SKRIPSI
ELIZA SYAFNI
NIM. 181012114101101
1
HUBUNGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DIRUANG BEDAH
RSUD HAMBA MUARABULIAN
TAHUN 2020
SKRIPSI
ELIZA SYAFNI
NIM. 181012114101101
2
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN
KESEHATAN MASYARAKAT INSTITUT KESEHATAN PRIMA
NUSANTARA
ELIZA SYAFNI
181012114201091
ABSTRAK
3
STUDY PROGRAM OF NURSING FACULTY OF NURSING AND PUBLIC
HEALTH PRIMA NUSANTARA INSTITUTE OF HEALTH
ELIZA SYAFNI
181012114201091
ABSTRACT
Patient safety is a reference for hospitals in Indonesia to carry out their activities
so that it becomes a standard in order to improve the quality of service. One of the
existing patient safety standards is the patient's right to receive safe care and the
need for a safety incident in the operating room at the hospital. Thus, researchers
need to raise the title "The relationship between patient identification and patient
safety incidents in the surgical room of the Servant Hospital in 2020. This
research method is a quantitative study with a cross-sectional approach in which a
sample of 31 people with a statistical test using the Chi Square test. The results
showed that; More than half of the respondents were 51.6% of the implementation
of patient identification was not carried out in the Surgical Room of the HAMBA
Hospital in 2020. More than half of the respondents 71.0% Patient safety incidents
did not occur in the Surgical Room of the HAMBA Hospital in 2020, There was a
relationship between Patient Identification and Patient Identification. Patient
safety incidents at Hospital HAMBA Surgery Runagan with Pvalue (0.034 <0.05).
This research should be continued further to the level of analysis so that it is
useful for all who read it, both individuals and health agencies.
4
KATA PENGANTAR
berupa kesehatan, kesempatan, dan nikmat yang begitu besar bagi umatnya,
tidak lupa kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan
telah mendapatkan bimbingan Ibu Vera Kurnia SKep Ns. M.Kep selaku
pembimbing skripsi , dan bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan proposal
1. Ibu Dr. Hj. Evi Susanti, S.ST., M.Biomed, selaku Rektor Institut Kesehata
2. Ibu Ayu Nurdiyan M.Keb selaku Wakil Rektor I Institut Kesehatan Prima
Nusantara Bukittinggi.
4. Ibu Ns. Elfira Husna,S.Kep M.Kep, Ketua Prodi Sarjana Ilmu Keperawatan
5
6. Bapak/Ibu Staf dan Dosen pengajar IKes Prima Nusantara Bukit Tinggi.
7. Kepada kedua orang tua, Suami, serta seluruh keluarga yang telah
Semoga segala kebaikannya mendapat imbalan pahala dari Allah swt. Akhir
kata semoga Skripsi yang sederhana dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
Eliza Syafni
6
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................... i
DAFTAR SKEMA........................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
7
BAB IV METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
DAFTAR SKEMA
9
DAFTAR LAMPIRAN
iv
10
BAB I
PENDAHULUAN
11
Peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit dapat dilakukan dengan
2011).
yang ada adalah hak pasien dalam menerima asuhan yang aman
(Permenkes RI, 2011) dan JCI 2017. Keselamatan pasien (Patient Safety)
rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
dan analisis pasien, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
(Kemenkes RI 2015).
12
atau pengobatan dan penyesuaian antara pelayanan atau pengobatan yang
identifikasi pasien bisa terjadi pada pasien yang dalam keadaan terbius,
nyaris cidera (KNC), dan kejadian tidak cidera (KTC). (Kemenkes RI,
dengan barcode atau cara lain. Nomor kamar atau lokasi pasien tidak bisa
13
World Health Organization (WHO) melalaui Joint Commission
Walaupun data ini telah ada secara umum di Indonesia, kejadian atau
dan 68% kesalahan transfusi darah, terjadi karena kesalahan pada tahapan
dari kejadian sentinel tersebut karena salah pasien dan enam dari kejadian
145 insiden yang terdiri dari KTD sebanyak 46%, KNC 48% dan lainnya
14
Laporan Insiden Keselamatan Pasien di Indonesia berdasarkan propinsi
kasus (47,6%),
15
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sitorus (2014) dengan judul
dengan hasil observasi baik di IGD maupun Instalasi rawat inap bahwa
16
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 13 mei 2017
pelaksanaa ini terkadang meemui kendala dari kegiata yang dilakukan oleh
perawat da juga teaga kesehatan sejak mulai dari pasie meagmbil karcis
belum memadai dengan tada identitas pasien tentang strip label yang
dipakai sehingga label belum siap pasien sudah masuk ruahan tanpa
UGD RSUD HAMBA dengan indikasi rawatan sering disuruh masuk saj
yang dirujuk melalui UGD begitu juga sering memenemui kendala yang
Dari Data pasien pada tanggal 13 Mei 2020 maka data pasien
17
keselamatan RS HAMBA Muarabulian kejadian yang terjadi masih
banyak yang tidak dilaporkan, jadi data pada tahun 2019 sampai Bulai
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus.
18
b. Mengetahui distribusi frekuensi insiden keselamatan pasien di Ruang
2020
1. Bagi peneliti
3. Bagi Perawat
19
1.5 Ruang Lingkup
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Defenisi
Pasien Menurut The Nasional Pasien Safety JCI dan SNARS 1 (2017),
sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
(Kemenkes 2014)
masyarakat.
21
3. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
rumah sakit ini akan menjadi acuan setiap asuhanyang diberikan kepada
yaitu:
pelayanan
dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil
terjadinya KTD.
22
2. Standar II. Mendidik pasien dan keluarga
Karena itu di Rumah Sakit hars ada sistem dan mekanisme mendidik
mengerti.
23
Rumah Sakit menjamin Kesinambungan pelayanan dan menjamin
koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan . Kriteria dari astndar
sakit.
24
pengumpulan data , menganalisis secara intensif kejadian tidak
yang baik, mengacu pada visi misi dan tujuan rumah sakit,
dengan semua kejadian yang tidak diharpkan , dan secara pro aktif
pasien
25
penerapan “ Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah
Sakit”
Event ).
26
b. Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen
keselamatan pasien.
oarang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk
keperluan analisis.
dilaksanakan .
27
6. Standar VI. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
pasien.
dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien
keselamatan pasien.
eksternal
28
b. Tranmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat.
Selain dari standar keselamatan , ada lagi yang menjadi poin pentin dalam
Pasien safety solutions dari WHO Pasien safety (2011) yang digunakan
juga oleh komite Keselamatan Pasien Sakit PERSI (KKPRSI) dan Joint
29
4. Kepastian tepat lokasi,tepat prosedur ,tepat pasien operasi
darah
/prosedur
30
1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil
2. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil
alert)
elektrolit konsentrat
31
Standar SKP IV Rumah Sakit mengembangkan atau pendekatan untuk
1. Rumah Sakit mengunakan suatu tanda yang jelas dan dimengerti untuk
penandaan
tindakan pembedahan
32
1. Rumah Sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene
terbaru yg diterbitkan dan sudah diterima secara umum ( a.l dari WHO
pelayanan kesehatan
pengurangan cidera akibat jatu dan dampak dari kejadian yang tidak
diharapakan
sakit
33
Menurut Kemenkes R.I ,2011 Hal hal yang menyebabkan kecelakaan
pasien adalah :
Menurut Geller dalam dan Hendrick (2017), bahwa tentang total Safety
dalam suatu organisasi rumah sakit. Faktor personal ini terdiri dari
a) Pengetahuan
b) Sikap
c) Motivasi
d) Kompetensi
e) Kepribadian
organisasi yaitu :
a) Kepemimpinan
b) Kewaspadaan Situasi
34
c) Komunikasi
d) Kerja Tim
e) Stress
f) Kelelahan
g) Kepemimpinan Tim
h) Pengambilan Keputusan
a) Perlengkapan
b) Peralatan
c) Mesin
d) Kebersihan
e) Teknik
2.2.1 Pengertian
suatu upaya atau usaha yang dilakukan dalam sebuah pelayanan kesehatan
35
meningkatkan proses identifikasi ( Joint Commision Internasional, dalam
SNARS ,2017)
36
3) Pasiean dididentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain
prosedur.
pasien
lahir).
37
c.) Standarisasi pendekatan untuk identifikasi pasien antara fasilitas yang
laboratoriun atau temuan tes lain ketika mereka tidak konsisten dengan
setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
terdiri dari kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cidera, kejadian tidak
38
1. Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) adalah insiden yang mengakibat
Contoh :
penggunaan obat
Contoh :
- Pasien yang menerima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak tidak
- Secara tidak disengaja pasien anak diberikan suatu obat dengan dosis
diberikan.
39
- Pasien secara tidak sengaja telah diberikan obat dengan dosis lethal,
40
2.3 Kerangka teori
Pasien safety
Bentuk identifikasi
pasien
41
BAB III
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya.atau variabel yang
satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin di teliti tentang Hubungan
42
hipotesis ini dapat benar atau salah.( Notoatmojo,2013). Maka hipotesis
2020
Identifikas
i tidak
dilaksana
= <50.32
32 Variabel
Dependen
Insiden Kejadian Observas Pandua ordinal Terjadi=
43
keselamatan yang tidak i dan n mean <
pasien disengaja wawanca observa 17.77
mengakibatk ra si dan
an cidera pandua Tidak
n terjadi=
wawan mean <
cara 17.77
44
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
(simultan ) (Notoatmojo,2013)
4.2.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang dinas di RSUD
orang perawat.
45
4.2.2 Sampel
Menurut Arikunto (2012) Jika jumlah subyek kurang dari 100, maka lebih
dapat diambil 25%, ternyata populasi lebih dari 100 maka dalam penelitia
Kriteria Inklusi :
Rungan Bedah
46
Kriteria Ekslusi:
probability sampling yaitu total sampling. Total sampling adalah sampel yang
kecil atau kurang dari 100.( Notoatdmodjo,2013) Pada penelitian ini besar
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan lebih baik
47
diolah.Instrumen yang digunakan adlah kuesioner untuk variabel indenpenden
sampai 28,terdiri dari 28 pertanyaan . Alat ukur yang safety maka di beri
nilai 1, dan jika tidak sfety maka di beri nilai 0. Pemberian hasil-hasil
sebnyak 10 item . Cara ukur dilaksanakan maka di beri nilai 1,dan tidak
48
a. Informed Consent (Lembar persetujuan )
c. Confidentiality (kerahasiaan )
a) Data primer
49
1) Sebelum pengisisn kuesioner responden diberitahu dan di beri
kuesioner.
b) Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang di dapat dari tentang kejadian pasien
disain yang data univariat dengan tampilan data distribusi frekuwensi dan
50
Yaitu memastikan data yang di peroleh adalah data yang benar terisi
c) Nilai (Skoring)
Pada tahap ini, peneliti memberi skor atau niali pada format isian
sesuai dengan kategori data dan jumlah item pernyataan dari setiap
e) Pembersihan (Cleaning)
51
Untuk mendapatkan tujuan peneliti maka dilakukan analisa statisyik melalui
(Notoatmodjo,2013).
a) Analisa univariat
pasien
P = f/n x100%
f = Frekuensi
n = Jumlah responden
a) Analisa Bivariat
52
variabel indenpenden dengan variabel dependen. Bila niali p > 0,05
X 2 = ∑ ( 0 – E )2
E
Keterangan :
E = Nilai ekspektasi
X2 = Nilai Chi-square
∑= Jumlah /total
53
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
Table 5.1.
Pelaksanaan
No identifikasi N Persentase
pasien
1 Dilaksanakan 15 48,4%
2 Tidak 16 51,6%
Dilaksanakan
Jumlah 31 100%
Dari table 5.1. diatas dapat dilihat bahwa dari 31 responden terdapat
54
b. Distribusi Insiden Keselamatan pasien
Table 5.2.
Insiden
No keselamatan N Persentase
Pasien
1 Terjadi 9 29.0%
2 Tidak terjadi 22 71.0%
Jumlah 31 100%
Dari table 5.2. diatas dapat dilihat bahwa dari 31 responden terdapat
tahun 2020.
2. Analisa Bivariat
55
Table 5.3.
2020
Insiden Keselamatan p-
Pelaksanaan
Pasien value
Identifikasi Pat
Tidak terjadi Terjadi
F % F %
Tidak 9 56.3 7 43.8 16
0,034
dilaksanakan
Dilaksanakan 13 86.7 2 13,3 15
Dari table 53 diatas dapat dilihat bahwa dari 16 orang responden yang
2020
56
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Univariat
Dari table 5.1. diatas dapat dilihat bahwa dari 31 responden terdapat lebih
seseorang.
suatu upaya atau usaha yang dilakukan dalam sebuah pelayanan kesehatan
SNARS ,2017)
57
keterbatasan proses atau yang disebut dengan kurangnya kelengkapan
hanya sebatas member tanda pada pasien yang masuk ruangan saja dan
Dari table 5.2. diatas dapat dilihat bahwa dari 31 responden terdapat lebih
pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak
mengakibatkan cidera yang dapat dicegah pada pasien, yang terdiri dari
58
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cidera, kejadian tidak cidera,
pasien.
:Pasien yang menerima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak tidak timbul
reaksi obat, Secara tidak disengaja pasien anak diberikan suatu obat
59
Kejadian Sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau
70% pasien safety dilakukan aan tetapi terdapat hanya 43,5% Insiden
kesematan yang terjadi dan dari hasil tersebut maka didapatkan ada
pada psien tertentu dengan penyakit btertentu akan memiliki resiko yang
berbeda dengan kasus yang berbeda , bahwa dengan kata lain insiden
keselamatan pasien pasti harus dijaga akan tetapi hasil kegiatan yang
dan hal inilah yang akan menjadi keselamatan pasien bahwa standar
60
B . Analisa Bivariat
Dari table 5.3 diatas dapat dilihat bahwa dari 16 orang responden yang
2020
61
mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada semua
kesehatan.
62
protokol yang jelas untuk menjaga identitas sampel pasien pada pra-
antara kefdua variable dimana pelksanaan ini harus dilakukan oleh perawat
dan pelaksanaan identifikasi perlu dan sangat harus dilakukan jika tidak
dilakukan maka akan berakibat pasien akan beresiko bila terjadi cedera
dan terjadi resiko jatuh akan tetapi bahwa identifikasi pasien akan selalau
pasien saling berkaitan dimana kedua hal ini pasti saling mendukung , jika
tidak terjadi.
C.Keterbatasan penelitian
63
Dalam penelitian ini peneliti tidak menemukan kendala akan tetapai
peneliti tidak banyak menemukan waktu dalam mengolah data dan data
dapat juga terselesaikan satu demi satu sehingga waktu yang dipakai dapat
disesuaikan
rumah sakit dan juga lapaoran yang ada dirumah sakit sehingga
64
BAB VII
A. Kesimpulan
tahun 2020.
Pvalue (0.034<0.05)
B. Saran
1. Bagi peneliti
65
identifikasi pasien untuk meningkatkan safety bagi pasien yang dirawat di
Rumah Sakit.
3. Bagi Perawat
66
DAFTAR PUSTAKA
67
PerilakuSelf Managementpasien and Identifikasi pasien . ResearchGate. 2013
https://www.researchgate.net publication
PenelitianKuasiEksperimentaldanEksperimental- gamelugm. Gamel.fk ugm.ac.id
content materi.
https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:zrAy5cJAgSAJ:https://pbperkeni.or.id/wp-
content/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-Pencegahan-
Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-
2015.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
Suyono, S &Sidartawa, S (2011). Penatalaksanaan Pelayanan Kesehatan
terpadu. EdisiKe-1 BalaiPenerbit FKUI, Jakarta
Sumantri, A. (2011). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Kencana.
68
PERMOHONAN KEPADA RESPONDEN
Kepada :
Yth Bpak/ibu/sdr/i............................
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan Ikes PNB.
NIM :
Setiap jawaban yang Bapak /Ibu berikan merupakan bantuan yang tidak
ternilai harganya bagi penelitian ini. Atas kerjasama yang baik saya ucapakan
terima kasih.
69
Bukittinggi,Oktober 2020
Peneliti
FORMAT PERSETUJUAN
( Informed consent )
Tahun 2020. Maka saya menyatakan setuju untuk mengisi kuesioner dengan
Apabila terjadi kekurangan dari kelengkapan data ini ,saya bersedia untuk
dihubungi kembali.
Responden
( )
70
HUBUNGAN PELAKSANAAN PEMASANGAN IDENTIFIKASI PASIEN
KODE RESPONDEN
Orang tua dari anak yang di rawat diminta untuk mengisi instrumen ini, dengan
cara mengisi titik-titik atau memberi tanda check (√ ) pada kolom yang tersedia.
A. Identitas Responden
( ) perempuan
3 Pengalaman Dirawat di Rumah ..........kali, dalam .................
71
sakit Bulan/tahun terakhir
NO Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah pasien memiliki registrasi
dari ruangan pengiriman
2 Apakah pasien yang masuk rungan
bedah mendapatkan tindakan
lanjutan dari ruangan IGD atau
pengirim
3 Apakah dokter penriminan
dicantumkan dalam kertas
penelrimaan
4 Apakah pasien memiliki tanda gejala
yang tertulis dalam kasus pasien
5 Apakah pasien datangnya dituliskan
tindakan yang akan dilakukan
6 Apakah ada kesalahan diagnosa pada
pasien
7 Pasien diperhatikan pelaksanaan
pemasukan obat (drug)
8 Pasien dilihat takaran minum obat
(Duration)
9 Pasien diperhatikan etiket obat yang
di terima setiap hari
10 Pasien dicatat intake cairan yang
dibutuhkan ( Input Duration)
11 Pasien dicatat Eliminasi cairan ( Out
put Duration)
12 Pasien dperhatikan pemberian
tindakan dengan melihat tindakan
yang terpasang
13 Pasien memerlukan kebutuhan
dengan memperhatikan respon yang
baik
72
14 Obat pasien selalau dierhatikan
sesuai dengan perkembangan pasien
15 Pasien harus diperhatikan
aktivitasnya selama di ruangan
bedah
16 Pasien diperhatikan dan dicatat
mobilisasinya
17 Pasien menggunakan apa saja selama
di rawat di ruangan bedah
18 Pasien setelah dan siap aktivitas
dihitung kesadarannya
19 Pasien diperhatikan tanda tanda vital
nya
20 Pasien dilihat keadaan kondisi
diagnosa berdasarkan penyakitnya
21 Pasien dicatat apa saja
perkembangan penyakitnya
22 Pasien dilihat kemajuan
perkembangan penyakitnya
23 Apakah ada pasien jatuh dari tempat
tidur selama dirawat di rumah sakit
24 Apakah ada kesalahan dalam
prosedur pemberian obat pada pasien
25 Apakah ada kesalahan nama pasien
sebelum melakukan tindakan
26 Perhatikan kondisi pasien selama
berada di ruangan bedah
27 Memperhatikan dan mencatat Ku
secara keseluruhan
28 Apakah ada kesalahan dalam
pelaksanaan pemberian obat pada
pasien
Sumber :JCI 2017
C. PELAKSANAAN PEMSANGAN IDENTIFIKASI PASIEN
N PERTANYAAN YA TIDAK
O
1 Apakah setiap pasien baru masuk di
pasangkan gelang identitas.
2 Setelah sampai diruangan bedah pasien
di rceklis dengan registrasi sipengirim
73
3 Dilakukan memberikan tanda pasien
dengan meregistrasi ke buku catatan
keperawatan bahwa pasien dengan
kasusu apa
4 Pasien di perhatikan seluruh kondisi
fisik sesuai permintaan dari rungan
pengirim
5 Apakah identifikasi pasien di tulis
dengan memakai nama,tgl lahir.
6 Apakah identifikasi pasien dilakukan
sebelum melakukan tindakan
7 Apakah pasien diidentifikasi saat
pemberian obat
8 Apakah pasein dikakukan identifikasi
saat pengambilan spesimen untuk
pemeriksaan klinis
9 Apakah pasien diidentifikasi saat akan
melakukan prosedur tindakan
10 Apakah pasien diberi informasi tentang
keggunaan gelang identifikasi.
Sumber : Jurnal ilmiah Widya.
PelakIdentPat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
InsidKsmtanPat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
74
Statistics
PelakIdentPatt InsdenKsmtPat
N Valid 31 31
Missing 0 0
Mode 50 19
Range 10 5
Minimum 45 15
Maximum 55 20
InsidKsmtanPat
75
PelakIdentPat Tidakdilaksanakan Count 9 7 16
Dilaksanakan Count 13 2 15
Total Count 22 9 31
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 31
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,35.
Risk Estimate
N of Valid Cases 31
76
77
78
79