Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PEMAPARAN HASIL PENGKAJIAN KOMUNITAS DI LINGKUNGAN


PONDOK PERASI KELURAHAN BINTARO JAYA KECAMATAN
AMPENAN KOTA MATARAM PROV. NTB

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II

Abdul Quddus Nawawi (001STYJ20) Nila kurnia Safitri(STYJ20)


Alfiana Soleha (004STYJ20) Nurul Hasanati (078STYJ20)
Dhita Emillia (018STYJ20) Sukran (102STYJ20)
Maya Novika Wulandari(051STYJ20) Yandi Cahyadi Amni (109STYJ20)
Mita Pusparini (056STYJ20) I Gusti Putu Wirya Wirasentana
(STYJ20)
Nadia Nur Setia Hati (062STYJ20)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG S1
T.A 2020
KATA PENGANTAR
puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan
komunitas gambaran kondisi kesehatan masyarakat di Lingkungan Pondok Perasi
Kelurahan Bintaro Jaya Kecamatan Ampenan Kota Mataram Prov. NTB

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya.Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Mataram, 27oktober 2020

Penyusun.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan
upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai
derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum
seperti yang dimaksud Undang-Undang Dasar 1945.
Arah kebijakan pembangunan di Indonesia telah mengalami
pergeseran menuju paradigma sehat. Paradigma sehat merupakan upaya
kesehatan yang lebih mengutamakan tindakan promotif, preventif dan tidak
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Paradigma sehat adalah
suatu kebijakan pembangunan kesehatan dalam ranngka mencapai visi
Indonesia sehat 2011, dimana diproyeksikan tentang keadaan masyarakat
mayoritas hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan
merata serta berada pada derajat kesehatan yang optimal.
Keperawatan adalah salah satu bagian integral dari pelayanan
kesehatan di Indonesia, memiliki konstribusi yang nyata dalam pembangunan
kesehatan terutama dalam mendukung kebijakan pemerintah melalui
paradigma sehat menuju visi Indonesia sehat 2011. Perawatan kesehatan
masyarakat/komunitas merupakan perpaduan antara praktek keperawatan dan
praktek kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk menunjang dan
memulihkan kesehatan populasi. Kegiatan praktek ini dilakukan secara
menyeluruh dan tidak terbatas pada sekelompok umur dan diagnosa tertentu
serta dilaksankan secara berkelanjutan.
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, berbagai
upaya kesehatan telah diselengarakan. Salah satu bentuk upaya kesehatan
tersebut adalah pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan Rumah sakit
sebagai tempat rujukan.
Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan untuk meningkatkan
dukungan masyarakat secara aktif dan dinamis dalam berbagai upaya
kesehatan mayarakat dan mendorong kearah kemandirian dalam memecahkan
kesehatan dengan penuh tanggung jawab.
Dalam rangka turut serta mendukung kebijakan pemerintah tentang
kesehatan tersebut maka Program Studi Profesi Ners sebagai salah satu
institusi pendidikan kesehatan memiliki tanggung jawab dalam rangka
mempersiapkan tenaga kesehatan/keperawatan yang berkualitas dimasa depan
melalui praktik keperawatan komunitas. Kegiatan merupakan Tri Darma
Perguruan Tinggi yaitu bidang pengabdian masyarakat.
Praktik keperawatan komunitas juga merupakan suatu bentuk
pengembangan dari praktik klinik keperawatan bagi mahaiswa yang diarahkan
pada pengalaman nyata penerapan Primary Health Care.
Dipilihnya kampung nelayan lingkungan pondok perasi kelurahan
bintaro jaya kec. Ampenan sebagai tempat keperawatan komunitas karena
merupakan salah satu bentuk aplikatif mata ajaran Asuhan Keperawatan
Komunitas disamping itu pula untuk melihat secara nyata pola perilaku
kebiasaan hidup sehat pada masyarakat, dengan tujuan untuk merubah
perilaku dan meningkatkan pengetahuan tentang pola hidup sehat dari tidak
tahu menjadi tahu, dan juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat
dalam bentuk penyuluhan-penyuluhan atau mempraktikkan secara langsung
bagaimana cara mengatasi penyakit yang berhubungan dengan kesehatan
lingkungan yang tidak sehat, penyakit infeksi yang dapat membahayakan
kesehatan masyarakat sendiri.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dalam program studi program profesi NERSstase Komunitas di harapkan
mahasiswa mampumemberikan asuhan keperwatan komunitas dan keluarga
sesuai konsep dan teori keperawatan komunitas.
2. Tujuan Khusus
Dalam program studi program profesi NERSstasekomunitas di harapkan
mahasiswa mampu :
a. Mengidentifikasi data yang diperlukan
b. Mengumpulkan data dengan menggunkan metode/ strategi yang sesuai
c. Menganalisa data yang diperlukan
d. Menentukan masalah kesehatan dan masalah keperawatan
e. Menetapkan prioritas kebutuhan kesehatan dan masalah keperawatan
berdasarkan kriteria tertentu
f. Melaksanakn rencana keperawatan
g. Melakukan evaluasi keperawatan.

C. Manfaat Praktik
1 Dapat menerapkan ilmu pengetahuan keperawatan, khususnya
keperawatan komunitas
2 Dapat bekerja sama dengan masyarakat menemukan masalah kesehatan
serta pemecahan masalah kesehatan
3 Dapat membina hubungan yang baik antara institusi pendidikan
keperawatan, instistusi pelayanan kesehatan serta masyarakat sebagai
penerima pelayanan kesehatan
4 Dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya
kesehatan secara individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

D. Waktu pelaksanaan Praktik


Pelaksanaan praktik dimulai 26 Oktober–5 Desember 2020

E. Tempat pelaksanaan Praktik


Dilaksanakan di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya
Kec.Ampenan Kota Mataram
BAB II
HASIL PENDATAAN

2.1 Demografi
Pendataan dilakukan di kampung Nelayan lingkungan Pondok Perasi
kelurahan bintaro jaya kec. Ampenan selama 3 hari dari tanggal 27Oktober –
29 Oktober 2020yang dilakukan oleh kelompok 2 mahasiswa stikes yarsi
mataram sebanyak 11 orang.
1. Data Demografi
Tabel 1
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Di Lingkungan Pondok Perasi Kulurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
UMUR Jenis kelamin angka presentase
0-1 tahun laki-laki 69 %
  Perempuan 64 %
2-5 tahun laki-laki 57 %
  Perempuan 72 %
6-12 tahun laki-laki 62 %
  Perempuan 74 %
13-18 tahun laki-laki 81 %
  Perempuan 84 %
19-35 tahun laki-laki 60 %
  Perempuan 68 %
36-54 tahun laki-laki 105 %
  Perempuan 114 %
55 tahun keatas laki-laki 52 %
  Perempuan 48 %
JUMLAH   1.010 100.00%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan, 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diktahui dari jumlah distribusi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin sebesar 1010 jiwa, dengan jumlah
terbanyak pada kelompok
Tabel 2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Di Lingkungan Pondok Perasi Kulurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
PENDIDIKAN ANGKA PRESENTASE
tidak sekolah 98 %
belum tamat SD 161 %
tamat SD 205 %
tamat SLTP 213 %
tamat SLTA 192 %
PT 41 %
JUMLAH 910 100.00%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan, 2019.

Tabel 3
Distribusi KK Berdasarkan Agama
Di Lingkungan Pondok Perasi Kulurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan

No Agama Frequency Percent


1 Islam 3242
2 Hindu 25
3 Kristen 20
Total 3287 100%
Sumber:data kesehatan puskesmas ampenan, 2019.
Tabel 4
Distribusi KK Berdasarkan Pekerjaan
Di Lingkungan Pondok Perasi Kulurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan

No Suku Frequency Percent


1 Nelayan 2000
2 Buruh 362
3 TNI/Polri 5
4 Wiraswasta 300
5 Pedaganng 320
6 Lain-lain 300
Total 3287 100%
Sumber:data kesehatan puskesmas ampenan, 2019.

2. Data Lingkungan Fisik


Tabel 7
Distribusi KK Berdasarkan Kepemilikan Rumah
Di Lingkungan Pondok Perasi Kulurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
No Kepemilikan Rumah Frequency Percent
1 Milik sendiri 417
2 Kontrak 207
3 Numpang 210
Total 834 100%
Sumber: dataSekunder 2019
Berdasarkan tabel diatas, berdasarkan kepemilikan rumah, warga Di
Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan memiliki
rumah sendiri sebanyak 417 kk sedangkan yang lainnya numpang sebanyak
210 KK dan kontrak rumah sebanyak 207 KK.
Tabel 8
Distribusi KK Berdasarkan Jenis Rumah
Di Lingkungan Pondok Perasi Kulurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
No Kepemilikan Rumah Frequency Percent
1 Permanen 512
2 semi permanen 322
Total 834 100%
Sumber: dataSekunder 2018-2019

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar Kepala Keluarga Di


Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan memiliki
rumah permanen….

Tabel 9
Distribusi KK Berdasarkan Keberadaan Ventilasi Rumah
Di Lingkungan Pondok Perasi Kulurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
No Ventilasi Frequency Percent
1 Ada 834 100%
2 Tidak ada 0 0%
Total 834 100%
Sumber: dataSekunder 2019
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar Rumah Kepala Keluarga di
desa pondok perasi memiliki Ventilasi sebanyak 834 ( 100% ) KK dan
pencahayaan dalam rumah remang remang karna letak rumah satu dengan yang
lain dekat jaraknya.
Tabel 10
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Keadaan Lantai
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
KEADAAN
LANTAI ANGKA PRESENTASE
Keramik 583
Semen 251
JUMLAH 834 100.00%
Tabel 11
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Sumber Air
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan

SUMBER AIR ANGKA PRESENTASE


PDAM 81.9%
Sumur 13.08%
Jumlah 834 100.00%

Tabel 12
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pembuangan Sampah
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
PEMBUANGAN
SAMPAH ANGKA PRESENTASE
Milik sendiri 834 100%
tidak milik sendiri 0 0.0%
JUMLAH 834 100.00%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan, 2019.

Tabel 13
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Kamar Mandi
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
KEPEMILIKAN
KAMAR MANDI ANGKA PRESENTASE
Ada 829
Numpang 5
JUMLAH 834 100.00%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan, 2019.
Tabel 14
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jaminan Kesehatan
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
JAMINAN
KESEHATAN KK ANGKA PRESENTASE
PBI 786
non PBI 20
ASKES 5
Umum 23
JUMLAH 834 100.00%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan, 2019.

3. Keamanan dan transfortasi


1) Sarana keamanan yang terdapat pada lingkungan pondok prasi adalah
siskamling.
2) Jenis transportasi yang biasa digunakan masyarakat lingkungan
pondok prasi adalah sepeda motor.

4. Rekreasi
1) Fasilitas rekreasi yang terdapat pada lingkungan pondok prasi ialah
pantai
2) Tempat rekreasi yang biasa dikunjungi masyarakat pondok prasia
dalah pantai

5. Data KIA-KB
1) Status gizi ibu hamil yang biasanya pada lingkungan pondok prasi
terbilang baik, dikarenakan ibu hamil rutin melakukan posyandu ibu
hamil dan melakukan pengecekan keadaan kehamilan pada puskesmas
terdekat.
2) Ditribusi bayi menurut tempat dilahirkan umumnya dilakukan pada
puskesmas terdekat yakni puskesmas ampenan.
3) Distribusi PUS non akseptor KB menurut alasannya:

Tabel 15
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Distribusi PUS non akseptor KB
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
Distribusi PUS non akseptor
KB ANGKA PRESENTASE
ingin anak ditunda 25 %
ingin anak segera 11 %
tidak ingin anak lagi 98 %
JUMLAH 134 100.00%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan, 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi PUS dan
akseptor KB sebesar 134, yang memiliki jumlah terbanyak yaitu
tidakingin anak lagi 98 dengan persentase %, sedangkan yang paling
sedikit ingin anak segera yaitu11 dengan persentase %.
4) Distribusi PUS Akseptor KB menurut jenis alat kontrasepsi yang
digunakan:
Tabel 16
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Distribusi PUS non akseptor KB
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
Distribusi PUS non akseptor
KB ANGKA PRESENTASE
Kondom 0 %
Suntik 342 %
Implant 11 %
MOW 2 %
MOP 0 %
pil KB 8 %
IUD 35 %
JUMLAH 398 100.00%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi PUS akseptor
KB menurut jenis alat kontrasepsi sebesar 398, yang memiliki jumllah
terbanyak suntik 342 dengan persentase %, sedangkan yang paling
sedikit MOP dan kondom 0 dengan persentase 0,00%.

5) Distribusi Frekuensi ibu menyusui


Tabel 17
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan frekuensi menyusui
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
FREKUENSI MENYUSUI ANGKA PERSENTASE
Menyusui 100 100,0%
Tidak Menyusui 0 0%
JUMLAH 100 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi ibu
menyusui sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak menyusui 100
dengan persentasi 100,0%, sedangkan yang paling sedikit tidak
menyusui 0 dengan persentase 0,00%.
6) Distribusi Frekuensi Istirahat selalu dijaga (siang dan malam).

Tabel 18
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Distribusi Frekuensi Istirahat
Selalu Dijaga Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec.
Ampenan
FREKUENSI ISTIRAHAT ANGKA PERSENTASE
Istirahat dijaga 100 100,0%
Istirahat tidak dijaga 0 0%
JUMLAH 100 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi
istirahat selalu dijaga sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak
istirahat dijaga 100 dengan persentasi 100,0%, sedangkan yang paling
sedikit istirahat tidak dijaga 0 dengan persentase 0,00%.
7) Distribusi Frekuensi Olahraga:
Tabel 19
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan aktifitas olahraga
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
AKTIFITAS OLAHRAGA ANGKA PERSENTASE
Olahraga teratur 30 30,0%
Tidak pernah olahraga 70 70,0%
JUMLAH 100 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi
olahraga sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak tidak olahraga
70 dengan persentase 70%, sedangkan yang paling sedikit olahraga
teratur 30 dengan persentase 30%.
8) Distribusi Frekuensi usia kehamilan:
Tabel 20
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan usia kehamilan
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
USIA KEHAMILAN ANGKA PERSENTASE
Melahirkan 9 bulan 100 100,0%
Melahirkan < 9 bulan 0 0%
JUMLAH 100 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi usia
melahirkan sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak melahirkan
9 bulan dengan persentase 100,0 %, sedangkan yang paling sedikit
melahirkan </> 9 bulan dengan persentase 0%.

9) Distribusi Frekuensi Penolong persalinan:


Tabel 21
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Penolong persalinan
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
PENOLONG ANGKA PERSENTASE
Tenaga Kesehatan 100 100,0%
Non Tenaga Kesehatan 0 0%
JUMLAH 100 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi
penolong persalinan sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak
tenaga kesehatan 100 dengan persentase 100,0 %, sedangkan yang
paling sedikit non kesehatan 0 dengan persentase 0%

10) Distribusi Frekuensi cara Persalinan:


Tabel 22
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan cara persalinan
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
PERSALINAN ANGKA PERSENTASE
Normal 100 100,0%
Tidak normal 0 0%
JUMLAH 100 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi cara
persalinan sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak normal 100
dengan persentase 100,0 %, sedangkan yang paling sedikit tidak
normal 0 dengan persentase 0%.

6. BALITA
1) Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi:
Tabel 23
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan cara persalinan
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
JENIS KELAMIN ANGKA PERSENTASE
Laki 125 %
Perempuan 137 %
JUMLAH 262 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi
jumlah bayi sebesar 262, yang memiliki jumlah terbanyak perempuan
137 dengan persentase %, sedangkan yang paling sedikit laki-laki 125
dengan persentase %
2) Distribusi Frekuensi kepemilikan KMS:
Tabel 24
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan KMS
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
KMS ANGKA PERSENTASE
Memiliki 100 100%
Tidak Memiliki 0 0%
JUMLAH 100 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi
kepemilikan KMS sebesar 100 persentase 100%.
3) Distribusi Frekuensi Bisa baca KMS:
Tabel 25
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan membaca KMS
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
MEMBACA ANGKA PERSENTASE
Bisa baca 100 100,0%
Tidak bisa baca 0 0%
JUMLAH 100 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi bisa
baca KMS sebesar 100 , yang memiliki jumlah terbanyak tidak bisa
baca dengan persentase 100,0%, sedangkan yang paling sedikit tidak
bisa baca 0 dengan persentase ,0%

4) Distribusi Frekuensi Status Gizi


Tabel 26
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkanstatus gizi
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
STATUS ANGKA PERSENTASE
Normal 100 100%
Tidak Normal 0 0%
JUMLAH 100 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi status
gizi sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak normal 100 dengan
persentase 100,0%, sedangkan yang paling sedikit tidak normal 0
dengan persentase 0%.
5) Distribusi Frekuensi Kepatuhan Imunisasai:
Tabel 27
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan KMS
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
IMUNISASI ANGKA PERSENTASE
Patuh 100 100,0%
Tidak Patuh 0 0%
JUMLAH 100 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan, 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi kepatuhan
sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak patuh 100 dengan
persentase 100,0%, sedangkan yang paling sedikit tidak patuh 0
dengan persentase 0%.
6) Distribusi Frekuensi Balita:
Tabel 28
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan KMS
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan
JENIS KELAMIN ANGKA PERSENTASE
Laki laki 50 50%
Perempuan 50 50%
JUMLAH 100 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan, 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi balita
sebesar yang memiliki jumlah terbanyak perempuan dengan
persentase %, sedangkan yang paling sedikit tidak perempuan dengan
persentase %.

Tabel 29
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Penyakit
Di Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya Kec. Ampenan

No Suku Frequency Percent


1 Hipertensi 220
2 Asam Urat 34
3 Kolesterol 15
4 Diabetes Mellitus 24
5 TB 6
6 ISPA 12
7 Lain-lain 20
Total 331 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan, 2019.
Berdasarkan tabel diatas distribusi jumlah penduduk berdasarkan
penyakit yang dideritaDi Lingkungan Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Jaya
Kec. Ampenan sebanyak….menderita hipertensi, ….menderita asam urat, ……
menderita kolesterol, ……menderita diabetes mellitus, …..menderita stroke,
……menderita penyakit ISPA, dan ….menderita penyakit seperti GGK, CHF,
Ca Mammae, dan lain lain.
BAB III
PEMBAHASAN

Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang


melibatkan hubungan kerjasama antara perawat dengan klien / keluarga atau
masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Carpenito,
1995).Konsep keperawatan komunitas yang profesional mangacu pada ilmu dan
kiat keperawatan yang di tujukan pada masyarakat terumatama kelompok-
kelompok yang berisiko tinggi terhadap terserangnya penyakit atau akibat proses
penuaan. Peran serta aktif masyarakat sangat mempengaruhi proses penerapana
asuhan keperawatan di masyarakat itu sendiri.
Pengkajian yang dilakukan sangat tergantung pada respon masyarakat,
terutama dalam memberikan informasi yang valid dan akurat.Melalui
pengkaderan serta melibatkan pihak terkait baik kader kesehatan dapat diperoleh
data yang sangat mendukung proses pemberian asuhan langsung pada masyarakat.
Tahapan proses keperawatan komunitas pada dasarnya sama dengan
tahapan pada proses keperawatan yang meliputi: Pengkajian, Perencanaan,
Pelaksanaan dan Evaluasi Pembahasan inipun mengacu pada analisis SWOT
(Strength/kekuatan,Weakness/kelemahan, Opportunity/kesempatan dan
Threat/ancaman).
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan komunitas melalui pendekatan
proses keperawatan didapatkan beberapa hasil yang meliputi:

A. PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan dasar utama dari proses keperawatan, berguna
untuk menentukanaktivitas keperawatan dan sumber data bagi profesi lain.
Pada tahap pengkajian, yang perlu dikaji pada kelompok atau
komunitas menurut teori Anderson adalah data inti yang terdiri atas data
demografi : umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai
keyakinan serta riwayat timbulnya komunitas dan mengkaji sub sistem yang
mempengaruhi komunitas, seperti lingkungan fisik perumahan, pendidikan
kesehatan, keamanan dan keselamatan politik, kebijakan pemerintah terkait
kesehatan, pelayanan kesehatan yang tersedia, sistem komunikasi , ekonomi
dan realisasi.
Pengkajian dilaksanakan dengan menggunakan metode wawancara
dan observasi langsung berdasarkan format pengkajian/kuesioner yang
disusun berdasarkan prioritas masalah yang telah disepakati dalam pertemuan
dengan pemerintah setempat, masyarakat, dan tokoh agama. Pengkajian
dilakukan pada seluruh kepala keluarga yang ada di Dusun Pamanjengan.
Berikut gambaran Analisis SWOT untuk melihat secara nyata faktor
pendukung dan penghambat pengkajian.
1. Strenght / Kekuatan :
a. Adanya dukungan positif dari Masyarakat/ keluarga yang dimintakan
data (Masyarakatcukup kooperatif).
b. Adanya Kader yang berperan aktif dalam pengumpulan data, terutama
berperan dalam pemahaman bahasa daerah.
c. Dukungan dari Pemerintah, Kecamatan, Kelurahan dan dari PKM
Ampenan
d. Adanya dukungan dari kader kesehatan
2. Weekness / Kelemahan :
a. Tingkat pekerjaan Penduduk yang rata-rata lainnya (pengambil
serabutan)
b. Bahasa : Masih ditemukan masyarakat setempat tidak menguasai
bahasa indonesia.
c. Pendidikan yang rendah yang menghambat pemahaman masyarakat
terhadap pertanyaan yang diberikan.
3. Opportunity / Kesempatan
a. Kebutuhan masyarakat akan petugas kesehatan
b. Kebutuhan masyarakat tentang pendidikan kesehatan.
c. Keinginan masyarakat untuk hidup sehat atau berperilaku hidup sehat
4. Threat / Ancaman
a. Keakuratan pengkajian dari pengumpul data secara mendalam.
b. Jawaban hasil pendataan yang memungkinkan, tidak sesuai dengan
keadaan yangsebenarnya
B. MASALAH KESEHATAN DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah kesehatan adalah keadaan dimana masyarakat mengalami
keadan terancam pada suatu keadaan masalah kesehatan, kurang sehat serta
krisis (Baylon And Maglaya,1995).
Diagnosa Keperawatan merupakan penilaian atau kesimpulan yang
diambil dari pengkajian keperawatan ( Carpenito, 1995 ).
Berdasarkan hasil pengkajian muncul 1 Masalah kesehatan, hal ini
dimungkinkan karena kesadaran masyarakat sudah meningkat tentang
kesehatan dan prosentasi penyebab masalah ini tidak terlalu tinggi.

C. PERENCANAAN
Setelah merumuskan diagnosa, maka intervensi dan aktivitas
keperawatan perlu ditetapkan untuk mengurangi atau menghilangkan dan
mencegah masalah keperawatan yang terdiri dari :
1. Menentukan prioritas masalah
2. Menetapkan tujuan umum dan tujuan khusus
3. Menetapkan Kriteria evaluasi dan Standar
4. Merumuskan intervensi dan aktivitas keperawatan
Jadi rencana keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang
dapat mencapai tiap tujuan khusus. Perencanaan memberi alasan ilmiah
berdasarkan literature, hasil penelitian dan pengalaman praktik.

D. IMPLEMENTASI
Implementasi disesuaikan dengan rencana tindakan dan sebelum
melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan, dalam melaksanakan
tindakan harus benar-benar melakukan kontrak waktu dengan masyarakat agar
seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan baik.
Berikut gambaran Analisis SWOT untuk melihat secara nyata faktor
pendukung dan penghambat implementasi.
Masalah kesehatan I : Resiko timbulnya penyakit menular (diare,)
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam
memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
1. Strenght / Kekuatan :
a. Adanya dukungan dari Kaderdalam memotivasi masyarakat untuk
berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan
b. Bantuan dari Puskesmas Ampenan
c. Kemauan / motivasi dari masyarakat untuk berperan aktif dalam
kegiatan yang dilaksanakan
2. Weekness / Kelemahan
a. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan penyakit
yang diderita kepelayanan kesehatan (Puskesmas) setempat.
b. Terhambatnya beberapa kegiatan - kegiatan karena pendanaan
yang kurang, dan keinginan partisipasi masyarakat dalam hal ini
tidak ada dengan alasan ekonomi
c. Kurangnya partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam kegiatan
minggu bersih juga menjadi hambatan
3. Opportunity / Kesempatan
a. Sejalan dengan beberapa kegiatan program pemerintah dan
Puseksmas, misalnya imunisasi)
4. Threat / Ancaman
a. Tidak adanya tindak lanjut terutama dari masyarakat karena
beberapa perencanaan membutuhkan dana swadaya masyarakat
b. Tidak adanya tindak lanjut dengan Pemerintah setempat dan pihak
Puskesmas setempat.

E. EVALUASI
Evaluasi adalah proses berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan kepada masyarakat.. Evaluasi dilakukan baik dari respon verbal,
non verbal maupun psikomotornya.
1. Rencana kegiatan mahasiswa selalu mendapat respon positif dari
masyarakat.
2. Pada pelaksanaan kegiatan (implementasi) biasanya masyarakat kurang
berespon berhubungan dengan kurangnya kesadaran.
3. Rata-rata penduduk sudah mulai merasakan arti pentingnya kesehatan
terbukti dari terjadi perubahan terhadap meningkatnya kesadaran
masyarkat dan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang prilaku
sehat. Di tunjang pula dengan lingkungan yang sudah mulai bersih ,
pemanfaatan air bersih, dll.
4. Kegiatan yang berhasil dilaksanakan umumnya karena dukungan dari
kader setempat, tokoh masyarakat, pemerintah terkait, puskesmas dan
swadana mahasiswa sendiri.

F. TINDAK LANJUT
1. Kepada instansi yang terkait agar lebih memperhatikan kebutuhan
masyarakat terhadap upaya pelayanan kesehatan dan dapat memenuhi
fasilitas sarana pelayanan kesehatan
2. Kepada masyarakat agar lebih memanfaatkan sarana kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatannya
3. Kepada kader kesehatan sekiranya dapat lebih meningkatkan peran serta
aktifnya dalam turut serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4. Untuk Puskesmas sebagai garis Depan Pelayanan kesehatan masyarakat
untuk lebih meningkatkan pelayanan terutama terhadap kelompok-
kelompok yang berisiko, dalam hal ini yang mungkin belum terjamah
adalah kesehatan lansia.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan adalah salah satu bagian integral dari pelayanan
kesehatan di Indonesia, memiliki konstribusi yang nyata dalam pembangunan
kesehatan terutama dalam mendukung kebijakan pemerintah melalui
paradigma sehat menuju visi Indonesia sehat 2011. Perawatan kesehatan
masyarakat/komunitas merupakan perpaduan antara praktek keperawatan dan
praktek kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk menunjang dan
memulihkan kesehatan populasi. Kegiatan praktek ini dilakukan secara
menyeluruh dan tidak terbatas pada sekelompok umur dan diagnosa tertentu
serta dilaksankan secara berkelanjutan.
Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan untuk meningkatkan
dukungan masyarakat secara aktif dan dinamis dalam berbagai upaya
kesehatan mayarakat dan mendorong kearah kemandirian dalam memecahkan
kesehatan dengan penuh tanggung jawab.
Praktik keperawatan komunitas juga merupakan suatu bentuk
pengembangan dari praktik klinik keperawatan bagi mahaiswa yang diarahkan
pada pengalaman nyata penerapan Primary Health Care.

B. Saran
1. Bagi penyusun, agar lebih giat lagi dalam mencari referensi-referensi dari
sumber rujukan, karena dengan semakin banyak sumber yang di dapat
semakin baik makalah yang dapat disusun.
2. Bagi Institusi, agar dapat menyediakan sumber-sumber bacaan baru,
sehingga dapat mendukung proses belajar mengajar.
3. Bagi pembaca, agar dapat memberikan masukan yang bersifat membangun
demi kesempurnaan penyusunan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ekasari, Mia Fatmawati. (2006). Panduan pengalaman belajar lapangan


keperawatankeluarga,keperawatangerontik,keperawatankomunitas.
Jakarta: EGC
Hidayat,A.AzizAlimul.(2009).Pengantarkonsepdasarkeperawatan. Jakarta:
PenerbitSalembaMedika.
Mubarak, WahitIqbal. (2009). Pengantarkeperawatan komunitas 1. Jakarta:
Sagung Seto
Mubarak,WahitIqbal.(2009).Ilmukeperawatankomunitaspengantardanteori buku
1. Jakarta:SalembaMedika
Mubarak,WahitIqbal.(2009).Ilmukeperawatankomunitaspengantardanteori buku
2. Jakarta:SalembaMedika
Mubarak,WahitIqbal.(2009).Ilmukeperawatanmasyarakat:teoridanaplikasi.
Jakarta:SalembaMedika

Anda mungkin juga menyukai