berlebihan

e. Otot fiksasi: otot yang menstabilan sendi, memelihara sikap dan posisi sendi

Menurut fungsi kontraksi dan hasil gerakan dari seluruh bagian tubuh otot
dikelompokkan dalam :

1. Otot rangka (striadted / otot lurik).

20
Terdapat pada system skelet, memberikan pengontrolan pergerakan, mempertahankan
postur tubuh dan menghasilkan panas.

2. Otot polos (otot visceral).

Terdapat pada saluran pencernaan, perkemihan, pembuluh darah. Otot ini mendapat
rangsang dari saraf otonom yang  berkontraksi di luar kesadaran

3. Otot jantung.

Hanya terdapat pada jantung dan berkontraksi di luar pengendalian.

21
2. Bagian-bagian otot skelet

a. Origo: bagian otot yang diam saat otot kontraksi

b. Insertio: bagian otot yang bergerak saat otot kontraksi

c. Caput: bagian otot yang berdekatan dengan origo

d. Venter: pertengahan antara origo dan insersio

e. Cauda: bagian otot yang berdekatan dengan insertion

f. Tendon: pita jaringan ikat yang melekat pada otot dan ujung lain pada tulang.

3.Sistem otot memiliki karakteristik tersendiri yaitu:

a. Kontrakstibilitas, kemampuan otot untuk memendek atau berkontraksi.


b. Eksitabilitas, serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi oleh impuls
saraf.
c. Ekstensibilitas, serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang
otot saat rileks.
d. Elastisitas, serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau
menegang dalam artian lain relaksasi.

22
R. Fisiologi Pergerakan
Aktivitas motorik dari fungsi sistem pergerakan ditur oleh saraf, tulang, sendi, dan otot
yang berbentuk saling menunjang dalam suatu kerjasama untuk melakukan suatu kegiatan
dan pergerakan. Aktivitas volunter direncanakan oleh otak dan perintah dikirim ke otot
melalui sistem piramidal yang berhubungan dengan gerakan dan sikap.

S. Fisiologi Otot Kerangka

Mekanisme kontraksi otot kerangka

Serabut saraf motorik neuron meninggalkan medula spinalis mepersarafi berbagai serabut
otot, dinamakan unit motorik yang bereaksi dengan cepat. Setiap unit motorik
mempunyai relatif banyak serabut saraf yang menuju ke tiap-tiap otot. Kerutan otot
memperkuat penyelenggaraan pergerakan otot, yang terjadi melalui dua cara yaitu
meningkatkan jumlah unit motorik yang berkontraksi secara serentak dan meningkatkan
kecepatan kontraksi tiap unit motorik.

Unit motorik sangat bervariasi sehingga satu unit motorik mungkin 50 kali lebih kuat
dari unit motorik lainnya. Unit motorik kecil lebih mudah dirangsang daripada unit
motorik besar, karena ini di persarafi oleh serabut saraf lebih kecil yang badan selnya
terdapat dalam medula spinalis yang kepekaannya lebih tinggi.

Bila otot dirangsang frekuensinya semakin besar. Frekuensi akhirnya ketika kontraksi
yang berurutan bersatu dan tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Keadaan ini
dinamakan tetanisasi. Tetanisasi disebabkan oleh sifat liat dan kekenyalan dari otot.

T. Susunan Otot Kerangka


Setiap otot dikelilingi oleh jaringan ikat pembungkus otot yang disebut perimisium
eksternus atau fascia propia. Serabut otot akan bergabung dengan yang lainnya diantara
jaringan ikat yang disebut perimisium internum yang berfungsi untuk menguatkan otot
tempat pembuluh darah dan saraf. Otot-otot ini melekat pada tulang dengan perantaraan
jaringan ikat khusus yang dinamakan tendo. Pada fungsinya otot dibantu oleh :
1. Fascia, merupakan suatu alat bantu untuk melindunngi otot terhadap pengaruh dari
luar

23
2. Burse mukosa (kandung lendir) untuk memudahkan gerakan otot terhadap tulang atau
alat-alat lainnya. Terdiri dari burse mukosa subkutan yang terletak diantara kulit dan
tulang, dan burse mukosa intramuskular yang terletak di antara urat satu dan urat
lainnya.
3. Vagina tendinis, merupakan variasi burse mukosa yang mengelilingi urat/tendo,
fungsinya untuk memperlancar gerakan urat/tendo.
U. Mekanisme umum kontraksi otot

Kedutan otot adalah potensial aksi tunggal menyebabkan kontraksi singkat yang diikuti
oleh relaksasi. Lamanya kedutan bervariasi sesuai dengan jenis otot yang sedang di uji.
Kontraksi ii sesuai dengan fungsi masing-masing otot, misalnya pergerakan mata
mempertahankan fiksasi mata.

Jenis dan kontraksi otot dapat dibagikan menjadi Kontraksi isometrik dan kontraksi
isotonik. Kontraksi isometrik adalah ketika otot tidak memendek selama berkontraksi,
otot berkontraksi melawan tranduser krkuatan tanpa mengurangi panjang otot. Sedangkan
kontraksi isotonik adalah ketika otot memendek melawan beban yang ada, misalnya otot
sedang mengangkat beban yang berat.

V. Kelelahan otot

Bila otot dalam keadaan istirahat biasanya sejumlah tegangan masih tetap ada. Tegangan
ini disebut tonus, merupakan hasil dari rendahnya kecepatan impuls saraf yang dijalarkan
dari saraf ke otak ke neuron motorik ke anterior.Kontraksi kuat otot yang berlangsung
lama mengakibatkan keadaan kelelahan otot. Kelelahan ini akibat ketidakmampuan
proses kontraksi dan metabolisme serabut otot untuk mlanjutkan suolai pengeluaran kerja
yang sama.

W. Hipertrofi dan atrofi otot

Hipertrofi : massa suatu otot menjadi besar akibat dari peningkatan jumlah filamen aktin
dan miosin dalam setiap serat otot. Peristiwa ini terjadi sebagai respons terhadap
kontraksi otot yang berlangsung pada kekuatan maksimal.

24
Atrofi : massa otot menurun akibat otot tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Kecepatan penghancuran protein kontraktil jumlah miofibril berlangsung lebi cepat dari
kecepatan pengganti.

X. Struktur Otot
1. Otot kepala
1) M. frontalis (M. Venter frontalis)
Fungsinya : menggerakkan kulit kelapa dan mengangkat alis
2) M.oksipitalis (M. Venter oksipitalis)
Fungsinya : menggerakan kulit kepala
3) M. Temporalis
Fungsinya : memundurkan rahang bawah yang merupakan elevator dan retraktor
2. Otot hidung
1) M. Nasalis
Fungsinya : pergerakkan hidung terutama cuping hidung
2) M. Depresor Septi
Fungsinya :pergerakan hidung
3. Otot mata
1) M.orbikularis okuli
Fungsinya : menutup kelopak mata,menekan kantong air mata,dan menggerakkan
alis mata
2) M. Depresor superpili
Fungsinya : menggerakkan mata
3) M. Korrugator superpilli
Fungsinya: bekerja pada kulit dahi dan alis mata
4. Otot telinga
1) M. Aurikularis anterior
Fungsinya : pergerakkan telinga
2) M. Aurikularis superior
Fungsinya : pergerakan cuping telinga
3) M. Aurikularis posterior
Fungsinya : pergerakan cuping telinga

25
5. Otot lidah
1) M. Genioglossus
Fungsinya : menarik dasar lidah ke bawah dan ke belakang, menarik lidah keluar,ke
bawah, dan menjulur
2) M. Hipoglossus
Fungsinya : menarik dasar lidah ke bawah dan kebelakang
3) M. Kondroglossus
Fungsinya : Menarik dasar lidah ke bawah dan ke belakang
4) M. Stiloglossus
Fungsinya : menarik lidah ke belakang dan ke atas, gerakan mengisap dan menelan
5) M. Palatoglossus
Fungsinya : menyepitkan ismus fausium
6) M. Longitudinalis superior
Fungsinya : mengangkat lidah
7) M. Longitudinalis inferior
Fungsinya : menurunkan lidah
6. Otot tengkorak
1) M. Krikotiroideus
Fungsinya : menegangkan pita suara
2) M. Krikoaritenoideus
Fungsinya : melebarkan pita
3) M. Krikoaritenoideus lateris
Fungsinya : menutup celah suara (pars intermembranse)
4) M. Aritenoideus transversus
Fungsinya : menutup celah suara (pars interkartilaginea)
5) M. Vokalis
Fungsinya : mengangkat pita suara (membentuk pita suara)
6) M. Ariepiglotikus
Fungsinya : menyempitkan jalur masuk tenggorokan (laring)
7) M. Tiroaritenoideus
Fungsinya : menyempitkan celah suara

26
8) M. Tiroepiglotikus
Fungsinya : menyempitkan jalur masuk tenggorokan
7. Otot faring
1) M. Konstruktor faring superior
Fungsinya : melengkukkan selaput lendir untuk menutup rongga hidung
2) M. Konstriktor faringis medius
Fungsinya : semua kontruktor menutup lubang tenggorokan saat menelan
3) M. Salpingofaringeus
Fungsinya : membuka tuba saat menelan dan menguap

8. Otot leher
1) M. Platisma
Fungsinya: depresi mandibula dan sudut mulut
2) M. Sternokleidomastoideus
Fungsinya: mengesktensi kepala,fleksi leher, dan rotasi kelapa
3) M. Digastrik
a. Venter posterior
Fungsinya membuka mulut dan mengangkat tulang lidah
b. Venter anterior
Fungsinya : mengkokohkan tulang lidah
4) M. Sternohyoideus
Fungsinya: mengkokhkan tulang lidah dan membantu otot saat menelan
9. Otot bahu
1) M. Deltoideus

27
Fungsinya: rotasi ke dalam dan gerakan mengayun kearah lateral
2) M. Supraspinatus
Fungsinya : abduksi pada bidang skapular, rotasi keluar sendi bahu
3) M. Infraspinatus
Fungsinya : sendi bahu rotasi keluar,abduksi,adduksi
4) M. Teres minor
Fungsinya : rotasi keluar abduksi bidang skapular sendi bahu

5) M. Teres mayor
Fungsinya : rotasi ke dalam,adduksi pada bidang skapular sendi bahu
6) M. Subskapularis
Fungsinya : rotasi kedalam,abduksi skapula, dan adduksi skapular

10. Otot lengan atas


1) Otot dorsal
a. M. Triseps brakii
1. Kaput longus bersendi dua
Fungsinya : memngangkat beban lengan sendi siku
b. M. Ankoneus
Fungsinya : gerak ekstensi sendi siku
2) Otot ventral
a. M. Bisep brakii
1. Kaput longum

28
Fungsinya kaput longum, abduksi, rotasi dan adduksi mengangkat
lengan menekuk dan supinasi sendi siku.
2. Kaput brevis
Fungsinya: mengangkat lengan dan menekuk sendi siku
b. M. Korakobrakialis
Fungsinya : rotasi dalam,abduksi, dan antefleksi sendi bahu
c. M. Brakialis
Fungsinya : menekuk sendi bawah

11. Otot lengan bawah


1) Otot radial
a. M. Brakioradialis
Fungsinya : pronasi dan supinasi dari posisi sudut lekuk sendi siku
12. Otot jari-jari
1) M. Abduktor digiti minimi
Fungsinya : abduksi sendi dasar jari tangan v dan meregangkan sendi jari
tangan v
2) M. Fleksor digiti minimi
Fungsinya : oposisi sendi karpometakarpal v, menekuk,dan abduksi sendi jari
tangan v
3) M. Abduktor polisis brevis

29
Fungsinya : abduksi,oposisi sendi pelana ibu jari , dan menekuk sendi dasar
ibu jari v
4) M. Fleksor polisis brevis
Fungsinya : oposisi,adduksi sendi pelana ibu jari, dan menekuk sendi ibu jari
5) M. Adduktor polisis
Fungsinya : adduksi sendi pelana ibu jari,dan menekuk sendi ibu jari

13. Otot dada


1) M. Pektoralis mayor
Fungsinya : gerakkan adduksi menurunkan lengan yang terangkat,endorotasi
lengan ke permukaan tubuh,antagonis M. Latisimus dorsi menarik tubuh ke
atas pada saat senam.
2) M. Petrokalis minor
Fungsinya : mengangkat iga menimbulkan gerakan inspirasi jarang bekerja
sendiri
3) M. Subklavius
Fungsinya : mengukuhkan letak klavukula pada sendi klavikula
4) M. Seratus anterior
5) M. Anterior eksterni
Fungsinya : menutup dan meregangkan rongga interkostalis pada waktu
inpirasi
6) M. Interkostalis interni

30
Fungsinya: dan meregangkan rongga interkostalis pada waktu ekspirasi
7) M. Subkostalis
Fungsinya : menegangkan dinding dada pada waktu ekspirasi
8) M. Transversus toraksikus
Fungsinya : menegangkan dinding dada ekspirasi

14. Otot dinding dada dan rongga perut


1) M. Rektus abdominis
Fungsinya :nmenarik toraks ke arah pelvis, mengangkat pelvis, dan menekan
perut
2) M. Piramidalis
Fungsinya : otot penegang dari linea alba, otot segitiga besarnya berbeda-beda
3) M. Obligus eksternus abdominis
Fungsinya : menekan perut, mengangkat pelvis ke atas,dan membantu rotasi
toraks pada sisi yang berlawanan
4) M. Obligus internus abdominis
Fungsinya : melakukan rotasi ke sisi yang sama , membentuk M. Obligus
ekternus abdominus pada sisi yang berlwanan dan menekuk rangka tubuh ke
samping
5) M. Transversus abdominis
Fungsinya : menarik dan meregangkan dinding perut dan menekan perut

31
15. Otot punggung
Otot lengan dan bahu
1) M. Trapezius
Fungsinya: serabut kranial mengangkat skapula, serabut kaudal menarik
skapula ke bawah, mengangkat lengan ke atas, memutar kapsula ke arah
berlawanan, membantu klavikula saat inspirasi
2) M. Latisimus dorsi
Fungsinya : adduksi lengan, menarik lengan terangkat ke atas, menarik ke
arah dorsal,memutar ke dalam, bekerja sama dengan otot bahu dan otot dada
serta menurukan gelang bahu
3) M. Rumboideus
Fungsinya : menarik skapula ke arah kolumna vertebralis dan ke arah
kranial,mengukuhkan skapula pada rangka tubuh bekerja sama dengan M.
Seratus anterior
4) M. Levator skapula
Fungsinya : menarik sudut atas skapula ke arah kranial dan medial bersma
dengan M. trapezius
16. Permukaan traktus lateralis otot punggung
1) M. Iliokostalis
2) M. Longisimus torasis

32
3) M. Spinalis

17. Lapisan profundus M. Transverosspinalis


1) M. Semispinalis
2) M. Rotatores
3) M. Intertransversari
4) M. Levator kostarum
18. Permukaan servikal otot punggung
1) M. Splenius kapitis
Fungsinya : memutar kepala dan memiringkan kolumna vertebralis ke
samping
2) M. Splenius servisis
Fungsinya : memutar dan memiringkan vertebrae sakralis ke samping

33
19. Otot ekstremitas bawah
Otot koksae dorsal
1) M. Gluteus maksimus
Fungsinya : ekstensi femur artikulasiokoksae abduksi ,adduksi, dan eksorotasi
femur, serta menahan rangka pada saat duduk.
2) M. Gluteus medius
fungsinya : abduksi ,endorotasi, dan eksorotasi femur, fiksasi, pada tulang
kaki
3) Gluteus minimus
Fungsinya : abduksi endorotasi kedua otot menarik pelvis pada tulang kaki
4) M. Tensor fascialatae
Fungsinya : ekstensi fascialata membantu fleksi dan abduksi femur juga
membantu ekstensi kruris
5) M. Piriformis
Fungsinya : abduksi paha, eksorotasi artikulasio koksae
6) M. Abduktor internus
Fungsinya eksorotasi pada artikulasio koksae
7) M. Gemelus superior dan inferior

34
8) M. Quadratus femoris
Fungsinya : eksorotasi artikulasio koksa juga membantu abduksi femur

20. Otot femur


Otot permukaan ventral pangkal femur
1) M. Iliopsoas
2) M. Quadrisep femoris

Adduktor femur

1) M. Pektineus
Fungsinya : adduksi femur, membantu fleksi, dan eksorotasi artikulasio koksa
2) Adduktor longus
Fungsinya : adduksi femur dan fleksi artikulasio medial
3) M. Adduktor brevis
Fungsinya adduksi, ekstensi femur, dan eksorotasi pada artikulasio koksae
4) M. Adduktor magnus
fungsinya : adduksi femur membantu mregangkan paha dan eksorotasi femur
5) M. Adduktor minus
fungsinya: adduksi paha membantu fleksi dan eksorotasi paha

35
6) M. Grasilis
fungsinya : adduksi femur , fleksi artikulasio genu, dan endorotasi femur
7) M. obturator eksternus
fungsinya : eksorotasi femur, fleksi pada artikulasio koksae
21. Otot fleksor femur
1) M. biseps femoris
fungsinya: fleksi kruris pada artikulasio genu, eksorotasi dan ekstensi
artikulasio genu
2) M. semitendinosus
fungsinya : fleksi kruris artikulasio genu, endorotasi dan ekstensi artikulasio
koksae
3) M. semimembranosus
fungsinya: fleksi dan endorotasi artikulasio genu, ekstensi artikulasio koksae
22. Otot kruris
otot ventral krusris
1) M. tibialis anterior
fungsinya: fleksi dorsal dan supinasi kaki
2) M. ekstensor halusis longus
fungsinya: ekstensi jari kaki, ekstensi dorsaal pada artikulasio talus sebalah
atas
3) M. ekstensor fibularis longus
fungsinya: supinasi pada artikulasio talus sebelah bawah
M. ekstensor halusis longus
4) M. peroneus fibularis tertius
fungsinya : pronasi kruris

otot kruris lateralis

1) M. peroneus fibularis longus


2) M. peroneus fibularis brevis

36
otot superfisial kruris dorsal

1) M. triseps surae
2) M. soleus
3) M. plantaris
4) M. popliteus

otot kruris profunda lateralis

1) M. tibialis posterior
2) M.fleksor digitorum longus
3) M. fleksor halusis longus

otot dorsalis pedis

1) M. ektensor digiterum brevis


2) M. ektensor halusi brevis
3) M. interoseidosalis I-IV
4) M. interoseiplantaris I-III
5) otot-otot ibu jari kaki
a. M. abduktor halusis
b. M.fleksor halusis brevis
c. M.adduktor halusis
d.
6) otot kelingking kaki
a. M. abduktor digit minimi
b. M. fleksor digiti minimi brevis
c. M. opponeus digiti minimi
7) otot-otot plantar pedis
a. fleksor digitorium brevis
b. M. quadratus plantaris

37
38
39
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengurus


pergerakan.Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah tulang dan jaringan ikat
yang menyusun kurang lebih 25 % berat badan dan otot menyusun kurang lebih 50%.Sistem
ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus.

Tulang adalah jaringan yang tersusun oleh sel dan didominasi oleh matrix kolagen
ekstraselular (type I collagen) yang disebut sebagai osteoid. Osteoid ini termineralisasi oleh
deposit kalsium hydroxyapatite, sehingga tulang menjadi kaku dan kuat.

Tulang teridiri dari matriks (bahan dasar) protein kolagen yang mengandung garam-garam
mineral terutama fosfat dan kalium, sejumlah protein dan mineral tulang antara lain kalsium
(Ca), Fosfat (PO4) dan peroksida (OH)2. Dalam tulang terdapat sel-sel osteoblas pembentuk
kolagen.Sel osteoblas menghancurkan dan menyerap sel-sel tulang. Pembentukan tulang
terngkorak terjadi secara osfikasi intramembranosa (pembentukkan tulang di dalam
membran sel ) sedangkan pembentukkan tulang panjang dimulai dengan pembentukkan

40
tulang rawan. Osifikasi tulang ini dimulai dari ujung poros tulang secara enkondral
(perubahan tulang rawan menjadi tulang keras).

Rangka adalah rangkaian tulang yang saling bersambungan secara teratur dan
membentuk tubuh manusia.

Fungsi rangka adalah untuk menegakkan tubuh dan memberi bentuk tubuh, pelindung
alat-alat tubuh yang penting, tempat melekatnya otot-otot, tempat pembuatan sel darah,
tempat sumsum kuning, dan sebagai alat gerak.
Ligamen adalah suatu susunan serabut yang terdiri dari jaringan ikat keadaannya kenyal dan
fleksibel.Ligament mempertemukan kedua ujung tulang dan mempertahankan stabilitas.

Tendon adalah ikatan jaringan fibrous yang padat yang merupakan ujung dari otot
yang menempel pada tulang.Tendon merupakan ujung dari otot dan menempel kepada
tulang.Tendon merupakan ekstensi dari serabut fibrous yang bersambungan dengan
aperiosteum.Selaput tendon berbentuk selubung dari jaringan ikat yang menyelubungi
tendon tertentu terutama pada pergelangan tangan dan tumit.Selubung ini bersambungn
dengan membrane sinovial yang menjamin pelumasan sehinggga mudah bergerak.

Fascia adalah suatu permukan jaringan penyambung longgar yang didapatkan langsung
di bawah kulit, sebagai fascia superficial atau sebagai pembungkus tebal, jaringan
penyambung fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah.Yang demikian
disebut fascia dalam.

Bursae adalah kantong kecil dari jaringna ikat di suatu tempat dimana digunakan di
atas bagian yang bergerak.

Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan
dengan berbagai  cara misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia
atau otot.
Dalam membentuk rangka tubuh, tulang yang satu berhubungan dengan tulang yang lain
melalui jaringan penyambung yang disebut persendian. Fungsi utama sendi adalah untuk
memberikan fleksibilitas dan pergerakan pada tempatnya, juga sebagai poros anggota
gerak.Macam sendi yaitu sendi peluru, sendi pelana,sendi engsel, sendi putar dan lain-lain.

41
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat gerak
aktif yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik,
otot polos dan otot jantung

Fungsi otot adalah menjalankan dan melaksanakan kerja, contohnya berjalan,


mengangkat, dan memegang.Menggerakkan jantung dan mengalirkan darah yang terdiri atas
zat-zat baik itu nutrisi, oksigen dan lain-lain.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini para mahasiswa/i di harapkan mampu mengetahui lebih banyak
lagi tentang sistem Muskuloskeletal pada tubuh manusia yang dapat menambah wawasan
dan pengetahuan mendalam mengenai sistem tersebut.

42
DAFTAR PUSTAKA

1. Elizabeth J. Corwin. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta : EGC.
2. H. Syaifuddin, AMK. Anatomi Fisiologi. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta : EGC, (2011).
3. Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta : EGC
4. Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal di ambil dari https://www.google.co.id/search?
q=sistem+muskuloskeletal+pdf&oq=sistem+muskuloskeletal+pdf&aqs=chrome..69i57j0l5.15
246j1j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8 di akses pada tanggal 6 September 2018.
5. Makalah Sistem Muskuloskeletal di ambil dari https://www.google.co.id/search?
q=sistem+muskuloskeletal&oq=sistem+mu&aqs=chrome.1.69i57j0j69i60j69i59j69i60l2.390
8j1j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8 di akses pada tanggal 10 September 2018.

43

Anda mungkin juga menyukai