Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS MANAJEMEN KREDIT GUNA MEMINIMALISIR KREDIT

BERMASALAH
(Studi pada Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Batu)

Oktavia Anggra Dewi


Darminto
Maria GorettiWi Endang NP
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: oktaviaanggradewi@yahoo.com

ABSTRAK
Kegiatan penyaluran dana atau kredit tentunya tidak terlepas dari risiko kredit bermasalah yang ditimbulkan
dari ketidakmampuan debitur dalam melunasi kreditnya kepada pihak bank. Koperasi Bank Perkreditan
Rakyat Pancadana Batu juga tidak terlepas dari kredit bermasalah, untukmenghindarihal tersebut maka bank
membutuhkan suatu manajemen kredit guna meminimalisir kredit bermasalah. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa manajemen kredit yang diterapkan Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Batu
belum efektif dalam meminimalisir kredit bermasalah, hal ini terlihat dari persentase Non Performing Loan
(NPL) pada periode 2010-2012 yang menunjukkan peningkatan yaitu pada tahun 2010 sebesar 0%, pada
tahun 2011 sebesar 0,72%, dan pada tahun 2012 sebesar 1,99% .Manajemen kredit yang diterapkan meliputi
perencanaan kredit, penetapan suku bunga kredit, prosedur pemberian kredit, analisis pemberia n kredit, dan
pengawasan kredit. Upaya penyelamatan kredit bermasalah yang dilakukan Koperasi Bank Perkreditan
Rakyat Pancadana Batu meliputi pembinaan kepada debitur, pemberian surat peringatan pada nasabah 1 -2x,
penjadwalan kembali (rescheduling), persyaratan kembali (reconditioning), penataan kembali
(restructuring), dan penyitaan jaminan.

Kata Kunci: manajemen kredit, kredit bermasalah

ABSTRACT
Activity to distribute the fund or credit does not release from Non Perfoming Loans risk which is occurred
by debitors could not repay their debts to the bank. Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Batu is
not in spite of occurrences of Non Perfoming Loans,to avoid it therefore banks need a credit management to
minimize Non Perfoming Loans. The results of this study indicate that credit management which is used in
Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Batu has not been effectively to minimize Non Performing
Loans yet, it can be seen by the presantage of Non Performing Loans in 2010-2012 period it has increased
significantly in 2010 of 0%, in 2011 increase of 0,72%, and in 2012 increase of 1,99%. Credit management
which is applied covering by credit planning, interest rate determination, credit procedure, loans credit
analysis, and credit monitoring.The effort of recovering Non Performing Loans which is done by Koperasi
Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Batu includes by managing the dibitors, giving warning letter once up
to twice the costumers, rescheduling, reconditioning.

Key Words: credit management, non performing loans

PENDAHULUAN
Kredit bank dalam bahasa Latin berarti adalah pemberi kredit percaya bahwa kredit yang
³FUHGHUH´ yang artinya percaya, maksudnya disalurkan pasti akan dikembalikan sesuai

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 9 No. 2April 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perjanjian, sedangkan bagi penerima kredit dengan kebijakan yang ditetapkan oleh masing-
merupakan penerimaan kepercayaan sehingga masing bank.
mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai Koperasi Bank Perkreditan Rakyat
dengan jangka waktu yang dijanjikan. Penyaluran Pancadana Batu merupakan salah satu Bank
kredit merupakan salah satu kegiatan utamabank Perkreditan Rakyat konvensional berbentuk
sebagai lembaga intermediasi. Kegiatan hukum koperasi yang bergerak dalam bidang
penyaluran atau pemberian kredit dapat penyediaan jasa layanan keuangan. Jasa layanan
menimbulkan terjadinya risiko kerugian. Semakin ini diberikan kepada masyarakat berpenghasilan
besar jumlah kredit yang disalurkan, maka rendah dan usaha mikro terutama di pedesaan.
semakin besar risiko yang menyertainya. Debitur Layanan kredit yang diberikan oleh Koperasi
yang tidak mampu dalam memenuhi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana berupa kredit
kewajibannya menimbulkan risiko yang harus untuk petani, kredit untuk peternak sapi, kredit
ditanggung bank terhadap ketidakpastian untuk pengrajin, dan kredit untuk lainnya.
pengembalian pinjaman dari debitur. Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana
Permasalahan kredit yang ditimbulkan dari menyalurkan dananya dan membantu para
ketidakpastian pengembalian pinjaman merupakan nasabah dengan sistem dan prosedur yang mudah,
tugas dan tanggung jawab dari pengelola kredit cepat, dan aman. Namun, Koperasi Bank
atau satuan kerja perkreditan bank untuk Perkreditan Rakyat Pancadana juga tidak terlepas
menangani masalah perkreditan tersebut. dari masalah kredit karena kurang baiknya
Pemberian kredit harus dilakukan pengelola kredit penerapan manajemen kredit yang telah
dengan menggunakan prinsip kehati-hatian dan dilaksanakannya.
monitoring secara ketat tanpa mengabaikan target Permasalahan kredit yang terjadi pada
pemberian kredit yang harus dicapai sesuai Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana
dengan kebijakan yang telah ditetapkan bank. Batu dapat juga dikarenakan letak lokasinya yang
Sikap hati-hati merupakan prinsip yang harus terdapat pada kota kecil Batu yang mana
selalu diterapkan dalam setiap pemberian kredit, kebanyakan para nasabahnya adalah para petani,
hal tersebut dilakukan agar bank dapat terhindar peternak, dan masyarakat pedesaan sekitar yang
atau menekan sekecil mungkin terjadinya risiko mungkin kurang memahami secara mendalam
kredit bermasalah. tentang segala sesuatu tentang perkreditan
Kredit bermasalah yang terjadi pada bank sehingga tidak mengacu terhadap prosedur yang
merupakan permasalahan yang harus segera telah ditetapkan. Permasalahan tersebut dapat
ditangani oleh bank, sehingga risiko akan diatasi dengan manajemen kredit yang efektif
kerugian tidak membawa dampak yang besar dalam menyalurkan dananya kepada masyarakat,
terhadap bank. Kredit bermasalah yang muncul agar dapat meminimalisir terjadinya kredit
tidak hanya mempengaruhi pendapatan atau bermasalah.
keuntungan saja, tetapi juga akan berdampak Berdasarkan uraian yang telah
kepada menurunnya kepercayaan masyarakat pada disampaikan di atas, peneliti tertarik untuk
bank. Bank tidak lagi dapat dipercaya oleh melakukan penelitian mengenai manajemen kredit
masyarakat maka dapat diperkirakan bahwa bank yang dilakukan oleh bank tersebut untuk
tersebut tidak akan bertahan lama. Bank kemudian disusun menjadi sebuah skripsi dengan
membutuhkan suatu pengelolaan atau manajemen judul ³$QDOLVLV 0DQDMHPHQ .UHGLW *XQD
kredit dalam menjalankan aktivitas pemberian Meminimalisir Kredit Bermasalah (Studi pada
kreditnya guna menghindari terjadinya kredit Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana
bermasalah. %DWX ´
Manajemen kredit diterapkan untuk
mengarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang KAJIAN PUSTAKA
telah ditetapkan bank. Tahapan-tahapan dalam Bank
manajemen kredit harus dilaksanakan agar tujuan- Menurut Hasibuan (2009:2) bahwa Bank
tujuan yang telah ditetapkan bank dapat adalah lembaga keuangan berarti bank adalah
terealisasikan. Penerapan manajemen kredit baik lembaga keuangan berarti bank adalah badan
pada Bank Umum maupun Bank Perkreditan usaha yang kekayaan terutama dalam bentuk aset
Rakyat pada dasanya hampir sama, tergantung keuangan (financial assets) serta bermotifkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 9 No. 2April 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
profit dan juga sosial, jadi bukan hanya mencari penyelamatan kredit bermasalah yang dilakukan
keuntungan saja. Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana
Batu.
Manajemen Metode pengumpulan data lainnya adalah
Menurut Alma (2009:140) bahwa dengan menggunakan metode dokumentasi yang
³PDQDMHPHQ DGDODK VXDWX NHJLDWDQ planning, dilakukan dengan mempelajari laporan, catatan-
organizing, staffing,coordinating, dan controlling, catatan serta formulir-formulir dari Koperasi Bank
pekerjaan orang lain untuk mencapai satu atau Perkreditan Rakyat Pancadana Batu seperti data
OHELK WXMXDQ´ Menurut Firdaus (2009:185) kolektibilitas tahun 2010-2012 serta formulir-
³PDQDMHPHQ DGDODK NHJLDWDQ XQWXN PHQFDSDL formulir yang berkaitan dengan kredit.
tujuan atau sasaran yang telah ditentukan dengan
menggunakan/melalui orang-RUDQJ ODLQ´ Analisis Data
Langkah-langkah dalam menganalisis data
Kredit sebagai berikut:
Undang-undang Republik Indonesia No.10 1. Menganalisis pelaksanaan manajemen kredit
Tahun 1998 tentang Perbankan yakni pada pasal 1 pada Koperasi Bank Perkreditan Rakyat
butir 11 pengertian kredit disebutkan bahwa Pancadana Batu, meliputi: perencanaan kredit,
³.UHGLW DGDODK SHQ\HGLDDQ XDQg atau tagihan yang penentuan suku bunga kredit, prosedur
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan pemberian kredit, analisis pemberian kredit,
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dan pengawasan kredit.
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan 2. Menghitung tingkat kredit bermasalah yaitu
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan
MDQJND ZDNWX WHUWHQWX GHQJDQ SHPEHULDQ EXQJD´ kredit macet pada tahun 2010 sampai dengan
tahun 2012 berdasarkan data tingkat
Manajemen Kredit kolektibilitasnya dengan rumus sebagai
³Manajemen kredit adalah pengelolaan berikut:
kredit yang harus dilakukan bank dengan sebaik-
baiknya mulai dari perencanaan kredit, penentuan NPL = Kredit Bermasalah X 100%
suku bunga kredit, prosedur pemberian kredit,
analisis pemberian kredit sampai kepada Total Kredit
SHQJDZDVDQ NUHGLW´ (Kasmir,2007:72).
3. Menganalisis upaya penyelematan kredit
Kredit Bermasalah bermasalah pada Koperasi Bank Perkreditan
0HQXUXW 6XKDUGMRQR ³NUHGLW Rakyat Pancadana Batu, meliputi:
bermasalah adalah suatu keadaaan dimana rescheduling, reconditioning,restructuring,
nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian kombinasi, dan penyitaan jaminan.
atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti
\DQJ WHODK GLSHUMDQMLNDQ GDODP SHUMDQMLDQ NUHGLW´ HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Manajemen Kredit yang


METODE PENELITIAN
Diterapkan Koperasi Bank Perkreditan
Jenis Penelitian
Rakyat Pancadana Batu Guna
Jenis penelitian yang dilakukan dalam
Meminimalisir Kredit Bermasalah
skripsi ini tergolong dalam penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif.
Manajemen kredit yang diterapkan pada
Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana
Metode Pengumpulan data Batu belum efektif dalam meminimalisir kredit
Metode pengumpulan data yang digunakan
bermasalah, dimana persentase kredit bermasalah
dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data atau NPL tahun 2010 sampai 2012 cenderung
yang diperlukan dengan menggunakan metode
mengalami kenaikan, meskipun persentase NPL
wawancara atau interview yaitu dengan cara
menunjukkan dibawah standar yang ditetapkan
mengadakan wawancara langsung dengan oleh Bank Indonesia sebesar 5%. Manajemen
karyawan bank pada bagian staf kredit mengenai
kredit yang diterapkan pada Koperasi Bank
penerapan manajemen kredit dan upaya
Perkreditan Rakyat Pancadana Batu meliputi:

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 9 No. 2April 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
a. Perencanaan Kredit b. Penentuan Suku Bunga Kredit
Perencanaan kredit Koperasi Bank Suku bunga kredit yang ditetapkan oleh
Perkreditan Rakyat Pancadana Batu Koperasi Bank Perkreditan Rakyat
meliputi: Pancadana Batu Bunga kredit sebesar 1,5%
1) Penetapan pasar sasaran pada Koperasi s/d 3% per bulan, dimana suku bunga kredit
Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Batu dibagi menjadi dua yaitu:
meliputi petani, peternak, pengrajin, 1) Flate Rate atau suku bunga rata. Koperasi
pedagang, Usaha Kecil Menengah, dan Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Batu
pegawai. Penetapan pasar sasaran pada menetapkan suku bunga rata sebesar
Koperasi Bank Perkreditan Rakyat 1,5%- 2,5%.
Pancadana Batu dilakukan dengan 2) Sliding Rate atau suku bunga menurun.
terlebih dahulu melakukan penelitian atas Koperasi Bank Perkreditan Rakyat
potensi ekonomi dari tiap-tiap kelompok Pancadana Batu menetapkan suku bunga
nasabah di kota Batu. menurun sebesar 3%.
2) Kriteria Risiko mungkin timbul dari tiap-
tiap pasar sasaran nasabah Koperasi Bank c. Prosedur Pemberian Kredit
Perkreditan Rakyat Pancadana Batu, Prosedur kredit merupakan tahapan-
dimana kriteria risiko diantaranya tahapan yang harus dilakukan dalam
meliputi aktivitas pemasarannya seperti: pengajuan kredit. Prosedur atau tahapan
Penetapan standar minimal pemberian tersebut harus dilaksanakan atau dilakukan
kredit ke nasabah adalah sebesar Rp dengan tepat sebelum nasabah mendapat
1.000.000,00. Peringatan dini yang putusan untuk memperoleh kredit dari rapat
dilakukan oleh Koperasi Bank komite. Prosedur pemberian kredit pada
Perkreditan Rakyat Pancadana Batu Koperasi Bank Perkreditan Rakyat
terhadap kondisi nasabah yang dinilai Pancadana Batu terdiri dari 4 tahap yaitu
keuangannya memburuk yaitu dengan tahap pengajuan permohonan kredit, tahap
melakukan pembinaan atau pengawasan analisis dan persetujuan kredit, tahap
terhadap debitur atau nasabah. Seleksi pencairan kredit, dan tahap pengawasan atau
awal atas permohonan kredit yang monitoring kredit.
dilakukan Koperasi Bank Perkreditan
Rakyat Pancadana Batu yaitu dengan d. Analisis Pemberian Kredit
melakukan wawancara kepada nasabah Analisis pemberian kredit pada Koperasi
untuk meyakinkan pihak bank bahwa data Bank Perkreditan Rakyat Pancadana
yang telah diisi sudah sesuai dengan Batuang meliputi character, capital,
acuan permohonan kredit. Pihak bank capacity, condition of economy, dan
juga menggunakan analisis 5C yaitu collateral. Analisis 5C diterapkan dalam
character, capital, capacity, condition of melakukan penilaian terhadap nasabah
economi, collateral. PHPLOLNL L¶WLNDG EDLN DWDX WLGDN VHUWD
3) Koperasi Bank Perkreditan Rakyat diharapkan bank mendapatkan nasabah yang
Pancadana Batu dalam menentukan benar-benar menguntungkan dan tidak
batasan-batasan dalam pemberian kredit memberikan dampak kerugian bagi bank.
agar tidak melanggar ketentuan yang Koperasi Bank Perkreditan Rakyat
telah ditetapkan oleh Bank Pancadana Batu tidak menerapkan analisis
Indonesiasesuai SE BI No. 8/28/DPBPR pemberian kredit dengan konsep 7P
tanggal 12 Desember 2006 dibagi (personality, party, purpose, prospect,
menjadi dua yaitu : payment, profitability, protection) dan 3R
a) Batas Maksimum Pemberian Kredit (return, repayment, risk bearing ability)
(BMPK) terkait sebesar 10% x modal secara keseluruhan, karena analisis 7P dan
bank. 3R sudah diterapkan melalui analisis
b) Batas Maksimum Pemberian Kredit 5C.Analisis 7P yang diterapkan oleh
(BMPK) non terkait untuk debitur Koperasi Bank Perkreditan Rakyat
umum sebesar 20% x modal bank. Pancadana Batu seperti kepribadian
(personality), prospek (prospect),

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 9 No. 2April 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pembayaran (payment), dan tingkat Salah satu penyebab peningkatan NPL
keuntungan (profitability). Analisis kredit (Non Performing Loans) adalah banyaknya proses
dengan 3R yang diterapkan yaitu pengembalian kredit yang tidak sesuai dengan
repaymentatau kemampuan pembayaran batas waktu yang ditentukan. Berdasarkan data
kembali. Analisis pemberian kredit yang yang diperoleh dalam penelitian dari jumlah kredit
diterapkan oleh Koperasi Bank Perkreditan bermasalah yang diberikan oleh Koperasi Bank
Rakyat Pancadana Batu kurang efektif, hal Perkreditan Rakyat Pancadana Batu pada debitur,
ini dikarenakan belum semua anlisis 7P dan maka langkah pertama dalam melakukan analisis
3R diterapkan oleh pihak bank. terhadap data yang ada adalah dengan menghitung
persentase jumlah kredit bermasalah terhadap
e. Pengawasan Kredit kredit yang disalurkan, dengan menggunakan
Pengawasan kredit yang diterapkan oleh rumus rasio NPL sebagai berikut:
Koperasi Bank Perkreditan Rakyat
Pancadana Batu dilaksanakan mulai dari NPL = Kredit Bermasalah X 100%
kredit dicairkan, dimana untuk mengetahui
dan mengawasi penggunaan dananya. Total Kredit
Pengawasan kredit tersebut terdiri dari:
1) Pengawasan langsung. Pengawasan Sumber: SE BI No 3/30/DPNP tanggal 12
langsung ini dilakukan dengan Desember 2001
mengunjungi ke atau on the spot ke
Tabel 1. Data Kolektibilitas KBPR Pancadana
tempat usaha debitur. Selain itu,
Batu Periode 31 Desember 2010 ± 31
pengawasan juga dilakukan melalui
Desember 2012
telepon, hal tersebut dilakukan bertujuan (dalam ribuan rupiah)
untuk menciptakan rasa kekeluargaan Kualitas Tahun
antara debitur dengan pihak bank serta Kredit 2010 2011 2012
mengingatkan debitur dalam memenuhi Kredit
kewajibannya dalam membayar angsuran 2.533.369 3.315.496 5.248.254
Lancar
kredit setiap bulannya. Pengawasan Kredit
langsung lainnya yaitu dengan melakukan Kurang - - -
pembinaan terhadap debitur. Pihak bank Lancar
diharapkan tidak semata-mata melakukan Kredit
- - 74.518
pemantauan terhadap penggunaan kredit Diragukan
tetapi juga membantu memberikan Kredit
- 24.200 31.900
masukan guna meningkatkan usaha Macet
debitur maupun menyelesaikan Kredit
- 24.200 106.418
permasalahan yang dihadapi oleh debitur Bermasalah
Total
dalam proses pelunasan kredit.
Kredit 2.533.369 3.339.696 5.354.672
2) Pengawasan tidak langsung. Pengawasan disalurkan
tidak langsung dilakukan oleh pihak bank Sumber: KBPR Pancadana Batu, 2013
pada bagian analisis kredit melalui
beberapa cara antara lain: melakukan Berikut akan disajikan perhitungan tingkat Non
pemantuan laporan keuangan debitur, Performing Loans untuk periode 3 tahun terakhir
melakukan pengawasan terhadap yaitu:
rekening tabungan debitur, melakukan Tahun 2010
pemantuan rekening pembayaran
terhadap pembayaran angsuran kredit NPL = 0 x 100%
debitur, mereview file kredit setiap tiga Rp 2.533.369.000
bulan sekali oleh Bagian Account Officer.
= Rp 0%
2. Analisis Tingkat Kredit Bermasalah Tahun 2011
Koperasi Bank Perkreditan Rakyat
Pancadana Batu Periode 2010-2012 NPL = Rp 24.200.000 x 100%
Rp 3.339.696.000

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 9 No. 2April 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
a. Memberikan pembinaan kepada debitur
= Rp 0,72% berupa saran atau solusi dalam
Tahun 2012 menyelesaikan permasalahan tunggakan
kreditnya.
NPL = Rp 106.418.000 x 100% b. Pemberian surat peringatan pada nasabah 1-
Rp 5.354.672.000 2x
Jika ada nasabah yang telat atau
= Rp 1,99% menunggak dalam melunasi hutangnya
kepada bank selama 14 hari, maka sebelum
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa dilakukan penagihan secara langsung maka
tingkat kolektibilitas kredit pada Koperasi Bank KBPR Pancadana memberikan surat
Perkreditan Rakyat Pancadana Batu terdiri dari peringatan pertama secara tertulis kepada
kolektibilitas Lancar, Kurang Lancar, Diragukan, debitur, jika selama 10 hari sejak surat
dan Macet. Selama tahun 2010 sampai dengan peringatan pertama tidak ada tanggapan dari
tahun tahun 2012 jumlah kredit bermasalahnya nasabah maka dilakukan pemberian surat
dapat dilihat dari nominal yang menunggak adalah peringatan yang kedua. Jika surat peringatan
pada posisi kolektibilitas kurang lancar dan macet. yang telah diberikan belum mendapat
Pada tahun 2010 jumlah kredit bermasalahnya tanggapan dari debitur maka pihak bank
adalah Rp 0. Dan pada tahun 2011 jumlah kredit melakukan kunjungan ke pihak debitur.
bermasalah sebesar Rp 24.200.000 dan pada tahun c. Mengadakan Rescheduling (Penjadwalan
2012 terjadi banyak peningkatan nominal kredit Kembali Pembayaran Kredit)
bermasalah sebesar Rp 106.418.000. Penanganankredit bermasalah pada
Perhitungan NPL menunjukkan bahwa Koperasi Bank Perkreditan Rakyat
pada tahun 2010 persentase NPL sebesar 0% dan Pancadana Batu dengan melakukan upaya
pada tahun 2011 persentase NPL sebesar 0,72%, penjadwalan kembali yaitu dengan
sedangkan pada tahun 2012 persentase NPL memperbarui jadwal pembayaran atau
meningkat sebesar 1,99%. Berdasarkan jangka waktu, termasuk juga pembayaran
perhitungan diketahui bahwa tingkat persentase angsuran dimana perubahan angsuran ini
dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 tidak akan dipengaruhi oleh perubahan jangka
melewati batas yang ditetapkan oleh Bank waktu atau jadwal pembayaran.
Indonesia yaitu sebesar 5%. Berdasarkan analisa d. Mengadakan Reconditioning (Persyaratan
diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen kredit ulang)
yang diterapkan oleh Koperasi Bank Perkreditan Bank mengubah berbagai persyaratan
Rakyat Pancadana Batu belum efektif dalam yang ada kepada debitur. Persyaratan
meminimalisir kredit bermasalah. kembali dapat dilakukan dengan cara
merubah sebagian persyaratan kredit.
3. Analisis Upaya Penyelamatan Kredit Koperasi Bank Perkreditan Rakyat
Bermasalah pada Koperasi Bank Pancadana Batu melakukan upaya
Perkreditan Rakyat Pancadana penyelamatan kredit bermasalah dengan
mengubah berbagai persyaratan yang ada
Upaya penyelamatan kredit bermasalah seperti menjadikan bunga sebagai hutang
dilakukan oleh pihak bank terhadap debitur, pokok, menurunkan suku bunga yang
dimana usahanya masih berjalan serta mempunyai diharapkan dengan semakin kecilnya suku
prospek yang baik sehingga debitur dapat bunga dapat meringankan nasabah misalnya
memenuhi kewajibannya kembali setelah suku bunga 2% menjadi 1% tergantung
dilakukan upaya penyelamatan. Kebijakan kondisi nasabah, serta pembebasan suku
penyelamatan kredit bermasalah perlu diterapkan bunga dengan atas dasar debitur tidak
dalam suatu bank, karena hal ini akan berdampak mampu membayar kredit namun tetap untuk
pada seluruh aspek pada suatu bank. Upaya membayar pokok pinjamannya sampai
penyelamatan kredit bermasalah pada Koperasi lunas.
Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Batu dapat e. Mengadakan Restructuring (Penataan
dilakukan antara lain sebagai berikut: Kembali)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 9 No. 2April 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Bank melakukan upaya penataan kembali Pancadana Batu dibagi menjadi dua yaitu
jika kesulitan usaha debitur disebabkan oleh Batas Maksimum Pemberian Kredit
faktor modal. Bank dapat memberikan (BMPK) terkait sebesar 10% x modal
modal tambahan untuk debitur yang bank dan Batas Maksimum Pemberian
memiliki prospek usaha baik dan Kredit (BMPK) non terkait sebesar 20% x
diperkirakan mampu memenuhi kewajiban modal bank.
setelah kredit mendapatkan penambahan b. Penentuan suku bunga kredit pada Koperasi
modal. Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat Pancadana
Pancadana Batu juga melakukan penataan Batumenggunakan suku bunga rata (flat
kembali dengan cara memberikan jumlah rate) dan suku bunga menurun (sliding rate).
kredit kepada debitur. Penetapan suku bunga cukup efektif dengan
f. Penyitaan Jaminan mempertimbangkan kondisi bank.
Bank melakukan penyitaan jaminan c. Prosedur pemberian pada Koperasi Bank
bilamana dalam kurun waktu lebih dari 270 Perkreditan Rakyat Pancadana Batu dimulai
hari hingga 2 tahun belum ada penyelesaian dari pengajuan permohonan kredit,
dari nasabah. Sehingga bank menggunakan penyelidikan berkas-berkas, analisa calon
jalan terakhir yaitu Agunan Yang Diambil debitur sampai kepada kredit tersebut dapat
Alih (AYDA). dicairkan atau tidak, dan pencairan kredit.
Prosedur atau tahapan kurang efektif karena
belum dilaksanakan dengan tepat.
KESIMPULAN DAN SARAN d. Analisa kredit yang diterapkan pada
Kesimpulan Koperasi Bank Perkreditan Rakyat
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Pancadana Batu dengan menerapkan analisis
sebagaimana pada bab sebelumnya, maka dapat 5C yang meliputi character, capital,
ditarik sebagai berikut: capacity, condition of economy, dan
1. Manajemen kredit yang diterapkan Koperasi collateral. Analisis pemberian kredit yang
Bank Perkreditan Rakyat Pacadana Batu guna diterapkan kurang efektif, hal ini
meminimalisir kredit bermasalah: dikarenakan belum semua anlisis 7P dan 3R
a. Perencanaan kredit yang diterapkan diterapkan oleh pihak bank.
Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pacadana e. Pengawasan kredit pada Koperasi Bank
Batu cukup efektif yang meliputi: Perkreditan Rakyat Pancadana Batu meliputi
1) Penetapan pasar sasaran pada diterapkan pengawasan langsung dan tidak langsung.
Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pengawasan kredit yang diterapkan Koperasi
Pacadana Batu yaitu meliputi petani, Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Batu
peternak, pengrajin, pedagang, home kurang efektif karena pengawasan dengan
industry atau Usaha Kecil Menengah, dan mengunjungi atau on the spot ke tempat
pegawai. usaha debitur, tidak dilakukan secara rutin
2) Kriteria risiko meliputi kegiatan atau tidak diagendakan.
pemasaran pada Koperasi Bank Manajemen kredit yang diterapkan pada
Perkreditan Rakyat Pacadana Batu Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana
meliputi penetapan standar minimal dari Batu belum efektif dalam meminimalisir kredit
tiap-tiap calon debitur dilihat dari bermasalah, dimana persentase kredit
proposal pengajuan kredit dan analisa bermasalah atau NPL tahun 2010 sampai 2012
debitur, peringatan dini dilakukan bank cenderung mengalami kenaikan, meskipun
terhadap kondisi keuangan nasabah yang persentase NPL menunjukkan dibawah standar
memburuk dengan memberikan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar
pembinaan, seleksi awal dan menentukan 5%.
kriteria calon debitur dilakukan dengan 2. Tingkat kredit bermasalah atau NPL (Non
menggunakan analisis 5C yaitu character, Performing Loans) pada Koperasi Bank
capital, capacity, condition of Perkreditan Pancadana Batu pada tahun 2010
economi,collateral. sebesar 0%, pada tahun 2011 sebesar 0,72%,
3) Penentuan batas-batasan pemberian kredit dan pada tahun 2012 sebesar 1,99%.
pada Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan perhitungan rasio perhitungan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 9 No. 2April 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
NPL (Non Performing Loans) menunjukkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa tingkat kredit bermasalah atau NPL Alma, Buchari. Prof. Dr. 2009.Pengantar Bisnis.
Koperasi Bank Perkreditan Pancadana Batu Cetakan Ketiga Belas. Bandung: ALFABETA.
tidak melewati batas yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia yaitu sebesar 5%. Firdaus, Rachmat dan Maya Ariyanti. 2009.
3. Upaya penyelamatan kredit bermasalah pada Manajemen Perkreditan Bank Umum. Cetakan
Koperasi Bank Perkreditan Pancadana Batu Keempat. Bandung: ALFABETA.
yaitu memberikan pembinaan atau solusi pada
debitur untuk menyelesaikan tunggakannya, Hasibuan, S.P. Malayu. 2009. Dasar-Dasar
memberikan surat peringatan 1 sampai 2 kali, Perbankan. Cetakan Kedelapan. Jakarta: PT.
mengadakan rescheduling (Penjadwalan Bumi Aksara.
Kembali Pembayaran Kredit), mengadakan
reconditioning (Persyaratan ulang), Kasmir.2007 .Manajemen Perbankan . Edisi
mengadakan restructuring (Penataan Kembali), Pertama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
dan penyitaan jaminan.
Nazir, PH. D. 2009. Metode Penelitian. Jakarta:
Saran Penerbit Ghalia Indonesia.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka
peneliti mencoba memberikan beberapa saran Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,
yang berkaitan dengan penelitian untuk Kualitatif, dan R &D. Bandung: Alfabeta.
dipergunakan sebagai masukan dan pertimbangan
bagi pihak-pihak yang berkepentingan atas kinerja Suhardjono.2003. Manajemen Perkreditan Usaha
perusahaan, antara lain: Kecil dan Menengah. Yogyakarta: (UPP)
1. Bagi pihak Koperasi Bank Perkreditan Rakyat AMP YKPN.
Pancadana Batu, seluruh bagian staf
perusahaan khususnya staf yang berhubungan Undang-Undang No 10 Tahun 1998 tentang
langsung dengan penanganan kredit yaitu staf ³3HUXEahan Atas Undang-Undang Nomor 7
operasional kredit dan staf pemasaran harus 7DKXQ 7HQWDQJ 3HUEDQNDQ´ diakses
lebih intensif memperhatikan penerapan
pada tanggal 26 Oktober 2013 dari
manajemen kredit terutama dalam prosedur
pemberian kredit dan analisa pemberian kredit, http://www.dpr.go.id/uu/uu1998/UU_1998_10
agar terhindar dari terjadinya kredit .pdf
bermasalah.
2. Bagi Koperasi Bank Perkreditan Rakyat
Pancadana Batu hendaknya tidak melakukan
analisa jaminan tidak hanya kepada nasabah
baru yang mengajukan permohonan kredit,
tetapi terhadap nasabah yang pernah
mengajukan kredit juga perlu dilaksanakan
analisa jaminan. Analisa jaminan perlu
dilakukan kepada seluruh calon yang akan
mengajukan permohonan kredit untuk
meminimalkan adanya hal-hal buruk yang
mungkin terjadi pada pihak bank.
3. Pengawasan langsung yang dilakukan Koperasi
Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Batu
dengan mengecek secara fisik atau on the spot
ke tempat usaha nasabah atau debitur
hendaknya dilakukan secara rutin minimal dua
bulan, hal tersebut untuk memantau usaha
nasabah dan mengetahui penggunaan dana
yang diberikan pihak bank telah digunakan
sebagaimana mestinya.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 9 No. 2April 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai