BAB I
PENDAHULUAN
Di dunia, pemberian ASI pada bayi masih dalam kategori rendah. Hasil studi yang
dilakukan di Ghana menunjukkan bahwa menyusui bayi pada jam pertama kelahiran dapat
mencegah 22% kematian neonatal dan dapat mencegah 13% kematian balita. Pemberian ASI
eksklusif mampu mengurangi risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (Sudden Infant
Death Syndrome/SIDS) hingga 73%. Sebuah studi di Amerika Serikat terhadap 1743
pasangan ibu dan anak menunjukkan bayi yang sama sekali tidak mendapatkan ASI lebih
sering mengalami diare dibandingkan kelompok yang mendapatkan ASI eksklusif (Edmond,
2020). Dengan demikian, sebanyak 73% pemberian ASI eksklusif mampu menguragi resiko
syndrome kematian mendadak.
Di Asia, pemberian ASI eksklusif pada bayi masih tergolong rendah, Capaian ASI
eksklusif di Asia Tenggara menunjukan angka yang cukup tinggi. Sebagai perbandingan,
cakupan ASI Eksklusif di India sudah mencapai 46%, di Philippines 34%, di Vietnam 27%,
di Myanmar 24% dan di Indonesia 27,1% (Depkes RI, 2017). Hal ini menunjukan, cakupan
ASI eksklusif di asia sudah menujukan angka < 50%
Di Indonesia, Berdasarkan Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016
cakupan ASI Eksklusif meningkat menjadi 55,4 % , namun data dari Dinkes DIY tahun 2016
angka cakupan ASI Eksklusif sebesar 73,7%. Hal ini jauh dibawah target nasional sebesar
80%. (Luthfiyati dan Widaryanti 2020). Di indonesia rata-rata ibu memberikan ASI eksklusif
hanya 2 bulan. Pada saat bersamaan, pemberian susu formula meningkat 3 kali lipat. Saat ini
jumlah ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sampai berusia 6 bulan masih
rendah, yaitu kurang dari 2 % dari jumlah total ibu melahirkan (Yuliarti Nurheti, 2018).
Dengan demikian menunjukan, cakupan ASI eksklusif di Indonesia sudah menujukan angka
73,7%.
Di Sulawesi Utara, Cakupan pemberian ASI Eksklusif untuk Provinsi Sulawesi Utara
sebesar 38,5% dimana belum mencapai target program tahun 2014 sebesar 80%, di Kota
Manado tahun 2015 sebesar 24,22%, di Puskesmas Tuminting sebesar 4,37% dengan
cakupan sebesar 41 bayi. (Hani & Astuti,2018) hal ini menunjukan bahwa masih rendahnya
pncapaian cakupan pemberian ASI eksklusif di Provinsi Sulawesi Utara.
TINJAUAN TEORITIS
ASI Ekslusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan
cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun (Rini &
Kumala 2016). Menurut penelitian, anak- anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ
(intellectual quotient) lebih rendah 7-8 poin di bandingkan dengan anak-anak yang diberi
ASI secara eksklusif. Meskipun khasiat ASI begitu besar, namun tidak banyak ibu yang mau
atau bersedia memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan seperti disarankan organisasi
kesehatan dunia (WHO).
Tidak sedikit ibu yang kecewa karena keinginanya untuk memberikan ASI eksklusif
tidak berhasil dikarenakan mempunyai masalah dalam pemberian ASI ekslusif. Masalah
yang timbul bahkan terjadi pada masa antenatal karena kesalahan dan kurangnya informasi
yang didapat oleh ibu (Astutik, 2016). ASI eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam
bulan, tanpa menambahkan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali
obat, vitamin dan mineral) (Kemenkes RI, 2016)
Menurut Haryono dan Setianingsih. (2017) Rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif
di Indonesia juga mendapatkan perhatian dari pemerintah. Salah satunya adalah program
peningkatan penggunaan Air susu ibu (PP-ASI) khususnya ASI eksklusif. Sejumlah
kepedulian juga lahir dari masyarakat yang menyadari pentingnya pemberian ASI eksklusif
pada bayi yang tergabung dalam Kelompok Pendukung ASI (KP ASI). Berdasarkan hal
tersebut pemerintah telah melakukan program seperti program peningkatan penggunaan Air
susu ibu (PP-ASI) dan Kelompok Pendukung ASI (KP ASI)
DAFTAR PUSTAKA
Rini, Susilo & Kumala, Feti. (2016). Panduan Asuhan Nifas & Evidence Based
Practice. Yogyakarta : Deepublish. Agustus 2016
Tyfani, B.M., Utami, N.W., & Susmini. (2017). Hubungan Perawatan Payudara Terhadap
https://jikm.upnvj.ac.id/index.php/home/article/view/83
http://eprints.ums.ac.id/51192/24/Naskah%20Publikasi.pdf
https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr4xJxUsqxf8NwALUpXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG
9zAzEEdnRpZANBMDYxNV8xBHNlYwNzcg--/RV=2/RE=1605182164/RO=10/RU=https
%3a%2f%2fwww.researchgate.net%2fpublication
%2f327054399_PENGARUH_PERAWATAN_PAYUDARA_PADA_IBU_HAMIL_TERH
ADAP_PENINGKATAN_PRODUKSI_ASI_DI_WILAYAH_KERJA_PUSKESMAS_KOT
A_KECAMATAN_KOTA_TERNATE_TENGAH_TAHUN_2016/RK=2/RS=ajVOIYt5DS
MpkMUuVIJ7cY6Apjs-