Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS INDONESIA

TUGAS 2 ANALISA KERUSAKAN

HASAN FUADI
1906322436

PROGRAM PASCASARJANA KHUSUS


DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
1. Sebutkan tahapan yang dilakukan dalam teknik analisa kegagalan suatu part secara umum.
Apakah semua tahapan perlu untuk dilakukan

JAWAB :
Mengumpulkan historical data dan memilih sampel
Pengamatan visual dan mencatatnya
Pengujian tak merusak
Pengujian mekanik
Seleksi, identifikasi, melindungi dan membersihkan spesimen
Pengamatan makroskop dan analisa (fracture surface, secondary crack dan
fenomena permukaan lainnya)
Seleksi dan preparasi sampel metalografi
Pengamatan mikroskopik
Determinasi (menetapkan) mekanisme perpatahan
Analisa kimia
Analisa mekanika perpatahan (fracture mechanic)
Pengujian khusus untuk mensimulasi kondisi kerja
Analisa terhadap seluruh data (bukti), solusi dan pembuatan laporan (report)
serta rekomendasi
Ketigabelas langkah failure analysis tersebut diatas bukan merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan seluruhnya. Apabila suatu tahapan telah dapat
mewakili atau merepresentasikan tahapan lainnya maka tahapan lainnya tidak perlu
dilakukan. Selain itu, sebaiknya tahapan yang dilakukan hanyalah tahapan yang
terkait dengan kasus atau kegagalan yang dihadapi. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi adanya tahapan yang tidak penting yang hanya akan menghabiskan
waktu dan biaya tanpa terkait atau mendukung analisis yang dilakukan.
Contohnya adalah apabila data awal (data pemasok telah lengkap seperti komposisi
awal, perlakuan kerja, sifat mekanik dan lainnya) maka tidak perlu dilakukan analisa
kimia sampel ataupun membuat sampel yang sejenis.
2. Apakah setiap material yang rusak harus dilakukan analisa kerusakan. Jelaskan pendapat
saudara tentang hal tsb.

JAWAB :
Pendapat saya adalah bahwa material yang rusak harus dilakukan analisa kerusakan,
karena hal ini bertujuan untuk dapat mengetahui penyebab utama kegagalan tersebut.
Jika kita sudah mengetahui apa yang merupakan penyebab utama kegagalan, maka
dapat diambil suatu tindakan korektif agar untuk mencegah terjadinya kegagalan yang
sama.

3. Sebutkan jenis data awal (historical bakcground) apa saja yang dibutuhkan dalam prosedur
FA komponen yang rusak.

JAWAB :
Parameter desain komponen, meliputi nama komponen, fungsi, spesifikasi material,
sertifikat uji material, gambar teknik, prosedur pemeliharaan manufaktur, dsb.
Proses fabrikasi komponen, meliputi pabrik/manufaktur yang membuat, tanggal
fabrikasi, purchase order, data proses (machining, welding, forming, grinding,
stretching), dsb.
Kondisi operasi komponen, meliputi temperatur operasi, tekanan operasi, jenis
fluida, pH, laju aliran, kecepatan putaran, prosedur start-up, prosedur shut-down,
dsb.
Anomali pada saat operasi, meliputi waktu terjadinya anomali, timbulnya asap,
timbulnya percikan atau api, suara yang tak wajar, adanya panas berlebih, dsb.
Akar penyebab kegagalan/kerusakan yang diperoleh dari hasil konstruksi urutan
kejadian kegagalan dengan menggunakan diagram fishbone.

4. Pada kondisi apa bahwa pengujian NDT harus dilakukan pada koponen yang rusak.

JAWAB :
Pengujian NDT ini paling sedikit dilakukan 2 kali. Pertama, ketika akhir proses
fabrikasi guna menilai komponen yang masih bisa diterima setelah melewati proses
fabrikasi. Hasil pengujian ini akan dijadikan unsur kendali bobot komponen atau
material. Kedua, NDT dilaksanakan saat komponen telah dipakai pada jangka masa-
masa tertentu, guna menemukan kekeliruan system atau kegagalan pada komponen
guna mendeteksi kerusakan. NDT dilakukan saat komponen masih terpasang dalam
sistem dan biasanya baru sampai tahap retak permukaan.

5. Sebutkan tiga prinsip utama dalam melakukan prosedur FA.

JAWAB :
Prinsip utama dalam melakukan analisa kerusakan adalah:
Menentukan lokasi-lokasi terjadinya perpatahan pada komponen, apakah berada di
permukaan, di bagian pinggir, di subpermukaan atau di lokasi lainnya.
Jangan menyatukan atau menempelkan permukaan patahan-patahan menjadi satu
karena dapat mengubah kondisi permukaan (salah satu sumber informasi yang
sangat penting dalam analisa kerusakan adalah kondisi permukaan patahan).
Dalam melakukan uji merusak (destructive testing) butuh pertimbangan matang.
Oleh karena itu, uji merusak tidak dapat dilakukan sembarangan.

6. Sebutkan langkah pertama dan terpenting saat akan menganalisa komponen yang patah
(broken parts) dan apa yang harus diperhatikan dari langkah tsb.

JAWAB :
Langkah utama yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan analisa pada
komponen yang patah adalah jangan melakukan hal apapun terhadap komponen
tersebut, kecuali hal-hal berikut:
Inspeksi visual pada komponen.
Mengambil foto atau dokumentasi kondisi komponen.
Mengumpulkan detail kronologi kejadian kerusakan meliputi jika adanya anomali
pada saat operasi serta sejarah fabrikasi komponen.
Memikirkan kemungkinan penyebab komponen dapat mengalami kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai