Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Di susun Oleh :
Kelompok 10
Kelas 3 D
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A Latar Belakang.............................................................................. 1
B Rumusan Masalah......................................................................... 1
C Tujuan........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A Pengertian Zat............................................................................... 2
B Sifat – sifat zat.............................................................................. 3
C Perubahan zat yang melingkupi perubahan fisika dan
Kimia............................................................................................. 5
D Pengertian Kalor............................................................................ 7
BAB III PENUTUP............................................................................................... 14
A Kesimpulan........................................................................................... 14
B Saran..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalor mendefinisikan sebagai energy kinetic dari suatu benda yang bersuhu lebih rendah.
Perpindahan energy yang di butuhkan media seperti zat cair , zat padat, zat gas . oleh karena
itu, jenis perantaran data di temukan antar media sementara jenis yang di tentukan sebagai
jumlah yang di oerlukan atau di lpaskan setiap kilogram untuk menaikan atau menurunkan
suhunya
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian zat?
2. Apa yang kalor?
C. Tujuan
1.Mengetahui pengertian zat
2.Mengetahui pengertian kalor
BAB II
1
PEMBAHASAN
A. Pengertian zat
Zat adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan juga memiliki massa. Menemapati
ruang artinya zat dapat ditempatkan dalam suatu ruang ataupun di suatu wadah tertentu.
Sedangkan pada massa zat, dapat di buktikan atau pun diketahui dengan sebuah alat yang
biasanya disebut dengan neraca ataupun timbangan. Zat tersusun dari partikel – partikel yang
sangat kecil sekali. Partikel – partikel yang sangat kecil itu disebut dengan Molekul.
Pada umumnya, zat memiliki tiga wujud ataupun bentuk, yaitu :
1. Wujud Padat ( Solid )
2. Wujud Cair ( Liquid )
3. Wujud Gas ( Gas )
c. Wujud Gas
2
Zat gas mempunyai sifat bentuk berubah – ubah dan volumenya berubah – ubah juga.
Bentuknya yang selulu berybah – ubah di karenakan partikel – partikel pada zat berjauhan,
tersusun secara tidak teratur, gaya tarik menarik antar partikel sangat lemah. Volumenya
berubah – ubah dikarenakan partikel pada zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan
kelompoknya. Contoh benda gas yaitu : udara , gas LPG, gas buang angin dan sebagainya.
Sifat Fisika
Sifat Fisika adalah ciri khas suatu zat yang dapat diamati tanpa mengubah zat zat
penyusun materi tersebut.
Macam – macam sifat suatu benda, mantara lain :
a. Wujud Zat
Seperti yang sudah dikatakan di atas, bahwa ad 3 jenis zat, yaitu : padat, cair dan juga
gas. Zat – zat tersebut dapat berubah dari wujud awal hingga menjadi wujud akhir.
Zat memiliki titik didih maupun titik lebur yang berbeda – beda untuk masing –
masing jenis zat.
b. Warna
3
Warna adalah sifat penting dari suatu zat. Tentu setiap banda memiliki earna yang
berbeda – beda. Warna juga meupakan ciri terpenting untuk membedakan zat satu dengan
zat yang lainnya. Contoh pada susu putih dengan sirup jeruk yang berwarna oranye,
ataupun bunga melati yang berwarna putih dengan bunga mawar yang berwarna merah
dan sebagainya.
c. Kelarutan
Air merupakan zat pelarut untuk zat – zat terlarut. Tetapi, tidak semua zat dapat larut
dalam zat pelarut. Misalnya, pada air dengan pasir dan pada air dengan susu bubuk.
e. Kemagnetan
Berdasarkan dengan sifat kemagnetan zat , benda dapat dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu benda magnetik dan juga benda non magnetik. Benda Magnetik adalah benda –
benda yang dapat dotarik oleh magnet, contoh : Magnet yang menarik pasir ataupun
serbuk besi. Sedangkan benda non magnetik adalah benda – benda yang tidak dapat
ditarik oleh magnet. Contoh : Magnet yang mencoba menarik selembar kertas atupun
sehelai daun di atas meja.
f. Bau
Bau merupakan partikel – partikel kecil bahan kimia yang melayang di udara. Saat
menghirup bau atau dapat disebut juga dengan aroma, hidung bertugas untuk merasakan
aroma tersebut.
4
g. Rasa
Beberapa benda mungkin terlihat sama, mulai dari bentuk dan juga Warna, namun
bagaimana dengan rasanya ? Tentu rasa masing – masing zat berbeda. Melalui merasakan sebuah
rasa, kita dapat mengetahui zat tersebut. Tetapi, tidak semua zat dapat dicicipi, karena sebagian
zat tentu mengandung racun ataupun zat – zat beracun bagi tubuh yang sangat berbahay.
h. Duktilitas
Apakah duktilitas itu ? Duktilitas adalah sifat yang dapat Menentukan sejauh mana suatu
zat padat dapat ditarik sehingga mnjadi benang halus. Contohnya, tungsten dan juga
kuarsa adalah benda yang memiliki sifat duktil.
i. Mudah ditempa
Sifat mudah ditempa menunjukkan sejauh mana suatu logam dapat menjadi lempengan –
lempengan tipis.
b. Perubahan Kimia
5
Perubahan Kimia adalah perubahan pada zat yang menghasilkan Zat jenis baru. Misal,
kertas yang dibakar kemudian menjadi debu. Zat baru yang terbentuk adalah karbon.
Contoh selain disamping antara lain : nasi membusuk, buah yang mebusuk, susu yang
basi, besi berkarat, telur membusuk dan sebagainya.
Ciri – ciri perubahan Kimia yaitu :
1. Ternbentuknya zat jenis baru
2. Zat yang berubah tidak dapat berubah lagi kr brntuk semula
3. Diikuti oleh sifat kimia melalui Reaksi Kimia
D. Pengertian Kalor
Kalor merupakan panas yang bisa berpindah dari benda yang memiliki kelebihan
kalor menuju benda yang kekurangan kalor. Kalor biasanya dinyatakan dalam suhu. Dalam
satuan internasional, kalor dinyatakan dengan Joule. Satuan lainnya dinyatakan dengan
kalori. Nah, kamu juga perlu tahu pernyataan ini: 1 kalori didefinisikan sebagai banyaknya
kalor yang diperlukan untuk memanaskan sebanyak 1 kg air sebesar 1⁰C.
Kalor Jenis
Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa tertentu untuk
menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor dalam sistem international ialah
J/K..
Q = m.c.ΔT
Keterangan:
Q : banyaknya kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda (J)
Keterangan:
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
Keterangan:
8
C = kapasitas kalor (J/K)
Selain itu, ada rumus lain untuk menentukan kapasitas kalor itu sendiri, yaitu: C = m. c
Keterangan:
Satuan kalor
Satuan kalor adalah joule (J) yang diambil dari nama seorang ilmuwan yang telah berjasa
dalam bidang ilmu Fisika, yaitu James Joule. Satuan kalor lainnya adalah kalori. Hubungan
satuan joule dan kalori, yakni 1 kalori = 4,184 jo
Kalor Uap
Kalor uap adalah banyaknya kalor per satuan massa yang diberikan pada zat di titik
didihnya agar wujud zat cair berubah menjadi wujud gas seluruhnya pada titik didih tersebut.
Penguapan
Penguapan adalah peristiwa berubahnya zat dari zat cair menjadi zat gas. Penguapan pada
zat cair terjadi karena terdapat kalor yang diterima. Contohnya itu kayak, air yang di
panaskan terus-menerus akan menguap berubah menjadi uap air yang termasuk wujud gas.
Berikut ini adalah Beberapa cara untuk mempercepat dalam proses penguapan adalah:
9
3. mengalirkan udara di atas permukaan zat cair,
4. mengurangi tekanan di atas permukaan zat cair.
Perubahan Suhu
Perubahan suhu adalah perbedaan suhu akhir dengan suhu awal suatu zat yang harus
dihitung setelah beberapa waktu. Perubahan suhu terjadi karena kalor yang dilepaskan atau
diserap dari atau ke lingkungan di sekitar zat tersebut berada.
Perpindahan Kalor
Seperti yang sudah kami jelaskan di awal bahwa perpindahan kalor terjadi dari benda
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Ada tiga jenis perpindahan kalor yang dapat
terjadi, yaitu sebagai berikut
Perpindahan Kalor secara konduksi yaitu suatu perpindahan kalor melalui suatu zat
perantara (logam) tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut secara
permanen. Contohnya yaitu ketika kita memanaskan salah satu ujung logam, maka ujung
logam lainnya akan ikut panas karena terjadi hantaran kalor dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Ketika memanaskan salah satu ujung logam, maka partikel yang terdapat pada ujung logam
tersebut akan bergetar dan membuat sebuah getaran terjadi pada partikel lain yang
terhubung dengannya. Sehingga seluruh partikel logam tersebut akan bergetar
meskipun hanya satu ujung logam yang dipanaskan, nah hal ini lah yang akan merangsang
terjadinya perpindahan kalor.
Perpindahan kalor secara konveksi yaitu suatu perpindahan kalor melalui suatu zat
yang disertai dengan perpindahan bagian-bagian zat tersebut. Konveksi bisa terjadi pada zat
cair atau gas. Ada dua jenis perpindahan kalor secara konveksi, yaitu sebagai berikut :
10
Konveksi Alamiah yaitu salah satu jenis konveksi yang dipengaruhi gaya apung tanpa
faktor luar, dan dikarenakan oleh karena adanya perbedaan massa jenis benda. Contohnya
yaitu pada pemanasan air, massa jenis partikel air yang sudah panas akan naik menjauh
dari api dan digantikan dengan partikel air lain yang suhunya lebih rendah. Proses ini
membuat seluruh partikel zat cair tersebut akan panas sempurna
Konveksi Paksa yaitu salah satu jenis konveksi yang terjadi karena adanya pengaruh
faktor luar (contoh tekanan), dan perpindahan kalor dilakukan dengan
sengaja/dipaksakan. Artinya aliran panas kalor dipaksa menuju ke tempat yang ingin
dituju dengan bantuan faktor luar seperti tekanan. Contohnya yaitu pada kipas angin yang
akan membawa udara dingin ke tempat yang panas, dan radiator mobil yang mempunyai
sistem pendingin mesin.
Perpindahan kalor secara Radiasi yaitu suatu proses perpindahan kalor yang tidak
memakai zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi berbeda dengan konduksi dan
konveksi. Pada Radiasi, supaya terjadinya perpindahan kalor, kedua benda tidak harus
bersentuhan karena kalor bisa berpindah tanpa zat perantara. Artinya kalor tersebut akan di
pancarkan ke segala arah oleh sumber panas, dan akan mengalir ke segala arah. Contohnya
yaitu saat kita dekat dengan api unggun dari sudut manapun, maka kita tetap akan merasakan
kehangatan dari sumber api,
Perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi bisa dicegah dengan
mengisolasi ruangan tersebut. Contohnya yaitu sederhana penerapan cara ini yaitu pada
termos. Termos dipakai untuk menjaga suhu air tetap panas dengan mencegah perpindahan
kalornya.
Kapasitas Kalor
Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa bila kalor diberikan pada dua benda yang
berbeda, maka akan menghasilkan suhu yang berbeda pula, Contohnya ketika minyak dan
11
air dipanaskan dengan suhu yang sama maka minyak akan mempunyai perubahan suhu 2
kali lebih besar dibandingkan air. Hal Ini dikarenakan oleh perbedaan kalor jenis yang
dipunyai suatu benda.
Kalor Jenis Benda yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
dari 1 kg massa benda tersebut menjadi 1 derjat celcius. Satuan dari Kalor Jenis yaitu Kalori
/ GramoCelcius atau dalam Sistem Internasional ditetapkan dengan Joule /
KilogramoCelcius. Kalor Jenis dapat dituliskan dalam persamaan berikut :
Keterangan :
Q = Kalor (J)
m : Massa Benda (kg)
c = Kalor Jenis (J Kg oC)
ΔT = Perubahan Suhu (oC)
Selain itu, ada rumus lain untuk menentukan kapasitas kalor itu sendiri, yaitu: C = m. c
Keterangan:
Sedangkan kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
zat tersebut sebanyak 1 derajat Celcius. Jika kalor Q menghasilkan suhu sebesar t maka
kapasitas kalor dapat dirumuskan :
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zat adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan juga memiliki massa.
Menemapati ruang artinya zat dapat ditempatkan dalam suatu ruang ataupun di suatu wadah
13
tertentu. Sedangkan pada massa zat, dapat di buktikan atau pun diketahui dengan sebuah alat
yang biasanya disebut dengan neraca ataupun timbangan. Zat tersusun dari partikel –
partikel yang sangat kecil sekali. Partikel – partikel yang sangat kecil itu disebut dengan
Molekul.
Pada umumnya, zat memiliki tiga wujud ataupun bentuk, yaitu :
1. Wujud Padat ( Solid )
2. Wujud Cair ( Liquid )
3. Wujud Gas ( Gas )
Kalor merupakan panas yang bisa berpindah dari benda yang memiliki kelebihan
kalor menuju benda yang kekurangan kalor. Kalor biasanya dinyatakan dalam suhu. Dalam
satuan internasional, kalor dinyatakan dengan Joule. Satuan lainnya dinyatakan dengan
kalori. Nah, kamu juga perlu tahu pernyataan ini: 1 kalori didefinisikan sebagai banyaknya
kalor yang diperlukan untuk memanaskan sebanyak 1 kg air sebesar 1⁰C.
B. Saran
Dalam kehidupan sehari-hari kita tak lepas dari cahaya, baik cahaya matahari, cahaya
bulan, cahaya lampu, maupun cahaya api. Oleh karena itu, mari kita mempelajari sifat-sifat
cahaya, hakikat cahaya dan pemanfaatannya, karena cahaya sangatah penting bagi makhluk
hidup.
DAFTAR PUSTAKA
http://ichakpohan.blogspot.com/2012/11/makalah-kimia-zat.html
https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/8518/Pengertian-Kalor-dan-Rumusnya
14
15