FORMAT PENGKAJIAN
Riwayat Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi obat ataupun makanan
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Nyeri : Skala nyeri 3
Status gizi :
a. BB saat ini : 49 kg,
b. TB: 60cm
c. IMT: BB tidak ideal (Kurang 5kg dari BBI)
b. Personal Hygiene:
• Klien menjaga kebersihan diri dengan mandi 2x sehari , Menggosok gigi 3x sehari ,Mencuci
rambut 2 hari sekali
d. Sistem pernafasan
a. Frekuensi: 15x/menit
b. Suara nafas : Ronchi
c. Irama : Takipnea
e. Sistem kardiovaskuler:
a. Tekanan Darah : 120/ 70 mmHg
b. Nadi : 100 x/ menit , irama: teratur
h. Sistem Musculoskeletal
a. Rentang gerak :
b. Kemampuan ADL (Aktifitas sehari-hari) : Mandiri
Sistem Integumen
a. Pressure Ucler : Tidak ada
b. Elastisitas Kulit : Normal
c. Turgor Kulit : Elastis
i. Sistem Reproduksi : Normal, siklus menstruasi teratur, Terkadang disminore
j. Sistem Perkemihan
a. BAK : 3x seehari , warna kuning jernih, bau khas
b. Inkoninensia : -
Data Penunjang:
1. Psikologis
Klien merasa cemas dan khawatir akan kesehatannya sekarang , namun dengan adanya niat untuk bisa
sembuh klien berusaha berobat rutin dan control dipuskesma setiap 2 minngu sekali , juga support dari
keluarga dan orang terdekat yang membuat klien menjadi lebih kuat dan semangat. Klien sudah mulai
menyadari bahwa penyakit tb rentan menular , jadi klien mulai menjaga jarak agar tidak menyebarkan
penyakit di orang-orang terdekatnya
2. Sosial
Klien aktif mengikuti kegiatan dimasyarakat , dan ikutserta dalam kepengurusan Remaja desa, hubungan
dengan teman dan orang-oraang disekitarnya baik , klien juga cukup popular dikalangan desanya. Sering
berkumpul untuk pembahasan atau perkumpulan didesanya , namun klien mengatakan tidak terlalu suka
jika berkumpul dan ada orang yang merokok , karena dilingkungan desanya masih rendah tingkat
kesadaran diri akan bahaya rokok ,.Klien mengatakan bahwa asap rokok yang tidak sengaja dihisapnya
cukup mengganggu pernafasan , dan batuk klien.
3. Budaya
Klien sering meminum teh herbal dan rebusan daun sirsak , keluarga klien mempercayai bahwa daun
sirsak bisa mengobati penyakit klien , sebelum berobat rutin ke puskesmas dan melakukan pemeriksaan
tes dahak dan darah klien juga sering mengkonsumsi obat yang beli di warung
4. Spiritual
Klien mengatakan beribadah , melaksanakan sholat tiap waktu dan kadang juga ikut membantu menjadi
guru ngaji , namun karena sekarang sakit klien berhenti membantu mengajar ngaji dan memilih untuk
mengaji sendiri dirumah , klien juga jarang sholat dimasjid sekarang. Klien selain beusaha melakukan
pengobatan untuk seembuh, ia juga berdoa dan berharap sepenuhnya kepada Allah swt untuk
kesembuhannya , dan menganggap penyakit yang dideritanya sebagai cara Allah untuk nenggugurkan
dosa-dosanya.
:
ANALISIS DATA
• DO :
- S:36℃
- N:100x/menit
- RR:26x/menit
- Tekanan darah
:120/7
0 mmHg
-
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan secret kental dalam rongga beruncus
2. Perubahan Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh b/d Anoreksia
3. Intoleransi aktivitas b/d otot
4. Kurang Pengetahuan b/d kurang informasi yang cukup tentang penyakitnya
RENCANA KEPERAWATAN
- Mencatat kemampuan
10.30 pasien untuk S: Pasien mengatakan
mengeluarkan sekret sekret bisa keluar lebih
melalui batuk efektif banyak ketika
menggunakan teknik
batuk efektif
O: Pasien bisa
mengeluarkan sekret
lebih maksimal
A:Maslah teratasi
- Melakukan observasi
nyeri dan memberikan S: Pasien mengatakan
11.00 posisi yang nyaman. nyeri berkurang saat
Menganjurkan pasien melakukan relaksasi
relaksasi napas dalam nafas
dan menekan dada saat O: Pasien terlihat
batuk. Rileks
A:Masah teratasi
sebagian
- Menganjurkan pasien
11.30 agar minum air putih
hangat yang banyak S: Pasien merasa lebih
lega setelah minum air
putih hangat , dan rasa
gatal ditenggorokan
berkurang
O: Pasien minum air
putih hangat 1 gelas
A: Masalah teratasi
S: Pasien mengatakan
12.15 - Mengkaji status tidak pernah merasa
nutrisi, riwayat mual mual dan muntah . Ia
dan muntah hanya merasa mual
apabila sedang masuk
angin
S: Pasien mengatakan
12.25 - Menimbang berat bahwa bb nya menurun
badan pasien cukup banyak di tiga
bulan terakhir ini
O : BB : 49kg
S: Pasien mengatakan
12.30 - Memberikan sudah mulai paham
pengetahuan mengenai tentang makanan yang
Diet yang benar, dibutuhkan oleh tubuh
mengenai makanan dan porsi yang sesuai
yang sehat , bergizi dengan kebutuhan
yang sesuai dengan tubuhnya , ia juga akan
kebutuhan tubuh menerapkan diet sehat
(Manajemen Nutrisi) mulai sekarang
- A; Masalah teratasi
Intoleransi Aktivitas Selasa , 01 Desember
2020
- Mengkaji adanya
faktor yang S: Klien mengatakan
13.45 menyebabkan penyebab kelelahannya
kelelahan adalah karena ia jarang
sekali berolahraga dan
lebih banyak
menghabiskan waktu
dan kegiatannya
dengan gerakan-
gerakan pasif
O; Klien terlihat cukup
mudah merasa lelah
A: Anjurkan klien
untuk berolahraga
minimal seminggu 2
- Memonitor pasien kali
akan adanya kelelahan
fisik dan emosional
14.15 yang berlebihan
S: Klien mengatakan
ingin memulai
kegiatan yang lebih
produktif namun tidak
berat , dan mulai
berolahraga min
seminggu 2kali
P: Anjurkan klien
untuk memulai pola
hidup sehat , olahraga
dan makanan yang
sehat
Kurang Pengetahuan Rabu, 02 Desember
b/d kurang informasi 2020
yang cukup tentang
penyakitnya 09.30 - Mengkaji pemahaman S:
klien tentang - Klien mulai
penyakitnya paham tentang
- Menjelaskan penyakitnya
10.00 patofisiologi dari dan pengobatan
penyakit dan , pencegahan
bagaimana ini serta
berhubungan dengan penularannya
anatomi dan fisiologi - Klien
dengan cara yang tepat menjelaskan
- Menggambarkan kembali apa
proses penyakit yang
disampaikan
- Mengdentififkasi
10.30 - Klien merespon
kemungkinan
pertanyaaan
penyebab
10.45 mengenai
- Memberikan penyakitnya
penyuluhan informasi dengan
pengobatan dan cara jawaban yang
pencegahan benar
10.55 penyebaran penyakit O:
ke orang lain - Pasien tampak
- Memberikan memakai
kesempatan pasien masker
bertanya dan - Pasien menutup
menjawab pertanyaan mulut ketika
11.30 pasien batuk dengan
tissue , dan
membuang
tissue ke
tempat sampah
- Pasien tidak
menggunakan
alat makan
bergantian
A: Masalah teratasi
KESIMPULAN
Setelah penulis mempelajari tinjauan teoritis dan mengamati langsung pada tinjauan kasus
pada klien dengan diagnosa Tuberkulosis Paru (TBC), maka penulis akan memberikan
kesimpulan
Asuhan keperawatan pada Nn. Emilia dengan gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
oksigenasi patologi sistem pernapasan: TB Paru (TBC) melalui proses pengkajian dengan
menggunakan format pengkajian, pemeriksaan fisik, observasi, dan wawancara ini dapat
dilakukan dengan baik karena klien dan keluarga sangat kooperatif.
1. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan gangguan system pernafasan: Tuberkulosis Paru (TBC)
dilakukan secara bio, psiko, sosio, spiritual, pada laporan kasus klien dengan TB Paru perlu
dikaji riwayat kesehatan keluarga, riwayat kesehatan masa lalu, pola kebiasaan sehari-hari
dan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik klien secara menyeluruh. Dari pengkajian
didapatkan data bahwa Ny.E mengalami TB Paru yang dibuktikan dengan adanya rontgen
thorax yaitu kesan. Gejala yang didapatkan pada Ny.E sebagai penderita TB diantaranya
adalah batuk berdahak, nyeri dada saat batuk , berkeringat dimalam hari dan demam
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah Ketidakefektifan bersihan jalan nafas karena
adanya keluhan pada klien dahak yang susah dikeluarkan , ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh karena menurunnya nafsu makan dan dibuktikan penurunan berat badan
3 bulan terakhir sebesar 7kg, dan resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan klien tentang tanda-tanda infeksi.
3. Perencanaan
Dalam membuat perencanaan penulis memproritaskan pada pemberian edukasi mengenai
teknik Batuk efektif sehingga membantu pasien agar bisa lebih maksimal dalam
mengeluarkan sekret secara mandiri .
4. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penulis mengacu pada rencana tindakan yang telah dibuat pada bab
perencanaan. Masalah yang ditemukan penulis adalah kurang lengkapnya sistem pencatatan
respon dari tindakan yang telah dilakukan sehingga sulit untuk mengetahui perkembangan
klien. Di dalam tindakan peran serta keluarga sangat penting karena untuk perawatan klien
dirumah menjadi tanggung jawab klien sendiri dan keluarga.
5. Evaluasi
Evaluasi pada klien dengan TB Paru ditunjukan 2 diagnosa teratasi sebagian dan memerlukan
tindak lanjut oleh tim perawatan berikutnya dan didapatkan 1 hasil masalah tidak terjadi dan
memerlukan tindak lanjut oleh tim perawatan berikutnya, karena perawatan untuk penderita
TB Paru membutuhkan waktu perawatan yang lama.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer& Bare. (2019). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Edisi 12.Alih bahasa: Yulianti, D. Kimin, A. Jakarta:EGC