Anda di halaman 1dari 9

BAB 3.

Klasifikasi sistem informasi

3.1 Ada berbagai macam cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Klasifikasi yang
umum dipakai antara lain berdasarkan:

 Level Organisasi.
 Fungsionalitas bisnis.
 Aktivitas Manajemen.

Selain itu, juga banyak dijumpai sistem informasi strategis dan sistem informasi geografis.

3.2 Sistem informasi berdasarkan level organisasi

Berdasarkan Level organisasi, sistem informasi dikelompokkan sebagai berikut :

 Sistem Informasi Departemen adalah sistem informasi yang hanya diterapkan


dalam sebuah departemen.

Contohnya adalah, aplikasi pemantau kinerja pegawai yang digunakan departemen SDM.

 Sistem Informasi Perusahaan adalah sebuah sistem terpaduyang dapat dipakai


sejumlah departemenbersama-sama.

Contohnya adalah sistem informasi perguruan tinggi.

 Sistem Informasi Antarorganisasi adalah sistem informasi yangmenggabungkan


dua organisasi atau lebih.

3.3 Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

Sebuah organisasi memiliki sejumlah area fungsional beserta tugasnya yang dapat diklasifisikan
seperti berikut :
 Area fungsional penjualan atau pemasaran, tugasnya adalah Menangani penjualan dan
pemasaran produk/jasa yang dihasilkan perusahaan.

 Area fungsional manufaktur (produksi), tugasnya adalah menghasilkan produk.

 Area fungsional keuangan, bertugas mengelola aset-aset keuangan perusahaan.

 Area fungsional akuntansi, bertugas memelihara rekaman-rekaman transaksi keuangan


dalam perusahaan.

Berdasarkan area fungsional di atas, dikenal sebagai sistem informasi fungsional, yaitu sistem
informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi terhadap kelompok orang pada bagian
tertentu dalam perusahaan.

Berikut adalah sistem informasi fungsional yang umum digunakan:

1. Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan rancangan sumber daya untuk


mentransformasikan data keuangan menjadi bentuk informasi. Sistem informasi ini merupakan
jenis yang paling tua dan paling banyak digunakan dalam bisnis.

Berikut adalah contoh sub-sistem yang terdapat pada sistem informasi akuntansi:

 Pemrosesan pesanan penjualan atau pengolahan penjualan.


 Menangani pemrosesan sediaan perubahan dalam sediaan dan meberikan
informasi pengiriman dan pemesanan kembali.
 Pembukuan, mengkonsolidasikan data dari sistem akuntansi yang lain dan
menghasilkan laporan bisnis secara periodic dalam buku besar.

2. Sistem Informasi Keuangan Sistem ini digunakan untuk mendukung manajer keuangan dalam
pengambilan keputusan keuangan perusahaan dan pengendalian serta pengalokasian sumber
daya keuangan dlm perusahaan.
Berikut adalah sub-sistem yang terdapat pada system informasi keuangan:

 Intelijenk, mengidentifikasi sumber sumber keuangan eksternal yg dapat memberi


pemasukan dana pada perusahaan.
 Audit Internal, menangani hasil audit secara internal.
 Pemrosesan Transaksi, menghasilkan data-data keuangan.
 Manajemen Dana, membantu pengelolaan aset perusahaan.

3. Sistem Informasi Manufaktur adalah sistem yang mengendalikan seluruh kegiatan yang terkait
dengan perencanaan dan pengendalian proses produksi barang dan jasa.

Berbagai istilah sering digunakan untuk pengganti sistem informasi manufaktur, diantaranya
adalah:

 ROP (Reorder Point) Sistem yang memutuskan pembelian berdasarkan titik


pemesanan kembali.
 MRP (Material Requirements Planning) Merencanakan kebutuhan berbagai
bahan baku yang dperlukan dalam proses produksi.
 MRP II(Material Resources Planning) Memadukan MRP dan membuat jadwal
operasi dan produksi pada bengkel kerja.

4. Sistem Informasi Pemasaran adalah sistem yang menyediakan informasi mengnai pemasaran
yang medukung keputusan terkait bauran pemasaran.

5. Sistem Informasi SDM adalah sistem informasi yang terkait dengan pengelolaan Sumber Daya
Manusia Perusahaan.

Berikut adalah contoh sub-sistem yang terdapat pada sistem iniformasi SDM:

 Subsistem Penggajian Maksudnya berkaitan dengan pembayar gaji, upah .


 Subsistem Riset SDM Maksudnya menangani penelitian terkait suksesi, analisis
jabatan, yang berdasarkan keluhan pegawai.

3.4 Sistem informasi berdasarkan Aktivitas Manajemen

Jenis informasi menurut manajemen berdasarkan aktivitas yang didukungnya. Maka telah
dibentuk klasifikasi sistem informasi berdasarkan aktifitas yang didukungnya adalah sebagai
beriikut.

1. Sistem Informasi Pengetahuan adalah sistem informasi yang mendukung aktivitas pekerja
berpengetahuan. Sistem seperti ES dan OAS termasuk dalam kategori ini.

2. Sistem Informasi Operasional adalah sebuah sistem yang berurusan dengan operasi sehari-
hari, seperti penempatan pesanana dan pembelian, dan pencatatan jumlah kerja pegawai. TPS,
SIM, DSS sederhana termasuk dalam kategori ini.

3. Sistem Informasi Manajerial adalah sistem informasi yang menyediakan beberapa hal yang
bersifat manajerial sebagai berikut :

 Ringkasan statistic
 Laporan perkecualian.
 Laporan Periodis.
 Analisis Perbandingan.
 Proyeksi.
 Keputusan.
 keputusan rutin.
 Pendeteksian masalah secara dini.
 Hubungan antar manajer.
3.5 Selain beberapa klasifikasi diatas, disamping itu juga dikenal sistem informasi strategis
dan sistem informasi Geografis.

Sistem Informasi Strategis adalah sistem informasi yang digunakan utnuk menangani beberapa
masalah strategis dalam organisasi. Pasalnya sistem ini sangat bermanfaat untuk mendukung
operasi dalam berbagai proses manajemen.

Sistem Informasi Geografis adalah sistem berbasis komputer yang dipakai untuk menyimpan
dan memanipulasi data geografis. Pasalnya istem ini dapat mengambil keputusan dalam mencari
rute terpendek anatara dua wilayah dan juga dapat mengelompokkan daerah penjualan untuk
meminimalkan jarak perjalanan.

BAB 4 konsep Keamanan Sistem Informatika

4.1 Tujuan Keamanan Informasi

Keamanan informasi ditujukan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu:

1. Kerahasiaan

artinya informasi dijamin hanya tersedia bagi orang yang berwenang sehingga pihak yang
tidak berhak tidak bisa mengakses informasi. Contoh kerahasiaan adalah seorang
administrator tidak boleh membuka atau membaca email milik pengguna. Selain itu
kerahasiaan harus menjamin data-data yang harus dilindungi penggunaan dan penyebarannya
baik oleh pengguna maupun administrator, seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, nomor
kartu kredit, penyakit yang diderita, dan sebagainya.

2. Integritas
artinya informasi dijaga agar selalu akurat, untuk menjaga informasi tersebut maka informasi
hanya boleh diubah dengan izin pemilik informasi. Virus trojan merupakan contoh dari
informasi yang integritasnya terganggu karena virus telah mengubah informasi tanpa izin.
Integritas informasi ini dapat dijaga dengan melakukan enkripsi data atau membuat tanda
tangan dijital (digital signature).

3. Ketersediaan

artinya adanya jaminan ketika pihak berwenang membutuhkan informasi, maka informasi
dapat diakses dan digunakan. Hambatan dalam ketersediaan ini contohnya adalah adanya
Denial of Service Attack (DoS). DoS merupakan serangan yang ditujukan ke server, di mana
banyak sekali permintaan yang dikirimkan ke server dan biasanya permintaan tersebut palsu
yang menyebabkan server tidak sanggup lagi melayani permintaan karena tidak sesuai
dengan kemampuan sehingga server menjadi down bahkan error.

4.2 Kebijakan Keamanan Informasi

Suatu kebijakan keamanan harus diterapkan untuk mengarahkan keseluruhan program.


Perusahaan dapat menerapkan keamanan dengan pendekatan yang bertahap, diantaranya:

Fase 1, Inisiasi Proyek. Membentuk sebuah tim untuk mengawas proyek kebijakan keamanan
tersebut.

Fase 2, Penyusunan Kebijakan. Berkonsultasi dengan semua pihak yang berminat dan
terpengaruh.

Fase 3, Konsultasi dan persetujuan. Berkonsultasi dengan manajemen untuk mendapatkan


pandangan mengenai berbagai persyaratan kebijakan.

Fase 4, Kesadaran dan edukasi. Melaksanakan program pelatihan kesadaran dan edukasi dalam
unit-unit organisasi.
Fase 5, Penyebarluasan Kebijakan. Kebijakan ini disebarluaskan ke seluruh unit organisasi
dimana kebijakan tersebut dapat diterapkan.

Kebijakan Keamanan yang terpisah dikembangkan untuk:

w Keamanan Sistem Informasi


w Pengendalian Akses Sistem
w Keamanan Personel

w Keamanan Lingkungan Fisik


w Keamanan Komunikasi data
w Klasifikasi Informasi
w Perencanaan Kelangsungan Usaha
w Akuntabilitas Manajemen

Kebijakan terpisah ini diberitahukan kepada karyawan, biasanya dalam bentuk tulisan,
dan melalui program pelatihan dan edukasi. Setelah kebijakan ini ditetapkan, pengendalian dapat
diimplementasikan.

4.3 Strategi Dalam System Informatika


1. Manajemen Risiko (Risk Management)

Istilah manajemen risiko (risk management) dibuat untuk menggambarkan pendekatan ini
dimana tingkat keamanan sumber daya informasi perusahaan dibandingkan dengan risiko
yang dihadapinya. Manajemen Risiko merupakan satu dari dua strategi untuk mencapai
keamanan informasi. Risiko dapat dikelola dengan cara mengendalikan atau menghilangkan
risiko atau mengurangi dampaknya.

Tingkat keparahan dampak dapat diklasifikasikan menjadi:

 Dampak yang parah (severe impact) yang membuat perusahaan bangkrut atau sangat
membatasi kemampuan perusahaan tersebut untuk berfungsi
 Dampak signifikan (significant impact) yang menyebabkan kerusakan dan biaya yang
signifikan, tetapi perusahaan tersebut tetap selamat
 Dampak minor (minor impact) yang menyebabkan kerusakan yang mirip dengan yang
terjadi dalam operasional sehari-hari.

2. Tolok Ukur

Tolak ukur keamanan informasi (information security benchmark) adalah tingkat kemanan
yang disarankan yang dalam keadaan normal harus menawarkan perlindungan yang cukup

terhadap gangguan yang tidak terotorisasi. Standar atau tolak ukur semacam ini ditentukan
oleh pemerintah dan asosiasi industri serta mencerminkan komponen-komponen program
keamanan informais yang baik menurut otoritas tersebut.

Ketika perusahaan mengikuti pendekatan ini, yang disebut kepatuhan terhadap tolak ukur
(benchmark compliance) dapat diasumsikan bahwa pemerintah dan otoritas industri telah
melakukan pekerjaan yang baik dalam mempertimbangkan berbagai ancaman serta risiko dan
tolak ukur tersebut menawarkan perlindungan yang baik.

Daftar Pustaka

Ummah, Fasihatul 2018. Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jakarta:universitas mercu
buana.

Dinigrat, dianto 2020. Makalah Sistem Informasi: Academia

Anda mungkin juga menyukai