Anda di halaman 1dari 2

1.

Apakah kerusakan lingkungan termasuk pencemaran yang merupakan cerminan rakusnya manusia
dan tidak pedulinya manusia terhadap lingkungan? Ya Jika ditanya kerusakan lingkungan termasuk ulah
manusia. Tentunya Iya, karena manusia yang merupakan salah satu makhluk hidup yang memiliki andil
sangat besar dalam melestarikan maupun merusak lingkungan. Seperti Terjadinya perusakan atau
penghancuran sumberdaya alam dan lingkungan yang parah akibat aktivitas pembangunan yang
berporos Pada pertumbuhan ekonomi dan perebutan aset ekonomi strategis oleh pelaku-pelaku
kapitalistik, hal ini mencerminkan betapa rakusnya manusia dan tidak pedulinya manusia akan
kerusakan lingkungan. Penyebab terjadinya kerusakan lingkungan pada skala masif, yaitu tidak
terkendalinya nilai-nilai keserakahan yang mengiringi kegiatan pembangunan ekonomi yang berwatak
kapitalistik atau rakus. Nilai-nilai keserakahan yang tidak terkendali inilah yang mengantarkan sebagaian
manusia memiliki jiwa yang korup dan menggiring pada jalur pemusnahan bersama pada alam.
Kerusakan lingkungan yang terjadi secara massif pada berbagai tempat di hampir seluruh dunia
menunjukkan bahwa kemampuan manusia dalam melakukan pengelolaan lingkungan atau sumber daya
milik bersama sangatlah lemah hal ini akan menunjukkan bahwa di tingkat nasional hingga tingkat
komunal telah terjadi kerusakan nilai-nilai budaya yang sangat tinggi. Kerakusan manusia tersebut dapat
dilihat dengan terjadinya peningkatan pencemaran perairan di kawasan padat penduduk dan
menyebabkan masyarakat kecil mendapat musibah yang tidak mendapat pembelaan yang wajar
merupakan petunjuk adanya pemberian hak-hak istimewa pada kelompok tertentu dan pengambilan
hak orang-orang banyak pada masyarakat kalangan rendah. Kasus pencemaran sungai sungai akibat
penggunaan merkuri atau penambangan emas liar di suatu daerah menyebabkan masyarakat di
sepanjang perairan sungai terkena imbas penyakit kulit, dan ikan-ikan yang ada di perairan tersebut
juga mati. Selain itu banyak terjadinya penghancuran hutan mangrove yang ada di sepanjang perairan
akibat pembukaan pertambangan udang, pendirian bangunan industri pemukiman dan prasarana lain
yang memang telah menyebabkan banjir musiman yang menyengsarakan manusia sendiri. Pencemaran
permukaan pantai, musnahnya berbagai spesies biota laut, abrasi pantai dan berbagai kerugian sosial
lingkungan. Sejalan dengan hal tersebut terjadi juga penghancuran terumbu karang akibat pencemaran
limbah industri, penggunaan bom dan bahan kimia dalam penangkapan ikan, kegiatan eksploitasi
berlebihan, pertambangan lepas pantai, pencemaran transportasi laut dan pengambilan ikan dan
terumbu karang secara ilegal untuk diperdagangkan. Hal ini terjadi akibat melemahnya nilai budaya lokal
terhadap pengawasan dan pengelolaan terumbu karang secara berkelanjutan serta eksploitasi yang
berlebihan terhadap alam. Kerusakan hutan tropis akibat praktek penebangan tidak terkendali,
pembakaran hutan untuk pembukaan lahan perkebunan dan pertanian semusim dan illegal logging.
Menunjukkan betapa lemahnya budaya pengolahan terhadap sumber daya milik bersama. Perusakan
hutan ini bisa dipandang sebagai adanya difusi kolusi antara pelaku ekonomi pasar yang semata-mata
bermotif mencari keuntungan ekonomi jangka pendek birokrat pemerintah yang menyalahgunakan
kekuasaan dan kepentingan pribadi dan elit adat yang kehilangan sifat amanah untuk merampas sumber
daya milik bersama serta terorganisir. Peningkatan pencemaran udara yang intensif, akibat aktivitas
berbagai jenis industri, dan asap akibat pembakaran hutan tanaman industri hingga melintasi batas
negara menggambarkan lemahnya penegakan prinsip keadilan sosial dan rakusnya manusia terhadap
alam yang ia tempati.
2. Manusia sering sekali memiliki prinsip memilih apa yang dia inginkan bukan yang dia butuhkan.
Padahal yang diinginkan belum tentu benar-benar dibutuhkan oleh manusia. Dalam hidup seharusnya
manusia bisa lebih bijak lagi dalam segala sesuatunya. Ambil apa yang benar-benar dibutuhkan saja dan
jangan mengambil apa yang sekiranya hanya kita inginkan untuk dimiliki. Semisal dalam penangkapan
ikan, ambilah ikan-ikan yang memang dibutuhkan target pasar saja dan dibutuhkan oleh konsumen.
Jangan mengambil ikan-ikan yang tidak sesuai target pasar dan kebutuhan, serta jangan mengambil
ikan-ikan yang masih kecil padahal kita tidak benar-benar membutuhkannya. Baiknya manusia dapat
membedakan antara kebutuhan dan keinginan, karena yang kita inginkan terkadang tidak kita butuhkan.
Jadi harus lebih bijak dalam mengambil keputusan, pilih dan pilah sesuai kebutuhan kita sebagai
manusia. Utamakan yang lebih utama. Selain itu manusia sering kali berprinsip lakukan apa yang kamu
bisa (do what can be done) bukan lakukan apa yang harus selayaknya dilakukan oleh manusia (do what
should be done). Padahal sebenarnya kita harus melakukan apa yang memang harus dilakukan. Seperti
contohnya kita sebagai manusia hal yang harus dilakukan yaitu menjaga dan merawat lingkungan yang
kita tempati, jangan hanya sekedar berpikir kita apa yang bisa dilakukan untuk menjaga bumi, tapi apa
yang harus dilakukan demi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Misalnya jangan membuang sampah
secara sembarangan, jika ada tong sampah buanglah sampah pada tempatnya. Padahal memang
seharusnya kita membuang sampah di tempat sampah bukan karena jika ada tong sampah saja kita baru
membuang sampah secara tepat. Oleh karena itu sebisa mungkin kita mulai bertindak pilih apa yang
dibutuhkan dan lakukan apa yang harus dilakukan sebagai tanggung jawab yang ada di bumi.

Anda mungkin juga menyukai