Anda di halaman 1dari 21

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : NINGDIA WIDIATI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 530045274

Tanggal Lahir : PALEMBANG, 10 MEI 1983

Kode/Nama Mata Kuliah : MPDR5204/DIFUSI INOVASI PENDIDIKAN

Kode/Nama Program Studi : 599 / MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

Kode/Nama UPBJJ : 18 / PALEMBANG

Hari/Tanggal UAS THE : SELASA 08 DESEMBER 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : NINGDIA WIDIATI

NIM : 530045274

Kode/Nama Mata Kuliah : MPDR 5204 / DIFUSI INOVASI PENDIDIKAN

Fakultas : FKIP

Program Studi : MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

UPBJJ-UT : PALEMBANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Palembang, 08 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

NINGDIA WIDIATI
1.a . Gerakan Murid Merdeka dan Guru Penggerak menurut saya merupakan
suatu inovasi program pada sistem pendidikan di Indonesia. Sistem Gerakan
Murid merdeka merupakan bentuk sistem pendidikan yang berfokus pada
blanded learning yang berbasis teknologi untuk seluruh tingkat pendidikan mulai
dari paud hingga SMA sistem ini juga memiliki kurikulum Nasional, personal, dan
fleksibel. Merdeka belajar merupakan suatu gebrakan yang memberikan
kebebasan dalam belajar kepada siswa, kebebasan ini diberikan kepada sekolah
kemudian guru untuk melalukan penggebrakan melakukan inovasi bagaimana
memberikan pendidikan kepada siswa. Inovasi pendidikan ini mengarahkan siswa
untuk mengetahui kompetensi para siswa, mengetahui minat dan kemampuan
siswa tanpa dituntut untuk memahami semua mata pelajaran seperti sebelum
adanya “Merdeka Belajar” merdeka belajar juga disesuaikan dengan culture atau
budaya di suatu sekolah masing masing sehingga dapat menhasilkan kualitas
pendidikan yang lebih baik kedepannya.
Sistem selama ini yang digunakan seperti UN dengan segala assemen yang telah
disepekati dengan baik tetapi jika dites pada standar internasional seperti
kemampuan bernalar bukan kemampuan menghafal yang selama ini diterapkan
pada sistem pendidikan di Indonesia sehingga perlu ditanyakan apa fungsi UN itu
sendiri. Pada sistem pendidikan “Merdeka Belajar” para siswa tidak dituntut untuk
menghafal semua pelajaran atau bahan bacaan tetapi bagaimana para siswa
dapat memahami suatu bahan bacaan, bisa menganalisa makna dari suatu bacaan
itu yaitu LITERASI dan NUMERASI ini seperti contoh siswa tidak dituntut untuk
mengerti konsep-konsep matematikan yang sangat sulit bahkan bisa menghitung
dengan cepat tetapi siswa diharapkan dapat menggunakan konsep-konsep
berhitung untuk memecahkan suatu masalah yang real dalam suatu konteks. Pada
sistem pendidikan di masa depan yang dibutuhkan adalah bagaimana cara siswa
dapat memecahkan suatu masalah problem solving kemampuan bernalar. UN
merupakan assesmen yang mengukur kemampuan seorang siswa tetapi tidak
dapat mengukur kemampuan seperti kreativitas, kolaborasi, kamampuan
komunikasi dan kemampuan mempunyai kompension terhadap sesama serta
inovasi. Membuat aktifivitas didalam kelas lebih partisipatif, melakukan diskusi,
melakukan tenya jawab, serta presentasi bukan pasif sepeti guru berceramah dan
murid mendengarkan. Proses pemberlajaran yang sebenarnya adalah proses
refleksi dimana seorang guru juga harus melakukan refleksi dan mengeolah lagi
suatu kurikulum yang ada dan melakukan penilaian tersendiri dari proses inilah
guru dapat mengerti esensi dari pemberlajaran kurikulum yang ada.
Merdeka Belajar bukan hanya diperuntukan untuk murid tetapi juga Guru sebagai
penggerak Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru
untuk menjadi pemimpin pembelajaran, guru penggerak adalah guru yang
mengutamakan murid dari apa pun, bahkan dari kariernya, mengutamakan murid
dan pembelajaran murid. Karena itu mengambil tindakan-tindakan tanpa disuruh,
diperintah, untuk melakukan yang terbaik. Melakukan inovasi-inovasi di bidang
pendidikan, tidak semua inovasi pendidikan harus sukses tetapi dari inovasi ini
kita dapat mengtahui kemampuan para peserta didik itu sendiri.
Sistem pengajaran juga akan berubah dari yang awalnya bernuansa di dalam kelas
menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan lebih nyaman, karena murid
dapat berdiskusi lebih dengan guru, belajar dengan outing class, dan tidak hanya
mendengarkan penjelasan guru, tetapi lebih membentuk karakter peserta didik
yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, dan
tidak hanya mengandalkan sistem ranking yang menurut beberapa survei hanya
meresahkan anak dan orang tua saja, karena sebenarnya setiap anak memiliki
bakat dan kecerdasannya dalam bidang masing-masing.
Metode yang digunakan juga beragam metode pelajaran bagaimana yang akan
diaplikasikan di kelas seperti aktif learning. Aktif learning merupakan proses
pembelajaran dimana guru bersama-sama siswa melalui proses pembelajaran,
guru bukan lagi menjadi penceramah didepan kelas tetapi guru dapat mengajak
siswa untuk berpatisipatif dikelas. Ada juga role playing metode role playing atau
bermaian peran.

1.b 5 Karakteristik Inovasi Pendidikan


1. Relative advantage yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan
Penggunannya. Contoh inovasi dalam skala lokal dan nasional yaitu
penggunaan TIK dalam proses belajar mengajar saat ini sebagian orang
mengunakan teknologi seperti smartphone untuk berkomunikasi dan
bekerja serta pada saat pandemic seperti sekarang metode belajar
mengajar juga menggunakan metode dalam jaringan. Metode dalam
jaringan merupakan inovasi dari penggunaan TIK (smartphone) dalam
proses belajar mengajar, metode daring bukan hanya dapat mengurangi
penyebaran covid-19 tetapi juga lebih fleksibel dan kecanggihan fitur-fitur
yang disediakan dapat melangsungkan proses belajar mengajar. Banyak
sekali manfaat yang diberikan berkat adanya kemajuaan teknologi dbidang
telekomunikasi sepert tersedianya smartphone. Inovasi (smartphone,
laptop dan tablet) ini jelas memiliki keunggulan relative tinggi.
Diharapkannya dengan adanya kemajuan teknologi khususya teknologi
digital sistem pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik dengan
menghasilkan sumber daya yang berkualitas.
2. Compatibility atau kesesuain dengan kebutuhan dan tata nilai dan
pengalaman pengguna contoh penggunaan teknologi (smartphone, laptop
dan tablet) pada dunia pendidikan seperti sekarang telah berkembang
pesat dimasyarakat karena menjawab kebutuhan masyarakat dimana
seseorang dapat mengirimkan pesan dimanapun dan kapan pun begitupula
didunia pendidikan pada saat pendemic covid seperti sekarang proses
belajar mengajar dilakukann scara daring dengan kapasitas orang bisa
mencapai ratusan pada suatu forum pembelajaran dengan adanya fitur-
fitur yang menunjang. Penggunaan teknologi diharapkan dapat membantu
pekerjaan seseorang tanpa mengurangi rasa hormat pada karakteristik
kesesuaian moral dan etika.
3. Complexity kerumitan yaitu inovasi yang dinilai sulit untuk dipahami atau
digunakan. Inovasi yang ada bisa saja mudah dan sederhana tetapi bisa
dianggap sulit bagi sebagaian orang. contohnya penggunaan TIK
(smartphne, tablet dan laptop) bagi sebagaian orang tua menganggap
penggunaan TIK (smartphone, tablet, laptop) merupakan hal yang sulit
sebaliknya anak-anak yang terbiasa tumbuh dan kembangnya sejak dini
dihadapkan dengan alat komunikasi merupakan hal yang mudah dan dapat
menjadi kelompok digital native yang cara pikir, cara paham dan cara
kerjanya berbeda denan kelompok digital immigrant. Contoh lain seperti
guru yang menggunakan metode daring awal mulanya metode ini terasa
sangat sulit untuk dipahami karena guru pada awalna pengguna digital
immigrant tetapi seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi di
dunia pendidikan guru juga menjadi penggunal digital native yang mulai
memahami, belajar bagaiaman penggunaan TIK (smartphone, laptop,tablet)
guna mempermudah proses belajar mengajar.
4. Trialibility yaitu inovasi akan menentukan apakah suatu inovasi akan
digunkan oleh pengguna. Contoh penyelenggaraan ujian secara online awal
mula aka nada sekolah yang menjadi uji coba, sekolah yang menjadi uji
coba inilah calon pengadopsi atau pengguna akan lebih memahami cara
kerja inovasi.
5. Observability yaitu calon pengguna melihat suatu manfaat dan akan
mempengaruhi keputusan suatu calon pengguna, apabila calon pengguna
lain melihat manfaat dan kemudahan dalam menggunakan suatu inovasi dia
akan merasa yakin untuk mengadopsinya. Contoh pada saat sebelum
adanya teknologi guru banyak mencatat di papan tulis tetapi semenjak
adanya pengunaan proyektor jadi guru lebih terbantu dalam proses belajar
mengajar dan tampilannya lebih interaktif menarik minat para siswa
dengan di desain sedemikian rupa tetapi pengunaan teknologi seharusnya
dapat di perhatika jangan sampai dengan adanya teknologi sperti
smartphonetablet laptop tetapi penggunaannya belum tepat, serta
penggunaan teknologi seharusnya tidak dapat menggantikan peranan guru
di kelas teknologi di bidang pendidikan seharusnya dapat digunakan untuk
membantu pekerjaan kemampuan tools untuk menjadikan siswa guru
untuk meningkatkan kemampyuan belajar mengajar karena proses
pembelajar bukan hanya kognitif tetapi terciptalah hubungan secara
emosional antara guru dan murid.

2.a Budaya inovatif (the culture of Innovation) pada guru tentu memiliki nilai
untuk meningkatkan hasil pendidikan. Jenjang pendidikan dasar, yang mencakup
pendidikan sekolah dasar dan menengah, perlu dikembangkan melalui berbagai
arahan dan dukungan oleh sekolah dan Pengambil kebijakan dan pengelola
pendidikan di Kantor-Kantor DinaPendidikan, dan secara nasional oleh
Pemerintah Pusat. Dalam hal ini Kepala sekolah dan Pengawas sekolah dapat
bekerja sama untuk mengusahakan berkembangnya dan menguatnya budaya
inovasi guru pendidikan dasar. Untuk menilai apakah budaya inovasi ini ada pada
para guru, kita misalnya dapat menggunakan rubrik penilaian guru dalam hal
pemanfaatan teknologi digital, yang dikembangkan oleh National Educational
Technology standards for Teachers, yang mengukur
1. Guru menggunakan pengetahuannya dalam bidang studi dan pedagogi
untuk memfasilitasi pengalaman belajar siswa agar mampu berpikir
kritis dan inovatif, dengan cara:
a. Guru memberi contoh model berpikir kreatif dan inovatif
b. Guru melibatkan siswa untuk mengeksplorasi masalah-masalah nyata dalam
masyarakat, dan mencari pemecahan masalah otentik dengan menggunakan
berbagai sumber, termasuk sumber informasi digital.
c. Mendorong siswa untuk melakukan refleksi terhadap pemikiran dan
tindakannya melalui kolaborasi dengan teman lain untuk dapat mengklarifikasi
pemahaman dan pikirannya dan proses kreatif yang terjadi.
d. Memberi model kepada siswa, bagaimana mengembangkan pengetahuan
melalui kolaborasi dengan orang lain, baik dalam pertemuan tatap muka maupun
secara viral (virtual).
2. Guru mendesain, mengembangkan dan mengevaluasi pengalaman belajar dan
evaluasi hasil belajar yang otentik, menggunakan berbagai alat, media
kontemporer untuk memaksimalkan penguasaan substansi oleh siswa, dan
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa, dengan cara:
a. Guru mendesain atau mengadaptasi strategi pembelajaran untuk menciptakan
pengalaman belajar yang relevan, dan mengintegrasikan sumber-sumber digital
untuk memacu kreativitas belajar siswa.
b. Guru mempertimbangkan kebutuhan siswa, seperti keragaman kemampuan
awal, strategi belajar, dan sebagainya. Dalam merancang pembelajaran.
c. Menggunakan teknik dan bentuk penilaian hasil belajar yang bervariasi,
disesuaikan dengan capaian belajar, dan menggunakan hasilnya untuk masukan
bagi proses belajar dan cara mengajar guru.
3. Guru menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan proses kerja yang
merepresentasikan seorang guru profesional dalam masyarakat yang digital dan
global.
a. Guru mendemonstrasikan pemahaman tentang sistem teknologi dan
kemampuan menggunakan teknologi masa kini.
b. Guru berkolaborasi dengan siswa, kolega, orang tua, dan masyarakat luas
menggunakan berbagai media, termasuk teknologi komunikasi digital untuk
mendukung keberhasilan belajar siswa.
c. Mengkomunikasikan informasi dan gagasan yang relevan dengan efektif kepada
siswa, orang tua dan kolega menggunakan berbagai media komunikasi.
d. Memberi contoh penggunaan teknologi informasi (misalnya, internet) untuk
menemukan, menganalisis, mengevaluasi dan menggunakan informasi untuk
mendukung riset dan belajar siswa.

2.b strategi yang akan saya susun/rancang sebagai seorang kepala sekolah untuk
memperkuat budaya inovasi guru guru.
Beberapa prinsip yang dapat diterapkan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja guru sebagai tenaga kependidikan agar mampu meningkatkan
kemampuan profesionalnya. Prinsipprinsip tersebut sebagaimana disebut oleh E.
Mulyasa (2005:121-122) adalah sebagai berikut :
1. Para tenaga kependidikan akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang
dilakukan menarik dan menyenangkan
2. Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada para
tenaga kependidikan sehingga mereka mengetahui tujuan ia bekerja. Para tenaga
kependidikan juga harus dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut.
3. Para tenaga kependidikan harus selalu diberitahu tentang hasil dari setiap
pekerjaannya
4. Pemberian hadiah lebih baik dari pada hukuman namun sewaktu-waktu
hukuman juga perlu dilakukan.
5. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan dengan jalan
memperhatikan kondisi fisiknya, memberikan rasa aman, menunjukkan bahwa
kepala sekolah memperhatikan mereka, mengatur pengalaman sedemikian rupa
sehingga setiap pegawai memperoleh kepuasan dalam pekerjaan.
Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memotivasi para guru
dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Strategi ini dapat dilakukan oleh
kepala sekolah melalui pengaturan lingkungan yang harmonis, suasana kerja yang
kondusif, disiplin, penghargaan dan hukuman secara efektif dan penyediaan
berbagai sumber belajar sehingga guru dapat meningkatkan kinerjanya secara
profesional. Berbagai strategi yang dapat digunakan oleh kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja para guru sebagaimana dikemukakan oleh Mulyasa
(2005:54) yaitu: 1. Para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang
dilakukan menarik dan menyenangkan 2. Tujuan kegiatan perlu disusun dengan
jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga mereka mengetahui tujuan
yang ingin dicapai 3. Para guru harus selalu diberitahu tentang hasil dari setiap
pekerjaannya

3.a Istilah “e-readiness” dikaitkan dengan kesiapan seseorang untuk


menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk berbagai tujuan.
Menurut Pendapat Anda, hal-hal atau kondisi apa saja yang mempengaruhi “
kesiapan teknologi “ seorang guru dan siswa ? Mengapa demikian ? Uraikan
paling sedikit 3 kondisi.
E – readiness dalam penggunaaan TIK adalah hal yang berbeda dari orang yang
berbeda pada kondisi yang berbeda dan untuk tujuan yang berbeda. Dengan kata
lain e-readiness mengukur seberapa baik kesiapan masyarakat dalam
memanfaatkan peluang yang disediakan oleh TIK, dimana infrastruktur TIK, modal
manusia, regulasi, kebijakan dan penetrasi internet.
Kematangan / kesiapan teknologi merupakan hal yang sangat penting yang
mempengaruhi terjadinya proses transaksi teknologi yang saling menguntungkan
antara pihak penyedia dengan pihak pengguna (calon pengguna teknologi. Dan
juga kesiapan teknologi sangat menentukan keberhasilan program pemanfaatan
teknologi dalam pengembangan produk. Semakin matang suatu teknologi pada
awal program semakin besar peluang keberhasilan program tersebut dalam
mencapai tujuannya.
Kondisi / Hal-hal yang mempengaruhui kesiapan teknologi seorang guru dan siswa
adalah :
1. Knowledge
Knowledge menurut Nonaka adalah suatu keyakinan yang terdapat pada diri
seorang individu knowledge terbagi menjadi 2 macam yaitu
- Tacit knowledge
Yaitu suatu knowledge yang dapat berupa pengalaman pribadi seseorang
- Explicit knowledge.
Yaitu Knowledge yang dapat di transfer lewat metode/tatacara
2. Knowledge management
Knowledge menurut Tiwana adalah proses pengelolaan pengetahuan dalam suatu
organisasi. Manfaat dari penerapan knowledge management yaitu :
- Dapat menyelesaikan masalah dalam organisasi
- Dapat membantu anggota organisasi dalam menyusun strategi organisasi
- Dapat meningkatkan sisi produktivitas suatu organisasi.
3. Kesiapan individu
Kesiapan individu terkait dengan kedewasaan seorang individu dalam
menanggapi suatu keadaan.
4. Knowledge Management Readiness
Knowledge menurut Mohammadi et al adalah proses kesiapan dalam mengadopsi
serta memanfaatkan suatu knowledge dalam organisasi.
Factor yang mempengaruhi kesiapan knowledge management adalah
- Insfrastruktur knowledge management yang terdiri dari struktur organisasi
serta insfrastruktur teknologi informasi
- Ferformance expectary terhadap implementasi management knowledge
- Effort ecxpetancy terhadap implementasi knowledge management
- Kesiapan dalam implementasi knowledge
5. Teknologi Readiness Indeks
Adalah penelitian yang dilakukan oleh parasuraman mengenai kecenderungan
penggunaan teknologi untuk membantu menyelesaikan sesuatu oleh seorang
individu.

3.b Sebagai guru Anda ingin mengukur kesiapan teknologi siswa-siswi Anda,
karena Anda merencanakan untuk menggunakan sumber dari internet dalam
pembelajaran. Kembangkan suatu matriks/table untuk menunjukkan pertanyaan
indicator apa yang akan Anda ukur/cari jawabannya, serta metode/teknik untuk
mencari informasi tersebut (gunakan pengetahuan Anda tentang metode
penelitian)
Table Mengukur Kesiapan Teknologi Siswa Siswi
No Aspek soft skills Criteria Penilaian Pertanyaan indicator Metode Jumlah
yang di nilai siswa /i
1. Penggunaan Ketepatan dalam 1. Apakah guru bersama Tanya jawab 10
Teknologi menggunakan siswa bisa bergabung
internet dalam situs belajar secara
online
2. Apakah Guru bersama
siswa bisa menggunakan 10
Teknologi Informasi
Komunikasi
2. Pemanfaatan Factor pemanfaatan 3. Apakah siswa bisa Wawancara
Teknologi teknologi menggunakan internet
dengan sebaik-baiknya. 10
4. Apakah Guru bisa
membimbing siswa jika
dalam menggunakan
internet di gunakan
dengan salah.
3. Pengembangan Langkah-langkah 5. Apakah Guru bersama Kuisioner
Teknologi dalam siswa mampu
pengembangan mengembangkan
teknologi teknologi informasi
dengan baik

4.a pendekatan/kompetensi yang ideal pada rancangan pembelajaran “Pengaruh


penggunaan plastic pada lingkungan limbah yaitu PCK pendagogical Content
Knowledge merupakan pendekatan yang cocok untuk model rancangan
pembelajaran. PCK mencakup interaksi dan terjadinya bagian antara pendagogi
(p) dn materi pelajaran (c ). PCK merupakan konsep tentang pembelajaran yang
menghantarkan materi pelajarn yang tertuang dalam kurikulum. Hal ini mencakup
proses pembelajaran terkait dengan materi pelajaran yang dipelajari serta sistem
penlian yang terkait dengan materi pembelajaran “pengaruh penggunaan plastic
pada lingkungan” proses pembelajarannya diharapkan dapat dapat
menghantarkan peserta belajar secara efektif. Pemahaman hubungan dan irisan
antara (p) dan (C) yang secara ringkas menyangkut bagaimana (p) pendagogi
dapat mempengaruhi (c ). PCK merupakan seperangkat pengeatahuan, kurikulum,
bidang studi, pendagogi umum, strategi pemberlajaran, dalam kontenks
pendidikan.

4.b Pembelajaran Berbasis WEB


Pembelajaran berbasis WEB adalah Pembelajaran berbasis web merupakan suatu
pembelajaran yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis
web yang popular dengan sebutan web-based traning (WBT) atau kadang juga
disebut web based education (WBE) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi
web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang
mengikutinya maka kegiatan itu dapat disebut sabagai pembelajaran berbasis
web.
Yang ditawarkan dalam pembelajaran berbasis web adalah kecepatan dan tidak
terbatasnya pada ruang dan waktu untuk mengakses informasi. Kegiatan belajar
dapat dengan mudah dilakukan oleh peserta didik kapan saja dan dimana. Selama
komputer saling terhubung dengan jaringan internet akan memberikan
kemudahan bagi siapa saja untuk mendapatkan informasi.
Cara belajar melalui web syarat utama yang harus dipenuhi yaitu adanya akses
dengan sumber informasi melalui internet. Selanjutnya adanya informasi tentang
dimana letak sumber informasi yang ingin kita dapatkan. Ada beberapa sumber
data yang dapat diakses dengan bebas dan gratis, tanpa proses administrasi
pengaksesan yang rumit. Ada beberapa sumber informasi yang hanya diakses oleh
pihak yang memang telah diberi otorisasi pemilik sumber informasi.
Bagaimana Pembelajaran berbasis WEB dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran ? Tentunya Pembelajaran berbasis WEB sangat menguntungkan
sekali bagi masyarakat / orang tua , Kepala Sekolah, Guru dan Siswa terhadap
hasil belajar kognitif siswa dan minat belajar siswa itu sendiri. Dan juga
Pembelajaran berbasis WEB dapat merangsang pikiran, perasaan, pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga terjadinya proses
pembelajaran. Bagi guru Website dapat dijadikan media pembelajaran alternative
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan TIK. Sedangkan bagi
siswa dapat membiasakan siswa untuk aktif belajar sehingga pembelajaran
bersifat student center.  
Pembelajaran berbasis WEB dapat meningkatkan kualitas proses misalnya
menggunakan Pendekatan Kontrutivisme modern yaitu pengetahuan sebagai
sesuatu perlu dipelajari secara aktif oleh pembelajar salah satunya bisa
menggunakan web untuk mencari berbagai referensi-referensi dengan
memperhatikan kegiatan-kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kurikulum.
Apakah pembelajaran berbasis WEB tepat untuk digunakan sekolah di Indonesia ?
Mengapa ?
Ya, Tepat sekali, karena
a. Pembelajaran berbasis WEB memungkinkan setiap orang dimanapun dan
kapanpun untuk belajar
b. Waktu belajar fleksibel, biaya lebih terjangkau dn dapat di akses dengan
mudah
c. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan karakteristik dirinya sendiri karena
bersifat individual
d. Peserta didik dapat mengakses informasi dari berbagai sumber baik didalam
maupun diluar lingkungan belajar
e. Sangat potensial sebagai sumber bagi peserta didik yang tidak ada waktu
untuk belajar
f. Mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar

Anda mungkin juga menyukai