Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS INDONESIA

TUGAS 3 ANALISA KERUSAKAN

HASAN FUADI
1906322436

PROGRAM PASCASARJANA KHUSUS


DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
1. Jelaskan tujuan pengujian metalografi pada failure analysis suatu material
serta jelaskan pula tahapan dalam “preparasi dan pengujian” metalografi!

JAWAB :
Pengujian metalografi bertujuan untuk mengetahui karakteristik struktur mikro dari
material yang di uji. Dengan melakukan analisa metalografi pada material yang sedang
rusak dapat diketahui penyebab kerusakan dari struktur mikro material. Contoh pada
korosi batas butir, maka dengan melihat struktur mikronya dapat diketahui bahwa ada
perpindahan unsur. Selain itu pada korosi jika di uji metalografi akan terlihat bintik-
bintik hitam yang dapat menambah informasi mengenai kerusakan atau kegagalan
material tersebut. Selain itu informasi seperti adanya precipitate ataupun bentuk mikro
struktur dari material juga bisa dilihat dan dibandingkan dengan material yang tidak
rusak.
Dalam melakukan preparasi dan pengujian sampel ada beberapa tahapan yang
dilakukan:
Sampling Position
Sampling position merupakan pemilihan sampel yang tepat dari suatu benda uji untuk
dilakukan studi mikroskopik. Pemilihan tersebut berdasarkan tujuan dari pengamatan yang
hendak dilakukan, dibagian mana akan diamati makro dan mikro strukturnya. Biasanya pada
bagian ini dilakukan juga pengambilan sample di beberapa tempat seperti di daerah awal
terjadi kegagalan, yang terkena gagal, dan daerah yang tidak terjaid kegagalan untuk
nantinya dilakukan perbandingan hasil pengujian metalografi.
Cutting
Setalah dilakukan pemilihan bagian mana yang akan dijadikan sampel, amkan dilakukan
pemotongan secara hati-hati agar sturktur yang nantinya diamati tidak rusak. Pemotongan
dengan mengahsilkan panas sebaiknya dihindari agar sampel yang akan diuji sesuai
dengan kondisi di lapangan. Sebaikanya juga dalam pemotongan mennggunakan coolant
yaitu cairan pendingin yang berfungsi untuk mencegah karat dari komponen-komponen
mesin maupun spesimen, mengurangi kemungkinan kebakaran dari spesima, dan juga
untuk mendapatkan kualitas pemotongan yang lebih baik. Saat ini pemotongan banyak
menggunakan cutting disc yang biasanya terbuat dari silica carbdida, intan, ataupun
alumunium oksida.
Mounting
Mounting adalah proses menemaptkan benda uji pada suatu media mounting press
machine yang ditebarkan oleh serbuk bakelit, lalu diberikan panas dan tekanan. Mounting
berfungsi untuk memudahkan penguji dalam memegang sampel, lalu medapatkan
kerataam permukaan dari spesimen, memperpanjang usia material yang di uji, serta
memduahkan dalak penyimpanannya. Ada beberapa jenis bahan untuk mounting yaitu
Clamp Mounting, Castable Mounting, Compression Mold
Grinding
Grinding atau yang bisas disebut dengan pengamplasan merupakan tahap preparasii untuk
membentuk permukaan sampel yang rata. Grindig dapat dilakukan dengan manual dengan
menggunakan kertas amplas ataupung juga mesing grinding yang diberi coolant.
Washing
Washing dilakukan untuk material yang kotor akibat terkena langsung dengan
environment seperti tanah atau pasir. Sehingga butuh dibersihkan terlbih dahulu
menggunakan air.
Drying
Setelah dIbersihkan, sampel harus dikeringan dengan panas yang cukup agar material
nantinya dapat di observasi dengan baik
Polishing
Tahapan Ini merupakan tahapan akhir dari persiapan sampel dimana proses ini merupakan
proses penghalusan spesimen dimana bertujuan untuk mendapatkan sampel yang rata, dan
sampel bebas dari cacat yang memudahkan dalam pengujian mikro strukturnya. Ada
beberapa metode yang dapat dilakukan dalam melakukan polishing yaitu mechanical
polishing, chemical-mechanical polishing, dan juga electropolishing.
Etching
Etsa merupakan pengikisan batas butir secara selekti da n juga terkendali yang dilakukan
dengan pencelupan pada larutan etsa. Fungsinya adalah untuk mempertajam detil struktur
yang nantinya diamati.
Microscope Observation
Secara umum pengamatan secara mikroskopik dapat dilakukan menggunakan optilcal
microscope, SEM, ataupun TEM. Perbedaannya ketiga alat tersebut adalah dari perbesara
yang dapat dihasilkan, cara untuk melakukan observasi dan juga hasil yang akan
didapatkan setelah dilakukan pengujian.
2. Jelaskan maksud dari pengujian komposisi kimia dan peralatan apa saja yang digunakan
untuk pengujian tersebut!

JAWAB :
Pengujian komposisi kimia bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
komposisi penyusun logam paduan (komposisi bahan dasar) berupa unsur
(inclusion/phase) secara mikro maupun senyawa tertentu dengan tujuan untuk
mengidentifikasi penyebab kegagalan. Misalnya, kegagalan akibat perpatahan dapat
diidentifikasi dengan menganalisis daerah sambungan pada benda/produk.
Peralatan yang digunakan untuk pengujian komposisi kimia diantaranya:
Komposisi bahan dasar menggunakan spektrometer.
Mengidentifikasi unsur kimia tertentu beserta konsentrasi relatifnya pada
posisi/titik tertentu menggunakan Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy
(EDS).
Analisis produk/hasil korosi (yang dibuat dalam bentuk serbuk/powder)
menggunakan X-Ray Diffraction (XRD).

3. Jika saudara dihadapkan pada suatu kerusakan komponen (tabung boiler) yang pecah dalam
arah longitudinal, jelaskan jumlah sampel yang harus diambil untuk pengujian metalografi.
Jelaskan mengapa saudara mengambil sampel sebanyak itu!

JAWAB :
Antara 3-4 tergantung panjang pecahnya. Untuk 3 sampel yang diambil berada pada
lokasi dimana terjadi pecah, di ujung komponen yang pecah atau dimana terjadi inisiasi
retak, dan kemudian di bagian yang tidak pecah. Dalam kondisi pecahnya panjang
untuk sampel bisa ditambahkan di titik baru terjadinya pecah pada tabung boiler.
Pengambilan sejumlah 3 ataupun 4 sampel ini sebagai perwakilan dari tiga kondisi
yaitu material yang pecah, inisiasi terjadi retakan, dan material yang masih berfungsi.
4. Jelaskan cara terbaik dalam pengambilan kesimpulan dari data-data pengujian yang
diperoleh. Apakah “checklist of question” dapat membantu untuk pengambilan kesimpulan
tersebut? Jelaskan “checklist” tersebut!
JAWAB :
Untuk mengambil kesimpulan dari data-data pengujian yang ada dapat di lakukan
beberapa cara:
1. Penyebaba utama dari kegagalan harus disimpulkan dari data-data yang telah diuji
secara sistematis terkait dengan kasus kerusakan yang terjadi. Pengambilan harus
berdasarkan data yang ada di lapangan bukan dengan perkiraan.
2. Semua data yang di uji hahrus dievaluasi dan di cek ke akuratan dan hubungan dengan
seluruh investigasi yang dilakukan.
3. Data dan kesimpulan yang dibuat harus berdasarkan analisa yang logic, dimana
kesimpulan harus didapatkan alasan dan konsistensi yang sesuai dengan data yang
ada.
4. Jika kesimpuala dan data yang ada masih terjadi perbedaan perlu dilakukan adanya tes
tambahan sehingga kesimpulan yang didapat benar-benar beralasan dan sesuai dengan
data.

Check list dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Check list of
question merupakan metode penarikan kesimpulan dengan membuat list pertanyaan
terkait dengan failure analysis yang sedang dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan yang
dibuat bisa di kategorikan untuk mempermudah dalam peninjauan data untuk
kesimpulan. Check list of question ini dapat digabungkan dengan fishbone diagram
untuk mendaptkan hasil yang lebih baik lago. Dimana masing-masing pertanyaan
dibuat fishbone diagramnya lalu dianalisis cabang mana atau bagian mana yang sesuai
dengan analisa terhadap kegagalan yang terjadi. Akhir dari check list of question ini
akan didapatkan data yang merujuk pada satu kesimpulan.
5. Data apa saja yang didapatkan dari pengujian menggunakan alat Optical Emission
Spectrometry (OES), SEM, Energy Dispersive Spectrometry (EDS), XRD, dan XRF! Serta
jelaskan tujuan tes tersebut secara singkat!

JAWAB :
Optical Emission Spectroscopy (OES): pengujian yang bertujuan untuk
menentukan komposisi bahan dasar dari berbagai logam dan paduannya.
Scanning Electron Microscopy (SEM): pengujian yang bertujuan untuk memindai
sampel dengan berkas elektron untuk menghasilkan gambar yang diperbesar untuk
dianalisis morfologi dan struktur kristalnya.
Energy Dispersive Spectrometry (EDS): Pengujian yang bertujuan untuk
mengidentifikasi unsur kimia tertentu beserta konsentrasi relatifnya pada
posisi/titik tertentu.
X-Ray Diffraction (XRD): pengujian yang digunakan untuk mengidentifikasi
keberadaan suatu senyawa dengan mengamati pola pembiasan sinar X yang
ditembakkan oleh sampel material yang memiliki susunan atom pada kisi
kristalnya.
X-Ray Fluorescence (XRF): pengujian untuk menganalisis baik secara kualitatif
maupun kuantitatif unsur yang dianalisis berdasarkan karakteristik dan intensitas
radiasi fluoresensi yang dipancarkan.

6. Apa tujuan dari pengujian simulasi dan berikan beberapa contoh mengenai
pengujian simulasi secara singkat!

JAWAB :
Pengujian simulasi diperlukan untuk mensimulasi keadaan dimana diperkirakan
terjadinya kegagalan, karena kondisi lingkungan yang sebenarnya sangatlah sulit untuk
dimengerti secara utuh. Pengujian simulasi juga sangat membantu untuk
langkahlangkah perencanaan perbaikan yang dapat menghindari kerusakan yang sama
atau
memperpanjang umur penggunaan komponen.
Contoh-contoh pengujian simulasi:
Kegagalan karena korosi perlu dilakukan pengujian simulasi berdasarkan
lingkungan yang sebenarnya di laboratorium, misalnya dengan salt spray test yang
dilakukan selama beberapa hari untuk menguji kemampuan suatu coating pada
spesimen.
Simulasi Suhu Lingkungan dan Ruang Kelembaban Untuk Pengujian
Otomotif
Ruang uji lingkungan secara tiruan meniru kondisi di mana mesin, bahan,
perangkat atau komponen mungkin terpapar. Ini juga digunakan untuk
mempercepat efek paparan terhadap lingkungan, kadang-kadang pada kondisi yang
sebenarnya tidak diharapkan. Kondisi-kondisi ini dapat meliputi:
a. Temperatur ekstrem
b. Variasi suhu yang tiba-tiba dan ekstrem
c. Kelembaban atau kelembaban relatif
d. Getaran elektrodinamika
e. Radiasi elektromagnetik
f. Semprotan garam
g. Hujan
h. Pelapukan
i. Paparan sinar matahari, menyebabkan degradasi UV
j. Vakum
Sampel, spesimen, atau komponen yang diproduksi ditempatkan di dalam ruangan
dan dikenakan satu atau lebih parameter lingkungan ini untuk menentukan
keandalan atau mengukur efek setelahnya. Dalam hal mesin seperti mesin
pembakaran internal, untuk memonitor emisi yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai