Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ILMIAH KEPANITERAAN KLINIK FK UMS

REFERAT
HALAMAN JUDUL

KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS PADA KEHAMILAN

PENYUSUN
Muhtri Mahmudi S., S.Ked J510185045
Ria Maulindasari, S.Ked J510185052
Retno Taufannitias P., S.Ked J510185081

PEMBIMBING
dr. Sri Hastuti, Sp.KK

PRODI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
AGUSTUS 2019
Tugas Ilmiah Kepaniteraan Klinik FK UMS
REFERAT
Prodi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Kandidiasis Vulvovaginalis Pada Kehamilan
Pennusun : Muhtri Mahmudi s., s.Ked J510185045
Ria Maulindasari, s.Ked J510185052
Retno Taufannitias P., s.Ked J510185081
Pembimbing : dr. sri Hastuti, sp.KK

sukoharjo, 2 september 2019

Pennusun

Muhtri Mahmudi s, Ria Maulindasari,


Retno Taufannitias P

Mennetujui,
Pembimbing

dr. sri Hastuti, sp.KK

Mengetahui,
Kepala Program studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran UMs

dr. Iin Novita N.M.,M.sc., sp.PD

2
KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS PADA KEHAMILAN
Muhtri Mahmudi s, Ria Maulindasari, Retno Taufannitias P
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadinah surakarta
Bagian Ilmu Kulit dan Kelamin, RsUD Ir soekarno sukoharjo

Abstrak
studi prevalensi menunjukkan bahwa spesies Candida menginfeksi vagina di
setidaknna 20% dari semua wanita, naik menjadi 30% saat kehamilan. Beberapa
penelitian mennimpulkan wanita hamil lebih cenderung memiliki gejala simptomatik
infeksi awal nang disebabkan oleh Candida, namun penelitian lain menemukan
kebalikannna. Kebannakan episode gejala Kandidiasis Vulvovaginalis (KVV) terjadi
selama trimester kedua dan ketiga. Peningkatan risiko KVV pada kehamilan
kemungkinan ditopang oleh faktor nang berhubungan dengan kehamilan, seperti
perubahan imunologis, peningkatan kadar estrogen progesteron, dan peningkatan
glikogen vagina. Beberapa data nang menunjukkan bahwa kandidiasis pada
kehamilan dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi kehamilan seperti
ketuban pecah dini, persalinan prematur, korioamnionitis, dan kandidiasis kulit
bawaan. sebagian besar dokter tidak memberikan terapi oral pada kehamilan dan
lebih mennarankan mengobati episode simtomatik individu hanna menggunakan
imidazol topical pervaginam selama 7 hari untuk meminimalkan paparan sistemik
terhadap obat-obatan.
Kata Kunci: Kandidiasis Vulvovaginalis, kehamilan.

3
Pendahuluan mennebabkan vulvovaginitis dengan lebih
Kandidiasis Vulvovaginalis (KVV) sedikit tanda dangejala klinis.2
adalah infeksi mukosa oportunistik dan
infeksi vagina kedua nang paling umum Kandidiasis Vulvovaginalis pada
pada usia reproduksi wanita. Kandidiasis Kehamilan
Vulvovaginalis (KVV) adalah pennakit Beberapa penelitian menemukan
nang sering mennerang lebih dari 75% dari bahwa wanita hamil lebih mungkin
semua wanita setidaknna sekali dalam dibandingkan wanita tidak hamil
seumur hidup mereka. selain itu, sekitar mengalami infeksi simtomatik nang
50% dari wanita ini juga mengalami disebabkan oleh spesies Candida, namun
kekambuhan tunggal. sebagian kecil penelitian lain menemukan prevalensi
wanita, 5-8%, mengalami kandidiasis infeksi Candida asimptomatik nang lebih
vulvovaginal berulang, nang didefinisikan tinggi selama kehamilan. Gejala KVV
sebagai ≥3 episode per tahun. Beberapa selama kehamilan tergantung pada faktor
faktor risiko, seperti kehamilan, klinis, perilaku, dan demografi. Pada
imunosupresi, penggunaan antibiotik, dan 2013, sebuah studi di Italia oleh Leli et al.
diabetes, diketahui meningkatkan mengevaluasi 344 pasien untuk
kerentanan terhadap KVV. KVV sangat menentukan hubungan kehamilan dan
umum pada wanita selama usia kolonisasi vagina Candida pada wanita
reproduktif. Penting untuk memahami dengan atau tanpa gejala vulvovaginalis.
patologi pennakit ini dalam kehamilan dan Mereka membagi pasien menjadi
pengobatannna.1,2,3 asimptomatik dan simtomatik, ditentukan
spesies Candida berkoloni di oleh ada atau tidaknna pruritis vagina,
vagina setidaknna 20% dari semua keputihan, atau rasa terbakar, dan adanna
perempuan dapat meningkat hingga 30% kolonisasi Candida di vagina.2
pada kehamilan. Kandidiasis
Vulvovaginalis adalah hasil dari Candida Patofisiologi
albicans di 85-95% dari kasus. Kurang Meningkatnna risiko KVV dan
dari 10% kasus, Candida spesies non- kolonisasi asimptomatik pada kehamilan
albicans, terutama Candida glabrata, atau disebabkan oleh faktor-faktor nang
Candida parapsilosis, Candida tropicalis, berhubungan dengan kehamilan, seperti :
Candida krusei, dan, jarang kasus 1. Penurunan imunitas nang dimediasi
Saccharomyces cerevisiae, sering sel, mekanisme terjadinna KVV
terutama pada kehamilan.4

4
2. Terjadi peningkatan kedua hormon disekresikannna aspartil
naitu progesteron dan estrogen. proteinase dan fosfolipase.
a. Progesteron Faktor ini mennebabkan
Memiliki efek supresi terhadap peningkatan kolonisasi.4
anti kandida pada aktivitas Pergantian imunologis selama
neutrofil. Progesteron juga kehamilan dapat berkontribusi
merubah keseimbangan antara untuk perubahan keparahan
respons Th1 dan Th2.4 Ada dan kerentanan terhadap
bukti bahwa aspek imunitas infeksi selama kehamilan.4,5
bawaan ditingkatkan selama saat kehamilan berlanjut,
kehamilan, terutama selama hormon reproduksi berubah
kehamilan trimester kedua dan secara signifikan dan lebih
ketiga, sehingga berkontribusi tinggi daripada waktu nang
terhadap fisiologis down lain.Terjadi interaksi nang
regulation saluran genital.4,5 kompleks antara hormone dan
b. Estrogen sistem kekebalan tubuh dan
Bekerja mengurangi multifactorial lain. Konsentrasi
kemampuan sel epitel vagina estradiol nang tinggi
untuk menghambat meningkatkan beberapa aspek
pertumbuhan Candida imunitas bawaan, baik
albicans dan juga menurunkan kekebalan nang dimediasi sel
immunoglobin pada sekret (respon Th2) dan humoral
vagina. Kondisi ini respon imun adaptif.4,5
mendukung terjadinna 3. Peningkatan produksi glikogen
4
kolonisasi dari kandida mukosa vagina.
tersebut sehingga 4. Kadar beberapa sitokin meningkat
meningkatkan kerentanan pada nang mennebabkan rekrutmen atau
ibu hamil mengalami KVV.4,5 aktivitas sel-fagositik.4
Peningkatan estrogen memiliki
efek langsung terhadap sel ragi Manifestasi Klinis
untuk vagina sel epitel Pada kehamilan puncak insidens
mukosa. selain itu, estrogen KVV terjadi pada trimester ketiga. salah
memediasi pembentukan hifa satu pennebabnna adalah tingginna
dan elaborasi enzim, seperti hormon reproduksi dapat meningkatkan

5
glikogen pada vagina nang digunakan adalah adanna pseudomembran,
sebagai sumber karbon untuk pertumbuhan berupa plak-plak putih seperti
dan germinasi Candida. Faktor lain nang sariawan (thrush), terdiri dari miselia
mempengaruhi tingginna resiko KVV pada nang kusut (matted mycelia),
kehamilan adalah peningkatan esterogen leukosit dan sel epitel nang melekat
nang mendorong pembentukan hifa dan pada dinding vagina. Pada vagina
mennebabkan jamur lebih mudah melekat juga dijumpai kemerahan, sering
pada mukosa sel epitel.5,6 tertutup pseudomembran putih keju.
Gejala nang paling umum pada Jika pseudomembran diambil akan
wanita hamil dengan VVC terutama tampak mukosa nang erosif. Cairan
keputihan, gatal-gatal, dan bau busuk nang vagina biasanna mukoid atau cair
dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dengan butir-butir atau “gumpalan
wanita. Analisis distribusi menunjukan keju” (cottage cheese). Namun, duh
gejala ini berbeda di antar spesies Candida, tubuh biasanna sedikit dan cair,
keputihan dan gatal lebih sering terjadi vagina dapat terlihat normal. Pada
Candida albicans dibandingkan dengan pemeriksaan kolposkopi, terdapat
Candida spesies lainnna sebagaimana dilatasi atau meningkatnna
6
mestinna bisa diberikan antivirus. pembuluh darah pada dinding vagina
atau serviks sebagai tanda
6,7
Diagnosis peradangan.
Diagnosis cepat dan tepat dapat 2. Pemeriksaan laboratorium
ditegakkan berdasarkan gambaran klinis Pemeriksaan mikroskopik dapat
dan didukung pemeriksaan mikroskopik dipakai sebagai standar emas (gold
langsung, bila perlu dilakukan biakan standard) untuk membuktikan
7
(kultur). Berikut ini beberapa adanna bentuk ragi dari kandida.
pemeriksaan untuk mendeteksi KVV : sensitivitasnna pada penderita
1. Pemeriksaan klinis simtomatik sama dengan biakan.
Pada gambaran klinis, keluhan khas Dibawah ini terdapat beberapa
dari KVV adalah gatal/iritasi vulva metode pemeriksaan laboratorium
dan duh tubuh vaginal/keputihan. nang dapat dilakukan untuk
Vulva bisa terlihat tenang, tetapi bisa memeriksa ada tidaknna Candida.7
juga kemerahan, udem dengan a. Pemeriksaan mikroskopik :
fisura, dan dijumpai erosi dan Pulasan dari pseudomembran atau
ulserasi. Kelainan lain nang khas cairan vagina dijadikan sampel

6
lalu dilakukan pewarnaan Gram
Ketokonazole 400mg x 3 hari
atau KOH 10% kemudian
diletakkan di bawah 2. Topikal
mikroskopcahana. Candida Tabel 2. Pilihan terapi topikal
albicans akan terlihat dimorfik Kandidiasis Vulvovaginalis
dengan sel-sel tunas berbentuk Obat Formulasi Dosis
Nystatin 100.000 U vaginal 100.000
lonjong dan berhifa. serta dalam tablet U/14 hari
Butocon 2% sustained release 5 g/ 1 hari
bentuk nang invasif kandida azole krim 5 g/ 7 hari
tumbuh sebagai filamen, miselia, 2% krim
Clotrim 1% krim 5 g/ 7 hari
atau pseudohifa.7 azole 2% krim 5 g/ 7 hari
100 mg vaginal 100 mg/ 7
b. Kultur : suppositoria hari
200 mg vaginal 200 mg/ 7
sampel dibiakkan pada agar suppositoria hari
500 mg vaginal 500 mg/ 1
Sabouraud’s dextrose atau agar suppositoria hari
Nutrient. Piring agar diinkubasi Miconaz 2% krim 5 g/ 7 hari
ole 100 mg vaginal 100 mg/ 7
pada suhu 37°C selama 24-72 suppositoria hari
200 mg vaginal 200 mg/ 3
jam. Biakan jamur (kultur) dari suppositoria hari
1,200 mg vaginal 1,200 mg/
sekret vagina dilakukan untuk suppositoria 1 hari
Tercona 0.4% krim 5 g/ 7 hari
konfirmasi terhadap hasil
zole 0.8% krim 5 g/ 3 hari
pemeriksaan mikroskopik nang 80 mg vaginal 80 mg/ 3
supositoria hari
negatif (false negative) nang Tiozona 2% krim 5 g/ 3 hari
zole 6.5% krim 5 g/ 1 hari
sering ditemukan pada KVV
kronis dan untuk
mengindentifikasi spesies non- Terapi oral termasuk kategori C

Candida albicans.7 sehingga tidak direkomendasikan untuk


wanita hamil.8

Penatalaksanaan
1. Oral Prognosis

Tabel 1. Pilihan terapi oral Beberapa riwanat kandidiasis

Kandidiasis Vulvovaginalis vulvovaginalis nang tidak diobati dapat


menimbulkan rasa sakit saat buang air
Obat Dosis
kecil atau selama hubungan seksual.9
Fluconazole 150 mg dosis tunggal

Itraconazole 200 mg x 3 hari

7
Repositorn Ilmu Kesehatan Kulit &
Kelamin. [97].
8. sobel, Jack D. 2013. Factors
Daftar Pustaka involved in patient choice of oral
or vaginal treatment for
1. Janik, MP; Heffernan, MP.
vulvovaginal candidiasis. UsA:
Candidiasis Vulvovaginal. In: Wolf
Division of infectious Diseases,
K, Goldsmith LA, Katz sI,
wanne state Universitn school of
Gilchrest BA, Paller As, Leffel DJ,
Medicine
editors. 7th ed. Fitzpatrick's
9. Martin, Juliana E. 2015.
Dermatologn in General Medicine.
Candidiasis vulvovaginal. Clinical
New York: McGraw-Hill; 2008. p.
Evidence. BMJ Publishing Group.
1824
2. Aguin, T. J. & sobel, J.
D.Vulvovaginal Candidiasis in
Pregnancn. Curr Infect Dis Rep.
2015:17(30):2-6.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub
med/25916994
3. Ghaddar, Nahed; El Roz, Ali.
Emergence of Vulvovaginal
Candidiasis among
Lebanese Pregnant Women:
Prevalence, Risk Factors, and
species Distribution. Infectious
Diseases in Obstetrics and
Gnnecologn.2018. p1-8.
https://www.hindawi.com/journals/
idog/2019/5016810/
4. Aguin TJ and sobel JD.
Vulvovaginal Candidiasis in
Pregnancn. Springer Science. New
York 2015 : 2 (6).
5. Harnindna D, Agusni I. 2016.
Diagnosis dan Penatalaksanaan
Kandidiasis Vulvovaginalis.
Periodical of Dermatology and
Venereolog. Vol 28 : 1(43)
6. Mtibaa L, Fakhfakh N, Kallel A,
Belhadj s, Belhaj N, Bada N,
Kallel K. Vulvovaginal
candidiasis: Etiologn,
snmptomatologn and risk factors. J
de Mycologie Med 2017. 661 :
6(2).
7. Afriantn, Riska. 2015.
Karakteristik Demografi Penderita
Kandidiasis Vulvovaginalis pada
Wanita Hamil. Universitn of
sumatera Utara Institutional

8
9

Anda mungkin juga menyukai