Bahan Jalur Evakuasi
Bahan Jalur Evakuasi
Abstract
This research aims to build a database of Merapi volcano evacuation routes, determination
evacuation route of Merapi and create smartphone android applications Merapi Evacuation Route.
The method used is to calculating the vulnerability of the population in Merapi disaster prone areas
as a rallying point location, the criteria for assessing the location of the observation refugee camp
and road network. Analysis evacuation route determination using spatial modeling network analysis,
namely closest facility with travel time as the impedance value. The results obtained are 89 lines
contained Merapi evacuation and six location of the refugee camp that is fastest to reach. Evacuation
route is the fastest travel time was 3.57 minutes and the longest is 48.36 minutes.Tthe average travel
time of the entire evacuation route was 13.59 minutes. Applications created with the Android SDK
and Android Google Map API V2. Evacuation route performance test results shown the value of
travel time on the field can be faster than the travel time network analysis results and the application
Merapi Evacuation Route works pretty good.
Intisari
Penelitian ini bertujuan untuk membangun basis data jalur evakuasi Gunungapi Merapi, penentuan
jalur evakuasi merapi dan pembuatan aplikasi smartphone android Jalur Evakuasi Merapi. Metode
yang digunakan adalah dengan memperhitungkan kerentanan jumlah penduduk di kawasan rawan
bencana Merapi sebagai penentuan lokasi titik kumpul, pengamatan untuk menilai kriteria lokasi
posko pengungsian dan jaringan jalan. Analisis penentuan jalur evakuasi menggunakan pemodelan
spasial analisis jaringan closest facility dengan nilai waktu tempuh sebagai impedansi. Hasil yang
didapatkan adalah terdapat 89 jalur evakuasi Merapi dan enam buah titik posko pengungsian terdekat
yang paling cepat untuk dicapai. Jalur evakuasi tercepat adalah dengan waktu tempuh 3,57 menit dan
terlama adalah 48,36 menit dan rata-rata nilai tempuh seluruh jalur evakuasi adalah 13,59 menit.
Aplikasi dibuat dengan Android SDK dan Google Map Android V2 API. Hasil uji kinerja jalur
evakuasi menunjukkan nilai waktu tempuh di lapangan dapat ditempuh lebih cepat dari waktu tempuh
hasil analisis jaringan dan aplikasi Jalur Evakuasi Merapi bekerja dengan cukup baik.
1
android yang mampu mendukung
PENDAHULUAN tampilan grafis 2D dan 3D dengan fitur
Gunungapi Merapi terakhir kali dari perangkat keras yang diusung oleh
meletus hebat dan menimbulkan smartphone itu sendiri seperti GPS dan
bencana pada tahun 2010. Berdasarkan kamera dapat dimanfaatkan untuk
data Pusdalops Badan Nasional menyebarkan informasi spasial. Kajian
Penanggulangan Bencana (BNPB) 18 ini sebagai hasil integrasi bidang-
November 2010, jumlah korban tewas bidang teknis Geografi yang telah ada
sebanyak 275 orang. Kabupaten sebelumnya seperti Kartografi,
Sleman memiliki jumlah korban tewas Penginderaan Jauh, dan Sistem
terbanyak yaitu 199 korban jiwa Informasi Geografis (Danoedoro,
diantaranya 170 korban jiwa 2004).
meninggal karena luka bakar. Jumlah
pengungsi dari Kabupaten Sleman METODE PENELITIAN
mencapai 54.153 jiwa. Pengungsi Alat
tersebut tersebar di beberapa lokasi 1. Laptop ASUS A42J Intel Core2Duo
pengungsian dan sejumlah bangunan P6200 2,13Ghz, RAM 4GB, HDD
yang tersebar didalam dan diluar 500GB, VGA ATI 6470M 1GB, OS
wilayah Kabupaten Sleman. Windows 7 x64
Sebagai salah satu bagian dari 2. GPS Garmin Etrex-H.
sistem tanggap bencana, jalur evakuasi 3. Smartphone Samsung Galaxy Note
memiliki peranan yang penting. Hal ini GT-N7000, Smartfren Andromax
terkait dengan keberadaanya sebagai U2 EG98, Motorola Razr M
penunjang mobilitas penduduk saat 4. ArcGIS 10.x. Android SDK
terjadi bencana. Sistem Informasi (Software Development Kit), JAVA
Geografis (SIG) memungkinkan SDK 1.7 dan Eclipse 3.7.ADT
pemetaan, pemodelan, dan penelusuran (Android Development Tools)
data spasial yang tersebar dalam suatu 5. Microsoft Office, Excel 2013.
ruang. Erupsi gunungapi merupakan Bahan
salah satu fenomena keruangan dengan 1. Citra Quickbird daerah Kabupaten
pola yang dapat dipetakan menjadi Sleman tahun 2009 dan 2010.
unit-unit analisis kerentanan bahaya. 2. Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar
Kerentanan ini didapatkan dengan Kaliurang, Pakem, Sleman,
dengan memperhatikan parameter- Yogyakarta, Wates, Jabung,
parameter berpengaruh dan trend Sendangagung dan Timoho skala
bencana yang terjadi. Selain itu, BAKOSURTANAL 2000.
dengan menganalisis jaringan jalan 3. Peta Kerawanan Bencana Erupsi
sebagai jalur evakuasi dan Gunungapi Merapi Badan Geologi
memperhatikan tingkatan faktor ESDM 2010.
kerentanan bahaya yang ada, maka 4. Peta Posko Pengungsi Bencana
jalur evakuasi optimal dapat dicari. Erupsi Gunungapi Merapi KLMB
Pemanfaatan teknologi 2010.
smartphone dengan sistem operasi
2
5. Peta Posko Pengungsian Bencana 9. Nilai Waktu Tempuh Tiap Ruas
Gunungapi Merapi BPBD Sleman Jalan.
2012. 3. Pengolahan dan Analisis Data.
6. Data Kabupaten Sleman Dalam a. Interpretasi Permukiman, Bangunan
Angka BPS Sleman 2013. Rumah dan Jaringan Jalan
Tahapan Penelitian Interpretasi penggunaan lahan
1. Lokasi Penelitian. dilakukan secara visual pada citra
Penelitian berada di wilayah Quickbird dengan menggunakan
Administrasi Kabupaten Sleman. teknik kunci interpretasi. Interpretasi
Lokasi ini dipilih karena berada pada citra dilakukan secara visual.
kaki lereng Gunungapi Merapi daerah Penggunaan lahan yang ditekankan
tersebut rawan bencana erupsi. dalam penelitian ini adalah poligon
Menurut Badan Geologi Kementerian permukiman sebagai data lanjutan
ESDM hingga ratusan tahun kedepan untuk analisis kepadatan penduduk.
diperkirakan bagian selatan lereng Setelah permukiman dilakukan
Merapi akan terjadi lagi mengingat saat identifikasi bangunan rumah untuk
ini kubah lava sebagian besar analisis perhitungan jumlah penduduk
mengarah ke selatan mengikuti aliran Pada masing-masing poligon
hulu Kali Opak dan Kali Gendol. permukiman. Teknik yang digunakan
adalah digitation on screen sesuai
dengan kenampakan pada karakteristik
penggunaan lahan permukiman.
Interpretasi jaringan jalan dan
lokasi jembatan dilakukan secara
visual pada citra Quickbird. Jembatan
yang disadap dalam penelitian ini
adalah jembatan yang akan dijadikan
Gambar 1. Lokasi Penelitian sebagai hambatan yaitu jembatan yang
2. Pengumpulan data . melintasi sungai yang langsung
Data yang dibutuhkan dalam berhulu di puncak Gunungapi Merapi.
penelitian ini adalah: Kenampakan jalan dan jembatan pada
1. Batas Administrasi. citra Quickbird sangat jelas. Teknik
2. Penggunaan Lahan Permukiman yang dilakukan adalah dengan
dan bangunan rumah. digitation on screen pada tiap-tiap ruas
3. Jaringan Jalan.dan Kelas Jalan. jalan dan untuk jembatan sebagai titik.
4. Kondisi Jalan dan Jembatan pada Hasil Interpretasi jaringan jalan dan
Sungai yang Berhulu di Gunungapi jembatan dari citra dilakukan untuk
Merapi. memperbarui data jaringan jalan yang
5. Jumlah Penduduk. diperoleh dari digitasi Peta RBI. Kelas
6. Zona Kerawanan Bencana Merapi. jalan yang digunakan dalam penelitian
7. Lokasi Titik Kumpul Pengungsi. ini adalah jalan Arteri, jalan Kolektor,
8. Lokasi Posko Pengungsi Erupsi jalan Lokal dan jalan Lain.
Gunungapi Merapi
3
Tabel 1. Klasifikasi Jalan Berdasarkan kerentanan jumlah pendudukan
Fungsi Jalan digunakan untuk mencari lokasi titik
Kelas Keterangan rawan sebagai titik kumpul penduduk
Arteri - Kecepatan rencana minimal 60 km/jam.
- Lebar badan jalan minimal 11,0 m. untuk memulai jalur evakuasi. Jumlah
Kolektor - Kecepatan rencana minimal 40 km/jam.
penduduk diperoleh berdasarkan
- Lebar badan jalan minimal 9,0 m. perhitungan jumlah bangunan yang
Lokal - Kecepatan rencana minimal 20 km/jam. terdapat pada poligon permukiman.
- Lebar badan jalan minimal 7,5 m.
Tiap bangunan rumah tersebut
Lain - Kecepatan rencana minimal 15 km/jam.
- Lebar badan jalan minimal 6,5 m. kemudian diasumsikan terdapat jumlah
Sumber: PP No. 34 Tahun 2006 penduduk dengan menggunakan data
dari BPS. Peta jumlah penduduk dibuat
b. Cek Ketelitian Hasil Interpretasi
dengan menggunakan peta dasimetrik
Permukiman dan Bangunan Rumah.
yaitu hanya poligon yang terkait
Uji ketelitian dilakukan untuk
dengan penduduk yang diberikan
mengetahui besarnya nilai akurasi hasil
masukkan data pada atribut. Jumlah
interpretasi citra Quickbird untuk
penduduk inilah yang menjadi faktor
memperbaiki kesalahan interpretasi
kerentanan bencana erupsi merapi.
yang terjadi saat interpretasi sehingga
d. Penentuan Lokasi Titik Kumpul
menghasilkan data penggunaan lahan
Pengungsi.
yang baik. Secara garis besar uji
Pembuatan Lokasi Titik kumpul
ketelitian dilakukan dengan
dan titik pengungsian menggunakan
membandingkan hasil interpretasi
data kawasan rawan bencana, data
dengan objek sebenarnya dilapangan.
kerentanan jumlah penduduk yang
Metode uji ketelitian yang digunakan
sudah diolah sebelumnya, dan titik
adalah dengan Confusion Matrix
lokasi pengungsian. Data tersebut
Calculation (Horning, 2004).
kemudian ditumpang susunkan agar
Ketelitian Interpretasi :
dapat diketahui sebaran lokasi yang
∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 sesuai dengan kriteria. Titik kumpul
𝑥𝑥 100 %
∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 adalah titik dimana jumlah penduduk
pada poligon permukiman yang dinilai
Tabel 2. Contoh Matriks Uji Ketelitian rentan terhadap bencana Gunungapi
Hasil Interpretasi merapi. Pada poligon tersebut dipilih
Interpretasi ∑ titik berupa lokasi yang cukup luas
a b c
Lapangan
sebagai tempat penduduk untuk
a 5 4 8
berkumpul misal lapangan, halaman
b 2 9 11
c 1 3 6 10
kantor desa, tempat ibadah atau
∑ 8 12 9 29 sekolah, selanjutnya untuk diungsikan
Sumber: Horning, 2004. ke posko pengungsian. Koordinat
c. Pembuatan Peta Kerentanan Jumlah lokasi titik kumpul diambil dengan
Penduduk. menggunakan GPS Reciever.
Peta kerentanan penduduk dalam e. Penentuan Lokasi Titik Posko
penelitian ini mengutamakan aspek Pengungsi.
jumlah penduduk pada lokasi Kawasan Data lokasi pengungsian
Rawan Bencana Merapi. Peta diperoleh dari Badan Penanggulangan
4
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Waktu tempuh didapatkan dari
Sleman dan Klinik Lingkungan hasil perhitungan jarak (panjang ruas)
Mitigasi Bencana (KLMB) Fakultas dibagi dengan kecepatan pada tiap ruas
Geografi UGM. Syarat lokasi jalan yang dilalui.
pengungsian adalah: 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆
𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇ℎ =
1. Berada diluar kawasan rawan 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅
9
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN BNPB. 2011. Rencana Aksi
Kesimpulan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
1. Pembuatan basis data untuk analisis Wilayah Pasca Erupsi Bencana
jaringan jalur evakuasi Gunungapi Gunungapi Merapi 2011-2013.
Merapi dibuat dengan ekstraksi Jakarta: BNPB.
informasi dari data yang diolah BPS. Kabupaten Sleman Dalam Angka
dengan menggunakan kajian ilmu Tahun 2013. Yogyakarta: Badan
Penginderaan jauh dan Sistem Pusat Statistik Kabupaten Sleman.
Informasi Geografis. Unsur basis Danoedoro, Projo. 2004. Sains
data jaringan jalan dapat diperoleh Informasi Geografis: Dari
dengan baik melalui ekstraksi Peta Perolehan dan Analisis Citra
RBI dan interpretasi citra resolusi hingga Pemetaan dan Pemodelan
tinggi yaitu Citra Quickbird. Spasial. Yogyakarta: Jurusan
Interpretasi Citra Quickbird Kartografi dan Penginderaan Jauh,
memiliki ketelitian cukup tinggi. Fakultas Geografi UGM.
2. Sistem Informasi Geografis dapat Google. 2014. Developers Google
digunakan untuk memodelkan dan Maps API Android V2 Developer
mencari jalur evakuasi Merapi Guide. Diakses pada1 Mei 2014,
tercepat dan optimal dengan analisis dari https://developers.google.com/
jaringan Closest Facility dengan maps/documentation/android
parameter panjang lintasan dan Horning, N. 2004. Overview of
kecepatan rencana pada tiap ruas Accuracy Assessment of
jaringan jalan. Landcover Products. New York :
3. Aplikasi android Jalur Evakuasi Center of Biodiversity and
Merapi dapat digunakan sebagai Conservation at American
media untuk menyebarkan Museum of Natural History.
informasi mengenai jalur evakuasi Prahasta, Eddy. 2005. Konsep-Konsep
Gunungapi Merapi. Dasar Sistem Informasi
Saran Geografis. Bandung: Penerbit
1. Untuk Penelitian selanjutnya Informatika.
disarankan untuk memperhitungkan Sandhu, J & Chandrasekhar, T. 2006.
kondisi lalu lintas dan kondisi jenis ArcGis Network Analyst Tutorial.
aktifitas di bahu jalan sehingga New York: ESRI
pemodelan spasial lebih mendekati Sutikno, dkk. 2007. Kerajaan merapi
keadaan nyata dan waktu tempuh Sumber Daya Alam & Daya
jalur evakuasi lebih akurat. Dukungnya. Yogyakarta: Badan
2. Pembuatan jalur evakuasi dapat Penerbit Fakultas Geografi
dilakukan dengan pemodelan least (BPFG) Universitas Gadjah
cost-path dengan memperhitungkan Mada.
kondisi kemiringan lereng.
3. Disarankan untuk penelitian
selanjutnya menggunakan titik start
berupa lokasi user berada.
10