Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Dosen Pembimbing : Hj. Lindawati, S.Kep. Ners. M.KM.
Disusun Oleh :
Eva Novianti (P27901119016)
2A D3 Keperawatan
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG TAHUN 2020
ROLE PLAY KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KLIEN REMAJA
Suatu hari seorang perempuan yang berusia 17 tahun bernama Salwa mengalami kecelakaan mobil di jalan Cijati bersama teman-temannya yang menyebabkan luka luka pada kedua tangan dan kakinya. Seorang laki-laki yang tepat melihat kejadian itu langsung membawa klien ke IGD RSWB. Perawat dan dokter kemudian langsung memberikan penanganan kepada Klien. Setelah diberikan penanganan, kondisi Klien membaik dan dia masih ditempatkan di ruangan IGD karena keluarganya belum datang. Perawat kemudian menghampiri klien untuk menanyakan kondisinya. Perawat : “Selamat malam” (Tersenyum). Klien : “Malam suster” (Termenung) Perawat : "Dik, perkenalkan saya perawat ...... Adik bisa panggil saya suster ...... Saya perawat yang bertugas pada malam ini. Jika boleh tahu nama Adik siapa?” Klien : “Nama saya ....... suster, suster panggil saja .....” Perawat : “Baiklah Dik ..... , bagaimana keadaannya sekarang?” Klien : “Ya masih begini-begini saja sus” Perawat : “Maaf Dik .... , bisa dijelaskan lagi maksud dari kata masih begini-begini saja itu apa?” Klien : “Begini sus, tangan dan kaki saya masih sedikit sakit, tetapi saya rasakan sudah lebih membaik setelah diberi tindakan tadi” Perawat : “Saya mengerti yang anda rasakan Dik ..... Nah bagaimana kalau kita berbincang- bincang mengenai masalah Adik, dan mengenai kronologis kecelakaannya. Apakah Adik bersedia?” Klien : “Hmmm….” (Ragu-ragu) Perawat : “Adik bisa menceritakannya kepada saya, saya akan berusaha semampu saya untuk membantu” (Mempertahankan kontak mata, sedikit membungkuk, bersikap terbuka) (menggunakan teknik menawarkan diri) Klien. : “Baiklah saya bersedia suster” Perawat : “Nah kalau begitu kita disini akan berbincang-bincang selama kurang lebih 20 menit ya Dik ?” Klien : “Iya suster” Perawat : “Nah Adik sekarang bisa ceritakan kepada saya, kenapa bisa terjadi kecelakaan? Saya akan mendengarkannya dengan baik” (menggunakan teknik menanyakan pertanyaan berkaitan) Klien : “Hmm… Anu suster, kemarin saya dan temen temen saya pulang berlibur ke puncak dan pada saat dijalan kami bercanda canda bernyanyi nyanyi tanpa memperhatikan jalanan, bahkan teman saya yang menyetirpun ikut becanda sehingga tanpa sadar didepan kami sudah ada truk besar yang berlawanan arah, kami pun menghindar dan akhirnya mobil tergelincir dan menabrak pohon, akhirnya saya seperti ini” (Menggaruk-garuk kepala) Perawat : “Jadi adik ini kecelakaan gara-gara becanda di dalam mobil sampai tidak memperhatikan jalan ?” Klien. : “ Iya suster” (Menggaruk-garuk kepala) Perawat : “Kenapa adik bisa ikut berlibu” Klien. : “Ya beginilah anak muda suster, biasa refreshing gitu ” Perawat : “Nah, terus apakah orang tua adik mengetahui kalau Adik berlibur sama temen temen?” Klien : “Orang tua saya itu tidak peduli dengan saya” Perawat : (Diam dan mempertahankan kontak mata) (menggunakan teknik diam) Klien : “Mereka itu sangat jarang di rumah suster, mereka sibuk sendiri dengan pekerjaan mereka” Perawat : “Lalu?” (menggunakan teknik menganjurkan untuk melanjutkan meneruskan pembicaraan) Klien : “Ya saya cari kesibukan juga dong, mendingan saya kumpul dengan temen temen saya daripada saya dirumah sumpek sendiri” Perawat : “Jadi apakah adik sering pergi dengan teman teman adik karena orang tua Adik jarang memperhatikan Adik?” (menggunakan teknik mendengarkan penuh perhatian) Klien : “Iya bisa dibilang begitu suster, Apalagi mereka itu galak, kerjaannya ceramahi saya terus. Ya saya jadi kurang betah di rumah” Perawat : “Iya, saya mengerti apa yang adik rasakan. Kalau saya perhatikan Adik dari tadi bisa tersenyum menjawab pertanyaan saya, tapi saya rasa ada yang Adik pikirkan” Klien : “Iya benar suster” (Menunduk) Perawat : “Apa yang adik pikirkan kalau begitu?” Klien : “Ya tentang tadi itu suster, nanti kalau mereka datang pasti akan marah-marah” Perawat : “Mengenai masalah itu, nanti saya akan bicarakan dengan orang tua Adik ya, jadi tidak usah cemas dulu, sementara kita tunggu kedatangan dari orang tua adik, tadi sudah dihubungi pihak rumah sakit” Klien : “Iya suster” Perawat : “Nah berdasarkan apa yang Adik jelaskan tadi, saya bisa pahami kalau masalah adik itu sebenarnya karena jarang berkomunikasi dan mendapat perhatian dari orang tua, apakah benar seperti itu?” (menggunakan teknik meringkas) Klien : “Benar sus” (Menunduk) Perawat : “Iya mungkin itu penyebab adik merasa kurang nyaman di rumah, tetapi kalau saya boleh berikan pemahaman, yang perlu adik ingat adalah orang tua Adik itu sibuk bekerja untuk mecukupi kebutuhan adik juga. Itu karena mereka sayang dengan adik. Tapi nanti saya juga akan beritahukan kepada orang tua adik agar memberikan sedikit waktu untuk memberikan perhatian ke adik ya. Nah kalau boleh saya sarankan, adik lebih baik mencoba mengungkapkan apa yang selama ini adik rasakan kepqda kedua orang tua adik, coba berbicara pelan pelan agar adik tidak terjerumus pada pergaulan yang salah?” Klien : “Iya sus, saya menyesal” (Menunduk) Perawat : “Nah sebaiknya adik melakukan hal-hal yang positif mumpung masih muda, seperti mengembangkan hobi yang adik miliki, bermain musik, belajar yang giat, siapa tahu adik bisa berprestasi, tentunya akan membanggakan orang tua dan secara otomatis mereka pasti akan lebih perhatian dengan adik” Klien : “Iya suster, saya akan coba untuk berubah”