Laporan Kelompok kebidanan yang disusun oleh mahasiswa semester 3 Prodi D III
Kebidanan Kampus Magetan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya
tahun akademik 2020 dengan judul “Laporan Kelompok Asuhan Kebidanan KB
Implan Pada Ny.I di Ruang KIA dan KB UPTD Puskesmas Taji Tanggal 28
November 2020” ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang berjudul “Laporan Kelompok
Asuhan Kebidanan KB Implan Pada Ny.I di Ruang KIA dan KB UPTD Puskesmas
Taji Tanggal 28 November 2020 ”. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah KB dan Kesehatan Reproduksi di Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi DIII
Kebidanan Kampus Magetan. Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan
terimakasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibu Teta Puji Rahayu, S.ST., M.Keb selaku Kaprodi Kebidanan Kampus
Magetan
2. Ibu Tinuk Esti Handayani,SST,M.Kes selaku dosen pembimbing dan pengampu
mata kuliah KB dan Kesehatan Reproduksi
3. Ibu Astin Nur Hanifah, SST, M.Kes selaku dosen pembimbing dan pengampu
mata kuliah KB dan Kesehatan Reproduksi
4. dr. Arif Ilhamdhi selaku Kepala UPTD Puskesmas Taji
5. Ibu Heli Amirah Rochani, SST selaku pembimbing praktik Puskesmas Taji
6. Semua pihak yang berkontribusi dalam penyusunan laporan ini
Kami menyadari bahwa penyelesaian laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dalam segi pembahasan, penulisan, dan penyusunan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing mata kuliah KB dan
Kesehatan Reproduksi untuk menyempurnakan laporan ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................24
iii
1
BAB I
TINJAUAN TEORI
1.1.2 Profil
1.1.3 Jenis
1. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
dengan diameter 2,4 cm,yang berisi 36mg levororgesterl dan lama
kerjanya 5 th
2. Implanon
Terdiri dari satu batang putik lentur dengan panjang kira-kira 40 mm
dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3 keto desogestrol dan
sama kerjanya 3 tahun
3. Jadena dan Indoplant
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75mg levonorgestrol dengan
lama kerjanya 3 tahun
Implantasi
Levenorgestrol menyebabkan supresi terhadap metorasi siklik
endometrium yang diedukasi estradiol dan akhirnya menyebabkanatropi.
Perubahan ini dapat dicegah dan mencegah implantasi sekalipun terjadi
fertilisasi mekanisme dimikian tidak ada bukti mengenai fertilisasi yang
dapat dideteksi pada penguna implan.
3. Menekan ovulasi
1.1.5 Keuntungan
1.1.6 Kerugian
1.1.7 Indikai
5
1) Usia reproduksi ,telah memiliki anak atau pun belum memiliki anak
2) Menginginkan kontrasepi dengan efektifitas tinggi dan jangka panjang
3) Menyusui dan memerlukan kontrasepsi
4) Pasca persalinan dan tidak menyusui
5) Pasca keguguran
6) Tidak menginginkan anak lagi tetapi tidak mau sterilisasi
7) Tidak boleh menggunakan kontrasepsi yang mengandung progesterone
8) Riwayat kehamilan ektopik
9) Sering lupa minum pil
10) Haid banyak
1) Pada saat siklus haid hari ke2 sampai hari ketujuh atau jangka
melewati 5-7 hari setelah haid mulai.
2) Setiap saat (diluar siklus haid asal dapat dipastikan ibu tidak hamil.
Bila implant diinsersikan setelah hari ketuuh siklus haid klien jangan
melakukan sanggama atau menggunakan metode kontrasepi lain
selama 7 hari saja
3) Pasca persalinan antara 6 minggu sampai 6 bulan menyusui insersi
dapat dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh tidak
dibutuhkanpenggunaan kontrasepsi lain.
4) Bila setelah 6 minggu persalinan terjai haid kembali,insirsi dapat
dilakukan setiap saat tetapi ibu jangan melakukan sanggama selama
7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain selama 7 hari saja.
7
1) Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama
pasca insirsi.tujuan untuk mencegah infeksi pada luka insersi
2) Perlu disampaikan bahwa kemungkinan ada rasa nyeri
pembengkakan, atau lebam didaerah insisi. Keadaan ini tidak
berbahaya atau tidak perlu dikhawatirkan
3) Pekerjaan rutin haian tetap dilakukan tetapi dihindari
benturan,gesekan atau penekanan pada daerah insirsi
4) Selama 48 jam balutan penakan jangan dibuka dan plester
dipertahankan sampai luka sembuh (biasanya 5 hari)
5) Setalah luka sembuh daerah insersi dapat disentuh dan dicuci dengan
tekanan yang wajar
8
Menurut (Affandi,2014:PK-18)
a. Persiapan alat
1. Meja periksa untuk tempat tidur klien
2. Penyangga lengan atau meja samping
3. Sabun untuk mencuci tangan
4. 2 kapsul implant dalam satu kemasan steril
5. Kain penutup oprasi steril (bersih) yang kering
6. 3 cucing steril atau DTT (1 untuk larutan antiseptik,1 tempat air
DTTD/ Steril, kapas dan 1 lagi untuk tempat kapsul implant 2). Kapsul
implant 2 plus dan finada di dalamtrokar tiril
7. Sepasang sarung tangan steril/ DTT
8. Larutan antiseptik
9. Anastesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epineprin)
10. Tabung suntik (5 atau 10 ml) dan jarum suntik dengan panjang 2,5-4
cm (nomor 22)
11. Trocar nomor 10 dengan pendorongnya
12. Scalpel (pisau bedah) nomor 11
9
13. Pola terbuat dari plastic (template) untuk menandai posisi kapsul
(huruf V)
14. Band aid (plester untuk luka ringan) atau kasa steril dengan plester
15. Kasa pembalut
16. Epineprin untuk syok anfilaktik ( harus selalu tersedia untuk keadaan
darurat)
b. Cara pemasangan
1. Saat pemasangan yang tepat adalah pada waktu menstruasi atau 1-2
hari haid menstruasi
2. Aseptor sebaiknya berbaring horizontal atau duduk selama
pemasangan implant untuk mempermudah pemasangan. Tempat tidur
atau meja di tutup dengan kain yang bersih
3. Pemasangan dilakukan lengan kiri karena merupakan tempat terbaik
untuk pemasangan
4. Lengan kiri ditatakan lurus sejajar atau setingi pundak
5. Tentukan daerah pemasangan biasanya 8-10 cm diatas lipat siku
lakukan pencucian pada daerah yang akan dilakukan tindakan dan
sekitarnya
6. Lakukan anastesi local ditempat insersi dan dengan arah seperti kipas
sepanjang 4-4,5 cm dengan pembius lokal
7. Lakukan sayatan melintang selebar 2-3 mmdi tempat suntikan agar
luka tidak dijahit dan mengurangi kemungkinan infeksi
8. Tusukantrokar melalui sayatan kebawah kulit,perhatikan tanda
batasnya dan tusukan sampai tanda batas dekat pangkal trocar
9. Keluarkan batang trokar dan masukan kapsul implant kedalam batang
luar trocar dengan memakai pinset anatomi, dorong pelan-pelan
dengan batang pendorong sampai terasa ada tahanan
10. Pertahankan posisi batang pendorong tarik trokat perlahan-lahan
sepanjang batang pendorong sampai bataspaling ujung,implant terlepas
10
dari trokar kalau tanda batas paling ujung terlihat pada luka insisi dan
dipastikan dengan meraba ujung trocar dengan jari
11. Raba implant yang terpasang dengan telunjuk kiri dorong trocar pada
posisi sebalahnya tanpa terlebih dahulu mengeluarkan ujung-ujungnya
dari sayatan.pasang seluruh implant dengan posisi menyerupai kipas,
sehingga ke 6 kapsul terpasang baik. Olesi luka sayatan dngan
antiseptic tutup dengan plester dan kasa steil kemudian balut dengan
perban.
c. Cara pencabutan Implan
a) Peralatan
b) Cara pencabutan
1) Atur posisi pasien berbaring herisontal selama pencabutan
2) Tentukan posisi implant dengan palpasi, lakukan pencucian
hamaan di daerah tindakan dan sekitarnya lakukan anstesi local
pada tempat insersi dengan bentuk seperti kipas dengan cairan
membius lokal
3) Lakukan sayatan 2-3 mm agar luka tidak perlu dijahit dan
mengurangi kemungkinan infeksi
4) Tekan implant dengan jari ke rah sayatan setelah ujung tampak
kemudian jepit dengan pean dan tarik keluar
5) Bersihkan implant dari jaringan yang menutupi ujungnyadengan
menggunakan skapel
6) Jepit ujung implant yang telah bersih dengan pean yang lain. Tarik
keluar implant perlahan-lahan sampai semua implant di keluarkan.
Lakukan hal yang sama sampai semua implant dapat dikeluarkan
11
7) Rapatkan luka, tutup engan plester kasa steril dan balut dengan
perban.
(Hanafi,2014)
2.1 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan KB Implant
2.1.1 Pengkajian
1. Data Subjektif
a. Biodata
Umur : usia reproduksi (15-49 tahun) ,dapat digunakan oleh
perempuan berusia >35 tahun yang menginginkan kontrasepsi jangka
panjang, tetapi belum siap untuk kontrasepsi mantap.( Affandi,2011)
1. Keluhan utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan oleh ibu dan mengetahui
penyebab ibu memilih kb implan
2. Riwayat kesehatan
Pada riwayat kesehatan klien perlu dikaji untuk mengetahui apakah
klien sedang menderita penyakit perdarahan traktus genetalia yang
belum dikehatui penyebabnya, penyakit hati akut, tumor hati jinak atau
ganas, karsinoma payudara, tumor ginekologi, penyakit jantung,
hipertensi dan diabetes militus yang menjdai kontraindikasi dari
kontrasepsi implant (Hanaffi,2014)
3. Riwayat obstetri
a. Siklus
b. Lamanya menstruasi
12
c. HPHT
5. Riwayat kontrasepsi
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
- Pemeriksaan umum
14
b. Abdomen
Teknik yang digunakan dalam melakukan pengkajian abdomen
adalah inspeksi auskultasi, perkusi dan palpasi. (Priharjo,2006).
Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk mengetahui ada atau
tidaknya kehamilan serta untuk mengetahui adanya riwayat penyakit
hati akut yang menjadi kontraindikasi dan pemasangan implan
(Hanafi,2014).
c. Ekstremitas
Pemeriksaan ekstremitas dilakukan untuk mengetahui adanya odema
dan varises pada tungkai hal ini perlu dilakukan evaluasi lebih
khusus sebelum diputuskanuntuk pemasangan implan
(Saifuddin,2013). Hal ini perlu dibagi untuk mengetahuiapabila klien
menderita penyakit jantung dan tromboflebilis aktif yangmenjadi
kontra indikasi dari pemasangan implan (Saifuddin,20
d. Genetalia luar
Lakukan inspeksi dan palpasi unuk mengetahui ada atau tidaknya
peneluaran pervaginam. Perhatikan adanya varises dan adanya
benjolan pada daerah selangkangan (Mafdillah,2009) klien dengan
varises karena adanya varises ke mungkinan klienmengalami
tromboflebitis aktif serta memiliki resiko kelainan pembekuan darah
yang menjadi kontra indikasi pemasangan implan. (Saifuddin,2006).
Dan untuk mengetahui apakah ada pengeluaran pervaginam seperti
leukorea, kemungkinan leukoria merupakan gejala yang paling
sering dijumpai pada penderita ginekologi yaitu leukoria yang
ditemukan pada neoplasma jinak atau ganas (Prawirohardjo,2007)
c. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan PP tes dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak
kehamilan, sehingga tidak diperbolehkan menggunakan implan
apabila pasien diduga hamil (Sifuddin,2006)
16
1.2.3 Perencanaan
1.2.4 Pelaksanaan
1.2.5 Evaluasi
BAB 2
TINJAUAN KASUS
2.1 Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Biodata :
Istri suami
Nama :Ny. I Tn. P
Umur :35 tahun 40 tahun
Agama :Islam Islam
Suku/bangsa :Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan :SMP SMP
Pekerjaan :IRT Karyawan Swasta
Penghasilan :- Rp.2.000.000,-
Status perkawinan :Menikah Menikah
Lama Perkawinan :8 tahun 8 tahun
Alamat :Ds.Jungke RT.12/RW.02 , Kecamatan Karas,
Kabupaten Magetan
2. Alasan Datang
Ibu ingin memasang KB implan
3. Riwayat kesehatan ibu dan keluarga
Ibu dan keluarga tidak menderita penyakit hipertensi, ibu tidak menderita
sefalgia, diabetes melitus, tidak ada perdarahan pervaginam, tidak ada penyakit
yang berhubungan dengan payudara.
20
4. Riwayat kebidanan
a. Ibu haid pertama umur 14 tahun, siklus haid lancar 28-30 hari, lama haid 5-
7 hari, konsistensi encer tidak disertai gumpalan, selama haid terkadang ibu
ada keluhan dan nyeri perut/disminore.
5. HPHT 28-11-2020
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
Ibu hamil anak pertama pada 15 Maret 2013 jenis kelamin perempuan
sekarang berusia 7 tahun, lahir spontan ditolong oleh bidan, BB 2900 gram, TB
49 cm, menyusu secara ASI ekslusif. Anak kedua lahir pada 04 Juli 2020
secara SC, jenis kelamin laki-laki sekarang berusia 4 bulan, lahir di RSAU dr.
Efram Harsana ditolong oleh dokter, BB 1900 gram PB 35 cm dikarenakan
bayi prematur, menyusu ASI ekslusif. Keadaan ibu baik tidak ada infeksi atau
perdarahan yang hebat. Ibu menyusui kurang lebih selama 2 th.
7. Riwayat kontrasepsi
Ibu sebelumnya menggunakan KB pil progestin. Ibu memilih berganti metode
KB dengan menggunakan KB implan karena ibu mengeluh jika menggunakan
KB pil ibu sering lupa untuk minum secara rutin pil KB.
8. Pola kehidupan sehari-hari
a. Nutrisi
Ibu makan 3x sehari nasi,sayur,lauk pauk dan airputih 7-8 gelas perhari
b. Eliminasi
Ibu BAK 4-5x sehari berwarna kuning jernih, BAB 1 kali sehari dengan
konsistensi lunak
c. Istirahat
Ibu tidur malam 7-8 jam ,tidur siang 1 jam
d. Aktivitas
Setelah pemasangan implant ibu boleh melakukan pekerjaan rumah yang
tidak membahayakan seperti mengangkat berat , dan tidak boleh terbentur
dan tergesek agar tidak menyebabkan ekspulsi
21
e. Personal hygine
Ibu menganti celana dalam setiap kali basah atau lembab, dan setelah BAK
dan BAB ibu membersihkan genetalia mengunakan air bersih dari arah
depan ke belakang
f. Riwayat Seksual
Tidak ada pengeluaran darah saat melakukan hubungan seksual
g. Riwayat ketergantungan
Ibu dan keluarga tidak ada riwayat ketergantungan obat, alcohol, dan rokok.
h. Data pisikososial kultural spiritual
Ibu dan keluarga tidak ada pantangan /larangan untuk ber-KB dengan
metode implan.
B. Data Obyektif
- Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis
- TTV : TD = 120/70 mmHg
N = 80x/menit
R = 20x/menit
S = 36,3 ºC
BB = 66 kg
TB= 156 cm
Pemeriksaan Fisik :
- Kepala : tidak ada benjolan abnormal
- Muka : tidak pucat, tidak sembab, tidak oedema
- Mata : konjungtiva palpebral merah muda, sclera putih
- Hidung : simetris, tidak ada polip
- Mulut : tidak pucat, gigi tidak caries, gusi tidak epulis, tidak ada stomatitis
- Leher: tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, kelenjar limfe, bendungan
vena jugularis, dan benjolan abnormal
- Dada : simetris, tidak ada bunyi wheezing, ronchi
- Payudara: membesar simetris, tidak benjolan abnormal, puting tidak lecet
22
- Abdomen: tidak ada pembesaran uterus, palpasi tidak terdapat nyeri tekan,
terdapat luka bekas operasi caesar
- Genetalia: tidak ada tumor, tidak keputihan, tidak ada perdarahan diluar haid
- Ekstremitas
Atas : Lila= 29 cm, ketiak tidak ada benjolan abnormal, tangan ibu tidak
kidal, tidak hemipegli
Bawah : tidak ada odema dan tidak varises
C. Assasment
Ny.I P20002 aseptor KB implant, tidak ada kontra indikasi, keadaan umum
baik, prognosa baik.
D. Penatalaksanaan
1) Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu dapat menggunakan KB implant
2) Menjelaskan kembali mengenai KB implan meliputi :cara kerja, efek samping,
keuntungan, kerugian dan lama penggunaan
3) Menanyakan kembali apakah ibu sudah yakin ingin memakai KB Implan
4) Memberikan inform consent pemasangan implant
5) Melakukan pemasangan KB Implan sesuai SOP
6) KIE :
-Memberitahu ibu perawatan pasca pemasangan KB Implan yaitu luka tidak
boleh terkena air
-Memberitahu ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual selama 7 hari
pasca pemasangan.
-Memberitahu ibu untuk tidak melakukan aktifitas berat seperti mengangkat
barang yang berat.
-Memberitahu ibu apabila terdapat bengkak, perdarahan, atau kapsul lepas,
nyeri hebat pada insisi, anjurkan ibu untuk kembali ke fasilitas kesehatan
-Memberitahu ibu apabila disekitar daerah insisi terdapat warna kebiruan,
anjurkan ibu untuk mengompres air hangat
7) Memberikan terapi : - amoxcicilin 3x1
23
- Paracetamol 3x1
8) Memberitahu ibu masa berlakunya implant yaitu 3 tahun
9) Menganjurkan ibu untuk kontrol kembali pada tanggal 03-12-2020
10) Memberitahu ibu tanggal pencabutan implan yaitu pada tanggal 30 November
2023.
Ttd petugas
24
DAFTAR PUSTAKA