Anda di halaman 1dari 3

14

terutama mengandung arti bahwa suatu keputusan dan tindakan didasarkan

atas norma-norma objektif. Keadilan pada dasarnya adalah suatu konsep

yang relatif, setiap orang tidak sama, adil menurut yang satu belum tentu

adil bagi yang lainnya, ketika seseorang menegaskan bahwa ia melakukan

suatu keadilan, hal itu tentunya harus relevan dengan ketertiban umum

dimana suatu skala keadilan diakui. Skala keadilan sangat bervariasi dari

satu tempat ke tempat lain, setiap skala didefinisikan dan sepenuhnya

ditentukan oleh masyarakat sesuai dengan ketertiban umum dari masyarakat

tersebut.21

Hukum sangat erat hubungannya dengan keadilan, bahkan ada

pendapat bahwa hukum harus digabungkan dengan keadilan, supaya benar-

benar berarti sebagai hukum, karena memang tujuan hukum itu adalah

tercapainya rasa keadilan pada masyarakat. Suatu tata hukum dan peradilan

tidak bisa dibentuk begitu saja tanpa memerhatikan keadilan, karena adil itu

termasuk pengertian hakiki suatu tata hukum dan peradilan, oleh karenanya

haruslah berpedoman pada prinsip- prinsip umum tertentu. Prinsip–prinsip

tersebut adalah yang menyangkut kepentingan suatu bangsa dan negara,

yaitu merupakan keyakinan yang hidup dalam masyarakat tentang suatu

kehidupan yang adil, karena tujuan negara dan hukum adalah mencapai

kebahagiaan yang paling besar bagi setiap orang.22

Keadilan itu sifatnya relatif, keadilan tumbuh dan berkembang mengikuti

pola perilaku masyarakat. Keadilan merupakan jelmaan kaidah dan rasa


21
M. Agus Santoso, Hukum,Moral & Keadilan Sebuah Kajian Filsafat Hukum (Jakarta:
Kencana, 2014), 85.
22
M. Agus Santoso, 91.
17

jika ada demokratisasi legislasi. Tanpa demokrasi (partisipasi masyarakat)

dalam proses legislasi hasilnya tidak akan pernah melahirkan hukum yang

mandiri. Hukum hanya sebagai legitimasi keinginan pemerintah, dalam

kondisi seperti itu ada tindakan pemerintah dianggap bertentangan dengan

hukum. Kepentingan-kepentingan masyarakat menjadi terabaikan karena

hukum bersifat mandiri karena makna-maknanya mengacu pada dirinya

sendiri (keadilan, kepastian, kemanfaatan).25

Menurut Gustav Radbruch, terdapat dua macam pengertian kepastian

hukum yaitu kepastian hukum oleh hukum dan kepastian hukum dalam atau

dari hukum. Hukum yang berhasil menjamin banyak kepastian hukum

dalam masyarakat adalah hukum yang berguna. Kepastian hukum oleh

karena hukum memberi tugas hukum yang lain, yaitu keadilan hukum serta

hukum harus tetap berguna. Sedangkan kepastian hukum dalam hukum

tercapai apabila hukum tersebut sebanyak-banyaknya dalam undang-

undang. Dalam undang-undang tersebut terdapat ketentuan-ketentuan yang

bertentangan (undang-undang berdasarkan suatu sistem yang logis dan

praktis). Undang-Undang dibuat berdasarkan rechstwekelijkheid (keadaan

hukum yang sungguh) dan dalam undang-undang tersebut tidak terdapat

istilah-istilah yang dapat difatsirkan secara berlain-lainan.26

Dengan adanya kepastian hukum, masyarakat akan mengetahui kejelasan

akan hak dan kewajiban menurut hukum. Tanpa ada kepastian hukum

25
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Ilmu Hukum, Suatu Pengenalan Pertama Ruang
Lingkup Berlakunya Ilmu Hukum (Bandung: Alumni, 2000), 15.
26
Teguh Prasetyo & Abdul Halim Barkatullah, Filsafat, Teori, Dan Ilmu Hukum (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2012), 317.
18

maka orang tidak mengetahui apa yang harus diperbuat, tidak mengetahui

perbuatanya benar atau salah, dilarang atau tidak dilarang oleh hukum.

Kepastian hukum ini dapat diwujudkan melalui penormaan yang baik

dan jelas dalam suatu Undang-Undang dan akan jelas pula penerapannya.

Dengan kata lain kepastian hukum itu berarti tepat hukumnya, subjeknya

dan objeknya serta ancaman hukumannya. Teori kepastian hukum

digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai kepastian hukum

dalam penguasaan tanah negara secara tidak langsung yang di miliki oleh

masyarakat. Penguasaan dan pemilikan tanah dengan alas hak dasar yakni

akta autentik harusnya dilanjutkan dengan kegiatan pendaftaran tanah agar

mendapatkan alat bukti hak yang makin kuat dan sempurna. Kepastian

adalah perihal (keadaan) yang pasti. Hukum secara hakiki harus pasti dan

adil. Kepastian hukum merupakan pertanyaan yang hanya bisa dijawab

secara normatif bukan sosiologi. Kepastian Hukum secara Normatif adalah

ketika suatu peraturan dibuat dan diundangkan secara pasti karena mengatur

secara pasti dan Logis. Kepastian Hukum sebagai salah satu tujuan hukum

dan dapat dikatakan upaya mewujudkan keadilan. Bentuk nyata dari

kepastian hukum adalah pelaksanaan dan penegakan hukum terhadap suatu

tindakan tanpa memandang siapa yang melakukan. Adanya kepastian

hukum setiap orang dapat memperkirakan apa yang akan terjadi jika

melakukan tindakan hukum itu, kepastian sangat diperlukan untuk

mewujudkan keadilan. Kepastian salah satu ciri yang tidak dapat dipisahkan

dari hukum, terutama untuk norma hukum tertulis. Hukum tanpa nilai

Anda mungkin juga menyukai