Anda di halaman 1dari 2

ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019-2020

MATA KULIAH STUDI KASUS HUKUM ISLAM

Nama : …………………..
NIM :
Prodi/Smtr : HKI / 6
Dosen : H. Nashrun Jauhari, Lc. MHI.

JAWABLAH 2 DARI 4 SOAL DI BAWAH INI !


1. Studi kasus hukum Islam merupakan sebuah upaya penelitian ilmiah terhadap obyek
masalah tertentu untuk mendapatkan jawaban dan solusi pemecahannya. Metode
penelitian yang digunakan adalah metodologi ijtihad hukum Islam dengan berbagai
perangkat perkembangannya. Adapun jenis kasus yang dapat dijadikan sebagai obyek
penelitian tidak terbatas pada masalah-masalah hukum partikular (furu’iyyah fiqhiyyah)
saja, tetapi terhadap masalah-masalah fundamental metodologis (manhajiyyah
ushuliyyah) yang butuh dilakukan rekonstruksi dan rekonseptualisasi. Selain itu, jenis
kasus juga tidak terbatas pada masalah-masalah baru yang belum pernah diteliti atau
dibahas oleh para ulama, tetapi juga terhadap masalah-masalah lama yang butuh
dilakukan kontekstualisasi dan aktualisasi.
a. Jelaskan 2 macam metode penelitian yang sering digunakan dalam studi kasus hukum
Islam klasik, yaitu: metode istinbathi dan metode istidlali / ijtihadi.
b. Jelaskan apa dan bagaimana format kajian hukum Islam kontemporer berikut ini :
(1) Fiqh al-Muqarin (Fiqh Perbandingan)
(2) Fiqh al-Quran (Tafsir Ayat-Ayat Hukum)
(3) Fiqh al-Sunnah (Tafsir Hadis-Hadis Hukum)
(4) Fiqh al-Maqashid
Jawaban :
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________

2. Dalam studi ilmu hukum yang berkembang di Indonesia saat ini dikenal dua jenis metode
penelitian hukum, yaitu “metode normatif / doktrinal” dan “metode sosiologis / empiris”.
Dari dua jenis metode penelitian hukum ini juga bisa digunakan dalam studi kasus hukum
Islam, karena secara substansial mempunyai perangkat-perangkat metode yang sama
dengan metodologi ijtihad yang diusung para ulama mujtahid. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan :
a. Metode penelitian hukum normatif
b. Metode penelitian hukum sosiologis
Jawaban :
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
3. Membaca Basmalah dalam shalat merupakan kasus hukum Islam yang sudah sering
dibahas oleh para peneliti di era klasik.
a. Jelaskan hukum membaca Basmalah dalam shalat menurut para peneliti (ulama)
klasik ?
b. Bagaimana cara mengaktualisasi kasus hukum membaca Basmalah tersebut ke dalam
sajian stdui hukum Islam di era kontemporer?!
c. Tuliskan tiga judul baru yang anda kembangkan secara aktual dari judul lama “hukum
membaca Basmalah dalam shalat”
Jawaban :
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________

4. Adzan dua kali dalam shalat Jum’at merupakan masalah khilafiyyah fiqhiyyah. Namun kritik
tajam datang dari seorang ulama asal Arab Saudi yang bernama Nashiruddin al-Albani. Ia
menyebutkan bahwa ‘illah hukum untuk mengumandangkan adzan dua kali seperti di zaman
Utsman bin Affan sudah tidak relevan lagi, karena di zaman ini sudah ada pengeras suara. Al-
Albani merujuk kepada kaidah ushuliyyah yang bernunyi " ‫" اَ ْل ُح ْك ُم يَ ُدوْ ُر َم َع ِعلَّتِ ِه ُوجُوْ دًا َو َع َد ًما‬.
a. Jelaskan maksud kaidah ushuliyyah " ‫" اَ ْل ُح ْك ُم يَ ُدوْ ُر َم َع ِعلَّتِ ِه ُوجُوْ دًا َو َع َد ًما‬.
b. Jelaskan pandangan anda selaku kader muda ASWAJA Nahdlatul Ulama untuk merespon
kritik pedas tersebut ?!
Jawaban :
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai