Anda di halaman 1dari 5

Iodometri

1. a. 10ml injeksi natrium tiosulfat ditambahkan HCL encer hingga pH lebih kurang 7, lalu di


encerkan dengan air secukupnya hingga lebih kurang 20ml. Setelah di titrasi menggunakan
indikator kanji ternyata memerlukan 40,20ml larutan iod 0,1N.
   b. Berapa % b/v NA2SaO3.5H2O dalam injeksi natrium tiosulfat itu 1 ml 0,1 N setara dengan
24,82 mg NA2SaO3.5H2O

Pembahasan :

 a. 2Na2S2O3 + I2       2NaI + Na2S4O6

Mg natrium tiosulfat  = 40,20 x 24,82mg

  = 997,8 mg

  = 0,9978 g

b. %b/v NA2SaO3.5H2O = 0,9978/10 x 100

   = 9,978%

2. Pada pembuatan Na2SO3 : Larutan iodin 15 ml 0,1 M dimasukkan ke Erlenmeyer, tambahkan


beberapa tetes indicator amilum, titrasilah dengan larutan Na2SO3 sampai tidak berwarna
(didapatkan V Na2S2O3 = 22 ml). Kemudian 20 ml CuSo4 + 5 ml H2SO4 2 M + 0,5 gram KI,
campuran berwarna kuning + larutan kanji / indicator amilum  perlahan sampai warna keunguan.
Titrasi dengan Na2S2O3 sampai warna ungu tersebut menghilang (didapatkan V Na2S2O3 = 8,5
ml). Tentukanlah kadar CuSo4 ?

Pembahasan :

 Pembuatan Na2S2O3:

  V I2 = 15 ml

  M I2 = 0,1 M

  V Na2S2O3 = 22 ml

 Penentuan kadar Cu:

  V CuSO4 = 20 ml

  V H2SO4 = 5 ml

  M KI = 0,5 gr 
M H2SO4 = 2 M

  V larutan kanji = 4 ml (80 tetes)

  V Na2S2O3 = 8,5 ml

 Sehingga Standarisasi Na2S2O3 terhadap I2

  V1.N1  = V2.N2

  15 x 0,1  = 22 x N2

  N2  = 1,5/ 22    = 0,07 N

Permanganometri
3. Dalam suasana asam besi (II) dititrasi dengan larutan kalium permanganat 0,0206 M, larutan
KMnO4 yang diperlukan 40,20 mL. Hitunglah mg besi dalam larutan tersebut?

Pembahasan :

Dalam suasan asam:


MnO4-+ 8H++ 5e Mn2+ + 4H2O x 1
Fe2+ Fe3++ e x 5
MnO4-+ 8H+ + 5Fe2+ Mn2+ + 4H2O + 5Fe3+
Pada titik ekivalen:
Mol KMnO4 = M.V
Mol KMnO4 = M.V
= 0,0206 M x 40,2 mL
= 0,828 mmol
5 mol Fe ≈ 1 mol KMnO4

mol Fe yang diperlukan = 5 x 0,828 mmol


= 4,14 mmol
Banyaknya Fe yang diperlukan adalah:

= 4,14 mmol Ar.Fe.


= 231,8 mgram

1. Yang termasuk titrasi yang berdasarkan reaksi redoks adalah


a. Permanganometri dan Iodometri
b. Netralisasi dan Iodometri
c. Argentometri dan Permanganometri
d. Kompleksometri dan Netralisasi
e. Iodometri dan Argentometri

Jawaban : a

2. Permanganometri ini dapat digunakan untuk penentuan :


a. Fe dalam bijih besi
b. Penentuan Ca
c. Penentuan Xylium
d. Semua benar

Jawaban : d
3. Sifat kalium permanganate adalah :
1. Oksidator kuat
2. Autoindikator
3. Tidak dapat berfungsi sebagai katalisator
4. Mudah diperoleh dan tidak mahal
Yang merupakan sifat kalium permanganate adalah :
a. 1,2,3 benar
b. 1,2,4 benar
c. 1,3,4 benar
d. 2,3,4 benar
e. 1,3,4 benar

Jawaban : b

4. Yang bisa digunakan untuk menstandarisasi larutan KMnO4 adalah


a. Arsen (II) Oksida
b. Natrium Oksalat
c. Asam oksalat
d. Semua benar
e. Semua salah

Jawaban : d

5. Larutan yang ditentukan konsentrasinya pada titrasi permanganometri adalah

a. Ni2+
b. Na2S2O3
c. Klorida
d. Fe2+
e. HCl

Jawab : D

7. Syarat-syarat titrasi permanganometri adalah sebagai berikut, kecuali :

a. Dalam suasana asam


b. Dalam suasana basa
c. Dalam keadaan panas
d. Tidak boleh ditambahkan HF
e. Tidak boleh menggunakan HCl

Jawab : B
8. Titik akhir titrasi pada titrasi kompleksometri ditandai dengan perubahan warna :

a. Pink menjadi bening


b. Kuning menjadi violet
c. Bening menjadi orange muda
d. Ungu menjadi biru
e. Bening menjadi pink

Jawab : E

9. Berikut ini merupakan zat yang digunakan untuk menstandarisasi KMnO4, kecuali :

a. H2C2O4
b. Na2C2O4
c. As2O3
d. H2O2
e. NaOH

Jawab : E

9. Titrasi permanganometri termasuk jenis titrasi :

a. Asam basa
b. Oksidasi reduksi
c. Pengendapan
d. Pengompleksan
e. Penetralan

Jawab : B

Anda mungkin juga menyukai