Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY. U

Kunjungan ke-1
Tanggal 16 November 2020
I. Latar Belakang
a.  Karakteristik Keluarga
Setelah mengunjungi dan menjelaskan tujuan praktek di wilayah jorong 2 Pasar Rao.
Maka ditetapkan untuk membina dengan ATRITHIS GOUT di jorong 2 Pasar Rao, yaitu
keluarga Bpk. S khususnya ibuk.RQ dengan masalah Atritis Gout .
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat. Didalam
menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa unsur yang sangat
terkait dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur yang dimaksudkan dalam proses
keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-tahap dari proses keperawatan sangatlah penting
dalam membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga secara akurat.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat pengkajian
sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga.
Sebelum melakukan pengkajian pada keluarga Ibuk.R terlebih dahulu perawat membina
hubungan saling percaya dengan seluruh anggota keluarga yang tinggal di rumah bpk.S dan
ibuk.R untuk memudahkan perawat dalam mengumpulkan data secara akurat baik yang
adaptif maupun yang maladaptif sehingga dengan hasil pendataan yang akurat mampu
memudahkan perawat dalam menentukan masalah yang ada dalam diri klien/anggota
keluarga.
Setelah itu perawat menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama ini yaitu untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada didalam keluarga baik yang dirasakan secara
pasti/disadari maupun masalah kesehatan yang masih beresiko ataupun masalah yang akan
berpotensial terjadi. Kemudian perawat juga membuat kontrak waktu yang telah disepakati
bersama antara perawat dan anggota keluarga untuk melakukan pengkajian keluarga yaitu
selama 12 x seminggu.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat pengkajian
sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga. Dalam
kunjungan kali ini mahasiswa akan melakukan pengkajian yang meliputi pengakjian data
keluarga yaitu selama 12x seminggu.
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
1. Data Demografi/Komposisi Keluarga
Nama kepala keluarga dan anggota keluarga

No Nama L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Hub Keluarga


Bapak
1. L 68 tahun pensiun KK
.S
Ibuk.
2. P 67 Tahun IRT Istri
R

2. Waktu dan tempat yang disepakati keluarga untuk pertemuan-pertemuan berikutnya:


Di rumah Keluarga Bpk.S
3. Masalah kesehatan yang dialami setiap anggota keluarga:
Bapak.S memliki riwayat DM non ulkus dan ibuk,R dengan asam urat sejak 12 tahun
yang lalu
c. Masalah Keperawatan
Belum ada

II. Proses Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan interaksi dan bertatap muka dengan keluarga selama 30 menit
diharapkan keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan mahasiswa secara
terapeutik
c. Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat membina saling percaya dengan cara:
1. Mampu menyebutkan nama kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya.
2. Mampu menyebutkan kembali nama mahasiswa.
3. Menerima jabat tangan mahasiswa.
4. Mampu menyebutkan masalah kesehatan yang sering dialami anggota keluarga.
5. Menunjukkan sikap terbuka kepada mahasiswa, ditandai dengan menatap mata
mahasiswa dan menunjukkan respon menerima mahasiswa secara verbal dan non
verbal.
6. Mampu menetapkan waktu kunjungan yang tepat untuk pertemuan berikutnya.

III. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
b. Media dan Alat
Belum ada

IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 30 menit
- Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
b. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan oleh mahasiswa.
c.  Kriteria hasil
- Mahasiswa dan keluarga dapat saling mengenal dan sudah terbina hubungan saling
percaya
- Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. I

Kunjungan ke-2
Tanggal 24 November 2020
I. Latar Belakang
a.  Karakteristik Keluarga
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat. Didalam
menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa unsur yang sangat
terkait dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur yang dimaksudkan dalam proses
keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-tahap dari proses keperawatan sangatlah penting
dalam membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga secara akurat.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat pengkajian
sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga. Dalam
kunjungan kali ini mahasiswa akan melakukan pengkajian yang meliputi pengkajian fisik
pada anggota keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, koping keluarga, dan harapan
keluarga

b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut


Pemeriksaan fisik anggota keluarga
Pemeriksaan Fisik Bpk.S Ibuk.R
Keadan umum Baik Baik
Tb (cm) 170 150
BB (kg) 69 67
TD 120/90 120/75
HR 78x/i 84x/i
RR 18x/i 19x/i
SUHU 36,5 37
Kepala Simetris,tidak ada Simetris,tidak ada
Dan Rambut pembengkakan,rambut pembengkakan,rambut
hitam dan beruban dan ,bersih
beruban,bersih tidak tidak ada ketombe
ada ketombe.
Mata Simetris Simetris
ki=ka,konjungtiva tidak ki=ka,konjungtiva
anemis,sclera tiadak tidak anemis,sclera
ikterik,tidak ada tiadak ikterik,tidak ada
katarak katarak
Hidung Simetris ki=ka tidak Simetris ki=ka tidak
ada polip,indra ada polip,indra
penciuman masih penciuman masih
berfungsi dengan baik berfungsi dengan baik
Telinga Simetris Simetris
ki=ka,pendengaran ki=ka,pendengaran
kurang jelas dan tidak masih jelas dan tidak
ada cairan yang keluar ada cairan yang keluar
dari telinga,dan bersih dari telinga,dan bersih
Leher Tidak teraba adanya Tidak teraba adanya
pembengkakan kelenjer pembengkakan
tiroid dan tiada ada kelenjer tiroid dan
pembengkakan kelenjer tiada ada
getah bening,tidak ada pembengkakan
pembengkakan vena kelenjer getah
jugularis bening,tidak ada
pembengkakan vena
jugularis
Dada  I = simetris  I = simetris
ki=ka ki=ka
 P = fermitus  P = fermitus
ka=ki ka=ki
 P= sonor  P= sonor
 A= tidak ada  A= tidak ada
suara suara
tambahan,vesik tambahan,vesik
uler uler

Jantung I :iktus cordis tdk I :iktus cordis tdk


tampak tampak
P :iktus cordis tidak P :iktus cordis tidak
teraba teraba
P : pekak P : pekak
A: reguler A: regular
Abdomen I : tidak ada asites I : simetris ki=ka.tdak
P:tidak ada teraba ada pembesaran pada
pembengkakan perut
hati,tidak ada nyeri P:tidak ada teraba
tekan pembengkakan
P:timpani hati,tidak ada nyeri
A: bising usus tekan
P:timpani
A: bising usus
Ekstermitas: Atas :tidak ada Atas : sering merasa
Atas : udem,crt 2 kesemutan,kebas,crt 2
Bawah: detik,kekuata detik
Bawah :tidak ada Bawah :sering merasa
edema,akral teraba kesemutan pada
hangat kaki,dan juga merasa
kebas,,sering merasa
nyeri pada lutut dan
kaki.

Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga

Keluarga berkomunikasi menggunakan bahasa melayu, ibuk.R biasanya


menjadi pendengar dan penasehat bagi suaminya. ibuk.R biasanya menjadi
pendengar dan penasehat bagi anak-anaknya, komunikasi yang digunakan
komunikasi terbuka, dilakukan secara timbal balik, yang mendominasi
berkomunikasi dalam keluarga yaitu ibuk.R sebagai ibu rumah tangga dan
istri ,anggota keluarga bebas mengutarakan perasaan yang jika anak yang
minta solusi atas masalah nya anaknya biasanya pergi ke rumah ibuk.R
langsung atau biasa juga menelpon ibuk.R.
2. Struktur kekuatan keluarga
.
3. Struktur peran
Peran setiap anggota keluarga
Bapak.S berperan sebagai kepala keluarga mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-
hari kadang juga pergi ke kebun ikut anak nya bapak.A untuk memantau tanaman
dikebun dalam menjalankan tanggung jawabnya bapak.S merasa senang iklas dan
tidak terbebani.
Ibuk.R berperan sebagai istri,memasak,mengurus rumah tangga,mengurus
suami,Ibuk.S iklas dan tidak pernah terpaksa menjlankan tugas dan kewajibannya.

4. Nilai dan norma keluarga


Keluarga berpendapat bila ada keluarga yang sakit dibawa ke pelayanan kesehatan
terdekat,keluarga juga yakin dan percaya obat-obatan herbal dari nnek buyut yang
bisa menyembuhkan suatu penyakit seperti daun capo untuk flu dan demam ringan
Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga selalu mendukung dan memberikan perhatian jika ada salah seorang anggota
keluarga yang sakit,saling menghargai dan hubungan keluarga cukup harmonis serta
membawa keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan, anggota keluarga saling
memahami kebutuhan masing-masing
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan antara anggota keluarga baik,dalam keluarga biasanya menanamkan sikap
disiplin memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya
,dan apabila ingin berpergian harus meminta izin atau memberi kabar kemana ingin pergi
dan kapan pulangnya,keyakinan tidak mempengaruhi pola pengasuhan dalam keluarga.
3. Fungsi Ekonomi
Cara keluarga memenuhi kebutuhannya yaitu dengan tunjangan pensiun,dan hasil kebun
seperti pinang.keluarga mampu mencukupi semua kebutuhan yang diperlukan dan
pengatur keuangan dikelola oleh ibuk.R
Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan :
1) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Ibuk.R mengatakan mengetahui penyakit yang di deritanya.dan tahu tahu
penyebabnya,tahu tentang tanda dan gejala serta penanggulan pertama
dengan minum obat yang didapat dari puskesmas atau dibeli sendiri di
apotik..
2) Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Ibuk.R saat merasakan nyeri yang semakin berat biasanya langsung
memeriksakannya ke pelayanan kesehatan seperti bidan desa atau
puskesmas.
3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
jika ada masalah dalam kesehatan keluarga langsung membawa ke
pelayanan kesehatan seperti bidan desa atau puskesmas.
4) Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat
Ibuk .R mengatakan untuk pembuangan sampah di buang kedalam tempat
sampah dirumah dan selanjutnya akan dibuang keluar rumah yang berjarak
2m dari rumah.
5) Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan
Ibuk.R mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit, maka ibuk.R
langsung memeriksakan kesehatannya ke pelayanan kesehatan seperti bidan
desa atau puskesmas.
4. Fungsi reproduksi
Ibuk.R sudah mengalami masa monopouse sejak umur 48 tahun.
5. Fungsi ekonomi
Kebutuhan pokok keluarga sehari-hari cukup terpenuhi dari penghasilan Tn. S.
Stres dan koping keluarga
1. Stresor
a. Stresor jangka pendek
Tn.S dan Ny.U merasa khawatir jika sakit tidak sembuh – sembuh, atau
bertambah parah bila tidak di obati.
b. Stresor jangka panjang
Keluarga Tn. I mengatakan hampir tidak pernah mengalami stres dalam jangka
panjang (> 6 bulan).
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stresor
Keluarga sangat khawatir dalam mengahadapi masalah kesehatan yang cukup serius
jika dia alami oleh salah satu anggota keluarga, akan tetapi untuk mencari jalan
keluarnya keluarga datang ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan
kesehatannya.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn.S bila menemukan masalah maka mereka akan memecahkan nya
bersama, selain itu mereka juga mencari informasi dan memelihara hubungan baik
dengan masyarakat sekitar. Keluarga Tn. S juga selalu berdoa kepada Tuhan yang
Maha Esa.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Setiap anggota Keluarga selalu membicarakan masalah yang mereka hadapi kepada
anggota keluarga yang lain.

Harapan keluarga
Keluarga Tn. S mengharapkan agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan
kesehatan terhadap mereka dan membantu bila keluarga mengalami kesulitan dalam hal
kesehatan semaksimal mungkin.

4. Waktu dan tempat yang disepakati keluarga untuk pertemuan-pertemuan berikutnya:


Di rumah Keluarga Tn. S
5. Masalah kesehatan yang dialami setiap anggota keluarga:
Ny.U dengan Atritis Gout.
c. Masalah Keperawatan
Belum ada

II. Proses Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan pengkajian selama 30 menit diharapkan keluarga dapat mengenal
masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
c. Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat membina saling percaya dengan cara:
Keluarga diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
dengan cara:
Keluarga dapat mengidentifikasi dengan tepat anggota keluarga yang mengalami
gangguan pada kesehatannya.
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
c. Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
d. Media dan Alat
Alat tulis
Stetoskop
Tensimeter
Format pengkajian keluarga

IV. Kriteria Evaluasi
c. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 30 menit
- Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
d. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan oleh mahasiswa.
c.  Kriteria hasil
- Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya.
- Pengkajian dapat terselesaikan sekitar 75%
- Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang ada didalam keluarga
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. I

Kunjungan ke-3
Tanggal 8 Januari 2017
1.  Latar Belakang
a.  Karakteristik Keluarga
Setelah melakukan kunjungan pada tanggal 5 januari, telah didapatkan data pengkajian
keluarga Ny. U  yaitu : Ny. U mengatakan jika memiliki penyakit Atritis Gout sejak 3 tahun
yang lalu, Tn.S juga mengatakan jika keluarganya terdahulu tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit yang sama. Ny.S mengatakan jika tidak mengetahui apa penyebab dari penyakitnya
tersebut, tetapi Ny.S menduga jika penyakitnya tersebut disebabkan karena faktor usia
yangtidak lagi terbilang muda. Pada saat ditanya tentang pengertian, etiologi, tanda dan
gejala, komplikasi, pencegahan, makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi
pada Atritis Gout, dan obat tradisional Atritis Gout Ny.U beserta keluarga kurang
mengetahui.
Pada kesempatan pertemuan ini mahasiswa akan mengenalkan dan menjelaskan masalah
Atritis Gout dan memberikan pendidikan kesehatan tentang Atritis Gout sehingga menambah
pengetahuan Ny.U dan keluarga.

b.Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut


Pemahaman keluarga tentang Atritis Gout
Kesadaran keluarga tentang penting pengetahuan tentang Atritis Gout
Masalah Keperawatan keluarga
1. Kurang pengetahuan, ketidaktahuan tentang penyakit (AG) b.d Ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan (AG)
2. Kurang pengetahuan tentang b.d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan

II.  Proses Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan, ketidaktahuan tentang penyakit (AG) b.d Ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan (AG)
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan intervensi selama 45 menit diharapkan keluarga mampu
mengetahui tentang pentingnya pengetahuan Atritis Gout.
c. Tujuan Khusus
Keluarga mampu mengenal masalah tentang:
- Keluarga mampu menyebutkan pengertian, etiologi, tanda dan gejala,
komplikasi, pencegahan, diet padaAtritis Gout, makanan yang boleh
dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi pada Atritis Gout, dan obat tradisional
Atritis Gout.

III.  Implementasi Tindakan Keperawatan


a.  Metode
Diskusi
Tanya jawab
Observasi
b. Media
Leafleat dan Flip Chart (Lembar Balik)

IV. Kriteria Evaluasi


a. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 45 menit
b. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Ny.U menunjukkan sikap terbuka dalam menyimak penjelasan dari mahasiswa
serta mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.

c. Kriteria hasil
- Ny.U mampu menjawab pertanyaan dari mahasiswa sekitar 80%
- Ny.U mampu meningkatkan pemahaman tentang Atritis Gout.

Anda mungkin juga menyukai