Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya, karena
agama sangat dibutuhkan oleh manusia agar manusia memiliki pegangan hidup
sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam.
Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan
manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan
sempurna dan bahagia.
Tentunya, untuk memahami ilmu agama, selain mengikuti kajian, seseorang
juga membutuhkan buku sebagai pendukungnya. Buku yang dibaca mungkin saja
memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Bisa saja pada buku yang dibaca
suatu materi tidak dijelaskan secara mendalam tetapi di buku lain materi tersebut
dipaparkan secara terperinci. Atau buku yang dibaca memiliki layout yang begitu
menarik dari buku lainnya, dan lain sebagainya.
Dengan berlandaskan hal-hal itulah, maka tim penulis mencoba mengkaji
buku yang berjudul “Islam Kaffah”. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah
buku tersebut sudah cukup untuk dipelajari tanpa buku pendukung lainnya.

1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah Critical Book Report adalah untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang
diampu oleh Bapak Dr. Ramli Nur, MA.

1.3. Manfaat
Manfaat dari penulisan CBR ini yaitu:
 Bagi penulis, untuk memperbanyak bahan bacaan dan meningkatkan kemauan
membaca.
 Bagi pembaca, untuk mengetahui apakah buku ini sesuai dengan apa yang
ingin pembaca cari dari sebuah buku.
BAB II
ISI
2.1 ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM ISLAM
1. Ilmu dan Teknologi
Alquran al-karim merupakan mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad
SAW yang bersofat abadi. Ia merupakan sumber hidayah, pengetahuan dan
teknologi,serta sumber kebahagian di dunia dan diakhirat. Kandungan alquran
bersdifat universal,mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk hal-
hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan penelitian.
Ilmu pengetahuan ibarat binatang buruan dan tulisan sebagai tali
pengikat. Oleh karena itu berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi harus
ditulis dan disusun, baik berbentuk karya tulis ilmiah dan hasil penelitian
maupun dengan menggunakan media lainnya. Hal itu dilakukan agar tidak
mudah hilang dan dapat dipelajari manusia dari generasi kegenerasi.
Alquran juga mendorong manusia untuk menguasai dan mengembangkan
teknologi,baik teknologi pertanian,perternakan, kedokteran maupun teknologi
yang lain yang bermanfaat untuk masyarakat. Sehingga terciptalah berbagai
jenis barang elektronik, mobil kapal laut,pesawat terbang,satelit,roket dan
lainnya. Alquran mempersilahkan manusia untuk menjelajah,melintas dan
menembus penjuru langit, dan bumi sebagai antariksawan.
2. Integrasi Iman,Ipteks dan Amal
a. Anjuran Melakukan Penelitian
Didalam alquran ditemukan banayak ayat yang menganjurkan
diadakannya penelitian (research) pada segala bidang, termasuk untuk
meneliti hewan yang masih banyak menyimpan misteri yang perlu
disingkap. Adapun beberapa tujuan penelitian:
1. Untuk menyingkap tabir kegelapan yang masih terselubung
Masih banyak misteri yang belum mampu dipecahkan oleh
manusia, dan masih banyak peraturan Allah (Sunnatullah) yang
belum dikethaui. Dalam bidang Astronomi, Allah menyinggung
didalam surah Al-Isra’ ayat 12
Artinya: Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda,
lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang
itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya
kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan
segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.
3. Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu
Secara Literal, ilmu artinya pengetahuan. Didalam literature keislaman
disebut dengan:
“Mengenal sesuatu yang diketahui berdasarkan hakikatnya”
Disebutkan dalam  hadist, bahwasanya ilmu yang wajib dicari seorang
muslim ada 3, sedangkan yang lainnya akan menjadi fadhlun
(keutamaan). Ketiga ilmu tersebut adalah ayatun muhkamatun (ayat-ayat
Al-Qur’an yang menghukumi), sunnatun qoimatun (sunnah dari Al-
hadist yang menegakkan) dan faridhotun adilah (ilmu bagi waris atau
ilmu faroidh yang adil)
Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda :

‫ض ُع ْال ِع ْل ِم ِع ْن َد َغي ِْر اَ ْهلِ ِه‬ِ ‫ْضةٌ َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم َو َو‬ َ ‫ب ْال ِع ْل ِم فَ ِري‬
ِ َ‫طَل‬
)‫ (رواه ابن مجاه‬.‫ب‬ َّ ‫ازي ِْر ْال َج ْوهَ َر َو للُّ ْؤلُ َؤ َو‬
َ َ‫الذه‬ ِ َ‫َك ُمقَلِّ ِد ْال َخن‬

“Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim dan orang yang
meletakkan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya (orang yang enggan
untuk menerimanya dan orang yang menertawakan ilmu agama) seperti
orang yang mengalungi beberapa babi dengan beberapa permata, dan
emas. (H.R. Ibnu Majah,Al-Baihaqi,Anas bin Malik dan lain lain serta
Al-Mundiri 28/1)
Juga pada hadist rasulullah yang lain,”carilah ilmu walau sampai ke
negeri cina”. Dalam hadist ini kita tidak dituntut mencari ilmu ke cina,
tetapi dalam hadist ini rasulullah menyuruh kita mencari ilmu dari
berbagai penjuru dunia. Walau jauh ilmu haru tetap dikejar.
Dalam kitab “ Ta’limul muta’alim” disebutkan bahwa ilmu yang wajib
dituntut terlebih dahulu adalah ilmu haal yaitu ilmu yang seketika itu
pasti digunakan dn diamalkan bagi setiap orang yang sudah baligh.
Seperti ilmu tauhid dan ilmu fiqih. Apabila kedua bidang ilmu itu telah
dikuasai, baru mempelajari ilmu-ilmu lainya, misalnya ilmu kedokteran,
fisika, matematika, dan lainya.
Kadang-kadang orang lupa dalam mendidik anaknya, sehingga lebih
mengutamakan ilmu-ilmu umum daripada ilmu agama. Maka anak
menjadi orang yang buta agama dan menyepelekan kewajiban-kewajiban
agamanya. Dalam hal ini orang tua perlu sekali memberikan bekal ilmu
keagamaan sebelum anaknya mempelajari ilmu-ilmu umum.
Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda, “sedekah yang paling
utama adalah orang islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan
ilmu itu kepada orang lain.”(HR. Ibnu Majah)
Maksud hadis diatas adalah lebih utama lagi orang yang mau menuntut
ilmu kemudian ilmu itu diajarkan kepada orang lain. Inilah sedekah yang
paling utama dibanding sedekah harta benda. Ini dikarenakan
mengajarkan ilmu, khususnya ilmu agama, berarti menenan amal yang
muta’adi (dapat berkembang) yang manfaatnya bukan hanya dikenyam
orang yang diajarkan itu sendiri, tetapi dapat dinikmati orang lain.
4. Tanggung Jawab Ilmuan
Diantara tanggungjawab seorang ilmuan sebagai makhluk Allah adalah
mengembangkan ilmu dan mengjarkannnya kepada manusia untuk tujuan
ibadah dan kemaslahatan seluruh makhluk-Nya, termasuk juga menjaga
alam dan lingkungan dan seisinya. Oleh sebab itu, seorang ilmuan tidak
boleh fakum terhadap apa yang sudah dicapainya. Ia harus terus
mengembangkan dan mengajarkan ilmunya. Sebab, ketika ia fakum maka
ia telah kehilangan kesempatan untuk berbuat baik kepada dirinya,
manusia, dan makhluk-makhluk Allah yang lainnya. Oleh sebab itu,
mempelajari,meneliti, mengembangkan, dan mengajarkan merupakan
ibadah kepada Allah dalam bentuk lain.
Seorang muslim memandang alam sebagai milik Allah yang wajib
disyukurinya dengan cara menggunakan dan mengelola alam sebai-
baiknya agar dapat member manfaat bagi Makhluk Allah, terutama
manusia. Pemanfaatan alam yang diajarkan islam adalah pemanfaatan
yang diasari sikap tanggung jawab, tanpa merusaknya. Alam yang
memberikan keuntungan tidak hanya diambil keuntungannya tetapi dijaga
agar alam tetap utuh dan lestari dengan cara memberikan kesempatan
kepada alam melakukan rehabilitasi atau membantunya mempercepat
pemulihannya kembali.
Allah berfirman:

Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah


menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di
bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di
antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang member penerangan.”

Alam raya dengan segala potensi yang terkandung didalamnya diberikan


kepada manusia untuk diolah dan dimanfaatkan. Mengelola dan
memanfaatkannya memerlukan usaha dan kerja keras, karena Allah tidak
memberikan barang jadi, melainkan bahan mentah yang mesti diolah
dengan menggunakan potensi yang telah diberikan Allah kepada manusia
yaitu akal dan kecerdasa.

Gambaran diatas merupakan pelajaran dari Allah untuk manusia.


Yakni hidup ini adalah perjuangan yang tiada akan pernah berhenti.
Berhenti berjuang dan berusaha, maka hilanglah makna hidup dan tamat
pula riwayat kehidupannya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan Buku
1. cover buku menarik sehingga menarik pembaca untuk mengetahui isi buku
2. dari aspek ruang lingkup isi buku materi yang disajikan lengkap penjelasan
serta hadist – hadist dan ayat – ayat yang mendasarinya sehingga Penjelasan isi
buku dapat di percaya.
3. dari tata bahasa, buku ini menggunakan tata bahasa sederhana yang sangat
mudah dipahami pembaca
4. terdapat catatan kecil yang mempermudah pembaca mengetahui inti materi
5. terdapat catatan kaki yang mempermudah arti dari istilah
6. terdapat catatan evaluasi di setiap bab yang mempermudah pembaca mencatat
kelemahan atau pengetahuan yang tidak terdapat dalam materi atau pengetahuan
baru

3.2 Kelemahan Buku


1. tampilan isi buku sedikit monoton
2. masih ada istilah yang tidak memiliki catatan kaki
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai