Anda di halaman 1dari 8

Bab 4 Ukuran Tendensi Sentral

Bab 4

UKURAN TENDENSI SENTRAL

3.1 NILAI RATA – RATA (MEAN)

Nilai rata-rata didefinisikan sebagai berikut :

r
1
x
_
=
n
∑f
i =1
i xi
r
dimana f i ialah frekuensi x i dan n = ∑f
i =1
i

Untuk data yang dikelompokkan, x i adalah nilai tengah kelas

Contoh 3.1 :

Hitunglah nilai rata-rata tinggi 100 mahasiswa pada distribusi frekuensi


pada tabel 3.1 berikut ini.

Titik tengah kelas Frekuensi ( fx


x f )
153 5 765
158 20 3160
163 42 6846
168 26 4365
173 7 1211
100 16350

Jawab :

_ 1
x = ( 5x153 + 20x158 + 42x163 + 26x168 + 7x173)
100
= 163,50 cm (dari tabel 3.1)

3.2 NILAI TENGAH (MEDIAN)

Median adalah nilai tengah dari sekumpulan nilai yang telah diurutkan, jika
banyaknya data ganjil. Tetapi jika banyaknya data genap, maka median
~
adalah rata-rata kedua nilai di tengahnya. Median diberi notasi x

Contoh 3.2.1 :

Jajaran 3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 9, 10 mempunyai median 6

Jajaran 3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 8, 9, 10 mempunyai median 1 (6+8) = 7


2

Probabilitas dan Stokastik 24


Bab 4 Ukuran Tendensi Sentral

Untuk data yang dikelompokkan dan disajikan dalam distribusi frekuensi,


~
median x dihitung dengan rumus :

~
1
2 n− F
x = b + p ( )
f
dimana : b =batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median
terletak
p =panjang kelas median
n =ukuran sampel atau banyak data
F =jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil
dari tanda kelas median
f =frekuensi kelas median

Contoh 3.2.2

Dari nilai ujian 80 mahasiswa, akan dihitung mediannya, dengan


menggunakan daftar berikut ini

NILAI UJIAN BANYAK


MAHASISWA
31 - 40 1
41 - 50 2
51 - 60 5
61 - 70 15
71 - 80 25
81 - 90 20
91 - 100 12
JUMLAH 80

Setengah dari seluruh data ada 40 buah. Jadi median akan terletak di
kelas interval ke-5, karena sampai dengan ini jumlah frekuensi sudah lebih
dari 40.
Dari kelas median ini didapatkan : b = 70.5, p = 10 dan f = 25 ,
sedangkan
F = 1 + 2 + 5 +15 = 23, sehingga

~ 40 −23
x = 70.5 + 10 ( 25
) = 77.3

3.3 MODUS

Modus adalah nilai yang mempunyai frekuensi terbesar dari sekumpulan


data.

Modus itu bisa unik, bisa juga tidak. Bahkan bisa juga tidak ada.

Contoh 3.3.1

Kumpulan 3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 8, 9, 10 mempunyai modus 8


Kumpulan 3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 9, 10 mempunyai 2 modus, yaitu 4 dan 8. Ini
disebut bimodal. Jika banyaknya modus lebih dari 2 disebut multimodal

Probabilitas dan Stokastik 25


Bab 4 Ukuran Tendensi Sentral

Kumpulan 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 tidak mempunyai modus.

^
Modus diberi notasi
x
Untuk data yang dikelompokkan dan disajikan dalam distribusi frekuensi,
~
median x dihitung dengan rumus :

b1
Mo = b + p( )
b1 + b2

dimana
Mo = batas bawah kelas modus, yaitu kelas interval dengan frekuensi
terbanyak
p = panjang kelas interval
b1 = frekuensi kelas modal – frekuensi kelas dengan batas bawah lebih
kecil dari kelas modus
b2 = frekuensi kelas modal – frekuensi kelas dengan batas bawah lebih
besar dari kelas modus

Contoh 3.3.2 :

NILAI UJIAN BANYAK 1. Kelas modus = kelas kelima


MAHASISWA 2. b = 70,5
31 - 40 1 3. b1 = 25 – 14 = 10
4. b2 = 25 - 20 = 5
41 - 50 2
5. p = 10
51 - 60 5
61 - 70 15 10
71 - 80 25 Mo = 70,5 + (10) ( )
10 + 5
81 - 90 20 Mo = 77,16
91 - 100 12
JUMLAH 80

3.4 KUARTIL, DESIL, PERSENTIL

Kuartil adalah bilangan pembagi sekumpulan data yang dibagi menjadi 4


bagian yang sama, setelah diurutkan. Ada 3 buah kuartil, kuartil pertama,
kedua, dan ketiga.
Untuk menentukan nilai kuartil caranya adalah :
1. Susun data menurut urutan nilainya
2. Tentukan letak kuartil
3. Tentukan nilai kuartil

Letak kuartil ke-i , dan diberi lambang Ki ditentukan oleh rumus :

i ( n +1)
Letak Ki = data ke , dengan i = 1,2,3
4

Probabilitas dan Stokastik 26


Bab 4 Ukuran Tendensi Sentral

Contoh 3.4.1:

Sampel dengan data : 75, 82, 66, 57, 64, 56, 92, 94, 86, 52, 60, 70.
Setelah diurutkan menjadi : 52, 56, 57, 60, 64, 66, 70, 75, 82, 86, 92, 94.

12 +1
Letak K1 = data ke = data ke 3 1 , yaitu antara data ke–3 dan ke–
4 4
4 seperempat jauh dari data ke-3

Nilai K1 = data ke–3 + 1 (data ke-4 - data ke-3)


4
= 57 + 1 (60 - 57)
4
= 57 1
4

3(12 +1)
Letak K3 = data ke = data ke 9 3
4 4
Nilai K3 = data ke–9 + 3 (data ke-10 - data ke-9)
4
= 92 + 3 (86 - 82)
4
= 85

Untuk data yang disusun dalam daftar distribusi frekuensi, kuartil Ki (I = 1,


2, 3) dihitung dengan rumus :

in
4 −F
Ki = b + p ( ) dengan i = 1, 2, 3
f
dimana b = batas bawah kelas Ki , yaitu kelas interval dimana Ki akan
terletak
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas < tanda kelas Ki
f = frekuensi kelas Ki

Jika kumpulan data itu dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat
sembilan pembagi dan tiap pembagi disebut desil.

Rumus letak Di
i ( n +1)
Letak Di = data ke , dengan i = 1,2,
10
…, 9

Rumus Di

Di = b + p (
in
10 −F
)
f

Probabilitas dan Stokastik 27


Bab 4 Ukuran Tendensi Sentral

Contoh 3.4.2:

TINGGI FREKUENSI
151 – 155 5
156 – 160 20
161 – 165 42
166 – 170 26
171 - 175 7
JUMLAH 100

Carilah D6, D8, P50 dan P95 !

Jawab :

Letak D6 adalah data ke 6(100 + 1) / 10 = 606 / 10 = 60.6 (terletak pada


interval ke-3)

600
10 − 25
D6 = 160.5 + 5 ( ) = 160.5 + 4.17= 164.67
42

Letak D8 adalah data ke 8(100 + 1) / 10 = 808 / 10 = 80.8 (terletak pada


interval ke-4)

800
10 − 67
D8 = 166.5 + 5 ( ) = 166.5 + 2.5 = 169
26

Jika kumpulan data itu dibagi menjadi 100 bagian yang sama, maka
didapat sembilan pembagi dan tiap pembagi disebut persentil.

Rumus letak Pi
i ( n +1)
Letak Pi = data ke , dengan i = 1,2, …,
100
99

Rumus Pi

in
100−F
Pi = b + p ( )
f

Probabilitas dan Stokastik 28


Bab 4 Ukuran Tendensi Sentral

Contoh 3.4.2:

TINGGI FREKUENSI
151 – 155 5
156 – 160 20
161 – 165 42
166 – 170 26
171 - 175 7
JUMLAH 100

Carilah P50 dan P95 !

Jawab

Letak P50 adalah data ke 50(100 + 1) / 100 = 50.5 (terletak pada interval
ke-3)

5000 − 25
100
P50 = 160.5 + 5 ( ) = 160.5 + 2.98 = 163.48
42

Letak P95 adalah data ke 95(100 + 1) / 100 = 95.95 (terletak pada


interval ke-5)

9500
100 − 93
P95 = 160.5 + 5 ( ) = 171.5 + 1.43 = 172.93
7

Probabilitas dan Stokastik 29


Bab 4 Ukuran Tendensi Sentral

Contoh soal

1. Jumlah bakteri dalam suatu kultur selama 3 hari bertambah dari 1.000
menjadi 4.000, tentukan rata-rata prosentase kenaikan jumlah bakteri
tersebut tiap hari.

Jawab :

Untuk gejala yang bersifat tumbuh dengan syarat – syarat tertentu seperti
pertumbuhan bakteri, pertumbuhan penduduk, jumlah uang yang disimpan di
bank, dll, biasanya menggunakan rumus berikut :

Pt = P0 (1 + r)n ⇒ Rumus bunga majemuk

Dimana Pt = keadaan pada waktu t


P0 = keadaan awal
r = rata-rata atau tingkat pertumbuhan setiap satuan waktu
n = total waktu atau periode waktu yang dipakai.

Maka, untuk soal di atas, 4.000 = 1.000 ( 1 + r)3

Ambil logaritma untuk kedua ruas


Log 4.000 = 3 log 1.000 ( 1 + r)
log 4 0,602
⇔ log (1 + r) = = = 0,20
3 3
⇔ (1 + r) = antilog (0,20) = 1,585
⇔ r = 1,585 - 1 = 0,585 = 58,5%
Jadi rata-rata prosentase kenaikan jumlah bakteri setiap tahun sebesar 58,5%

Latihan Soal
1. Bang Ali menyimpan uangnya dalam bentuk deposito di suatu bank sebesar
Rp 100.000.000,00 dengan tingkat suku bunga tetap yaitu sebesar 11% per
tahun. Berapakah saldo yang dimilki Bang Ali setelah uangnya disimpan
selama 5 tahun, jika semula tidak diambil ?

2. Diketahu data berat badan mahasiswa suatu perguruan tinggi sebagai


berikut :
Berat frekuen
badan si
118 - 126 2
127 - 135 5
136 - 144 9
145 - 153 5
154 - 162 4
163 - 171 4
172 - 180 2
31

a. Tentukan nilai rata – rata hitung, median, dan modus data berat badan
mahasiswa tersebut.
b. Tentukan nila Q3, D6, P20

Probabilitas dan Stokastik 30


Bab 4 Ukuran Tendensi Sentral

Probabilitas dan Stokastik 31

Anda mungkin juga menyukai