Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Krisis ekonomi tahun 1997 sebagai pncak dari Serangkaian Liberalisasi


sektor perbankan sejak tahun 1980-an telah menunjukkan bahwa industri
perbankan nasional belum memiliki kelembagaan perbankan yang kokoh yang di
dukung dengan infrastruktur perbankan yang baik. Secara Fundametal, sistem
perbankan Indonesia masih harus di perkuat untuk dapat mengatasi gejolak
internal maupun eksternal. Fundamental perbankan nasional yang terbukti
belumkokoh merupakan tantangan bukan hanya bagi industri perbankan secara
umum. Tantangan dalam dunia perbankan juga selalu berubah seiring dengan
perubahan yang terjadi dalam industri jasa keuangan secara umum. Untuk
mewujudkan perbankan indonesia yang lebih kokoh, perbaikan harus dilakukan di
berbagai bidang. Ternyata unutk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi
perbankan dalam beberapa tahun belakangan ini.

1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari inflasi dan deflasi?
2. Apa penyebab dari inflasi dan deflasi?
3. Bagaimana dampak inflasi dan deflasi?
4. Bagaimana cara mengatasi inflasi dan deflasi?
5. Apa pengaruh inflasi dan deflasi?

1. 3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari inflasi dan deflasi
2. Menjelaskan penyebab dari inflasi dan deflasi
3. Menjelaskan dampak inflasi dan deflasi
4. Menjelaskan cara mengatasi inflasi dan deflasi
5. Menjelaskan pengaruh inflasi dan deflasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 INFLASI

a. Pengertian Inflasi

Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada harga yang
tetap atau konstan dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. hal tersebut
diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara arus uang dan arus barang. dimana
arus barang harus mengalir dari hasil produksi perusahaan kepasar barang dan
bertemu dengan arus yang berasal dari pembelanjaan pemerintah dan rumah
tangga atau konsumen.

Pada keadaan seperti ini, harga akan tercipta. Jika arus uang dan arus
barang berada dalam keseimbangan, maka harga akan stabil, jumlah penawaran
sama dengan jumlah permintaan. begitu pula jumlah uang yang tersedia di
masyarakat. jika terjadi ketidak seimbangan antara penawaran dan permintan
barang, serta arus uang dan arus barang saat itulah yang dinamakan inflasi. Untuk
lebih tepatnya, pengertian inflasi adalah”suatu proses atau peristiwa dalam
perekonomian di akibatkan karena terganggunya keseimbangan antara arus uang
dan arus barang. ” Atau inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum
mengalami kenaikan secara terus menerus.

Bila kenaikan yang terjadi hanya sekali, walaupun persentasi yang cukup
besar belum dapat dikatakan sebagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh
lanjutan. sebagai contoh, kenaikan harga-harga menjelang bulan Ramadan
ataupun pada hari besar lainnya belum dapat dikatakan debagai inflasi karena
tidak mempunyai pengaruh lebih lanjut. kejadian seperti contoh diatas, di
istilahkan sebagai kenaikan tingkat harga dan setiap peristiwa yang cenderung
mendorong naiknya tingkat harga disebut sebagai gejolak inflasi. Sedangkan
tingkat persentase kenaikan tingkat harga dan beberapa indeks harga dari suatu
periode ke periode lain disebut dengan laju inflasi.

b. Macam dan Penyebab Inflasi

Secara umum penyebab inflasi adalah sebagai berikut ;

1. Jumlah uang yang beredar terlalu berlebihan sehingga melebihi


keuntungan
2. Tradisi masyarakat yang bersifat konsumtif sering mengimpor barang
3. Terjadinya bencana alam
4. Terjadinya defisit pada APBN
5. Terjadinya eksparsi kredit

2
6. Terjadi pemberontakan
7. Pengenaan pajak pada konsumen
8. Kenaikan harga BBM

Sebab-sebab inflasi

a. Tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar). Lebih


dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral).
b. Desakan (tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi
dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi).

Inflasi digolongkan menjadi beberapa macam diantaranya sebagai berikut

a. Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi


1) Inflasi Ringan (creeping inflation) adalah Inflasi yangtermasuk golongan
ini, jika tingkatannya masih berada dibawah 10% per tahun.
2) Inflasi Sedang dalah inflasi yang lajunya berada diantara 10% sampai
dngan 30% pertahun
3) Inflasi Berat adalah inflasi yamg lajunya berada di antara 30%sampai
dengan 100% pertahun
4) Hiperinflasi adalah Inflasi yang terjadi di atas 100% pertahun, akibat
yang terjadi jika inflasi di atas 100% adalah masyarakat akan mengalalmi
ketidakpercayaan terhadap pemakaian uang. akibat yang lebih parah lagi
adalah terjadinya kehancuran system ekonomi yamg dibangun (di alami
Indonesia pada decade tahun 1966, inflasi yang terjadi yaitu 650%
pertahun).

b. Berdasarkan Penyebabnya
1) Inflasi Permintaan Agregat (Demand Pull Inflation) : Penyebab pertama
kali inflasi jenis ini adalah adanya kenaikan permintaan total, (agregat
demand) sedangkan produksi berada pada keadaan kesempatan kerja
penuh (pull employment). apabila kesempatan kerja penuh tercapai,
maka pertambahan permintaan hanya akan menaikan harga, sedangkan
kenaikan jumlah produksi tidak dapat diusahakan lagi. inflasi jenis ini
disebut inflasi jenis murni. apabila kenaikan permintaan menyebabkan
terjadinya keseimbangan, GNP berada diatas GNP pada kesempatan
kerja penuh, maka terjadilah inflationari gap yang pada akhirnya akan
menimbulkan inflasi.

2) Inflasi Biaya (Cost Push Inflation) : Inflasi biaya ini terjadi karena
adanya penurunan dalam penawaran total(agregat supply) karena adanya
kenaikan biaya produksi. kenaikan biaya produksi menyebabkan adanya

3
kenaikan harga serta produksi akan turun. jika berjalan terus-menerus
maka akan terjadi cost push inflation.

c. Berdasarkan Asal Inflasi : Inflasi yang Berasal dari Dalam Negeri


(Domestic Inflation) dimana penyebabnya adalah Anggaran belanja
dibiayai dengan pencetakan uang baru, kenaikan upah, dan sebagainya.

c. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian Masyarakat

1. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Umum

a) Mendorong penanaman modal spekulatif : Pemilik modal lebih cenderung


menanamkan modalnya dalam bentuk tanah atau emas dari pada ditanamkan
pada investas yang produktif.
b) Tingkat bunga meningkat : Jika tingkat bunga meningkat karena terjadi inflasi
maka para pemilik modal akan cenderung menyimpan uangnya, akibatna
investasi akan berkurang.
c) Adanya ketidakpastian keadaan ekonomi dimasa yang akan dating
d) Timbulnya masalah dalam neraca pembayaran : Hal tersebut diakaibkan
karena harga impor lebih mudah dari pada barangdalam negeri, akibatnya
nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor. hal ini akan menyebabkan
neracapembayaran defisit serta nilai rupiah makin turun
e) Daya beli masyarkat turun dikarenakan nilai mata uang turun.

2. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Khusus

a) Dampak inflasi terhadap pendapatan


b) Dampak inflasiterhadap individu dan masyarakat
c) Dampak inflasi terhadap produksi
d) Dampak inflasi terhadap distribusi

d. Pengaruh Inflasi

Pengaruh inflasi secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya


investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong
penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan,
ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat
kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Pengaruh inflasi secara lebih terperinci
antara lain adalah:

1. Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan.


Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada
tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya

4
mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang
mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya
pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya
dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat
inflasi.
2. Menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang
semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika
tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang
enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang.
Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang
diperoleh dari tabungan masyarakat.
3. Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi
menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai
uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur
atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai
uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
4. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang
diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi,
produsen akan temenyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada
akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan
produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara
waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen
tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

e. Cara Mengatasi Inflasi


1. Kebijakan Moneter
Adalah tindakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk memengaruhi
uang yang beredar dari kredit. kebijakan moneter yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah sebagai berikut; kebijak
diskonto, operasi pasar terbuka, perubahan cadangan minimu, pemberian
kredit selektif.
2. Kebijakan Fiscal
Adalah kebijakan yang menyangkut pengaturan pengeluaran pemerintah
serta perpajakan yang secara lansung dapat memengaruhi permintan total
dan memengaruhi harga. berikut adalah contoh kebijakan fiscal;
mengurangi pengeluaran Negara, menaikkan atau mengefektifkan pajak,
menekankan pengeluaran pemerintah, mengadakan pinjaman pemerintah

5
3. Kebijakan Non Moneter
Dapat ditempuh melalui cara berikut ;
 Kebijakan upah
 Kebijakan yang berkaitan dengan hasil produksi
 Kebijakan penentuan harga dan indexing

f. Contoh inflasi 5 tahun terakhir

1. Inflasi DKI Jakarta tahun 2018 mencapai 3,27%, sedangkan Indeks Harga
Konsumen mencapai 135,25
Inflasi adalah kenaikan harga-harga, diukur berdasarkan pertumbuhan dari
Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan tahun dasar dan periode yang sama.
Inflasi DKI Jakarta 2018 mencapai 3,27% atau melambat 0,45 poin dari tahun
sebelumnya. Inflasi tahun 2014 yang bernilai 8,95% merupakan inflasi
terbesar sejak 2009.

Gambar 1 Inflasi Tahunan DKI Jakarta 2014-2018

2. Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah indeks yang mengukur harga rata-


rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Perhitungan IHK
mengacu pada tahun dasar, dengan rumus IHK = (Pn/Po)x100 Di mana, Pn =
Harga sekarang dan Po = Harga pada tahun dasar.

Mulai Januari 2014 menggunakan tahun dasar baru 2012 (2012 = 100), di
mana sebelumnya menggunakan tahun dasar 2007. IHK 2018 adalah 135,25.
Artinya, pada tahun 2018 telah mengalami inflasi sebesar 35,25% bila diukur dari
tahun 2012.

6
Gambar 2 Indeks Harga Konsumen Tahunan 2014-2018

2. 2 DEFLASI

A. Definisi Deflasi

Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang


berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah
uang yang yang beredar di masyarakat (money supply) lebih sedikit dari jumlah
supply barang yang ada. Sehingga terjadi penurunan harga-harga. Contoh kenapa
hal ini bisa terjadi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, harga barang-
barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi karena
perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang tekhnologi
dipasaran semakin banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat
sedikit, sehingga barang-barang tekhnologi tersebut jatuh harganya. Atau deflasi
bisa terjadi ketika permintaan barang dari masyarakat semakin menurun dan
permintaan uang (money demand) dari masyarakat meningkat.

Deflasi juga berkaitan dengan nilai tukar rupiah. Dengan deflasi, mata
uang kita mengalami apresiasi atau peningkatan. Dalam ilmu ekonomi, deflasi
diartikan sebagai suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai
uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Salah satu cara
menanggulangi deflasi adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga.

Dalam ekonomi, deflasi (deflation) adalah suatu periode dimana harga-


harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari
inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di
masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar,
dimana cara menanggulanginya adalah dengan cara menurunkan tingkat suku
bunga atau yang lebih sederhana (meski kadang tidak berhasil) adalah dengan
mencetak lebih banyak uang.

7
B. Penyebab Deflasi
1. Menurunnya persediaan uang di masyarakat;
2. Meningkatnya persediaan barang;
3. Menurunnya permintaan akan barang;
4. Naiknya permintaan akan uang.

C. Dampak Deflasi
1. Pengusaha-pengusaha kurang bernafsu untuk memproduksi barang karena
harga terus menurun.
2. Kesempatan kerja berkurang karena terjadi pemecatan buruh akibat
turunnya produksi barang
3. Pajak-pajak tidak dapat ditarik oleh Negara sehingga pendapatan Negara
berkurang.
4. Kegiatan perekonomian mundur.
5. Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat
dan akan menyebabkan depresi besar dan juga akan membuat pasar
Investasi (Saham) akan mengalami kekacauan, dikarenakan harga barang
mengalami penurunan, konsumen memiliki kemampuan untuk menunda
belanja mereka lebih lama lagi dengan harapan harga barang akan turun
lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan memberikan
pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral).
6. Banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis
tidak sanggup membayar gaji karyawannya. Dengan demikian pendapatan
yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar
di masyarakat semakin berkurang.
7. Deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di
lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi
dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang berjalan.
8. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol
persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank.
9. Deflasi yang terjadi akan menurunkan produksi suatu perusahaan karena
kurang permintaan dan lemahnya daya beli, sehingga berdampak pada
pengurangan produksi dan juga pengurangan jumlah tenaga kerja.

D. Cara Mengatasi Deflasi

Deflasi dapat diibaratkan jatuh sakitnya seseorang karena jarang berolah


raga. Apabila seseorang pada dasarnya memiliki kaki normal namun malas
menggunakannya, maka ini akan mengakibatkan menyusutnya otot-otot kaki yang
jarang digunakan tersebut. Dalam jangka waktu lebih lama orang tersebut akan
tidak dapat berjalan sama sekali berhubung otot sudah terlalu lemah untuk

8
digunakan. Apabila keadaan ini justru didiamkan, bukan tidak mungkin akan
mengalami kelumpuhan selamanya.

Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi


berupa bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan
ekonomi kembali berputar. Pemerintah juga dapat memotong pajak dan
meningkatkan belanjanya sendiri untuk menggairahkan perekonomian. Dari sisi
Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat
dengan membeli surat hutang sektor swasta dan menukarkannya dengan uang
tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan memotong suku bunga. Namun
seperti dijelaskan di atas, memotong suku bunga bukanlah jalan keluar yang
sesungguhnya tetapi hanya sekedar pengobatan sementara untuk menggairahkan
ekonomi dan mengharapkan harga bergerak naik dengan sendirinya.

E. Pengaruh Deflasi

1. Penurunan persediaan uang, deflasi dapat menyebabkan menurunnya


persediaan uang di masyarakat dan akan menyebabkan depresi besar
(seperti yang dialami Amerika dulu) dan juga akan membuat pasar
Investasi akan mengalami kekacauan.
2. Memperlambat aktivitas ekonomi, dikarenakan harga barang mengalami
penurunan, konsumen memiliki kemampuan untuk menunda belanja
mereka lebih lama lagi dengan harapan harga barang akan turun lebih
jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan memberikan
pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral).
3. Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja
yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup
membayar gaji karyawannya. Dengan demikian pendapatan yang diterima
masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar di masyarakat
semakin berkurang.
4. Investasi, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil
maupun di lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan
ekonomi dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang berjalan.
5. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol
persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank.
Ini memang merupakan langkah paliatif untuk mencegah masyarakat
menyimpan uangnya di bank yang dapat membuat peredaran uang
semakin kecil.
6. Deflasi akan membuat orang menyimpan uang sehingga uang benar-benar
dihargai dan jaminan keamanan sosial politik. Orang akan banyak

9
berinvestasi langsung dan ketersediaan barang terjamin. Akibatnya nilai
mata uang akan menguat.
7. Deflasi akan membuat jatuh nilai properti. Orang lebih suka
mendepositokan uangnya di bank atau pasar modal daripada beli properti
yang tidak naik. Karena harga terus turun maka produsen cenderung
kurang berminat memproduksi barang. Kesempatan kerja berkurang
karena banyak PHK. Pajak tidak dapat ditarik oleh pemerintah sehinga
pendapata negara berkurang. Kegiatan perekonomian secara keseluruhan
mengalami kemunduran.

10
BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada harga yang
tetap atau konstan dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. hal tersebut
diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara arus uang dan arus barang. dimana
arus barang harus mengalir dari hasil produksi perusahaan kepasar barang dan
bertemu dengan arus yang berasal dari pembelanjaan pemerintah dan rumah
tangga atau konsumen.

Untuk lebih tepatnya, pengertian inflasi adalah”suatu proses atau peristiwa


dalam perekonomian di akibatkan karena terganggunya keseimbangan antara arus
uang dan arus barang. ”

Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang


berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah
uang yang yang beredar di masyarakat (money supply) lebih sedikit dari jumlah
supply barang yang ada. Sehingga terjadi penurunan harga-harga. Contoh kenapa
hal ini bisa terjadi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, harga barang-
barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi karena
perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang tekhnologi
dipasaran semakin banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat
sedikit, sehingga barang-barang tekhnologi tersebut jatuh harganya. Atau deflasi
bisa terjadi ketika permintaan barang dari masyarakat semakin menurun dan
permintaan uang (money demand) dari masyarakat meningkat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grapindi Persada.

Kasmir, 2005. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grapindi Persada.

Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grapindi
Persada.

Nopirin, 2013. Ekonomi Moneter. yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai