Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU


KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI INDOMARET

OLEH :
NAMA : CYNTHIA
NIM : 115180395

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2020

i
DAFTAR ISI
halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii-iii

DAFTAR TABEL..................................................................................................iv

BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Permasalahan............................................................................................1
1. Latar Belakang Masalah........................................................................1-2
2. Identifikasi Masalah..................................................................................2
3. Batasan Masalah....................................................................................2-3
4. Rumusan Masalah.....................................................................................3
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian..............................................................3-4
1. Tujuan Penelitian......................................................................................3
2. Manfaat Penelitian.................................................................................3-4

BAB II. LANDASAN TEORI...............................................................................5

A. Gambaran Umum Teori.........................................................................5-6


B. Definisi Konseptual Variabel....................................................................6
1. Perilaku Konsumen...................................................................................6
2. Keputusan Pembelian................................................................................6
3. Produk.......................................................................................................6
4. Harga.....................................................................................................6-7
5. Promosi.....................................................................................................7
6. Saluran Distribusi......................................................................................7
C. Kaitan antara Variabel-variabel................................................................7
1. Faktor Budaya........................................................................................7-8
2. Faktor Sosial.............................................................................................8
3. Faktor Pribadi............................................................................................8
4. Faktor Psikologis...................................................................................8-9
D. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis...........................................................9

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN............................................................10

ii
A. Desain Penelitian....................................................................................10
B. Populasi, Teknik Pemilihan Sampel, dan Ukuran Sampel.....................10
1. Populasi...................................................................................................10
2. Teknik Pemilihan Sampel.......................................................................10
3. Ukuran Sampel..................................................................................10-11
C. Operasionalisasi Variabel dan Instrumen...............................................11
D. Analisis Data...........................................................................................12
E. Asumsi Analisis Data..............................................................................12
1. Analisis Statistik Deskriptif....................................................................12
2. Uji Asumsi Klasik.............................................................................12-13
3. Analisis Regresi Linier Ganda................................................................13
4. Pengujian Hipotesis...........................................................................13-14

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................15-16

iii
DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Perilaku Konsumen ...................................11

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Keputusan Pembelian.................................11

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
1. Latar Belakang Masalah
Ritel merupakan salah satu peluang bisnis yang menggiurkan dengan
menawarkan berbagai jenis barang dan jasa dari ratusan merek yang terjual di
pasaran. Persaingan dari setiap produk yang ditawarkan berdampak pada konsumen
untuk membuka peluang dalam memilih varian produk yang berkualitas. Untuk
menunjang minat calon konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian secara
tepat, pilihan varian produk yang ditawarkan harus berkualitas dengan harga yang
competative. Konsumen secara leluasa dapat memilih produk sesuai dengan
seleranya, kemampuan daya belinya, dan kualitas produk sesuai yang diharapkan.
Perilaku proses keputusan selalu dimulai dengan pengenalan kebutuhan,
sebagai persepsi atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual
yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan proses keputusan. Keputusan
konsumen merupakan hal yang penting, sebab adanya pemahaman mengenai hal
tersebut membantu perusahaan lebih mudah membuat suatu perencanaan pemasaran,
penetapan kebijakan pemasaran dan sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
pemasaran. Suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai
dengan kepentingan- kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang
dianggap paling menguntungkan (Kotler, 2005:183).
Keputusan untuk melakukan pembelian merupakan salah satu tahapan dalam
proses kegiatan pembelian. Setiap calon konsumen, mempunyai sikap yang berbeda-
beda terhadap suatu objek yang sama. Menurut Kotler (2005:202) para konsumen
membuat keputusan tidak dalam sebuah tempat yang terisolasi dari lingkungan
sekitarnya. Keanekaragaman konsumen dalam membeli suatu produk dipengaruhi
oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari diri konsumen maupun luar konsumen.
Keputusan membeli dipengaruhi oleh kepercayaan sikap dan nilai-nilai pelanggan
serta berbagai faktor dalam lingkungan sosial pelanggan. Perilaku pembelian
konsumen

1
dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial dan pribadi.
Faktor budaya memberikan pengaruh yang paling luas dan dalam. Kelas
budaya, subbudaya, dan sosial sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.
Budaya (culture) adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Budaya
terdiri dari beberapa subbudaya, meliputi : kebangsaan, agama, kelompok ras dan
wilayah geografis. Faktor sosial, seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran
sosial dan status juga mempengaruhi perilaku pembelian. Karakteristik pribadi juga
mempengaruhi keputusan pembelian, faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam
siklus hidup pembeli; pekerjaan dan keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri;
serta gaya hidup dan nilai. Aspek yang mempengaruhi kunci proses keputusan
pembelian adalah faktor psikologis. Faktor psikologi yang mempengaruhi seseorang
dalam tindakan membeli suatu barang atau jasa adalah didasarkan pada motivasi,
persepsi, pembelajaran, memori dan perilaku serta proses belajar yang dilalui
konsumen.
Saat ini masyarakat berbelanja barang kebutuhan harian, merasa lebih percaya
jika berbelanja di ritel-ritel yang sudah mempunyai nama, seperti Indomaret dan
Alfamart. Kedua outlet ini menjamur hingga ke pelosok desa di seluruh Indonesia.
Keduanya menyediakan barang-barang kebutuhan harian masyarakat seperti
makanan, kebutuhan rumah tangga hingga pakaian dalam. Persaingan ketat menjadi
fenomena ini, dimana seringkali terjadi bahwa ketika ada outlet Indomaret maka tidak
jauh dari tempat itu ada outlet Alfamart. Apabila di suatu tempat telah berdiri
minimarket, maka tempat tersebut memiliki potensi untuk tumbuh berkembang untuk
bisnis-bisnis yang lain, dan ketika ada minimarket yang lain yang ingin masuk,
mereka tidak perlu melakukan riset yang sama.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan masalah pada
proposal berjudul “Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Belanja Di
Indomaret” adalah sebagai berikut :
a. Alasan yang mempengaruhi dalam memilih berbelanja di Indomaret
b. Kualitas pelayanan yang ada pada usaha ritel Indomaret
c. Tata lokasi yang ada pada usaha ritel Indomaret
d. Produk pada usaha ritel Indomaret
c. Harga pada usaha ritel Indomaret

2
3. Batasan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka dilakukan pembatasan
masalah agar permasalahan dapat diteliti dengan teratur. Pembatasan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
a. Penelitian dilakukan untuk mengetahui alasan konsumen memilih Indomaret
sebagai tempat belanja.
b. Analisi pengaruh perilaku konsumen yang memilih tempat belanja di
Indomaret.
4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang telah
diuraikan di atas maka dilakukan perumusan masalah sebagai berikut:
a. Apakah terdapat pengaruh faktor budaya terhadap perilaku konsumen untuk
belanja di Indomaret?
b. Apakah terdapat pengaruh faktor sosial terhadap perilaku konsumen untuk
belanja di Indomaret?
c. Apakah terdapat pengaruh faktor pribadi terhadap perilaku konsumen untuk
belanja di Indomaret?
d. Apakah terdapat pengaruh faktor psikologis terhadap perilaku konsumen
untuk belanja di Indomaret?

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang :
1) Pengaruh faktor budaya terhadap perilaku konsumen untuk belanja
2) Pengaruh faktor sosial terhadap perilaku konsumen untuk belanja
3) Pengaruh faktor pribadi terhadap perilaku konsumen untuk belanja
4) Pengaruh faktor psikologis terhadap perilaku konsumen untuk belanja.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini:
1. Manfaat teoritis
a. Sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi pengusaha
minimarket dalam mempengaruhi konsumen berbelanja di
minimarket.
b. Sebagai pembanding dan bahan penambah referensi peneliti sejenis.

3
2. Manfaat praktis
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah informasi seberapa pengaruhnya perilaku konsumen
terhadap pengambilan keputusan berbelanja.
b. Bagi Perusahaan
Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan sebagai bahan
pertimbangan yang obyektif dalam pengambilan keputusan kebijakan
oleh pengelola minimarket dalam membuat prediksi perilaku konsumen
pada masa yang akan datang.
c. Bagi Pihak Lain
Bagi pihak lain diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau
referensi bagi peneliti-peneliti berikutnya yang mengambil topik yang
sama.

4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Gambaran Umum Teori
Pemasaran merupakan cara memandang seluruh perusahaan dari hasil
akhirnya, yaitu dari sudut pandang pelanggannya. Keberhasilan suatu bisnis tidak
ditentukan oleh produsen melainkan oleh pelanggan. Menurut (Kotler, 2009)
pemasaran adalah suatu proses sosial dan Guruh Taufan Hariyadi: Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Konsumen Berbelanja Di Minimarket yang berisi 18 manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan menurut
Asosiasi Pemasaran Amerika (dalam Kotler, 2009), pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, penyaluran
gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-
sasaran individu dan organisasi.
Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen.
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu ” Retailer” yang berarti ” Memotong menjadi
kecil kecil”. Pengertian Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan
pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan. Pengertian Retailer
adalah semua organisasi bisnis yang memperoleh lebuh dari setengah hasil
penjualannya dari retailing.
Menurut Pintel dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam
banyak cara, sebagai contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan aktivitas
penjualan barang berdasarkan sbb :
 Retail Kecil
Bisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di
bawah $500 pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab
penuh terhadap seluruh penjualan dan manajemen.Biasanya kebanyakan
pemilik toko pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu
(Individual Proprietorship) .
 Retail Besar

5
Pada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar yang salah
satunya adalah Departemen Store yang merupakan salah satu dari retailer
besar dimana menawarkan berbagai macam jenis produk / barang, tingkat
harga dan kenyamanan dalam berbelanja.

B. Definisi Konseptual Variabel


1. Perilaku Konsumen
Menurut J. Supranto dan Nandan Limakrisna, perilaku konsumen sebagai
suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif. Menurut Schiffman dan Kanuk, perilaku yang diperlihatkan konsumen
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk
dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku
konsumen adalah tindakan bagaimana perorangan dalam memperoleh, menggunakan
serta membuang barang dan jasa ekonomi, termasuk proses pengambilan keputusan
sebelum menetapkan tindakan.
2. Keputusan Pembelian
Suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan diantara dua atau lebih
alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara
beberapa perilaku yang berbeda. Selanjutnya, Schiffman dan Kanuk, mendefinisikan
suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif. Keputusan pembelian adalah suatu keputusan konsumen sebagai pemilikan
tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif mengenai proses, cara, perbuatan
membeli, dengan mempertimbangkan faktor lain tentang apa yang dibeli, waktu
membeli, dimana membeli serta cara pembayarannya. Keputusan pembelian
konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang
ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.
Keputusan pembelian diukur, dengan indicator, yakni : (1). Kebutuhan terhadap
produk, (2). Pencarian informasi terhadap produk, (3). Evaluasi terhadap produk, (4).
Keputusan memilih produk.
3. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan. Hal itu dapat disimpulkan bahwa konsumen membeli tidak
hanya sekedar kumpulan atribut fisik, tetapi pada sasarannya mereka membayar
sesuatu untuk memuaskan keinginan. Dengan demikian, bagi suatu perusahaan yang

6
bijaksana bahwa menjual manfaat produk tidak hanya produk saja (manfaat intinya)
tetapi harus merupakan suatu sistem.
4. Harga
Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan dan biaya, serta paling mudah disesuaikan yang bertujuan untuk
mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan kepada pasar tentang
produk dan mereknya. Penetapan harga jual berasal dari harga pokok barang tersebut.
Sedangkan harga pokok barang ditentukan oleh berapa besar biaya yang dikorbankan
untuk memperoleh atau memproduksi barang tersebut.
5. Promosi
Promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka
mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon. Promosi merupakan
salah satu variabel yang bauran pemasaran digunakan oleh perusahaan untuk
mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai
proses berlanjut karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari
perusahaan. Kadang-kadang istilah promosi ini digunakan secara sama dengan istilah
penjualan, meskipun yang dimaksud adalah promosi. Jadi, penjualan hanya
merupakan bagian dari kegiatan promosi.
6. Saluran Distribusi
Distribusi atau saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling
bergantung yang memudahkan pemindahahan kepemilikan produk-produk bergerak
dari produsen ke pengguna bisnis atau pelanggan. Pihak-pihak yang berperan dalam
saluran distribusi ini paling tidak ada dua pihak, yaitu produsen sebagai penjual dan
pembeli sebagai pengguna. Selain itu, terdapat pihak lain seperti pengecer dan grosir
yang sering disebut sebagai perantara. Tujuan produsen menggunakan saluran
distribusi adalah memastikan bahwa pembeli dapat membeli apa yang mereka
inginkan, dimanapun mereka menginginkan dan kapan pun mereka membeli.

C. Kaitan antara Variabel-variabel


Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam pembelian suatu produk atau jasa terdiri dari faktor
kebudayaan, sosial, kepibadian, dan psikologis. Selanjutnya, Kotler dan Amstrong

7
mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
melakukan pembelian, yakni :
a. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan karakter yang penting dari suatu sosial yang
membedakannya dari kelompok kultur lainnya. (Lamb, 2001:202). Faktor budaya
merupakan sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima masyarakat secara menyeluruh
dan tersebar kepada anggota-anggotanya melalui bahasa dan simbol-simbol. Menurut
Setiadi, (2003:331), budaya dapat diukur, melalui indikator yakni : (1). Kebiasaan
mendengar tentang produk, (2). Kelompok terdekat dalam membeli produk; (3).
Penilian kualitas produk. Sedangkan indikotor budaya menurut Sumarwan,
2011:228), yakni : (1) Nilai (kepercayaan produk); (2) Pandangan baik dan buruk
terhadap produk; (3) Kebiasaan untuk memilih produk.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial merupakan sekelompok orang yang sama-sama
mempertimbangkan secara dekat persamaan di dalam status atau penghargaan
komunitas yang secara terus-menerus bersosialisasi di antara mereka sendiri baik
secara formal dan informal (Lamb,2001:210. Faktor sosial diukur dengan
indikatornya, yakni : (1). Keberadaan teman untuk memilih produk, (2). Keberadaan
anggota keluarga untuk memilih produk, (3). Keberadaan orang tua atau orang yang
dituakan untuk memilih produk. Menurut Setiadi, indikator sosial dapat diukur
melalui rekan, keluarga, peran dan status sosial dalam masyarakat.
c. Faktor Pribadi
Faktor pribadi merupakan cara mengumpulkan dan mengelompokkan
kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap situasi yang sedang terjadi. Faktor
pribadi, meliputi : usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli; pekerjaan dan keadaan
ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup dan nilai. Faktor pribadi dapat
diukur dengan indikator, yakni : (1) Pekerjaan orang tua, (2). Keadaan
ekonomi/penghasilan, (3). Gaya hidup. Menurut Setiadi, pribadi diukur dengan
indikator, yakni : (1). Pekerjaan; (2). Hubungan antara kepribadian dan produk; (3).
Kondisi keuangan.
d. Faktor psikologis.
Faktor psikologis merupakan cara yang digunakan untuk mengenali perasaan
mereka, mengumpulkan dan menganalisis informasi, merumuskan pikiran dan
pendapat dan mengambil tindakan. Faktor psikologi terdiri dari : usia dan siklus

8
hidup; pekerjaan dan lingkungan; gaya hidup; kepribadian dan konsep diri. Faktor
psikologis diukur melalui, indikator, yakni : (1). Motivasi untuk memilih produk, (b).
Persepsi untuk memilih produk, (c). Pembelajaran dari pengalaman, sehingga memilih
produk, (d). Keyakinan terhadap produk, (e). Sikap konsumen untuk memilih produk.
Menurut Setiadi, psikologis diukur dengan indikator, yakni : (1). Motivasi memilih
produk; (2). Persepsi terhadap produk; (3). Kepercayaan terhadap produk.

D. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis


Seorang konsumen yang memutuskan membeli suatu produk didasarkan atas
pilihanpilihan seperti kualitas, merek, ragam, harga, pengaruh teman, lokasi,
pelayanan, dan lain sebagainya. Faktor-faktor yang menyebabkan konsumen
berbelanja di kedua minimarket tersebut diketahui dari penyebaran prasurvei awal.
Hasil prasurvei merumuskan ada 19 macam pertimbangan konsumen dalam
berbelanja. Kemudian dari sembilan belas faktor tersebut dicari factor loading yang
paling besar sehingga dapat diberikan nama baru pada faktor-faktor tersebut.
Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
 H1 : Faktor budaya berpengaruh secara signifikan positif terhadap
keputusan belanja;
 H2 : Faktor sosial berpengaruh secara signifikan positif terhadap
keputusan belanja;
 H3 : Faktor pribadi berpengaruh secara signifikan positif terhadap
keputusan belanja;
 H4 : Faktor psikologis berpengaruh secara signifikan positif terhadap
keputusan belanja.

9
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan menggunkan
rancangan penelitian deskriptif dan korelasional. Penelitian kuantitatif adalah suatu
proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui dan penelitian deskriptif
yaitu proses analisa penelitian yang tidak bertujuan untuk menyimpulkan hasil
penelitian terhadap populasi, namun hanya memberikan deskripsi pada objek yang
diamati. Penelitian korelasional adalah sebuah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan di antara dua variabel atau lebih. Namun,
kamu harus tahu bahwa dalam penelitian korelasional, tidak dilakukan upaya untuk
memberikan pengaruh terhadap variabel yang diteliti.

B. Populasi, Teknik Pemilihan Sampel, dan Ukuran Sampel


1. Populasi
Menurut Sugiyono menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan yang
terdiri dari obyek atau subyek yang berkualitas dengan spesifikasi karakteristik yang
ditentukan oleh peneliti untuk diolah dan kemudian dapat disimpulkan. Dalam
penelitian ini populasinya adalah konsumen yang telah melakukan pembelian di
minimarket Indomaret. Karena jumlah populasi yang relative banyak, maka
digunakan metode penelitian sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
yang pernah belanja atau sedang berbelanja di minimarket Indomaret untuk wilayah
Surabaya Barat dan wilayah Gresik.
2. Teknik Pemilihan Sampel
Untuk penentuan sample berdasarkan indikator penelitian yang digunakan
yaitu sejumlah 19, sehingga anggota sampel 19 x 5 = 114 responden. Metode
penelitian sampel menggunakan nonprobability sampling dengan Teknik Accidental
Sampling. Pengambilan sampel dengan teknik aksidental adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan atau siapa saja yang bertemu dengan peneliti dapat

10
dijadikan sebagai sampel dan bila orang yang ditemui dapat dipandang cocok sebagai
sumber data.
3. Ukuran Sampel
Penentuan size sample menurut pendapat Roscoe dalam Sugiyono, berdasarkan
kriteria :
1) Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan
500;
2) Bilamana penelitian menggunakan analisis multivariate (korelasi atau regresi
berganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel
yang diteliti.
3) Guna memperoleh jumlah sampel yang diharapkan, dimana pengambilan data
dilakukan pada 10 lokasi yang ditetapkan.

C. Operasionalisasi Variabel dan Instrumen


Variabel dalam penelitian ini, terdiri dari atas variabel yaitu faktor budaya,
sosial, pribadi dan psikologis dam variabel terikat keputusan pembelian. Skala
pengukuran yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya
interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan
dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif, yaitu skala Likert, tersaji.
Untuk mencari hubungan antara variabel faktor budaya, sosial, pribadi dan
psikologis terhadap keputusan pembelian, data yang diperoleh selanjutnya
dianalisis dengan metode kuantitatif, yaitu : Analisis Regresi Linier Berganda
(Multiple Regression Analyzis).
Sumber: Sumber: Kotler dan Keller (2009)

11
D. Analisis Data
Skala pengukuran yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila
digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif, yaitu skala Likert.
Untuk mencari hubungan antara variabel faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis
terhadap keputusan pembelian. iata yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan
metode kuantitatif, yaitu : Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Regression
Analyzis) dengan bantuan aplikasi program Statistical Product and Service Solution
(SPPS) versi 20.0 Persamaan regresi linier berganda, untuk dua prediktor, yakni : Y =
a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e, dimana : a = konstanta b1, b2, b3, b4, =
koefisien regresi dan e = faktor pengganggu
Pengujian hipotesis menggunakan uji statistik t (uji-t). Uji-t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variabel dependen. Menurut Santoso, yakni : (1) Jika
nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau Ha ditolak, ini berarti
menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen atau terkait; (2) Jika nilai probabilitas lebih
kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa
variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terkait.

E. Asumsi Analisis Data


1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis Statistik Deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk menilai
karakteristik dari sebuah data dan statistik yang digunakan dalam menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Menurut
Ghozali, analisis ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan data
dalam variabel yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan standar
deviasi. Statistik deskriptif adalah statistika yang digunakan dalam mendiskripsikan data
menjadi informasi yang lebih jelas serta mudah dipahami yang memberikan gambaran
mengenai penelitian berupa hubungan dari variabel-variabel independen yang diproksikan
dengan dewwan direksi dan ukuran perusahaan
2. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Multikolinieritas

12
Multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terjadi korelasi yang
kuat diantara variable-variabel bebas yang diikutsertakan dalam pembentukan
model regresi linier. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas (independent).
Pengujian uji multikolinearitas kali ini, menunjukkan tidak ada
multikolinearitas antar variabel independent dalam model regresi. Keputusan
berdasarkan nilai tolerance yaitu jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka
artinya tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi dan sebaliknya. Ada
juga keputusan berdasarkan nilai VIF yaitu jika nilai VIF lebih kecil 10,00
maka artinya tidak terjadi multikolinieritas dan sebaliknya.
2) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengaanggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual
pada suatu pengamatan dengan 41 pengamatan lain pada model regresi. Metode
pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan
ketentuan dU<d<4-dU.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau
lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini
untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau
negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya
berskala interval atau rasio. Persamaan regresi linier berganda, untuk dua prediktor,
yakni :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana : a = konstanta b1, b2, b3, b4, = koefisien regresi dan e = faktor pengganggu
4. Pengujian Hipotesis
1. Uji F 
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-
sama (simultan) terhadap variabel terikat. Signifikan berarti hubungan yang terjadi

13
dapat berlaku untuk populasi. Penggunaan tingkat signifikansinya beragam,
tergantung keinginan peneliti, yaitu 0,01 (1%) ; 0,05 (5%) dan 0,10 (10%). Hasil uji F
dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig. Sebagai contoh, kita menggunakan
taraf signifikansi 5% (0,05), jika nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas
terhadap variabel terikat. Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap
variabel terikat. Uji F bisa dilakukan dengan bantuan software SPSS.
2. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil
uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance).  Jika
probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Namun, jika
probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat. Sama halnya dengan Uji F, Uji t juga bisa dilakukan dengan
bantuan software SPSS.
3. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau persentase total variasi
dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas. Apabila analisis yang
digunakan adalah regresi sederhana, maka yang digunakan adalah nilai R Square.
Namun, apabila analisis yang digunakan adalah regresi bergenda, maka yang
digunakan adalah Adjusted R Square. Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat
pada output Model Summary. Pada kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa
persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel
terikat. Sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam model penelitian

14
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji. 2000. Manajemen Bisnis. Edisi Kedua. Penerbit: Rineka Cipta,
Jakarta.
Firdaus, M. Hendrian Bayu., Muhammad Hufron dan Afi Rahmat Slamet. 2015.
Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis Terhadap Keputusan
Pembelian Notebook Merk Acer. e-jrm (Jurnal Ilmiah Riset Manajemen).
Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2011.Manajemen Pemasaran. Penerbit : CV. Yrama
Widya, Bandung.
Lamb, Charles W., Joseph F. Hair, dan Carl Mc Daniel. 2001. Pemasaran. Edisi
Pertama. Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.
Kosasih, Dandan Ahmad Fadili dan Nurul Fadilah, 2013. Pengaruh Perilaku
Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Dealer
Arista Johar. Jurnal Manajemen.Vol. 10, No.30, April 2013.
Kotler, Philip dan Garry Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1. Penerbit
: Erlangga Jakarta
Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran13 rd edition, jilid 1.
Penerbit : Erlangga, Cirakas Jakarta.
Noviyarto, Handy. 2010. Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap
Keputusan Pembelian Paket Layanan Data Unlimited Internet CDMA di DKI
Jakarta. Jurnal : InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1,
no. 2. http://mte.pasca.mercubuana.ac.id/ wpcontent/uploads/2009/12/04
Rambi, Widya. 2015. Pengaruh Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian dari
Xiami Cellphone di Manado. Jurnal EMBA 923 ISSN 2303-1174. Vol.3
No.2 Juni, Hal. 917-927 https://media.neliti.com/media/publ ications/2645-
EN-the-influence-ofconsumer-behavior-on-purchasedecision-xiaomi-
cellphone-inmana.pdf
Rangkuti, Freddy. 2002. Riset Pemasaran. Penerbit : Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Santoso, Singgih. 2014. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Edisi revisi. Penerbit : PT
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Semuel, Hatane., Annette Veronica Kosasih dan Hellen Novia. 2007. Perilaku Dan
Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% Discount

15
Di Surabaya. Jurnal Manajemn Pemasaran, Vol. 2, No. 2, Oktober, page : 73-
80 https://www.google.co.id/#q=Semu el,+Hatane.,+Annette+Veronica+
Kosasih+dan+Helen+Novia.+2007
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Penerbit : Kencana, Jakarta.
Simamora, Bilson. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Penerbit : Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta. Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol.
XXII No. 2_Desember 2017 Sujani Page | 205
Suardika, I M. Pasek., et all. 2014. Analisis Perilaku Konsumen terhadap Keputusan
Pembelian Sayur Organik CV Golden Leaf Farm Bali. Jurnal Manajemen
Agribisnis. Vol. 2, No. 1, Mei 2014 ISSN: 2355-0759 -2
https://www.google.co.id/#q=Suard ika,+I%27M.+Pasek.,+et+all.+2014 .+
+1,+Mei+2014+ISSN:+2355- 0759+-2
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan kedua puluh tiga, penerbit :
Alfabeta. Bandung ________.2014. MetodePenelitianPendidikan.
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan kesembilan belas,
penerbit : Alfabeta. Bandung
Sumarwan, Ujang. 2003. “ Perilaku Konsumen “. Penerbit : Ghalia Indonesia, Jakarta
________. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran.Penerbit : PT Ghalia Indonesia, Jakarta.
Supranto, J. dan Nandan Lima Krisna. 2007. Perilaku Konsumen. Penerbit : Mitra
Wacana Media, Jakarta
Supriyono dan Dibyo Iskandar, 2015. Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Individu dan
Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Di Indomaret. Journal
Kelola Vol.2.No.3 Edisi September. ISSN : 2337-5965 https://e-
journal.stieaub.ac.id/index.php/kelola/article/d ownload/75/74
Yuswianto, 2009. Metodologi Penelitian. Penerbit : Universitas Islam Negeri (UIN)
Malang
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/jpeb/article/download/1475/1101 (diakses pada
10 November 2020)

http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/majalah_ekonomi/article/view/1008 (diakses
pada 10 November 2020)

http://digilib.uinsby.ac.id/31412/1/Aminatuz%20Zuhriya_G74215128.pdf (diakses
pada 10 November 2020)

16
https://www.hestanto.web.id/pemasaran-ritel/ (diakses pada 10 November 2020)

17

Anda mungkin juga menyukai