Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERUSAHAAN BUMN

Pemenuhan tugas : Aspek Hukum Dalam Bisnis

Pembimbing : Retno Sari Dewi SH,MH

Disusun Oleh :

1. Muhammad Azamudin (18.60302.100067)


2. Dwi Alma (18.60302.100075)
3. M. ‘Afif Nibros Q (18.60302.100041)
4. Risma Ayu A (18.60302.100040)
5. Dimas Wahyu P (18.60302.100063)

Jl. Kimangunsarkoro, Beji, Dusun Krajan, Sobontoro, Boyolangu, Kabupaten


Tulungagung, Jawa Timur 66233
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Peran pemerintah yang diimplementasikan melalui BUMN ternyata tidak optimal. Bahkan,
sering kali BUMN justru menjadi tanggungan Ekonomi – politik dari pengusaha. Investasi
pemerintah dalam manajemen BUMN merupakan kasus biasa di Indonesia, terutama
menyangkut pembagian peran antara pemerintah, swasta dan koperasi.

Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh
kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan
nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Pada beberapa
BUMN di Indonesia, pemerintah telah melakukan perubahan mendasar pada kepemilikannya
dengan membuat BUMN tersebut menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya bisa dimiliki oleh
publik. Contohnya adalah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sejak tahun 2001 seluruh BUMN
dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri
Negara BUMN.

BUMN berkembang dengan monopoli atau peraturan khusus yang bertentangan dengan
semangat persaingan usaha sehat (UU no. 5 tahun 1999), tidak jarang BUMN bertindak selaku
pelaku bisnis sekaligus sebagai regulator. BUMN kerap menjadi sumber korupsi, yang lazim
dikenal sebagai sapi perahan bagi oknum pejabat atau partai. Pasca krisis moneter 1998,
pemerintah giat melakukan privatisasi dan mengakhiri berbagai praktek persaingan tidak sehat.
Fungsi regulasi usaha dipisahkan dari BUMN. Sebagai akibatnya, banyak BUMN yang terancam
gulung tikar, tetapi beberapa BUMN lain berhasil memperkokoh posisi bisnisnya. Dengan
mengelola berbagai produksi BUMN,pemerintah mempunyai tujuan untuk mencegah monopoli
pasar atas barang dan jasa publik oleh perusahaan swasta yang kuat.Karena,apabila terjadi
monopoli pasar atas barang dan jasa yang memenuhi hajat hidup orang banyak,maka dapat
dipastikan bahwa rakyat kecil yang akan menjadi korban sebagai akibat dari tingkat harga yang
cenderung meningkat.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)?
2. Apa ciri – ciri BUMN?
3. Apa maksud dan tujuan dari BUMN?
4. Bagaimana visi dan misi BUMN?
5. Apa prinsip dalam pengelolaan BUMN?
6. Apa kelebihan dan kekurangan BUMN?
7. Apa saja bentuk – bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)?

I.3 Tujuan Penulisan Makalah

Untuk mengetahui pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Untuk mengetahui cir-ciri dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Untuk mengetahui maksud dan tujuan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Untuk mengetahui visi dan misi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Untuk mengetahui prinsip – prinsip dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan BUMN?

Untuk mengetahui bentuk – bentuk dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

I.4 Manfaat Penulisan Makalah

Agar lebih memahami tentang pengertian BUMN.

Supaya dapat mengetahui ciri- ciri pada BUMN.

Agar tahu maksud dan tujuan BUMN.

Mengetahui dan memahami visi dan misi BUMN.

Supaya pembaca tahu prinsip-prinsip dalam pengelolaan BUMN.

Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan BUMN.


Agar tahu bentuk –bentuk dari BUMN.
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Landasan Teoritis

Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau
sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha
yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN
dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi
masyarakat. Menurut PP No. 45 Tahun 2005,BUMN merupakan Badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang bersal
dari kekayaan Negara yang dipisahkan.

Berdasarkan Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1 dijelaskan bahwa pengertian dari
Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh
atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, dan kegiatan utamanya adalah untuk mengelola
cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan digunakan sepenuhnya untuk
kemakmuran rakyat.

Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 menyatakan “cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pasal 33 ayat 3 UUD 1945
menyatakan “Bumi , air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya digunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat. Kedua pasal ini merupakan jaminan bagi pemerintah untuk
ikut serta berperan dalam perekonomian negara. Penguasaan oleh negara dalam hidup orang
banyak bukan berarti memiliki, namun mengandung arti memberi kekuatan tertinggi kepada
negara untuk :

Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan , penggunaan, persediaan dan pemeliharaan

Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam


Mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan hukum
mengenai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/kmk.013/1989 pasal 2 yang dimaksud


dengan badan usaha milik negara adalah badan usaha dan anak perusahaan BUMN yang seluruh
modalnya dimiliki oleh negara. Karena seluruh modalnya dimiliki oleh negara berarti
manajernya sangat dipengaruhi oleh pemerintah. Menurut instruksi presiden no. 7 tahun 1967,
perusahaan negara diubah bentuknya menjadi BUMN dan disederhanakan menjadi perusahaan
jawatan (PERJAN), perusahaan umum (PERUM) , dan perusahaan perseroan (PERSERO).

II.2 Ciri – Ciri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

a. Kekuasaan Penuh di Tangan Pemerintah


Ketika berbicara mengenai BUMN, maka segala aktivitas dikuasai, dikontrol, dan diawasi penuh
oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan negara adalah pemilik resmi BUMN dan negara yang
mendirikan BUMN. Tidak hanya itu, alasan pemerintah memegang penuh kekuasaan dalam
perusahaan ini, karena mereka ingin menjaga sebuah kestabilan dan menghindari penyelewengan
dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

b. Sumber Pemasukan Negara


Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa BUMN menjadi salah satu penyetor utama pemasukan dana
negara. Dengan adanya BUMN, negara akan mendapatkan pemasukan rutin dari pelayanan dan
penyediaan yang mereka siapkan untuk masyarakat. Seluruh keuntungan yang diperoleh dari
segala aktivitas perekonomian akan masuk ke dalam kas negara. Pada dasarnya dengan
keberadaan BUMN, Indonesia akan tetap dan terus bisa menjalankan aktivitas perekonomian.

c. Segala Risiko Ditanggung Pemerintah


Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa segala aktivitas BUMN dan segala bentuk kekuasaan
akan dijalankan penuh oleh pemerintah jadi secara otomatis apapun yang terjadi menjadi
tanggung jawab dari pemerintah, serta semua risiko juga menjadi urusan pemerintah.
d. Produknya Diminati Semua Kalangan
Ciri lain yang membedakan BUMN dengan badan usaha lainnya terletak pada poin ini, yakni
apapun yang disediakan dan diperjualbelikan merupakan produk yang diminati dan dibutuhkan
sekali oleh masyarakat. Bahkan bisa dibilang ketika tidak ada produk dari BUMN maka
masyarakat pun akan menjadi bingung dan tak tau arah.

e. Melayani Kepentingan Umum & Pelayanan Publik


Tugas utama yang dilakukan oleh BUMN adalah melakukan pelayanan publik dan kepentingan
umum. Kepentingan umum meliputi listrik, air, komunikasi, dan lain sebagainya. Sedangkan
untuk pelayanan publik meliputi BPJS, tiket kereta api, dan lain sebagainya.

f. Saham Bisa Dimiliki Masyarakat


Untuk masalah saham yang ada di BUMN, tidak hanya negara yang berhak menguasainya.
Namun pihak lain juga berhak memiliki saham yang ada di dalam BUMN. Namun perlu
diketahui bahwa kepemilikan saham oleh pihak luar ada sebuah batasan yakni tidak boleh lebih
dari 50% dari saham yang dimiliki oleh BUMN.

Itulah beberapa ciri-ciri dan jenis dari BUMN. Dalam menjalankan bisnis apa pun, BUMN

maupun swasta, laporan keuangan adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki. Dengan

laporan keuangan yang tepat, Anda akan mendapat beberapa keuntungan, seperti membuat

strategi bisnis dengan mudah dan tepat. Untuk mempermudah dalam pembuatan laporan

keuangan bisnis, Anda dapat memanfaatkan software akuntansi Jurnal. Bukan hanya membantu

menyediakan laporan keuangan secara instan, Jurnal juga dapat membantu Anda memantau

kondisi keuangan perusahaan di mana pun dan kapan pun secara realtime. Dengan begitu, Anda

dapat lebih bebas mengembangkan bisnis tanpa khawatir masalah keuangan perusahaan

II.3 Maksud dan Tujuan BUMN

Adapun maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah sebagai berikut


Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan
penerimaan negara pada khususnya.

Mengejar keuntungan.

Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/ atau jasa yang bermutu
tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.

Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh swasta dan
koperasi.

Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi, dan masyarakat.

II.4 Visi dan Misi BUMN

Di bawah pembinaan Kementrian BUMN telah tersusun suatu Master Plan BUMN tahun 2002-
2008 yang memuat VISI “Menjadikan BUMN sebagai Badan Usaha yang tangguh dalam
persaingan global dan mampu memenuhi harapan stakeholder” dengan beberapa catatan :

BUMN sebagai Badan Usaha perlu dikembangkan sebagai pelaku usaha dalam perekonomian
Indonesia.

Sesuai asa kemanfaatan, pemilikan saham oleh negara tidak harus dipertahankan baik sebagai
pemegang saham mayoritas atau minoritas.

Pembinaan BUMN diarahkan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui pengelolaan secara
profesional, efisien dan tangguh sehingga mampu menghadapi persaingan global.

Meningkatkan kontribusi kepada negara baik dalam bentuk pajak, deviden maupun hasil
privatisasi serta memenuhi harapan Stakeholders.
Dari visi tersebut juga dikandung suatu MISI yang juga tersusun dalam suatu Master Plan
BUMN tahun 2002-2008BUMN sebagai berikut :

Melaksanakan reformasi dalam ruang lingkup budaya kerja, strategi dan pengelolaan usaha
untuk mewujudkan profesionalisme dengan berlandaskan pada prinsip Good Corporate
Governance dalam pengelolaan BUMN.

Meningkatkan nilai perusahaan melalui restrukturisasi, privatisasi dan kerjasa usaha antar
BUMN berdasar prinsip bisnis sehat.

Meningkatkan daya saing melaui inovasi dan peningkatan efisiensi untuk menyediakan produk
barang dan jasa berkualitas dengan harga kompetitif serta pelayanan bermutu tinggi.

Peningkatan kontribusi BUMN kepada negara

Peningkatan peran BUMN dalam kepedulian terhadap lingkungan, pembinaan koperasi dan
UKM dalam program kemitraan.

II.5 Prinsip – Prinsip Pengelolaan BUMN

Dalam GBHN, sebagaimana juga disebutkan pada UUD 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan 3, bahwa
pembangunan di bidang ekonomi selalu mengutamakan kemakmuran masyarakat. Oleh karena
itu, tujuan didirikannya badan usaha negara adalah untuk melayani kepentingan sekaligus
kemakmuran masyarakat. Adapun pengelolaan Badan Usaha Milik Negara BUMN harus
memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut.

 Tujuannya tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi lebih bersifat sosial, walaupun
dibenarkan mencari keuntungan. Di unduh dari : Bukupaket.com Badan Usaha Dalam
Perekonomian Indonesia 139
 Sebagai salah satu sumber penghasilan negara, maka keuntungan dipergunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
 Pemerintah aktif mengatur kebijakan maupun teknisnya.
 Selama masih dibutuhkan keberadaannya, maka badan usaha milik negara terus berlanjut.
 Jenis usahanya bersifat tetap, yang terdiri atas Perjan, Perum, dan Persero.

II.6 Kelebihan dan Kekurangan BUMN

Kelebihan BUMN :

Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak

Mendapat jaminan dan dukungan dari Negara

Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari Negara

Kelangsungan hidup perusahaan terjamin

Kekurangan BUMN :

Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien

Manajemen perusahaan kurang professional

Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital

Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat

Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi

II.7 Bentuk – Bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


a) Perusahaan Jawatan (Perjan)

Perusahaan Jawatan (Perjan) adalah BUMN yang seluruh modalnya termasuk dalam anggaran
belanja negara yang menjadi hak dari departemen yang bersangkutan . Tujuan perjan adalah
pengabdian dan melayani kepentingan masyarakat yang ditujukan untuk kesejahteraan umum.
Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya
biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19
tahun 2003 tentang BUMN, khususnya tentang Ketentuan Peralihan Pasal 93 dinyatakan bahwa
dalam waktu dua tahun terhitung sejak undang – undang berlaku, semua BUMN yang berbentuk
perjan harus sudah diubah bentuknya menjadi perum atau perseroan.

Contoh BUMN yang dahulunya Perjan, yaitu Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) yang
berada di bawah Departemen Perhubung, tahun 1991 berubah menjadi Perusahaan Umum Kereta
Api (Perumka), kemudian menjadi Perusahaan Negara Kereta api (Penka), terakhir berubah
menjadi PT Kereta Api Indonesia (PT.KAI). Serta Perjan Pegadaian yang berada di bawah
Departemen Keuangan Berubah menjadi Perum Pegadaian. Dengan demikian, sejak tahun 2003
tidak ada lagi BUMN yang berbentuk Perjan.

Ciri-ciri perjan adalah sebagai berikut :

Tujuan utama untuk melayani kepentingan masyarakat tanpa melepaskan syarat efisiensi,
efektivitas dan ekonomis.

Keuntungan dan kerugian menjadi tanggung jawab pemerintah.

Permodalan dan pembiayaan perusahaan termasuk dalam APBN yang menjadi hak dari
departemen yang bersangkutan.

Berada di bawah departemen , dirjen, atau pemerintah daerah yang terkait.

Dipimpin oleh kepala yang merupakan bagian dari suatu departemen.

Perjan memiliki dan memperoleh fasilitas dari

Karyawan perjan berstatus pegawai negeri.


b) Perusahaan Umum (Perum)

Perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan tidak terbagi
atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang
bermutu dan sekaligus mencari keuntungan yang berdasar prinsip pengelolaan perusahaan.

Ciri-ciri Perum adalah sebagai berikut :

Pendirian perum diusulkan oleh menteri kepada presiden.

Karyawan berstatus pengawai perusahaan negara.

Statusnya adalah suatu badan hukum berbentuk perusahaan negara yaitu UU No.19 PP tahun
1960 dan PP tentang pendirian usaha.

Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang dipisahkan dari APBN.

Dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain dan dapat memperoleh kredit dari
dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi.

Kepengurusan atau alat kelengkapan perum terdiri dari menteri, direksi, dan dewan pengawas.

Direksi bertugas sebagi pemimpin perum yang pengangkatan dan pemberhentiannya ditetapkan
oleh menteri.

Dewan pengawasan bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi.

Usaha perum adalah melayani kepentingan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang
berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat dan sekaligus memperoleh keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.

Menteri yang ditunjuk diberi kuasa untuk mewakili pemerintah selaku pemilik modal dan
memiliki kewenangan dalam mengatur kebijakan melalui mekanisme dan ketentuan peraturan
perundang – undangan.

Berstatus badan hukum, sebagian besar kegiatannya bergerak di bidang jasa layanan umum.
Laporan tahunan disampaikan kepada menteri atas nama pemerintah untuk mendapatkan
pengesahan.

Kepengurusan Perum terdiri atas:

Menteri

Menteri adalah menteri yang ditunjuk dan/atau diberi kuasa untuk mewakili pemerintah selaku
pemegang saham negara pada Persero dan pemilik modal pada Perum dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan

Direksi

Direksi Perum adalah organ Perum yang bertanggung jawab atas kepengurusan Perum untuk
kepentingan dan tujuan Perum, serta mewakili perum untuk di dalam maupun di luar pengadilan.

Dewan Pengawas

Dewan Pengawas adalah organ Perum yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan Perum.

Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai
Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum,
sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kepadapublik (go public)
dan statusnya diubah menjadi persero.

Contoh Perum diantaranya Perum Pegadaian (Perusahaan Umum Pengadaian), Perum DAMRI
(Perusahaan Umum Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia), Perum Jasatirta, Perum
Peruri, Perum Perumnas, Perum Balai Pustaka, dll.

c) Perseroan

Perusahaan perseroan (perseroan) adalah perusahaan negara yang modalnya berbentuk saham
dan sebagian dari modal tersebut milik negara. Perseroan bergerak pada bidang usaha dengan
tujuan memperoleh keuntungan. Perangkat perseroan terdiri dari RUPS, direksi, dan komisaris.
Contoh perseroan milik negara yaitu PT PLN, PT Pos Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, PT
Telkom, dan sebagainya.

Tujuan pendirian perseroan adalah sebagai berikut :

Menyediakan barang atau jasa yang bermutu dan berdaya saing kuat.

Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.

Ciri-ciri Perseroan adalah sebagai berikut :

Berusaha mendapatkan keuntungan atau laba.

Karyawan berstatus sebagai pegawai swasta.

Status hukumnya sebagai hukum perdata, berbentuk perseroan terbatas (PT).

Modal berasal dari kekayaan negara dan dari saham dibeli negara.

Perseroan tidak mendapatkan fasilitas negara.

Dipimpin oleh dewan direksi.

Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang sebagian besar atau seluruh saham perusahaan.

Hubungan usaha perseroan diatur menurut hukum perdata.

Kepengurusan Persero terdiri atas:

RUPS

Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS, adalah organ Persero yang
memegang kekuasaan tertinggi dalam Persero dan memegang segala wewenang yang tidak
diserahkan kepada Direksi atau Komisaris. Menteri bertindak selaku RUPS dalam hal seluruh
saham Persero dimiliki oleh negara dan bertindak selaku pemegang saham pada Persero dan
perseroan terbatas dalam hal tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.

Direksi

Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dilakukan oleh RUPS. Dalam hal ini Menteri bertindak
selaku RUPS, pengangkatan dan pemberhentian Direksi ditetapkan oleh Menteri. Masa jabatan
anggota Direksi ditetapkan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa
jabatan.

Komisaris

Pengangkatan dan pemberhentian Komisaris dilakukan oleh RUPS. Dalam hal Menteri bertindak
selaku RUPS, pengangkatan dan pemberhentian Komisaris ditetapkan oleh Menteri. Masa
jabatan anggota Komisaris ditetapkan 5 (lima) tahun .
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Perjan, Perum, dan Perseroan adalah
bentuk-bentuk badan usaha dari BUMN yang merupakan badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal
dari kekayaan negara yang dipisahkan, memiliki tujuan umum yaitu untuk memajukan
kesejahteraan rakyat. Landasan hukum pendirian BUMN adalah Undang-Undang Dasar 1945
pasal 33 ayat (2) dan ayat (3).

Dan karena tujuan dan sumber pendanaan BUMN ini maka pengelolaan BUMN tidak bisa
dilakukan secara sembarangan. Dan karena itu ditetapkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 45
tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan,dan Pengawasan BUMN.Dengan adanya Peraturan
Pemerintah ini maka dalam rangka pengelolaan BUMN tidak boleh menyalahi aturan yang sudah
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah tersebut begitu juga aturan hukum yang mengatur
tentang BUMN ini.

III.2 Saran

Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam karya tulis dalam sebuah makalah yang berjudul
“Badan Usaha Milik Negara (BUMN)” ini kami selaku penulis berharap memberi pemahaman
bagi segenap pembaca sehingga dapat menambah wawasan bagi para pembaca terlebih lagi pada
penulis sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Tambunan, Tulus T.H. 2009. Perekonomian Indonesia.. Ghalia Indonesia. Bogor.

Subandi. 2010. Ekonomi Koperasi ( Teori dan Praktik ). Alfabeta. Bandung.

Hamid, Edy Suwandi dan Hendrie Anto. 2000. Ekonomi Indonesia Memasuki Milenium III. UII
Press. Yogyakarta.

Ichsan, Achmad. 1986. Dunia Usaha Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Wastra, Pariata. 2009. Administrasi Perusahaan Negara ( Perkembangan &


Permasalahan ). Ghalia Indonesia. Yogyakarta.

http://rodlial.blogspot.co.id/2014/02/makalah-bumn-bums-koperasi.html

http://muhammad-toha93.blogspot.co.id/2014/04/makalah-bumn.html

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-bumn.html

https://www.berpendidikan.com/2015/06/bentuk-bentuk-badan-usaha-milik-negara-bumn.html
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-jenis-dan-ciri-ciri-badan-usaha-milik-negara-bumn/

https://text-id.123dok.com/document/ozlvn0l2y-prinsip-prinsip-pengelolaan-badan-usaha-milik-
negara-prinsip-prinsip-pengelolaan-badan-usaha-milik-swasta.html
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur mari kita panjatkan kehadhirat Allah SWT Tuhan yang telah menolong
penulis menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin
penulis tidak sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas “Badan Usaha Milik Negara (BUMN)”
yang kami susun dalam bentuk makalah.

Salawat dan salam mari kita sanjung sajikan kepangkuan Nabi besar kita yaitu Muhammad
SAW.yang telah membawa kita dari alam jahiliah kepada alam yang Islamiah dan dari alam
kebodohan kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bu Retno Sari Dewi SH,MH yang telah
membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritikannya.

Tulungagung, 25 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
i

DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………….
ii

BAB
I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….
1

I.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………..


1

I.2 RumusanMasalah…………………………………………………………………………….
2

I.3 TujuanPenulisanMakalah………………………………………………………………… 2

I.4 ManfaatPenulisanMakalah………………………………………………………………. 2

BAB
II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………
3

II.1 LandasanTeoritis(Pengertian BUMN)………………………………………………. 3

II.2 Ciri – ciri BUMN…………………………………………………………………. ……….


4

II.3 Maksud dan Tujuan BUMN………………………………………………….. ………. 5

II.4 Visi dan Misi BUMN…………………………………………………………… ………. 5


II.5 Prinsip Pengelolaan BUMN………………………………………………….. ………. 6

II.6 Kelebihan dan kekurangan BUMN………………………………………… ………. 7

II.7 Bentuk – bentuk BUMN………………………………………………………. ………. 7

BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………………………
10

III.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………….
10

III.2 Saran…………………………………………………………………………………………..
10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
……….. 12

Anda mungkin juga menyukai