Anda di halaman 1dari 7

FENOMINOLOGI COVID–19

DI ERA NEW NORMAL


WEBINAR

MAGISTER EPIDEMIOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
TERM OF REFERRENCE (TOR) SDGs SERIES

WEBINAR “ FENOMENOLIGI COVID-19 di Era New-Normal”

I. PENDAHULUAN
Saat ini berbagai negara di dunia sedang menghadapi pandemi Coronavirus
Disease-19 (COVID-19), tak terkecuali Indonesia. Kasus positif COVID-19 pertama kali
diumumkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 yang insidensinya semakin
meningkat dari hari ke hari. Pada tanggal 12 Mei 2020 telah dilaporkan 14.749 kasus
positif COVID-19 dengan jumlah penderita yang meninggal sebanyak 1007 orang dan
penderita sembuh sebanyak 3063 orang.
Dalam menanggulangi penyebaran COVID-19, pemerintah telah mengeluarkan
kebijakan mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tercantum dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2020. Berdasarkan regulasi tersebut,
kewenangan dalam menyetujui pelaksanaan PSBB di Kabupaten/Kota dan Provinsi
ditentukan oleh Kementrian Kesehatan sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2020.
Kebijakan mengenai PSBB dan kebijakan lain terkait dengan penanggulanagan
COVID-19 berpengaruh pada program atau kebijakan kesehatan yang lain seperti
contohnya adalah pelayanan imunisasi, pelayanan pada ibu hamil, dan keluarga
berencana. Pada beberapa laporan disebutkan bahwa kunjungan imunisasi dan ibu
hamil menurun selama pandemi COVID-19. Hal tersebut tentu saja akan memberikan
implikasi yang cukup mengkhawatirkan ke depannya. Ancaman munculnya kembali
Penyakit Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) misalnya akan menjadi
permasalahan serius ke depannya. Pada beberapa laporan juga disebutkan bahwa telah
terjadi peningkatan jumlah ibu hamil pada masa pandemi COVID-19. Padahal,
pemeriksaan kehamilan pada masa ini lebih dibatasi dan program kesehatan seperti
senam ibu hamil juga ditunda. Jumlah kehamilan yang beresiko tinggi dengan kualitas
pelayanan kesehatan yang tidak maksimal dapat beresiko meningkatkan angka
kematian ibu dan bayi ke depannya. Penanganan terhadap penyakit degeneratif ,
penyakit infeksi lain selain COVID-19, dan penanganan Neglected Tropical Disease pun
dapat terkendala dan memberikan dampak yang signifikan ke depannya.
Selain implikasi pada program kesehatan lain, kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah saat ini dalam bentuk PSBB, physical and social distancing, penggunaan
masker, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) lebih banyak dilakukan oleh
masyarakat karena bersifat represif dengan sanksi dan ancaman yang tegas.
Hal yang menjadi permasalahan adalah jika regulasi atau kebijakan tersebut
mulai dilakukan relaksasi atau pelonggaran, maka dikhawatirkan perilaku atau sikap
masyarakat akan kembali pada perilaku lama atau tidak berubah dari sebelumnya. Hal
ini cukup mengkhawatirkan karena second wave atau gelombang kedua pandemi
COVID-19 dapat saja terjadi dan bahkan lebih besar jika relaksasi tidak disertai dengan
kepatuhan masayarakat dalam melakukan prosedur kesehatan COVID-19.
Selain itu, perilaku dan sikap baik masyarakat yang telah terbentuk selama
pandemi COVID-19 seperti pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) akan berkurang
dan kembali ke asalnya jika dalam penerapannya saat ini tidak disertai dengan
penanaman mental model mengenai pentingnya PHBS dalam kesehatan meskipun
pandemi COVID-19 telah berlalu.
Meskipun demikian, pemerintah telah mewacanakan untuk kembali kepada
rutinitas secara normal dengan memperhatikan protokol kesehatan yang mana era ini
dikenal dengan era “New Normal”. Melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK/01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 ( COVID-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan
Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
Dalam era ini, kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan
merupakan faktor kunci agar era new normal dapat berlaku tanpa disertai dengan
munculnya peningkatan kasus baru COVID-19 yang signifikan. Oleh karena itu,
kebijakan kesehatan pun perlu mencapai ranah tersebut sehingga tercipta masyarakat
tangguh yang mampu beradaptasi di era new normal.
Dalam webinar ini narasumber akan memaparkan mengenai implikasi COVID-19
kepada program-program kesehatan di Indonesia, serta peran kebijakan kesehatan
dalam membangun ketangguhan masyarakat di era new normal, termasuk bagaimana
peran pemerintah daerah mengembangkan strategi yang menciptakan ketangguhan
masyarakat tersebut.
Webinar ini diharapkan dapat membuka cakrawala pengetahuan mahasiswa S1
dan S2 AKK dan MKM pada khususnya, serta semua pemerhati masalah kebijakan
kesehatan pada umumnya sehingga dapat menambah literasi mengenai kebijakan
kesehatan dan implikasinya selama pandemi COVID-19.

II. TUJUAN KEGIATAN


1. Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk membuka cakrawala pengetahuan mahasiswa S1
dan S2 pada khususnya, serta semua pemerhati masalah kebijakan kesehatan
sehingga dapat menambah literasi mengenai Fenomenologi covid – 19 di
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Fenomenologi pandemi
COVID- 19 di lingkungan masyarakat.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Fenomena
kebijakan kesehatan di masyarakat di era New Normal.
c. Menambah wawasan mengenai peran praktisi Epidemiologi dalam
Fenomena covid-19 di Era New Normal.

III. BENTUK KEGIATAN


Bentuk kegiatan merupakan webinar kesehatan mengenai ” Fenomenologi Covid – 19
di Era New Normal” terdiri dari kegiatan paparan materi dari narasumber serta diskusi
dan tanya jawab melalui webinar dengan menggunakan Zoom.

IV. NARASUMBER WEBINAR

V. WAKTU PELAKSANAAN

VI. PESERTA SEMINAR


Peserta webinar meliputi mahasiswa S1 dan S2 pada umumnya dan mahasiswa S1 AKK
serta S2 MIKM pada khususnya, dan terbuka untuk umum yang maksimal berjumlah
500 peserta.
VII. AGENDA DAN MATERI PELATIHAN
Terlampir (Lampiran 1)

VIII. RENCANA PEMBIAYAAN


Terlampir (Lampiran 2)

IX. SUSUNAN PANITIA


Terlampir (Lampiran 3)

X. PENUTUP
Demikian pengajuan TOR untuk pembiayaan kegiatan Webinar ” Fenomenologi covid-19 di
era New Normal ” tahun 2020

Mengetahui, Semarang, Mei 2020


Wakil Dekan MKM UNDIP Ketua Bagian AKK,

Menyetujui,
Wakil Dekan II MKM UNDIP
LAMPIRAN 1

Susunan Acara

No Waktu Acara

1 09.00-09.30 Registrasi Ulang Peserta

2 09.30-09.40 Sambutan dan Pembukaan Ketua Panitia

3 09.40-09.50 Sambutan dan Pembukaan Dekan FKM


4 09.50-11.30 Paparan Materi

5 11.30-11.50 Diskusi dan Tanya Jawab


6 11.50-12.00 Penutup
LAMPIRAN 3

SUSUNAN PANITIA

1 Penanggungjawab :

2 Pengarah :

3 Ketua Panitia :

4 Sekretaris :

5 Seksi Acara :

6 Sekretariat :

7 Seksi Perkap dan Dokumentasi :

Anda mungkin juga menyukai