Anda di halaman 1dari 11

Penerapan Logika Fuzzy Sistem Inferensi Sugeno Pada Simulasi Kebutuhan Bahan

Bakar dan Kapasitas Kerja Traktor Roda 2


Agus Hermansyah1, Azrifirwan2, Santosa3
1. Mahasiswa Pascasarjana Teknik Pertanian Univresitas Andalas
2. Dosen Pascasarjana Teknik Pertanian Universitas Andalas
3. Dosen Pascasarjana Teknik Pertanian Universitas Andalas

Universitas Andalas
Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat 25175
*goozgoose@gmail.com

ABSTRAK
Kapasitas kerja dan kebutuhan BBM traktor roda 2 dipengaruhi oleh kedalaman bajak dan kecepatan kerja dari traktor roda
2. Penilitian ini memiliki tujuan untuk merancang suatu sistem simulasi yang dapat memberikan nilai kapasitas kerja dan
kebutuhan BBM traktor roda 2 dengan memberikan input nilai kedalaman bajak dan kecepatan kerja traktor roda 2. Metode
yang digunakan adalah logika fuzzy dengan sistem inferensi Sugeno. Variabel input yang digunakan ada 2 variabel yaitu
variable kedalaman bajak dan kecepatan kerja. Variabel output yang akan disimulasikan adalah kapasitas kerja dan
kebutuhan BBM traktor roda 2. Variabel output juga dikalsifikasikan menurut pola pengolahan tanah yaitu pola bolak balik
rapat dan pola berkeliling. Hasil penelitan diperoleh 3 himpunan fuzzy dengan domain yang berbeda untuk masing-masing
variable input. Berdasarkan himpunan fuzzy yang sudah disusun, ditetapkan 36 aturan fuzzy. Setelah dilakukan pengujian,
simulasi berhasil menampilkan nilai yang sesuai, dengan input kedalaman sebesar 15 cm dan kecepatan kerja sebesar 0,83
ms-1 dihasilkan kapasitas kerja sebesar 2,538 JamHa-1. Variabel input kecepatan kerja traktor roda 2 berbanding lurus
dengan kapasitas kerja dan kebutuhan BBM traktor roda 2. Variabel input kedalaman bajak traktor roda 2 berbanding lurus
dengan kebutuhan BBM traktor roda 2 dan berbanding terbalik dengan kapasitas kerja traktor roda 2.
Kata kunci: traktor roda 2, fuzzy, simulasi

ABSTRACT
The working capacity and fuel requirements of the 2-wheel tractor are influenced by the depth of the plow and the working
speed of the 2-wheel tractor. This research aims to design a simulation system that can provide the value of the working
capacity and fuel needs of the 2-wheel tractor by providing input values of the plow depth and the working speed of 2-wheel
tractor. The method used is fuzzy logic with the Sugeno inference system. The input variables used are 2 variables namely
plow depth and work speed variables. The output variables to be simulated are the work capacity and fuel needs of the 2
wheel tractor. The output variables are also classified according to the tillage pattern ie the alternating pattern of meetings
and traveling patterns. The research results obtained 3 fuzzy sets with different domains for each input variable. Based on
the fuzzy set that has been compiled, 36 fuzzy rules are determined. After testing, the simulation successfully displayed an
appropriate value, with an input depth of 15 cm and a work speed of 0.83 ms-1 resulting in a work capacity of 2,538 Hours
Ha-1. The input variable working speed of the 2 wheel tractor is directly proportional to the working capacity and the fuel
needs of the 2 wheel tractor. The variable input of the depth of the 2 wheel tractor plow is directly proportional to the fuel
needs of the 2 wheel tractor and inversely proportional to the working capacity of the 2 wheel tractor.
Keywords: 2-wheel tractor, fuzzy, simulation

I.
II. PENDAHULUAN Tujuan pengolahan tanah dengan traktor
I.1 Latar Belakang adalah untuk menciptakan keadaan fisik tanah yang
Traktor roda dua (two wheel drive tractor) sesuai, untuk pertumbuhan tanaman dengan
atau traktor tangan (hand tractor) adalah mesin memanfaatkan peralatan yang bekerja secara
pertanian yang dapat dipergunakan untuk mengolah mekanis dan berkapasitas besar. Pengolahan tanah
tanah dan pekerjaan pertanian lainnya. Untuk pertama (primary tillage) adalah suatu tahap
kegiatan pengolahan tanah, mesin ini mempunyai efi pengolahan tanah dalam mempersiapkan tanah untuk
siensi yang tinggi, karena pembalikan dan pertanaman dan membersihkan tumbuhan
pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu pengganggu, dimana pada tahap ini tanah dipotong,
bersamaan (Hardjosentono dkk. 1985 dalam Zulias dilonggarkan, dan dibalik. Alat yang digunakan
Mardinata. 2014). antara lain adalah bajak piring atau bajak singkal
(Yunus, 2004 dalam Zulias Mardinata. 2014).
Prayudyanto dkk. (2008) dalam Zulias menggunakan alat-alat pengolahan tanah yang
Mardinata (2014), menyatakan bahwa kecepatan canggih, seperti traktor. Dengan menggunakan
kendaraan dan konsumsi BBM mempunyai taktor proses pengolahan tanah dapat dilakukakan
hubungan yang kuat. Semakin cepat maju traktor dengan cepat, sehingga waktu yang diperlukan
maka konsumsi BBM akan semakin meningkat pula. dalam pengolahan tanah secara keseluruhan dapat
Tingginya kecepatan traktor dikarenakan piston seefisien mungkin tetapi kelemhannya penggunakan
lebih banyak membakar BBM. Semakin banyak bahan bakar solar dapat menghasilkan panas.
BBM yang dibakar maka semakin banyak tenaga Sedangkan pada pengolahan tanah sederhana masih
yang dihasilkan sehingga semakin cepat kenderaan mengggunakan alat-alat yang sederhana yaitu
bergerak. cangkul atau dengan menggunakan tanaga hewan
Kelangkaan BBM dab berkurangnya subsidi ternak. Kelebihan dari pengolahan tanah sederhana
dari Pemerintah terhadap BBM, harus disikapi ini, yaitu murah, cocok untuk daya tarik, cocok
dengan efisiensi penggunaan BBM terutama untuk tarikan pada daerah pasir dan basah.
dibidang pertanian. Untuk meminimalisir Sedangkan kekurangannya memerlukan waktu yang
penggunaan BBM pada traktor roda 2, efisiensi cukup lama dalam mengerjakannya.
penggunaan tenaga penggerak perlu dilakukan. Traktor roda dua atau traktor tangan (power
Kedalaman dan kecepatan kerja dari traktor tiller/hand tractor) adalah mesin pertanian yang
merupakan factor yang mempengaruhi besarnya dapat dipergunakan untuk menngolah tanah dan
konsumsi bahan bakar dari tenaga penggerak traktor. lain-lain pekerjaan pertanian dengan alat pengolah
Oleh karena itu perlu dilakukan suatu simulasi tanahnya digandengkan/dipasang di bagian belakang
mengenai kedalaman dan kecepatan kerja yang mesin. Mesin ini mempunyai efesiensi tinggi, karena
efisien guna efisiensi penggunaan bahan bakar. pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan
Salah satu cara penentuan perhitungan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda dua
kebutuhan bahan bakar dan kapasitas kerja traktor merupakan mesin serbaguna karena dapat juga
roda 2 dapat dipermudah dengan menggunakan berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat
bantuan pertimbangan Artifical Intelligence (AI) lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan
atau kecerdasan buatan sebagai optimasinya. (trailer) (Ali, 2017).
Pertimbangan ini digunakan sebagai salah satu
bagian dari ilmu komputer yang mempelajari II.2 Pengolahan Tanah
bagaimana komputer dapat bekerja sebaik apa yang Rizaldi (2006) menyatakan, kapasitas kerja
dilakukan manusia atau bahkan lebih. Dalam suatu alat pengolahan tanah dipengaruhi oleh
simulasi perhitungan kebutuhan bbm dan kapasitas berberapa faktor, yaitu :
kerja traktor roda 2 ini menggunakan logika fuzzy 1) Ukuran dan bentuk petakan;
dengan sistem inferensi Sugeno. 2) Topografi wilayah;
3) Keadaan traktor;
I.2 Tujuan 4) Keadaan vegetasi di permukaan tanah;
Penelitian ini bertujuan untuk merancang 5) Keadaan tanah;
suatu sistem simulasi yang dapat memberikan nilai 6) Tingkat keterampilan operator; dan
kapasitas kerja dan kebutuhan BBM traktor roda 2 7) Pola pengolahan tanah.
dengan memberikan nilai input kedalaman bajak dan Menurut Zulias Mardinata (2014), Dari
kecepatan kerja traktor roda 2. ketujuh faktor tersebut, pola pengolahan tanah
merupakan faktor yang paling berpengaruh. Pola
III. TINJAUAN PUSTAKA pengolahan tanah akan mempengaruhi kapasitas
II.1 Pengolahan Tanah kerja alat pengolah tanah yang digunakan. Pola
Pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk pengolahan tanah yang baik adalah pola pengolahan
memperbaiki dan meningkatkan produktivitas tanah tanah yang meminimalisir waktu terbuang. Dalam
dengan memecah partikel menjadi lebih kecil hal ini, waktu berbelok merupakan waktu yang
sehingga memudahkan akar tanaman mendapatkan merugikan. Jadi pola pengolahan tanah yang baik
makanan. Tujuan pengolahan adalah menyiapkan adalah pola dengan jumlah berbelok yang paling
tempat persemaian, mencegah tumbuhnya tanaman sedikit.
pengganggu, memberantas gulma, memperbaiki Kecepatan kerja traktor roda 2
kondisi tanah untuk penetrasi akar, atau untuk mempengaruhi kapasitas kerja dan konsumsi bahan
pelumpuran tanah. (Musgrave, 1947). bakar dari traktor roda 2. Menurut Yuswar (2004)
Perbedaan pengolahan tanah sederhana dan dalam Zulias Mardinata (2014), kecepatan maju
modern yaitu pada pengolahan tanah modern merupakan salah satu metode untuk meningkatkan
kapasitas kerja alat pertanian yaitu dengan Ada beberpa hal yang perlu diketahui
menambah kecepatan maju berarti meningkatkan untuk memahami sistem logika fuzzy, yaitu :
kapasitas kerja alat pengolah tanah tanpa harus 1. Variabel Fuzzy, merupakan variabel yang hendak
menambah berat dan jumlah unit tenaga penggerak dibahas dalam suatu sistem fuzzy. Contoh : umur,
yang membebani tanah. Namun dengan temperatur, permintaan, dan lain-lain.
meningkatkan kecepatan kerja, akan menyebabkan 2. Himpunan Fuzzy, merupakan suatu grup yang
konsumsi bahan bakar dari traktor roda 2 menjadi mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu
besar. dalam suatu variabel fuzy.
3. Semesta pembicaraan, merupakan keseluruhan
II.3 Logika Fuzzy nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan
Logika fuzzy adalah cabang dari sistem dalam suatu variabel fuzzy.
kecerdasan buatan (Artificial Inteligent) yang 4. Domain, merupakan eseluruhan nilai yang
mengemulasi kemampuan manusia dalam diizinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh
berfikir ke dalam bentuk algoritma yang dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy.
kemudian dijalankan oleh mesin. Algoritma ini
Fungsi keanggotaan fuzzy dapat
digunakan dalam berbagai aplikasi pemrosesan
direpresentasikan dalam beberapa bentuk
data yang tidak dapat direpresentasikan dalam
sebagai berikut :
bentuk biner. Logika fuzzy menginterpretasikan
statemen yang samar menjadi sebuah 1. Representasi Linear
pengertian yang logis (Kusumadewi, 2004).
Fuzzy secara bahasa diartikan sebagai Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat
kabur atau samar yang artinya suatu nilai dapat keanggotaannya digambarkan sebagai sebuah
bernilai benar atau salah secara bersamaan. garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan
Logika fuzzy merupakan suatu logika yang menjadi pilihan yang baik untuk mendekati
memiliki nilai kekaburan atau kesamaran antara suatu konsep yang kurang jelas.
benar atau salah. Dalam teori logika fuzzy suatu
nilai dapat bernilai benar atau salah secara
bersamaan. Namun seberapa besar kebenaran
dan kesalahan tergantung pada bobot
keanggotaan yang dimilikinya.
Logika fuzzy memiliki derajat
keanggotaan dalam rentang 0 (nol) hingga 1
(satu) dan logika fuzzy menunjukkan sejauh
mana suatu nilai benar dan sejauh mana suatu Gambar 2 Grafik representasi linear naik
nilai itu salah. Logika fuzzy adalah suatu cara (kusumadewi, 2004)
yang tepat untuk memetakan suatu ruang input
ke dalam suatu ruang output dan mempunyai
nilai kontiniu. Fuzzy dinyatakan dalam derajat
keanggotaan dan derajat kebenaran. Oleh sebab
itu sesuatu dapat dikatakan sebagian benar dan
sebagian salah pada waktu yang sama (1)
(Kusumadewi, 2004).
Representasi fungsi keanggotaan untuk linear turun
dan persamaannya dapat dilihat pada gambar di
bawah

Gambar 1 Pendefinisian kecepatan dalam bentuk


logika fuzzy dan logika Boolean (Kusumadewi,
2004)
Gambar 3 Grafik representasi linear turun
(kusumadewi, 2004)

(4)
(2)
Fuzzy Inference System Sugeno
2. Representasi kurva segitiga
Metode sugeno merupakan salah satu
Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan metode dalam logika fuzzy. Metode ini
antara 2 garis (linear). Nilai-nilai disekitar b diperkenalkan oleh Takagi-Sugeno Kang pada
memiliki derajat keanggotaan turun cukup tahun1985. Sistem fuzzy Sugeno memperbaiki
tajam (menjauhi 1). kelemahanyang dimiliki oleh sistem fuzzy
murni untuk menambah suatu perhitungan
matematika sederhana sebagai bagian THEN.
Pada perubahan ini, system fuzzy memiliki
suatu nilai rata-rata tertimbang (Weighted
Average Values) di dalam bagian aturan fuzzy
IF-THEN. Sistem fuzzy Sugeno juga memiliki
kelemahan terutama pada bagian THEN, yaitu
dengan adanya perhitungan matematika
sehinggatidak dapat menyediakan kerangka
Gambar 4 Grafik representasi linear naik alami untuk merepresentasikan pengetahuan
(kusumadewi, 2004) manusia dengan sebenarnya. Permasalahan
kedua adalah tidak adanyakebebasan untuk
menggunakan prinsip yang berbeda dalam
logika fuzzy, sehingga ketidakpastian dari
sistem fuzzy tidak dapat direpresentasikan
(3) secara baik (Meimaharani et al, 2014)
Penalaran dengan metode SUGENO
3. Representasi kurva bentuk bahu hampir sama dengan penalaran MAMDANI,
hanya saja output (konsekuen) sistem tidak
Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variabel berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa
yang direpresentasikan dalam bentuk segitiga, konstanta atau persamaan linear. Metode ini
pada sisi kanan dan kirinya akan naik turun. diperkenalkan oleh Takagi – Sugeno Kang pada
Tetapi terkadang salah satu sisi dari variabel tahun 1985, sehingga metode ini sering juga
tersebut tidak mengalami perubahan. Himpunan dinamakan dengan Metode TSK. Menurut Cox
fuzzy “bahu”, bukan segitiga, digunakan untuk (1994) dalam Suwandi et al (2011), Metode
mengakhiri variabel suatu daerah fuzzy. TSK terdiri dari 2 jenis, yaitu:
a. Model Fuzzy Sugeno Orde-Nol
Secara umum bentuk model fuzzy SUGENO Orde-
Nol adalah: IF (x1 is A1) o (x2 is A2) o (x3 is
A3) o …… o (xN is AN) THEN z=k dengan Ai
adalah himpunan fuzzy ke-I sebagai anteseden,
dan k adalah suatu konstanta (tegas) sebagai
konsekuen.
b. Model Fuzzy Sugeno Orde-Satu
Gambar 5 Grafik representasi linear naik Secara umum bentuk model fuzzy SUGENO Orde-
(kusumadewi, 2004) Satu adalah: IF (x1 is A1) o …… o (xN is AN)
THEN z = p1*x1 + … + pN*xN + q dengan Ai
adalah himpunan fuzzy ke-I sebagai anteseden,
dan pi adalah suatu konstanta (tegas) ke-i dan q
juga merupakan konstanta dalam konsekuen.
Apabila komposisi aturan menggunakan metode SUGENO, maka deffuzifikasi dilakukan dengan
cara mencari nilai rata-ratanya.

IV. METODE variable input dan output dibuat fungsi


III.1 Rancangan Penelitian keanggotaannya berdasarkan data-data hasil
Pada penelitian ini penulis menjelaskan penelitian di lapangan yang dilakukan oleh
perancangan dan pengujian dalam pembuatan Zulias Mardinata (2014). Adapun tahapan
simulasi kapasitas kerja dan kebutuhan bahan bakar pengolahan dan analisa data menggunakan
traktor roda 2 dengan logika fuzzy sugeno adalah logika fuzzy adalah sebagai berikut :
sebagai berikut :
Penentuan Variabel Input dan Output dan
Studi Literatur Semesta Pembicaraan

Pengambilan Data Pembuatan Himpunan dan domain masing-


masing variabel input
Pengolahan dan
Analisa Data
Pembuatan fungsi keanggotan masing-
Pengujian masing himpunan

Laporan Pembuatan fuzzy set rules berdasarkan


fungsi keanggotaan yang sudah disusun
Gambar 6 Rancangan penelitian
Gambar 7 Tahapan pengolahan dan analisa
a. Studi Literatur data
Studi pustaka terdiri dari beberapa
sumber yaitu seperti bahan kuliah, jurnal-jurnal d. Pengujian
tentang kapasitas kerja traktor roda 2, karya Pengujian dilakukan untuk mengetahui
tulis, kutipan dari penelitian lain dan bahan apakah penyusunan fuzzy set rules mampu
bacaan dari internet yang akan menghasilkan data olahan yang sesuai dan
diimplementasikan kedalam tulisan ini. valid. Pengujian dilakukan dengan cara
memberikan nilai percobaan pada input masing-
b. Pengambilan Data masing variable dan kemudian berdasarkan
Data yang digunakan dalam tulisan ini nilai percobaan tersebut diaplikasi fuzzy rules
diambil dari hasil penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan nilai output yang sesuai.
oleh Zulkifli Zulias Mardinata dari Fakultas
Pertanian Universitas Islam Riau yang berjudul e. Laporan
“Analisis Kapasitas Kerja Dan Kebutuhan Laporan disusun dengan menyesuaikan
Bahan Bakar Traktor Tangan Berdasarkan format template jurnal dari Universitas
Variasi Pola Pengolahan Tanah, Kedalaman Andalas.
Pembajakan Dan Kecepatan Kerja”. Penelitian
tersebut dipublikasikan pada Jurnal Agritech
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Vol. 34 No. 3 Bulan Agustus 2014.
1. Penentuan Variabel Input dan Output
c. Pengolahan dan Analisa Data Data yang digunakan pada penelitian ini
Pengolahan dan analisa data adalah data hasil penelitian yang sudah dilakukan
menggunakan logika fuzzy sugeno, dimana oleh Zulias Mardinata (2014), adalah sebagai berikut
setiap data input dan output dimasukkan ke :
dalam himpunan fuzzy, kemudian setiap
Tabel 1 Data Hasil Pengukuran Kapasitas Kerja dan Kebutuhan BBM Traktor Roda 2

BulanLuas Tanam (ha)


Traktor Tersedia
Jan - 24.00
Feb - 24.00
Mar 40.00 24.00
Apr 193.00 24.00
Mei 550.00 24.00

Variabel ini terdiri dari 3 himpunan dan 3


Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan domain seperti table berikut :
bahwa variable input terdiri dari 2 variabel yaitu
variable Kedalaman dan variable Kecepatan. Tabel 3 Himpunan dan Domain Variabel
Sedangakan untuk Variabel Output terdiri dari 2 Kedalaman Bajak
variabel yaitu Kebutuhan BBM dan Kapasitas Kerja.
Untuk Variabel Output juga dilakukan klasifikasi
berdasarkan pola pengolahan yaitu Pola Bolak Balik Himpunan Domain
Rapat dan Pola Berkeliling. Klasifikasi ini sangat Dangkal 5,15
penting ditentukan pada saat pengujian data. Karena Sedang 10,20
pada saat pemberian nilai percobaan harus Dalam 15,25
ditentukan dulu pola pengolahan tanahnya.
Pada objek yang diteliti dapat ditentukan Variabel kedalaman bajak direpresentasikan dengan
semesta pembicaraan sebagai berikut. Semesta grafik representasi segitiga seperti gambar di
pembicaraan ini membatasi nilai-nilai variable input bawah :
yang dapat diolah.
Bagian ini menjelaskan metode penelitian
yang digunakan. Metode dapat dijabarkan melalui
langkah-langkah yang dilakukan dan dapat dibantu
dengan menggunakan gambar atau tabel.

Tabel 2 Semesta Pembicaraan Variabel Input

Fungs Variabel Semesta Ket


i Pembicaraan
Input Kedalaman 5-25 Cm
Bajak
Kecepatan 0,1-2,5 ms-1
Bajak

2. Pembentukan fungsi keanggotaan


Fungsi keanggotaan masing-masing variable
input :
a. Variabel kedalaman bajak (d)
0

1
Lambat 0,1,1,25

Dangkal
5

Normal 0,83,1,67
Cepat 1,25,2,5
10

Sedang
Variabel kecepatan traktor direpresentasikan
15

dengan grafik representasi segitiga seperti


gambar di bawah :
20

Dalam

1
25

0.1

Lambat
Gambar 8 Grafik representasi fungsi keanggotaan

0.83
variable kedalaman bajak

1.25
Berdasarkan grafik tersebut maka dapat dibuat

Normal
persamaan fungsi keanggotan pada variable
kedalaman bajak sebagai berikut : 1.67

Cepat
0, d ≤5 atau d ≥ 15
2.5

μ DANGKAL [ d ]

(5)
{ d−5
5
15−d
5
,

,
5 ≤ d ≤10

10≤ d ≤15
Gambar 9 Grafik representasi fungsi
keanggotaan variable kecepatan traktor

Berdasarkan grafik tersebut maka dapat


0, d ≤10 atau d ≥ 20

{
dibuat persamaan fungsi keanggotan pada variable
d−10 kecepatan traktor sebagai berikut :
, 10 ≤d ≤ 15
μSEDANG [ d ] 5
20−d 0, v ≤ 0,1atau v ≥1,25

{
, 15 ≤d ≤ 20
5 v−0,1
, 0,1 ≤ v ≤ 0,83
(6) μ LAMBAT [ v ] 0,73 (8)
1,25−v
, 0,83 ≤ v ≤1,25
0, d ≤ 15 ataud ≥25 0,42

{
μ DALAM [ d ]
d−15
5
20−d
5
,

,
15 ≤ d ≤ 20

20 ≤ d ≤ 25
(7)

{
0,
v−0,83
μ NORMAL [ v ] 0,42
1,67−v
,
v ≤ 0,83 atau v ≥ 1,67
0,83 ≤ v ≤ 1,25
(9)

b. Variabel kecepatan traktor , 1,25≤ v ≤ 1,67


Variabel ini terdiri dari 3 himpunan dan 3 0,42
domain seperti table berikut :
0, v ≤ 1,25 atauv ≥ 2,5

{
Tabel 4 Himpunan dan Domain Variabel
v−1,25
Kecepatan , 1,25 ≤ v ≤1,67
μCEPAT [ v ] 0,42 (10)
2,5−v
, 1,67 ≤ v ≤2,5
Himpunan Domain 0,83
2) Klasifikasi Pola berkeliling
c. Pembentukan Set Rules Fuzzy [R19] IF Kedalaman DANGKAL and Kecepatan
Berdasarkan data hasil penelitian LAMBAT THEN Kapasitas kerja = 4,693
sebelumnya, bahwa terdapat 9 kombinasi kedalaman [R20] IF Kedalaman DANGKAL and Kecepatan
bajak dan kecepatan kerja traktor, 2 variabel output NORMAL THEN Kapasitas Kerja = 5,351
[R21] IF Kedalaman DANGKAL and Kecepatan
yaitu Kapasitas kerja dan Kebutuhan BBM dan 2 CEPAT THEN Kapasitas Kerja = 6,013
pola pengolahan tanah yaitu pola bolak balik rapat [R22] IF Kedalaman SEDANG and Kecepatan
dan pola berkeliling. Untuk itu, aturan fuzzy yang LAMBAT THEN Kapasitas Kerja = 2,538
dapat juga ada 36 aturan, dengan catatan bahwa [R23] IF Kedalaman SEDANG and Kecepatan
setiap aturan yang dibentuk menyertakan semua NORMAL THEN Kapasitas Kerja = 4,475
variable. Metode inferensi fuzzy yang akan [R24] IF Kedalaman SEDANG and Kecepatan
CEPAT THEN Kapasitas Kerja = 7,742
digunakan adalah metode sugeno orde-0. Pada
[R25] IF Kedalaman DALAM and Kecepatan
metode ini, anteseden direpresentasikan dengan LAMBAT THEN Kapasitas Kerja = 2,660
proposisi dalam himpunan fuzzy, sedangkan [R26] IF Kedalaman DALAM and Kecepatan
konsekuen direpresentasikan dengan sebuah NORMAL THEN Kapasitas Kerja = 3,336
konstanta. Ke-36 aturan ini nantinya akan berlaku [R27] IF Kedalaman DALAM and Kecepatan
untuk 2 variabel output, yaitu Kapasitas kerja traktor CEPAT THEN Kapasitas Kerja = 5,054
dan kebutuhan BBM traktor yang diklasifikasikan [R28] IF Kedalaman DANGKAL and Kecepatan
LAMBAT THEN Kebutuhan BBM = 0,868
juga menjadi 2 macam pola pengolahan yakni, pola [R29] IF Kedalaman DANGKAL and Kecepatan
bolak balik rapat dan pola berkeliling. NORMAL THEN Kebutuhan BBM = 0,977
Ke-36 aturan tersebut adalah : [R30] IF Kedalaman DANGKAL and Kecepatan
CEPAT THEN Kebutuhan BBM = 1,034
1) Klasifikasi Pola pengolahan bolak balik rapat [R31] IF Kedalaman SEDANG and Kecepatan
[R1] IF Kedalaman DANGKAL and Kecepatan
LAMBAT THEN Kebutuhan BBM = 0,910
LAMBAT THEN Kapasitas kerja = 3,052
[R32] IF Kedalaman SEDANG and Kecepatan
[R2] IF Kedalaman DANGKAL and Kecepatan
NORMAL THEN Kebutuhan BBM = 0,964
NORMAL THEN Kapasitas Kerja = 3,542
[R33] IF Kedalaman SEDANG and Kecepatan
[R3] IF Kedalaman DANGKAL and Kecepatan
CEPAT THEN Kebutuhan BBM = 1,126
CEPAT THEN Kapasitas Kerja = 3,768
[R34] IF Kedalaman DALAM and Kecepatan
[R4] IF Kedalaman SEDANG and Kecepatan
LAMBAT THEN Kebutuhan BBM = 0,901
LAMBAT THEN Kapasitas Kerja = 1,160
[R35] IF Kedalaman DALAM and Kecepatan NORMAL
[R5] IF Kedalaman SEDANG and Kecepatan THEN Kebutuhan BBM = 1,394
NORMAL THEN Kapasitas Kerja = 2,078 [R36] IF Kedalaman DALAM and Kecepatan
[R6] IF Kedalaman SEDANG and Kecepatan CEPAT THEN Kebutuhan BBM = 1,787
CEPAT THEN Kapasitas Kerja = 3,564
[R7] IF Kedalaman DALAM and Kecepatan Penggunaan aturan dibagi menjadi 2 yaitu apabila
LAMBAT THEN Kapasitas Kerja = 1,135 menggunakan pola pengolahan tanah dengan bolak
[R8] IF Kedalaman DALAM and Kecepatan
NORMAL THEN Kapasitas Kerja = 1,737
balik rapat maka digunakan [R1] – [R18], namun
[R9] IF Kedalaman DALAM and Kecepatan CEPAT sebaliknya apabila menggunakan pola berkeliling
THEN Kapasitas Kerja = 2,392 maka digunakan [R19] – [R36].
[R10] IF Kedalaman DANGKAL and Kecepatan
LAMBAT THEN Kebutuhan BBM = 1,205 d. Pengujian
[R11] IF Kedalaman DANGKAL and Kecepatan 1) Pengujian 1
NORMAL THEN Kebutuhan BBM = 1,790
Input Kedalaman 15 cm, kecepatan 0,83 ms-1
[R12] IF Kedalaman DANGKAL and Kecepatan
CEPAT THEN Kebutuhan BBM = 1,888 dengan pola berkeliling. Karena data yang akan
[R13] IF Kedalaman SEDANG and Kecepatan diujikan menggunakan pola berkeliling, maka
LAMBAT THEN Kebutuhan BBM = 1,246 digunakan aturan [R19] – [R36]. Sebelum dilakukan
[R14] IF Kedalaman SEDANG and Kecepatan inferensi dicari terlebih dahulu derajat keanggotaan
NORMAL THEN Kebutuhan BBM = 1,998 nilai tiap variable dalam setiap himpunan.
[R15] IF Kedalaman SEDANG and Kecepatan
CEPAT THEN Kebutuhan BBM = 2,045
[R16] IF Kedalaman DALAM and Kecepatan
- Variabel Output Kapasitas Kerja ([R19] – [R27])
LAMBAT THEN Kebutuhan BBM = 2,386 Sebelum dilakukan inferensi dicari terlebih
[R17] IF Kedalaman DALAM and Kecepatan dahulu derajat keanggotaan nilai tiap variable dalam
NORMAL THEN Kebutuhan BBM = 2,973 setiap himpunan dengan menggunaka persamaan (5)
[R18] IF Kedalaman DALAM and Kecepatan sampai dengan (10)
CEPAT THEN Kebutuhan BBM = 3,059 µDANGKAL[15] = 0
µSEDANG[15] = 1
µDALAM[15] = 0 α-predikat30 = 0
µLAMBAT[0,83] = 1 Z30 = 1,034
µ NORMAL [0,83] = 0 α-predikat31 = 1
µCEPAT[0,83] = 0 Z31 = 0,910
α-predikat32 = 0
Kemudian dicari α-predikat (fire strength) Z32 = 0,964
untuk setiap aturan pada tiap variable output sebagai
α-predikat33 = 0
berikut :
Z33 = 1,126
α-predikat19 = 0
Z19 = 4,693 α-predikat34 = 0
α-predikat20 = 0 Z34 = 0,901
Z20 = 5,351 α-predikat35 = 0
α-predikat21 = 0 Z35 = 1,394
Z21 = 6,013 α-predikat36 = 0
α-predikat22 = 1 Z36 = 1,787
Z22 = 2,538
α-predikat23 = 0 Karena α-predikat yang tidak nol hanya α-
Z23 = 4,475 predikat31, yang berarti bahwa hanya aturan [R31]
α-predikat24 = 0 saja yang dipenuhi, maka Kebutuhan BBM = z31 =
Z24 = 7,742 0,910 LJam-1.
α-predikat25 = 0
Z25 = 2,660
α-predikat26 = 0 Berdasarkan pengujian 1, diperoleh hasil
Z26 = 3,336 perhitungan kapasitas kerja dan konsumsi bahan
α-predikat27 = 0 bakar traktor dengan menggunakan aturan fuzzy
Z27 = 5,054 yang sudah dibuat sama dengan hasil pengujian
lapangan yang sudah dilakukan oleh Mardinata
Karena α-predikat yang tidak nol hanya α- (2014), dapat dilihat pada table 1, apabila diberikan
predikat22, yang berarti bahwa hanya aturan [R22] input kedalaman 15 cm, kecepatan 0,81 ms -1 dengan
saja yang dipenuhi, maka kapasitas kerja = z 22 = menggunakan pola bajak berkeliling maka akan
2,538 JamHa-1. menghasilkan kapasitas kerja sebesar 2,538 JamHa -1
dan konsumsi bahan bakar sebanyak 0,910 LJam-1.
- Variabel Output Kebutuhan BBM ([R28] –
[R36]) 2) Pengujian 2
Sebelum dilakukan inferensi dicari terlebih Input Kedalaman 18 cm, kecepatan 1,5 ms -1
dahulu derajat keanggotaan nilai tiap variable dalam dengan pola bolak balik rapat. Karena data yang
setiap himpunan dengan menggunaka persamaan (5) akan diujikan menggunakan pola bolak balik rapat,
sampai dengan (10) maka digunakan aturan [R1] – [R18]. Sebelum
dilakukan inferensi dicari terlebih dahulu derajat
µDANGKAL[15] = 0 keanggotaan nilai tiap variable dalam setiap
µSEDANG[15] = 1 himpunan.
µDALAM[15] = 0
µLAMBAT[0,83] = 1 - Variabel Output Kapasitas Kerja ([R1] – [R9])
µ NORMAL [0,83] = 0
µCEPAT[0,83] = 0 µDANGKAL[18] =0
µSEDANG[18] = (20-18)/5 = 0,4
Kemudian dicari α-predikat (fire strength) µDALAM[18] = (18-15)/5 = 0,6
untuk setiap aturan pada tiap variable output sebagai µLAMBAT[1,5] =0
berikut: µNORMAL [1,5] = (1,67-1,5)/0,42 = 0,404
α-predikat28 = 0 µCEPAT[1,5] = (1,5-1,25)/0,42 = 0,595
Z28 = 0,868
α-predikat29 = 0
Z29 = 0,977
Kemudian dicari α-predikat (fire strength) Z10 = 1,205
untuk setiap aturan pada tiap variable output sebagai α-predikat11 = 0
berikut : Z11 = 1,790
α-predikat12 = 0
α-predikat1 =0 Z12 = 1,888
Z1 = 3,052 α-predikat13 = 0
α-predikat2 =0 Z13 = 1,246
Z2 = 3,542 α-predikat14 = 0,4
α-predikat3 =0 Z14 = 1,998
Z3 = 3,768 α-predikat15 = 0,4
α-predikat4 =0 Z15 = 2,045
Z4 = 1,160 α-predikat16 = 0
α-predikat5 = 0,4 Z16 = 2,386
Z5 = 2,078 α-predikat17 = 0,405
α-predikat6 = 0,4 Z17 = 2,973
Z6 = 3,564 α-predikat18 = 0,595
α-predikat7 =0 Z18 = 3,059
Z7 = 2,135
α-predikat8 = 0,405 Karena α-predikat yang tidak nol hanya
Z8 = 1,737 terdapat pada aturan [R14], [R15], [R17] dan [R18]
α-predikat9 = 0,595 dengan menggunakan metode defuzzy weighted
Z9 = 2,392 average, maka Kebutuhan BBM adalah :

Karena α-predikat yang tidak nol hanya ∝14 z 14+ ∝15 z15 +∝17 z 17 +∝18 z 18
terdapat pada aturan [R5], [R6], [R8] dan [R9] z=
∝14 +∝15 +∝17+ ∝18
dengan menggunakan metode defuzzy weighted
average, maka kapasitas kerja adalah :
0,4∗1,998+0,4∗2,045+ 0,405∗2,973+0,595∗3,059
z=
0,4+ 0,4+ 0,405+ 0,595
∝5 z 5 +∝6 z 6 +∝8 z 8 +∝9 z 9
z=
∝5 +∝6 +∝8+ ∝9 0,799+0,818+1,204 +1,820 4,641
z= =
0,4+0,4 +0,405+0,595 1,8
0,831+1.426+0,703+1,423 4,383
z= =
0,4 +0,4+ 0,405+0,595 1,8 z=2,578 LJam−1

z=2,435 JamHa−1 VI. KESIMPULAN DAN SARAN


V.1 Kesimpulan
- Variabel Output Kebutuhan BBM ([R10] –
[R18]) 1. Logika Fuzzy dengan sistem inferensi sugeno
memiliki kapabilitas yang tepat untuk
µDANGKAL[18] =0 diaplikasikan dalam membuat simulasi kapasitas
µSEDANG[18] = (20-18)/5 = 0,4 kerja dan kebutuhan BBM traktor roda 2 karena
µDALAM[18] = (18-15)/5 = 0,6 output (konsekuen) sistem tidak berupa
µLAMBAT[1,5] =0 himpunan fuzzy, melainkan berupa konstanta
µNORMAL[1,5] = (1,67-1,5)/0,42 = 0,404 atau persamaan linear.
µCEPAT[1,5] = (1,5-1,25)/0,42 = 0,595 2. Berdasarkan hasil simulasi, kedua variable input
yaitu kedalaman bajak dan kecepatan kerja
Kemudian dicari α-predikat (fire strength)
sangat mempengaruhi kedua variable output yaitu
untuk setiap aturan pada tiap variable output sebagai
kapasitas kerja dan kebutuhan BBM traktor roda
berikut:
2.
α-predikat10 = 0
3. Variabel input kecepatan kerja traktor roda 2 Kusumadewi, S. Dan Purnomo, H. 2004. Aplikasi
berbanding lurus dengan kapasitas kerja dan Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan.
kebutuhan BBM traktor roda 2, artinya kenaikan Yogyakarta: Graha Ilmu.
nilai kecepatan kerja pada kedalaman bajak yang
sama akan diikuti oleh kenaikan nilai kapasitas Rizaldi, T., 2006. Mesin Peralatan. Departemen
kerja dan kebutuhan BBM traktor roda 2. Teknologi Pertanian FP-USU. Medan.

V.2 Saran Suwandi, Muhammad Isa Irawan dan Imam


1. Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk Mukhlash. 2011. Aplikasi Sistem Inferensi
mengembangkan sebuah sistem aplikasi dengan Fuzzy Metode Sugeno dalam
Memperkirakan Produksi Air Mineral dalam
menggunakan logika fuzzy sistem inferensi
Kemasan. Prosiding Seminar Nasional
sugeno untuk membuat model simulasi Penelitian, Pendidikan dan Penerapan
kebutuhan BBM dan kapasitas kerja traktor roda MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri
2. Yogyakarta, 14 Mei 2011.
2. Untuk meningkatkan ruang lingkup penelitian
Meimaharani, Rizkysari dan Tri Listyorini. 2014.
perlu ditambahkan beberapa variable input
Analisis Sistem Inference Fuzzy Sugeno
seperti daya mesin traktor roda 2 sehingga dapat
Dalam Menentukan Harga Penjualan Tanah
mensimulasikan jenis traktor dengan berbagai
Untuk Pembangunan Minimarket. Jurnal
tingkatan tenaga mesin penggerak. Kemudian
SIMETRIS, Vol 5 No 1 April 2014. ISSN:
variable input jenis tanah bisa ditambahkan
2252-4983
sehingga mendapatkan hasil simulasi yang lebih
akurat.
Zulias Mardinata, Zulkifli. 2014. Analisis Kapasitas
DAFTAR PUSTAKA Kerja dan Kebutuhan Bahan Bakar Traktor
Tangan Berdasarkan Variasi Pola
Musgrave, G. W., 1947. The Quantitative Evaluation Pengolahan Tanah, Kedalaman Pembajakan
of Factors in Wate Erosion : A First dan Kecepatan Kerja. Jurnal Agritech Vol.
Approxximation. J. Soil Water Conserv. 34, No. 3, Agustus 2014.
2(3) :133-138.

Ali, Mahrus. (2017). Mesin Traktor Dan Alat


Tradisional Pengolah Tanah.
10.31219/osf.io/jnr2f.
https://www.researchgate.net/publication/32
6119962_MESIN_TRAKTOR_DAN_ALA
T_TRADISIONAL_PENGOLAH_TANAH.
Diakses pada 19 Desember 2019.

Anda mungkin juga menyukai