Anda di halaman 1dari 25

Karakteristik Pesawat Terbang

Karakteristik Pesawat Terbang berupa :


Berat, ukuran dan roda pendaratan
A. BERAT

Berat pesawat terbang digunakan untuk


 menentukan panjang panjang landas pacu, taxiway dan apron
 kekuatan perkerasan landas pacu, taxiway dan apron.
 pesawat dapat lepas landas karena mempengaruhi besarnya gaya
angkat yang dibutuhkan

Komponen-komponen Berat pesawat terbang terdiri dari ;


•Berat sendiri pesawat
•Berat awak pesawat ( pilot, co pilot, pramugari, engineer )
•Berat bahan bakar
•Berat penumpang + bagasi
•Berat kargo, termasuk pos
Bahan Bakar ( BBM )

Bahan Bakar yang dibawa pesawat berfungsi untuk :


- Bahan Bakar selama perjalanan
- Bahan bakar untuk cadangan

Bahan Bakar cadangan berfungsi untuk :


- Holding fix
- Kondisi cuaca disepanjang perjalanan
- Keperluan menuju bandar udara
Penentuan Berat Pesawat

1. Berat kosong untuk operasi ( Operating Empty Weight = OEW)


OEW = berat kosong + crew pesawat + peralatan untuk terbang

2. Muatan ( Pay Load = PL )


PL = berat penumpang + kargo + bagasi
MPL = PL Maksimum
MSPL = PL Maksimum berdasarkan struktur pesawat

3. Berat Tanpa bahan bakar ( Zero Fuel Weight = ZFW )


MSPL = ZFW – OEW
ZFW = MSPL + OEW
4. Berat Lepas landas ( Take Off Weight = TOW )

TOW : Berat pesawat ketika lepas landas atau take off


MTOW : Berat maksimum untuk lepas landas yang umumnya dibatasi
oleh jumlah tempat duduk dan maksimum pay load
MSTOW : Berat maksimum yang diijinkan untuk lepas landas sesuai
dengan kemampuan struktur pesawat.

Jadi Berat pesawat ketika take off :


TOW = OEW + PL + Bahan bakar

MTOW = OEW + MPL + Bahan Bakar

MSTOW = OEW + MPL + Bahan Bakar maksimum atau

MSTOW = ZFW + Bahan bakar maksimum


5. Rampt Weight ( RW )
RW : berat pesawat ketika menuju runway dari apron sampai
meninggalkan landasan
MRW : berat maksimum yang diijinkan untuk membawa pesawat dari
apron menuju runway dan berlari dilandasan untuk lepas landas
Perbedaan berat dengan MTOW hanya beberapa ratus kilogram yaitu
bahan bakar yang terpakai waktu taxiway dan berlari di atas landasan.

TOW – RW = berat bahan bakar yang dipergunakan pesawat selama


pergerakan dari apron sampai take off

6. Berat Pendaratan ( Landing Weight = LW)


LW : berat pesawat ketika melakukan pendaratan
MLW : berat maksimum untuk pendaratan
MSLW : berat maksimum struktural pendaratan
LW = TOW – BBM terpakai
MLW = MTOW – Bahan Bakar perjalanan
Berat Kosong Operasi ( OEW )
+ max struc payload ( MSPL )

Berat Bahan Bakar kosong


( ZFW )
+ Bahan Bakar cadangan maks
Berat Pendaratan Maks
( MSLW )
+ Bahan Bakar
( sesuai kapasitas tangki bahan bakar )
Berat Lepas Landas maks
( MSTOW )
+ Bahan Bakar dari apron ke runway
( sesuai kapasitas tangki bahan bakar )
Berat di Apron
( RW )
Diagram Hubungan Antara Komponen- komponen Berat Pesawat
Diagram Hubungan Antara Muatan
(Pay Load) dan Jarak Tempuh (Range)

A B
P maks
C

Pay Load D

I1 I2 I3 I4
Jarak Tempuh

Pay Load dan Bahan bakar berbanding Terbalik


Proporsi Komponen Berat Pesawat Terbang (terhadap MSTOW)
1. Pesawat Terbang Turbo jet, long range (jarak jauh)
Operating Weight Empty : 45 %
Pay Load : 14 %
Trip Fuel : 35 %
Reserve Fuel :6%
2. Pesawat Terbang Piston Engine, medium range (jarak sedang)
Operating Weight Empty : 62 %
Pay Load : 18 %
Trip Fuel : 15 %
Reserve Fuel :5%
3. Pesawat Terbang Piston Engine, short range (jarak dekat)
Operating Weight Empty : 70 %
Pay Load : 21 %
Trip Fuel :6%
Reserve Fuel :3%
B. UKURAN
Ukuran fisik untuk perancangan bandar udara
adalah :
 Lebar sayap (wingspan),
 Panjang badan pesawat (length),
 Jarak roda (wheel base),
 jarak antar roda pendaratan (wheel tread), dan
 tinggi pesawat (height)
Ukuran fisik pesawat berguna dalam perencanaan :
 Lebar sayap pesawat mempengaruhi penentuan lebar runway,
taxiway dan luas apron.
 Tinggi dan panjang pesawat luas hanggar yang diperlukan untuk
penyimpanan pesawat, dan apron.
 Jarak antar roda berguna dalam merencanakan tikungan, sehingga
tidak keluar dari perkerasan.
 Konfigurasi roda pendaratan berguna untuk dapat menghitung beban
pesawat yang dilimpahkan ke perkerasan runway, taxiway, apron
yang`selanjutnya digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan
Contoh DataPesawat Terbang
1. Airbus A – 300
Dimensi :
Span = 44,83 m, Length = 53,61 m, Height = 16,72 m
Passengers :
302 economy atau 26 first dan 229 economy
Weight :
MTOW = 165.000 kg
MLW = 134.000 kg
Pay Load = 30.000 kg
Cruise Speed :
0,78 mach (955 km/jam) sejauh 29.000 – 33.000 feet, Max range
: 5.565 km
Fuel Capacity :
47.500 kg atau 62.000 liter
Take off dan landing field length :
3.000 m dan 1.660 m
Contoh DataPesawat Terbang
2. DC 10 - 30
Dimensi :
Span = 50,40 m, Length = 55,35 m, Height = 17,85 m
Passengers :
309 economy atau 26 first dan 246 economy
Weight :
MTOW = 251.700 kg
MLW = 186.400 kg
Pay Load = 44.000 kg
Cruise Speed :
920 km/jam sejauh 31.000 feet, Max range : 9.250 km
Fuel Capacity :
111.200 kg atau 138.400 liter
Take off dan landing field length :
3.170 m dan 1.630 m
Contoh DataPesawat Terbang
3. B 747 - 200
Dimensi :
Span = 59,64 m, Length = 68,63 m, Height = 19,58 m
Passengers :
544 economy atau
18 first dan 407 economy
Weight :
MTOW = 371.945 kg
MLW = 285.763 kg
Pay Load = 60.000 kg
Cruise Speed :
928 km/jam sejauh 31.000 feet, Max range : 10.500 km
Fuel Capacity :
153.300 kg atau 193.414 liter
Take off dan landing field length :
3.338 m dan 2.109 m
Contoh DataPesawat Terbang
4. L 1011 Super Tri Star
Dimensi :
Span = 47,34 m, Length = 50,05 m, Height = 16,87 m
Passengers :
400 economy atau 256 mixed
Weight :
MTOW = 224.980 kg
MLW = 166.920 kg
Pay Load = 44.015 kg
Cruise Speed :
973 km/jam sejauh 30.000 feet, Max range : 11.397 km
Fuel Capacity :
71.665 kg atau 90.417 liter
Take off dan landing field length :
2.975 m dan 1.957 m
Contoh DataPesawat Terbang
5. DC 9 - 32
Dimensi :
Span = 28,45 m, Length = 36,35 m, Height = 8,35 m
Passengers :
102 economy atau 12 first dan 82 economy
Weight :
MTOW = 48.989 kg
MLW = 44.498 kg
Pay Load = 10.000 kg
Cruise Speed :
850 km/jam sejauh 31.000 feet Max range : 2.040 km
Fuel Capacity :
12.550 kg atau 158.825 liter
Take off dan landing field length :
1.685 m dan 1.425 m
C. RODA PENDARATAN

Roda pendaratan utama adalah roda pesawat yang


pertama kali menyentuh landasan ketika landing.
Berat pesawat didistribusikan 95 % melalui roda
pendaratan utama dan 5 % melalui roda yang depan.

Konfigurasi Roda Pendaratan Utama berupa :


Sumbu Tunggal Roda Tunggal
Sumbu Tunggal Roda Ganda
Sumbu Tandem Roda Ganda
Sumbu Tandem Roda Ganda Double
Skema distribusi beban MTOW pada Pesawat terbang
rencana
KONFIGURASI RODA PESAWAT

Konfigurasi roda pendaratan untuk pesawat sumbu tunggal roda tunggal


KONFIGURASI RODA PESAWAT

Konfigurasi roda pendaratan untuk pesawat Sumbu Tunggal roda Ganda


(Dual Wheel)
KONFIGURASI RODA PESAWAT

Konfigurasi roda pendaratan untuk pesawat Sumbu Tandem roda Ganda


(Dual Tandem)
KONFIGURASI RODA PESAWAT

Konfigurasi roda pendaratan untuk pesawat Sumbu Tandem Roda Ganda


Dobel
KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG
No. Konfigurasi Roda Distribusi Tipe Ukuran (m)
Pendarat Utama Beban pada Pesawat
masing-masing terbang x y z
roda pendarat rencana
utama
1. Single Wheel 47,5% DC-9 0,64
Gear B-737 0,78
B-727 0,86

2. Dual Wheel Gear 47,5% DC-8 0,80 1,40


DC-10 1,40 1,62
B-720B 0,80 1,24
B-707-120B 0,86 1,40
B-707-320B 0,86 1,40
A-300B 0,89 1,40
KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG
No. Konfigurasi Roda Distribusi Tipe Ukuran (m)
Pendarat Utama Beban pada Pesawat
masing-masing terbang x y z
roda pendarat rencana
utama
3. Tandem Dual 23,75% B-747-300 1,10 1,47 3,00
Wheel B-747-400 1,10 1,47 3,00
Gear B-747-SP 1,10 1,47 3,00
Airbus A-380 1,10 1,47 3,00
Jenis Pesawat Terbang
a. Berdasarkan Tujuan Pengoperasian
1. Commercial
2. Non Commercial
Jenis pesawat komersial dilihat dari ukurannya terbagi menjadi tiga:
wide body craft, narrow body craft dan pesawat perintis.
Wide body aircraft : pesawat dengan lebar > 20 kaki, mempunyai dua aisles (gang)
dengan tujuh kursi atau lebih sejajar. Diameter pesawat ini biasanya mencapai lima atau
enam meter. tempat duduk dengan konfigurasi 3-4-3 atau 4-4-2, dengan total kapasitas
mencapai 200 hingga 850 penumpang. Jenis ini memiliki pesawat terlebar mencapai
enam meter dan dapat mengakom0dasi hingga 11 penumpang sejajar.
Airbus A300, Airbus A330, Airbus A340, Airbus A350, Airbus A380, Boeing 747, Boeing
767, Boeing 777, Boeing 787 Dreamliner, Ilyushin Il-86, Ilyushin Il-96, L1011 Tristar, MD
DC-10
Narrow body aircraft (pesawat lorong tunggal) : pesawat dengan lebar kabin biasanya
mencapai tiga sampai empat meter. Hanya memiliki satu aisle, konfigurasi tempat duduk
pesawat ini biasanya 3-3, 2-3 atau terkadang 2-1 bahkan 1-1 untuk private jet dengan
kapasitas kurang dari 250 orang.
Airbus A320 family, Boeing 707, Boeing 720, Boeing 727, Boeing 737, Boeing 757,
Douglas DC-8, Tupolev Tu-154, Tupolev Tu-204, Tupolev Tu-334, Sukhoi SSJ 100, Vickers
VC10
Jenis pesawat komersil terakhir adalah pesawat perintis. Berukuran kecil dengan berat <
6 ton. digunakan untuk menjangkau daerah-daerah terpencil, Cessna, Beechcraft,
Grumman
Jenis Pesawat Terbang

b. Berdasarkan Tujuan Penggunaan


1. Passenger
2. Cargo

c. Berdasarkan Mesin
1. Pesawat Terbang Piston : Pesawat yang digerakkan
oleh perputaran baling dengan tenaga mesin piston
2. Pesawat Terbang Jet : Pesawat yang digerakkan oleh
daya dorong dari tenaga semburan jet.
Jenis Pesawat Terbang
d. Berdasarkan Kecepatan
1. Pesawat Terbang Supersonic
2. Pesawat Terbang Subsonic

e. Berdasarkan jarak Jelajah


1. Short range ( < 3.000 km)
2. Medium range (3000 – 6000 km)
3. Long range (> 6000 km)

f. Berdasarkan Sayap
1. Pesawat Terbang Bersayap
2. Helikopter

Anda mungkin juga menyukai