Anda di halaman 1dari 19

Data dan Informasi Spasial

Potensi Ancaman dan Risiko Bencana


di Wilayah Kabupaten MBD

Abdul Muhari, PhD


Plt. Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana Disampaikan dalam Mini Workshop Status Sumberdaya Laut dan Pesisir
Badan Nasional Penanggulangan Bencana PPKT Pulau Letti dan Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya
14 Oktober 2020
Outline

1. Data karakteristik kebencanaan wilayah Kab. Maluku Barat Daya (MDB)


(geografis, klimatologis, dan demografis);
2. Data dan informasi spasial potensi ancaman, kerentanan, dan risiko bencana
geologi di wilayah Kab. MBD (perairan dan daratan Pulau Letti dan Kisar);
3. Data dan informasi spasial potensi ancaman, kerentanan, dan risiko bencana
tsunami;
4. Metode analisis dan pemetaan risiko bencana; dan
5. Teknologi dan strategi adaptasi bencana geologi dan tsunami (Pulau Letti
dan Kisar dan Kab. MBD).
Merupakan daerah kepulauan yang didominasi oleh wilayah
laut (88,06%);
Morfologi pulau-pulau di Kepulauan Leti dibentuk akibat
tumbukan lempeng Eurasia dengan Indo-Australia yang
berpengaruh terhadap proses vulkanisme sehingga banyak
didominasi oleh material–material vulkanik dan sedimen
permukaan non–klastik berupa batugamping;
GAMBARAN Secara klimatologis, temperatur Kabupaten Maluku Barat

UMUM KAB. MBD Daya tahun 2016 tertinggi terjadi di bulan Januari (33,8°C)
dan terendah di bulan Agustus (24,7 °C). Jumlah hujan
terbanyak terjadi di bulan Januari.
Penduduk Kabupaten Maluku Barat Daya berdasarkan
proyeksi penduduk tahun 2016 adalah 72.774 jiwa.
Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah
Kecamatan Pulau-pulau Terselatan dengan jumlah penduduk
11.470 jiwa atau 15,82% dari seluruh jumlah penduduk di
Kabupaten Maluku Barat Daya.

3
PB SEBAGAI URUSAN WAJIB DAERAH

Undang-undang 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah
Daerah NSPK

Peraturan Pemerintah
Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar
Pelayanan Minimal

Peraturan Menteri Dalam


Negeri Nomor 101 tahun
2018 tentang Standar
Teknis pada Standar
Pelayanan Minimal Sub
Urusan Bencana
4
PB DALAM SPM KEBENCANAAN
Permendagi 101/2018
1. PENYUSUNAN KAJIAN RISIKO BENCANA
Peraturan Menteri Dalam INFORMASI
2. SOSIALISASI, KOMUNIKASI, INFORMASI DAN
EDUKASI RAWAN BENCANA (PER JENIS BENCANA)
Negeri Nomor 101 Tahun RAWAN
BENCANA
3. PENYEDIAAN DAN PEMSANGAN RAMBU EVAKUASI
DAN PAPAN INFORMASI KEBENCANAAN
2018 tentang Standar Teknis
pada Standar Pelayanan 1. PELATIHAN PENCEGAHAN DAN MITIGASI;
Minimal Sub Urusan Bencana 2. PENYUSUNAN RENCANA PENANGGULANGAN
BENCANA;
menggaris bawahi Kajian STANDAR PENCEGAHAN
3. PEMBUATAN RENCANA KONTINJENSI;
4. GLADI KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA;
DAN
Risiko Bencana, Rencana PELAYANAN KESIAPSIAGAAN 5. PENGENDALIAN OPERASI DAN KESIAPSIAGAAN
TERHADAP BENCANA;
TERHADAP
Penanggulangan Bencana MINIMAL BENCANA 6. PENYEDIAAN DAN PENGOPERASIAN SARANA
PRASARANA KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA;
dan Rencana Kontinjensi 7. PENYEDIAAN PERALATAN PERLINDUNGAN DAN
KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA
sebagai salah satu dokumen
wajib dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana di PENYELAMATAN
1. PENGKAJIAN CEPAT;
2. PENCARIAN, PERTOLONGAN DAN EVAKUASI
DAN EVAKUASI
daerah KORBAN BENCANA KORBAN BENCANA;
3. AKTIVASI SISTEM KOMANDO PENANGANAN
DARURAT BENCANA
5
Metode Umum KRB
Perka BNPB No. 2 / 2012

6
Kerangka Dasar Pengkajian Risiko Bencana
PEDOMAN PENYUSUN INFORMASI PENGGUNAAN
Basic (provinsi)  Zonasi bahaya skala 1 : 250.000 KEBIJAKAN PB
 Skala 1 : 250.000  Jumlah penduduk di zonasi bahaya  Rencana Penanggulangan Bencana
 Unit : kecamatan  Potensi kerugian di zonasi bahaya (Rp) Provinsi
 Kapasitas tingkat kecamatan  Revisi RTRW berbasis penanggulangan
PERKA 2/2012 bencana

Intermediate (kabupaten/kota)  Zonasi bahaya skala 1 : 50.000 KEBIJAKAN PB


 Skala 1 : 50.000 BEBAS – AKADEMISI, PIHAK  Jumlah penduduk di zonasi bahaya (deskripsi s/d  Rencana Penanggulangan Bencana
 Unit : desa KETIGA, dll kelompok rentan) Kabupaten/Kota
 Potensi kerugian di zonasi bahaya (Rp)  Desa Tangguh
(tetapi harus dalam tanggung  Kapasitas tingkat desa
jawab Pemerintah dan kualitas PERENCANAAN
minimal sesuai dengan standar  Rencana kontijensi (Gempabumi, Tsunami,
yang dikeluarkan oleh BNPB) Abrasi, Kekeringan dll)

PENANGGUNGJAWAB:
BPBD
UU 24/2007
Advance (komunitas)  Zonasi bahaya skala 1 : 10.000 KEBIJAKAN PB
Pasal 21 (c)
 Skala 1 : 10.000  Jumlah penduduk di zonasi bahaya (deskripsi s/d  Rencana Penanggulangan Bencana Desa
 Unit : rumah kelompok rentan)  Masyarakat Tangguh
 Potensi kerugian di zonasi bahaya (Rp)
 Kapasitas rumah tangga PERENCANAAN
 Rencana kontijensi (banjir, tanah longsor,
dll)
8
9
Indeks Bahaya
Gempabumi Kab.
Maluku Barat Daya
Indeks Bahaya Gempabumi Pulau Leti dan Pulau Kisar

Luas Total Kelas


Kecamatan
(Ha) Bahaya
Pulau Leti 24.330 Tinggi
Pulau Pulau Terselatan
5.053 Tinggi
(P. Kisar)

Jumlah
Kecamatan Penduduk Kelas
Terpapar
Pulau Leti 7.711 Tinggi
Pulau Pulau Terselatan
2.241 Tinggi
(P. Kisar)
Indeks Risiko
Gempabumi di Kab.
Maluku Barat Daya
R = H*V/C
R= Risiko
H= Hazard
V= Vulnerability
C= Capacity

Dari hasil perhitungan Indeks,


kemudian disimpulkan Tingkat
Kerugian, Kapasitas dan Tingkat
Risiko.

Tingkat Risiko Kabupaten


Tingkat Tingkat Tingkat
Kerugian Kapasitas Risiko

Tinggi Rendah Tinggi

Tingkat Risiko Kecamatan

Tingkat Tingkat Tingkat


Kecamatan
Kerugian Kapasitas Risiko

Pulau Leti Tinggi Rendah Tinggi

Pulau-pulau
Sedang Rendah Sedang
Terselatan

Pengambilan Kesimpulan Tingkat


Risiko Kabupaten, diambil berdasarkan
Tingkat Risiko tertinggi di Kecamatan.
Indeks Bahaya
Tsunami Kab. Maluku
Barat Daya
Indeks Bahaya Tsunami Pulau Leti dan Pulau Kisar

Kecamatan Kelas Bahaya

Pulau Leti Tinggi


Pulau Pulau Terselatan (P.
Tinggi
Kisar)

Tsunami
Jumlah
Kecamatan Penduduk Kelas
Terpapar
Pulau Leti 6.289 Tinggi
Pulau Pulau Terselatan
- -
(P. Kisar)
Indeks Risiko
Tsunami di Kab.
Maluku Barat Daya
R = H*V/C
R= Risiko
H= Hazard
V= Vulnerability
C= Capacity

Dari hasil perhitungan Indeks,


kemudian disimpulkan Tingkat
Kerugian, Kapasitas dan Tingkat
Risiko.

Tingkat Risiko Kabupaten


Tingkat Tingkat Tingkat
Kerugian Kapasitas Risiko

Tinggi Rendah Tinggi

Tingkat Risiko Kecamatan

Tingkat Tingkat Tingkat


Kecamatan
Kerugian Kapasitas Risiko

Pulau Leti Tinggi Rendah Tinggi

Pulau-pulau
Sedang Rendah Sedang
Terselatan

Pengambilan Kesimpulan Tingkat


Risiko Kabupaten, diambil berdasarkan
Tingkat Risiko tertinggi di Kecamatan.
Mengakes data spasial

InaRISK > Menu > GIS Services http://service1.inarisk.bnpb.go.id:6080/arcgis/rest/services/


(copy URL)

16
Mengakes data spasial (2)

ArcMap > ArcCatalog > GIS Servers > Add ArcGIS Server > “Use GIS Services”

17
Mengakes data spasial (3)

ArcMap > ArcCatalog > GIS Servers > arcgis on inarisk > inaRISK

drag INDEKS_BAHAYA_GEMPABUMI ke Data Frame


18
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai