Anda di halaman 1dari 12

NAMA : RIKA FITRIANI

NIM : 433131490120034

PRODI : PROFESI NERS KEL 4

KASUS

Seorang wanita, 40 tahun terdapat luka ulkus diabetikum dikaki kiri, dan akan di amputasi,
pasien mengatakan suster tidak ada tindakan lain selain di amputasi, tampak ketakutan,
tegang, dan jika ditanya jawabnya ngelantur, banyak diam. Hasil observasi TD 140/90
mmHg, P 16 x/menit, N 92 x/menit, S 36 ○C.

Tantangan Berpikir Kritis

1. Jelaskan bagaimana terjadinya kecemasan pada kasus di atas!


JAWAB:
Stressor eksternal (akan di amputasi), kondisi emosi dan pengalaman subyektif klien
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan klien melakukan tindakan untuk mengadapi ancaman
Hal tersebut menunjukan bahwa pasien sangat cemas karena takut akan kesusahan
melakukan aktivitas sehari-hari ditandai dengan tampak ketakutan, tegang, dan jika
ditanya jawabnya ngelantur, banyak diam.

2. Jelaskan mekanisme koping pada pasien dengan kecemasan!


JAWAB:
a. Kompensasi yaitu proses dimana individu menggunakan kelemahan yang dirasakan
dengan penekanan yang kuat atas ciri yang dianggap lebih menyenangkan.
b. Denial/Pengingkaran yaitu menghindari realitas yang tidak menyenangkan dengan
mengabaikan atau menolak untuk mengakuinya, mekanisme pertahanan yang paling
sederhana dan paling primitif dari semua pertahanan ego.
c. Pengalihan yaitu pengalihan emosi yang seharusnya diarahkan kepada obyek atau
orang tertentu ke obyek atau orang yang kurang berbahaya.
d. Disosiasi yaitu mengamati orang dan situasi sebagai semua baik atau buruk, gagal
mengintegrasikan kualitas positif dan negatif dari diri sendiri.
e. Identifikasi yaitu suatu proses dimana seseorang berusaha seperti orang yang
dikagumi dengan mengambil tingkah laku pikiran, atau selera orang itu.
f. Intelektualisasi yaitu penalaran yang berlebihan atau logika yang digunakan untuk
menghindari pengalaman perasaan yang mengganggu.
g. Introyeksi yaitu mengidentifikasi dengan kuat dimana seseorang menggabungkan
kualitas atau nilai-nilai orang lain atau kelompok lain ke dalam struktur egonya
sendiri.
h. Isolasi yaitu memisahkan atau mengeluarkan dari komponen emosional dari pikiran,
yang mungkin bersifat sementara atau jangka panjang.
i. Proyeksi yaitu menghubungkan pikiran atau impuls ke orang lain.
j. Rasionalisasi yaitu menawarkan penjelasan yang dapat diterima secara social atau
tampaknya logis untuk membenarkan atau membuatnya dapat diterima walaupun
impuls, perasaan, perilaku dan motif tidak dapat diterima.
k. Reaction formation yaitu mengembangkan perilaku dan pola yang berlawanan
dengan apa yang benar-benar dirasakan atau ingin dilakukan.
l. Regresi yaitu kemunduran karakteristik perilaku pada tingkat perkembangan awal.
m. Represi yaitu penekanan secara tidak sadar hal-hal yang menyakitkan atau konflik
pikiran, impuls, atau memori dari kesadaran.
n. Sublimasi yaitu penerimaan tujuan pengganti yang disetujui secara sosial untuk
dorongan penyaluran ekspresi normal yang dihambat.
o. Supresi suatu proses sering didengar sebagai mekanisme pertahanan tapi sebenarnya
adalah sama dengan represi yang disadari.
p. Undoing yaitu suatu tindakan atau komunikasi tertentu yang bertujuan
menghapuskan/meniadakan kejadian sebelumnya

3. Bagaiman cara melakukan restrain pada kasus kecemasan!


JAWAB:
a. Jenis jenis restrain
1) Restrain jaket
2) Restrain sabuk/tali
3) Restrain ekstremitas
b. Cara melakukan restrain:
1) Berbicara secara meyakinkan kepada pasien untuk menghentikan perilakunya
2) Ulangi penjelasan jika tidak menghentikan perilakunya akan dilakukan
pengikatan
3) Jangan membiarkan pasien berfikir tentang keraguan untuk melakukan
pengikatan
4) Staf yang akan melakukan pengikatan harus sudah berada ditempat susunan
tim (5-6 orang)
- 4 orang menahan anggota gerak
- 1 orang mengendalikan kepala
- 1 orang untuk melakukan prosedur pengikatan
5) Siapkan peralatan dan medikasi
6) Lakukan pengikatan
- Tiap anggota gerak satu ikatan
- Ikatan pada posisi sedemikian rupa agar tidak mengganggu aliran cairan
IV jika diperlukan
- Posisi kepala lebih tinggi untuk menghindari aspirasi
- Lakukan pemeriksaan vital sign tiap ½ jam.
- Restrain diperiksa setiap 60 menit demi kenyamanan pasien

4. Buat justifikasi muncul tanda dan gejala,(data mayor dan minor) pada kasus di atas!
JAWAB:
Tanda dan Gejala:
- Terdapat luka ulkus diabetikum dikaki kiri, dan akan di amputasi,
- Pasien mengatakan suster tidak ada tindakan lain selain di amputasi,
- Tampak ketakutan, tegang, dan jika ditanya jawabnya ngelantur, banyak
diam.
- Hasil observasi TD 140/90 mmHg, P 16 x/menit, N 92 x/menit, S 36 ○C.

Justifikasi:

a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam
dirinya. Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya
terlihat jelas didalam pikiran.
b. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang
berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani.
c. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk.
Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan
dengan apapun yang terkadang disertai dengan perasaan takut yang
mempengaruhi kesehatan kepribadian penderitanya.

5. Jelaskan indikasi dan implikasi keperawatan dalam pemberian obat obatan pada kasus
di atas!
JAWAB:
ANTIANSIETAS DAN OBAT-OBATAN HIPNOTIK-SEDATIF: BENZODIAZEPIN

RATA-RATA
PERKIRAA DOSIS
NAMA GENERIK METABOLIT N WAKTU UNTUK PEMBERIAN
AKTIF (jam) DEWASA
(mg/hari)
Obat Antiansietas
Alprazolam Ya (tidak 14 1-4 PO, L, SR, ODT
signifikan)
Chlordiazepoxide Ya 20-30 10-40 PO, IM
Clonazepam Tidak >20 0,5-10 PO, ODT
Clorazepate Ya 60 10-40 PO, SD
Diazepam Ya 10-60 2-40 PO, IM, IV, L
Halazepam Ya 60 60-160 PO
Lorazepam Tidak 14 1-6 PO, IM, IV
Oxazepam Tidak 9 15-120 PO

ANTIANSIETAS NON-BENZODIAZEPIN

RATA-RATA DOSIS WAKTU


NAMA GENERIK DEWASA PARUH
(mg/hari) (jam)
Agen Antiansietas
Buspirone 15-60 2-5
Chlordiazepoxide 15-100 24-48
Clonidine 0,2-0,6 6-20
Meprobamate 1200-1600 10-11
Propranolol 20-160 3
Pregabalin 50-600 6

6. Lengkapi data mayor dan minor (DS+DO) pada kasus diatas.


JAWAB
Diagnosa Data Mayor Data Minor
No Keperawatan
1 Harga Diri Subjektif Subjektif
Rendah - Menilai Diri negatif - Sulit berkonsentrasi
- Merasa Bersalah Objektif
- Melebih lebihkan penilaian negatif - Kontak mata kurang
tentang diri - Tidak mampu membuat
Objektif keputusan
- Menolak berinteraksi dengan
orang lain
- Berjalan nunduk

2 Ansietas DS: DS:


- Merasa bingung - Mengeluh pusing
- Merasa khawatir dengan akibat - Anoreksia
dari kondisi yang dihadapi - Palpitasi
- Sulit berkonsentrasi - Merasa tidak berdaya
DO: DO:
- Tampak gelisah - Frekuensi napas meningkat
- Tampak tegang - Frekuensi nadi meningkat
- Sulit tidur - Tekanan darah meningkat
- Diaforesis
- Tremor
- Muka tampak pucat
- Suara bergetar
- Kontak mata buruk
- Sering berkemih
- Berorientasi pada masa lalu
3 Koping Subjektif Subjektif
Individu Tidak
- Mengungkapkan tidak mampu - Tidak mampu memenuhi
Efektif
mengatasi masalah kebutuhan dasar
Objektif - Kekhawatiran kronis
Objektif
- TIdak mampu memenuhi peran
yang diharapkan - Penyalahgunaan zat
- Menggunakan mekanisme - Memanipulasi orang lain untuk
koping yang tidak sesuai memenuhi keinginannya sendiri

7. Buatkan pohon masalah berdasarkan problem 3 (Akibat - Core problem - Etiologi)


JAWAB:
Harga Diri Rendah

Core problem Cemas


ANSIETAS

Koping Individu Tidak Efektif

8. Rumuskan Diagnosis keperawatatan (Definisi, Penyebab, gejala mayor dan minor)


JAWAB:

DATA ETIOLOGI MASALAH


 Tanda mayor  Perubahan pada citra tubuh Harga diri rendah
 Mendengar suara bisikan  Perubahan peran sosial Definisi: Evaluasi atau
atau melihat bayangan  Ketidakadekuatan perasaan negatif terhadap
 Merasakan sesuatu pemahaman negatif terhadap diri sendiri
melalui indera, pebaan,  Perilaku tidak konsisten atau kemampuan klien
penciuman atau dengan nilai sebagai respon terhadap
pengecapan  Kegagalan hidup berulang situasi saat ini
 Menyatakan kesal atau  Riwayat kehilangan
marah marah  Riwayat penolakan
 Transisi perkembangan
 Tanda minor
 Distorsi sensori
 Respons tidak sesuai
 Bersikap seolah melihat,
mendengar, mengecap
meraba atau mencium
sesuatu
 Menyendiri
 Melamun
 Konsentrasi buruk
 Disorientasi waktu tempat
orang dan situasi
 Curiga
 Melihat ke satu arah
 Mondar mandir
 Bicara sendiri

DS: Krisis Situasional Ansietas


- Pasien mengatakan suster Ancaman terhadap konsep diri Definisi: kondisi emosi dan
tidak ada tindakan lain pengalaman subyektif
selain di amputasi individu terhadap objek
yang tidak jelas dan
DO: spesifik akibat antisipasi
- Tampak ketakutan bahaya yang
- Tegang memungkinkan individu
- Jika ditanya jawabnya melakukan tindakan untuk
ngelantur mengadapi ancaman
- Banyak diam
Hasil observasi
- TD: 140/90 mmHg
- R: 16 x/menit
- N: 92 x/menit
- S: 36 ○C
Data Mayor - Ketidakpercayaan Koping Tidak Efektif
Subjektif terhadap kemampuan Definisi: Ketidakmampuan
- Mengungkapkan tidak diri mengatasi masalah menilai merespons stressor
mampu mengatasi - Ketidakadekuatan dan ketidakmampuan
masalah sistem pendukung menggunakan sumber
Objektif - Ketidakadekuatan sumber yang ada untuk
- TIdak mampu stressor koping mengatasi masalah
memenuhi peran yang
diharapkan
- Menggunakan
mekanisme koping
yang tidak sesuai
Data Minor
Subjektif
- Tidak mampu
memenuhi kebutuhan
dasar
- Kekhawatiran kronis
Objektif
- Penyalahgunaan zat
- Memanipulasi orang
lain untuk memenuhi
keinginannya sendiri

9. Buat Intervensi keperawatan sesuai kasus diatas!


JAWAB:

Reduksi Ansietas
Tindakan:
Observasi
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stresor)
- Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
- Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)
Terapeutik
- Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
- Temani pasien untuk mengurangi kecemsan, jika memungkinkan
- Pahami situasi yang membuat ansietas
- Dengarkan dengan penuh perhatian
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
- Motivasi identifikasi situasi yang memic kecemasan
- Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
- Jelakan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
- Informasikan secara faktual secara diagnosis, pengobatan, dan prognosis
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
- Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
- Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
Terapi Relaksasi
Tindakan:
Observasi
- Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau
gejala lain yan mengganggu kemampuan kognitif
- Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
- Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya
- Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan
sesudah latihan
- Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika memungkinkan
- Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
- Gunakan pakaian longgar
- Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
- Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan
medis lain, jika sesuai
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia (mis. Musik,
meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresif)
- Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
- Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
- Anjurkan sering mengulangi dan melatih teknik yang dipilih
- Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. Napas dalam, peregangan, atau
imajinasi terbimbing)

10. Buat SP tindakan keperawatan pada kasus di atas baik untuk pasien maupun keluarga?
JAWAB:

NO WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI


1 8 Des 2020 Reduksi Ansietas S:
Tindakan: - Klien menjawab
Observasi malu tidak
- Mengidentifikasi saat mempunyai kaki
tingkat ansietas berubah lengkap
(mis. Kondisi, waktu, O:
stresor) - Klien menjawab nya
- Mengidentifikasi melantur dan tidak
kemampuan mengambil ada kontak mata
keputusan A:
- Memonitor tanda-tanda - Masalah belum
ansietas (verbal dan non teratasi
verbal) P:
Terapeutik - RTL SP Pasien dan
- Menciptakan suasana Keluarga
terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
- Menemani pasien untuk
mengurangi kecemsan,
jika memungkinkan
- Memahami situasi yang
membuat ansietas
- Mendengarkan dengan
penuh perhatian
- Menggunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
- Menempatkan barang
pribadi yang memberikan
kenyamanan
- Memotivasi identifikasi
situasi yang memic
kecemasan
- Mendiskusikan
perencanaan realistis
tentang peristiwa yang
akan datang
Edukasi
- Menjelakan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
- Menginformasikan secara
faktual secara diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
- Meganjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien, jika perlu
- Menganjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan
- Menganjurkan
mengungkapkan perasaan
dan persepsi
- Melatih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
- Melatih penggunaan
mekanisme pertahanan diri
yang tepat
- Melatih teknik relaksasi
Kolaborasi
- Berkolaborasi pemberian
obat antiansietas, jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai