Anda di halaman 1dari 14

 

MAKALAH KESEHATAN KESELAMATAN KERJA


FAKTOR ERGONOMI LINGKUNGAN KERJA
Mata Kuliah : Kesehatan Keselamatan Kerja
Dosen Pengampu : Muchti Yuda Pratama, S.Psi, M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Adinda Tri Oktaviani (0801183480)
2. Dinda Sabrina (0801183478)
3. Raudhatun Nissa (0801193359)
4. Siti Taharah Marauket (0801183323)

Kelas : IKM 6 SEM 3

FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya
kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, sehingga makalah “Ergonomi Lingkungan Kerja” dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Keselamatan
Kerja. Penulis berharap makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten,
penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.

Medan, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1. Latar Belakang..............................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3. Tujuan Masalah..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2

2.1. Pengertian Ergonomi......................................................................................2


2.2. Aspek-Aspek Ergonomi.................................................................................
2.3. Tujuan dan Prinsip Ergonomi.........................................................................
2.4. Kenyamanan Dalam Ergonomi......................................................................
2.5. Sistem Manusia dan Mesin.............................................................................
2.6. Antropometri Dalam Ergonomi......................................................................
2.7. Alat Pelindung Tangan Yang Ergonomi........................................................
2.8. Penyakit Yang Timbul Akibat Tidak Ergonomi............................................
2.9. Penerapan Ergonomi......................................................................................
2.10.Pendekatan Ergonomi dan Aplikasinya di Industri..........................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................................

3.1. Kesimpulan.....................................................................................................
3.2. Saran..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................

 
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Peralatan dan teknologi merupakan salah satu penunjang yang penting


dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan.
Disamping itu, akan terjadi dampak negatifnya bila kita kurang waspada
menghadapi bahaya potensial yang mungkin akan timbul. Hal ini tentunya dapat
dicegah dengan adanya antisipasi berbagai resiko.

  Pada umumnya ergonomic belum diterapkan secara merata pada sector


kegiatan ekonomi. Gagasannya telah lama disebarluaskan sebagai unsure hygiene
perusahaan dan kesehatan kerja (hiperkes), tetapi sampai saat ini kegiatan-
kegiatan baru sampai pada taraf pengenalan oleh khususnya pada pihak yang
bersangkutan, sedangkan penerapannya baru pada tingkat perintisan.

1.2  Rumusan Masalah

1. Apa itu Ergonomi?


2. Mengapa harus melakukan Ergonomi?
3. Bagaimana penerapan Ergonomi?

1.3  Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu Ergonomi.


2. Untuk mengetahui seberapa penting Ergonomi harus diterapkan.
3. Sebagai bahan belajar mengenai Ergonomi.

 
BAB II

PEMBAHASAN

 2.1 Pengertian Ergonomi

Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya


dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat
bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah
penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk
menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa
menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan,
pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan
tubuh manusia.

Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk


“fitting the Job to the worker”, sementara itu ILO antara lain menyatakan, sebagai
ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja
dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain
meningkatkan produktivitasnya”.

2.2 Aspek-aspek Ergonomi

Aspek dalam ergonomic antara lain;

1. Faktor manusia (Human Centered Design-HCD)

Faktor dari dalam (internal factor): umur, jenis kelamin, kekuatan otot, bentuk
& ukuran tubuh, gizi. Faktor dari luar (eksternal factor) : penyakit, lingkungan
kerja, sosial, peralatan, pembagian jam kerja/istirahat.

2. Anthropometri

Merupakan suatu pengukuran yang sistematis terhadap tubuh manusia,


terutama seluk beluk dimensional ukuran dan bentuk tubuh manusia.
3. Sikap tubuh dalam bekerja.

Hubungan tenaga kerja dalam sikap dan interaksinya terhadap sarana kerja
akan menentukan efisiensi, efektivitas & produktivitas kerja, selain SOP (Standar
Operating Procedures) yg terdapat pada setiap jenis pekerjaan.

2.3 Tujuan dan Prinsip Ergonomi

Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penerapan ilmu


ergonomi. Tujuan-tujuan dari penerapan ergonomi adalah sebagai berikut
(Tarwaka, 2004);

1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan


cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan
mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak
sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan
sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak
produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan
antropologis dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta
kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.

2.4 Kenyamanan Dalam Ergonomi

Dalam metode ergonomi terdapat beberapa cara untuk mengetahui data


kenyamanan suatu tempat usaha ataupun produk yang dihasilkan, diantaranya
dengan cara;

1. Diagnosis

Biasanya dalam metode ini dilakukan dengan cara wawancara dengan


pekerja, inspeksi langsung ke tempat kerja, penilaian fisik, dan uji pencahayaan.

2. Treatment
Pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar pada saat
diagnosis. Kadang sangat sederhana seperti merubah posisi mebel atau letak
jendela yang sesuai.

3. Follow-up

Evaluasi yang subyektif (menanyakan kenyamanan, bagian tubuh yang


sakit, nyeri bahu, dll) atau obyektif (dengan parameter produk yang ditolak,
absensi sakit, angka kecelakaan, dll).

Contoh paling sederhana aplikasi Ilmu Ergonomi dalam kehidupan sehari-


hari yaitu produk kursi dengan manusia yang menggunakannya. Logika
sederhananya, jika kita duduk di kursi nyaman, maka kita bisa bekerja dengan
lebih nyaman dan santai sehingga konsentrasi tetap terjaga, hasilnya kerja kita
juga baik. Dengan menggunakan kursi nyaman dan kursi aman membuat kita
betah berlama-lama dalam menggunakan produk kursi tersebut.

Sedangkan bagian tubuh yang sering mengalami ketidaknyamanan saat


bekerja antara lain;

1. Leher

2. Pinggang
3. Lutut

2.5 Sistem Manusia dan Mesin

Sistem Manusia-Mesin adalah kombinasi antara satu atau beberapa


manusia dengan satu atau beberapa mesin, yang saling berinteraksi, untuk
menghasilkan keluaran-keluaran berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh.
Ergonomi adalah ilmu interdisipliner yang mempelajari interaksi antara manusia
dan objek yang Fokus perhatian ergonomi adalah berkaitan erat dengan aspek-
aspek manusia di dalam perencanaan man-made objek (proses perancangan
produk) dan lingkungan kerja. Pendekatan agro ergonomi akan ditekankan pada
penelitian kemampuan keterbatasan manusia, baik secara fisik maupun mental
psikologis dan interaksinya dalam sistem manusia-mesin yang integral.

2.6 Antropometri Dalam Ergonomi


Antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik
tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai manusia
(Sanders & McCormick -1987, Pheasant -1988, dan Pulat -1992 ).

Tujuanya adalah agar terjadi keserasian antara manusia dengan system


kerja (man-machine system), sehingga menjadikan tenaga kerja dapat bekerja
secara nyaman, baik dan efisien. Tenaga kerja akan bekerja secara terus menerus
pada setiap hari kerja di tempat kerja tersebut. Karena itu perancangan tempat
kerja dan peralatan pendukungnya menjadi penting agar sisi buruk yang ada pada
setiap produk tidak muncul.

Dalam melaksanakan pekerjaan harus mengutamakan kenyamanan, contohnya;

1. Meja yang sesuai dengan pekerja

2. Jangkauaan tangan saat bekerja

3. Penempatan komponen diarea sekitar


2.7 Alat Pelindung Tangan Yang Ergonomi

Alat pelindung ini berguna untuk melindungi tangan dari benda – benda
tajam, bahan – bahan kimia, benda panas atau dingin dan kontak arus listri. Alat
pelindung ini berupa sarung tangan yang terbuat dari berbagai bahan. Sarung
tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan
di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. Sarung tangan terbuat dari
karet untuk melindungi kontaminasi terhadap bahan kimia dan arus listrik, sarung
tangan dari kulit untuk melindungi dari benda tajam dan goresan, sarung tangan
dari kain katun untuk melindungi dari kontak dengan panas dan dingin.

2.8 Penyakit Yang Timbul Akibat Tidak Ergonomi

Ada beberapa penyakit yang tibul akibat tidak ergonomic dalam melakukan
pekerjaan;

1. Low Back Pain / Nyeri Pinggang

Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah pinggang antara sudut bawah kosta
(tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar
ke daerah lain seperti pinggang bagian atas.
2. Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Penyakit di pergelangan tangan karena saraf yang tertekan dan menimbulkan


gejala nyeri, mati rasa, dan parestesia (kesemutan atau seperti terbakar).

3. Hernia Nukleus Pulposus (HNP) / Saraf Terjepit

Hernia Nukleus Pulposus adalah gangguan yang terjadi akibat adanya penonjolan
bantalan di antara ruas tulang belakang.

         

2.9 Penerapan Ergonomi

Ergonomi dapat diterapkan pada beberapa aspek dalam bekerja. Penerapan


ergonomi antara lain dapat dilakukan pada posisi kerja, proses kerja, tata letak
tempat kerja, dan cara mengangkat beban;

1. Posisi Kerja

Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak
terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi
berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara
seimbang pada dua kaki.

2. Proses Kerja

Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu
bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran
anthropometri barat dan timur.
3. Tata Letak Tempat Kerja

Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan
simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-
kata.

4. Mengangkat Beban

Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu, dengan kepala, bahu,


tangan, punggung, dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan
cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang
berlebihan.

2.10 Pendekatan Ergonomi dan Aplikasinya di Industri

Berikut beberapa point dari pendekatan ergonomi dan aplikasinya di industri:

1) Perancangan, modifikasi, penggantian/perbaikan fasilitas kerja untuk


meningkatkan produktivitas, kualitas produk dan lingkungan kerja fisik.
2) Perancangan, modifikasi area dan tempat kerja,tata letak (layout) fasilitas
produksi untuk memudahkan dan mempercepat operasi kerja, material
handling, service dan maintenance.
3) Perancangan dan modifikasi tata cara kerja (work methods) termasuk
dalam hal ini mekanisasi/ otomasi proses dan alokasi beban kerja dalam
sebuah sistem kerja manusia-mesin.
4) Perancangan kondisi lingkungan fisik kerja yang mampu memberikan
kenyamanan, keamanan/keselamatan dan kesehatan kerja bagi manusia-
operator (temperatur, noise, pencahayaan, vibrasi, dll) untuk
meningkatkan motivasi kerja, kualitas kerja, kualitas lingkungan kerja dan
produktivitas.

BAB III

PENUTUP

3.1    Kesimpulan

Penerapan Ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja


selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk
dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang
baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan
sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap kesehatan masyarakat,
membuat berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K3 di Tempat Kerja
serta menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor terkait dalam
pembinaannya.

Pendekatan disiplin ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki


performansi kerja manusia seperti menambah kecepatan kerja, accuracy,
keselamatan kerja disamping untuk mengurangi energi kerja yang berlebihan serta
mengurangi datangnya kelelahan yang terlalu cepat. Disamping itu disiplin
ergonomi diharapkan mampu memperbaiki pendayagunaan sumber daya manusia
serta meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia
(human errors). Manusia adalah manusia, bukannya mesin. Mesin tidak
seharusnya mengatur manusia, untuk itu bebanilah manusia (operator/pekerja)
dengan tugas-tugas yang manusiawi.
3.2   Saran

 Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan makalah ini

DAFTAR PUSTAKA

Aditya. (2019, 30 Januari). Hubungan teknik industry dan ergonomi,


Retrieved Oktober 20, 2019, from http://ergonomi-fit.blogspot.co.id

 Atin. (2012, 30 Mei). Masalah ergonomic di tempat kerja, Retrieved


Oktober 20, 2019, from http://atin-kuliahku.blogspot.co.id

Bagus. (2011, 13 Juni). Penerapan ergonomi, Retrieved Oktober 20, 2019,


from http://www.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai