Anda di halaman 1dari 8

TUGAS REKAYASA ERGONOMIKA UNTUK ALAT DAN MESIN PERTANIAN

Oleh

Agus Hermansyah
No. BP. 1921122003

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
1.

a. Skor masing-masing segmen tubuh Grup A dan Grup B


Grup A

No Bagian Tubuh Skor Pergerakan


o o
1 Lengan Atas (upper arm) 3 45 -90
2 Lengan Bawah (lower arm) 2 <60o
3 Pergelangan Tangan (wrist) 1 posisi netral
4 Perputaran Pergelangan Tangan (wrist twist) 1 posisi tengah dari putaran

Grup B

No Bagian Tubuh Skor Pergerakan


o o
1 Leher (neck) 2 10 -20
2 Batang Tubuh (trunk) 1 Posisi Normal 90o
3 Kaki (legs) 1 Posisi normal/seimbang
b. Skor Grup A

Berdasarkan tabel A penilaian RULA,


dengan memasukkan nilai skor
masing-masing segmen tubuh Grup
A, diperoleh Skor Grup A adalah 3

c. Skor Grup B

Berdasarkan tabel B penilaian


RULA, dengan memasukkan
nilai skor masing-masing
segmen tubuh Grup B,
diperoleh Skor Grup A adalah
2

d. Level resiko aktivitas


Untuk mengetahui level resiko aktivitas pada gambar di atas perlu diketahui Skor
kekuatan otot (muscle score) dan skor beban kerja (force/load score). Berdasarkan
gambar tersebut dapat diketahui bahwa postur kerja cenderung statis atau aktivitas
berulang 4x per menit sehingga muscle use score adalah +1. Sedangkan force/load score
adalah 0 karena beban <10 kg. Sehingga nilai wrist & arm score dan Neck, trunk, legs score
sebagai berikut :
Wirst & arm Score = Postur A + Muscle use score + Force/Load Score
=3+1+0
=4
Neck, trunk, legs score = Postur B + Muscle use score + Force/Load Score
=2+1+0
=3

Berdasarkan skor tersebut dapat ditentukan skor Rula dengan menggunakan tabel C
sebagai berikut :

Berdasarkan tabel C disamping


diperoleh Rula Score adalah 3.
Dimana simpulan bahwa
butuh penelitian lebih lanjut
kemungkinan perlu
perubahan.

2.

Beban = 9 kg
a. Skor masing-masing segmen tubuh
Grup A
No Bagian Tubuh Skor Postur
o
1 Batang tubuh (trunk) 4 Flexion : > 60
o o
2 Leher (neck) 1 Flexion : 0 -20
3 Kaki (legs) 3 Kaki tertopang, bobot
tersebar merata, jalan
atau duduk
o
Lutut Flexion : > 60 (+2)

Grup B
No Bagian Tubuh Skor Postur
1 Lengan atas / bahu (upper arm) 4 Flexion : 45o - 60o
Lengan kesamping (+1)
2 Lengan bawah / siku (lower arm) 1 Flexion : 60o-100o
3 Pergelangan tangan (wirst) 1 Flexion : 0o-15o
Extension : 0o - 15o

b. Skor grup A

Berdasarkan tabel A dan skor masing-masing segmen tubuh grup A, diperoleh skor grup A
adalah 6
Lalu pada observasi pekerja mengangkat beban sebesar 9 kg dan tidak ada penambahan
beban yang secara cepat atau tiba-tiba. Sehingga diperoleh Skor A = 6 + 1 = 7
c. Skor Grup B

Berdasarkan tabel B dan skor masing-masing segmen tubuh grup B, diperoleh skor grup B
adalah 4.
Lalu pada observasi, coupling (pegangan/handle) dari pekerja adalah baik (pegangan pas dan
tepat ditengah, genggaman kuat). Sehingga diperoleh Skor B = 4 + 0 = 4
d. Skor Grup C

Berdasarkan skor A (skor grup A + skor beban) dan skor B (skor grup B + Skor pegangan), skor
grup C dapat diperoleh dengan memasukkan skor A dan skor B ke dalam tabel C. Sehingga
diperoleh skor grup C adalah 8.

e. Level resiko aktivitas


Untuk menganalisa level resiko aktivitas, perlu diperoleh Skor REBA terlebih dahulu. Skor
REBA = Skor Grup C + Skor aktivitas. Berdasarkan observasi pada aktivitas dapat diketahui
bahwa skor aktivitasnya adalah 1, hal ini dikarenakan terdapat 1 atau lebih bagian tubuh
statis.
Sehingga dapat diperoleh skor REBA = 8 + 1 = 9. Berdasarkan skor REBA dapat diketahui action
level, level resiko dan tindakan perubahan postur yang harus dilakukan.

Berdasarkan skor REBA yaitu 9, aktivitas ini berada pada action level 3, dimana level resikonya
adalah tinggi dan tindakan perubahan perlu segera dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai