Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PEMBELAJARAN DAN RUANG LINGKUPNYA

• Pengertian Strategi Pembelajaran secara Umum

Istilah Strategi mula-mula dipakai di kalangan militer dan diartikan sebagai


seni dalam merancang (operasi) peperangan, terutama yang erat kaitannya dengan
gerakan pasukan dan navigasi ke dalam polisi perang yang dipandang paling
menguntungkan untuk memperoleh kemenangan. Penetapan strategi tersebut
harus didahului oleh analisis kekuatan musuh yang meliputi jumlah personal,
kekuatan senjata, kondisi lapangan, posisi musuh, dan sebagainya. Dalam
perwujudannya, strategi tersebut akan dikembangkan dan dijabarkan lebih lanjut
menjadi tindakan- tindakan nyata dalam medan pertempuran. (Abu Ahmadi, dan
Joko Tri Prasetya, 1997: 11) Dalam kamus ilmiah populer strategi mempunyai arti
ilmu siasat atau muslihat untuk mencapai suatu tujuan. (Pius A Partaaanto dan M.
Dahlan Al Barry, 2001: 727)

Istilah strategi dewasa ini banyak dipakai oleh bidang-bidang ilmu lainnya,
termasuk juga dalam dunia pendidikan. Secara umum strategi mempunyai
pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai
sasaran yang telah ditentukan. Kemudian jika dihubungkan dengan kegiatan
belajar mengajar, maka strategi dalam artian khusus bisa diartikan sebagai pola
umum kegiatan yang dilakukan guru-murid dalam suatu perwujudan kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. (Abu Ahmadi, dan
Joko Tri Prasetya, 1997: 12)

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar


haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai tujuan atau sasaran yang
ditentukan. (Syaiful Bahri Jamrah dan Aswan Zain, 1996: 5) Dihubungkan dengan
proses pembelajaran, strategi biasa diartikan sebagai siasat atau pola-pola umum
kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiaatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkaan

1
Learning Objectives (LO) adalah istilah yang menggabungkan
(compounding) dua kata, yaitu kata Learning yang berarti “belajar” atau
pembelajaran dan kata Objectives yang berarti “tujuan”. Cranton mengemukakan
bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan-pernyataan tentang pengetahuan
dan kemampuan yang diharapkan dari peserta setelah selesai pembelajaran
(Cranton, 1989). Sementara itu, Meger dalam bukunya yang berjudul Preparing
Instructional Objetives (1975), menyatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah
gambaran kemampuan mahasiswa yang menunjukkan kinerja yang diinginkan
yang sebelumnya mereka tidak mampu.

Agar dapat merancang serta melaksanakan strategi pembelajaran yang


efektif perlu memperhatikan unsur-unsur strategi dasar atau tahapan langkah
sebagai berikut:

 Menetapkan spesifikasi dari kualifikasi perubahan perilaku, tujuan selalu


dijadikan acuan dasar dalam merancang dan melaksanakan setiap
kegiatan pembelajaran.
 Memilih pendekatan pembelajar, suatu cara pandang dalam
menyampaikan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
 Memilih dan menetapkan metode, teknik, dan prosedur pembelajaran.

• Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran secara Umum

Secara umum strategi pembelajaran dibagi menjadi tiga:

1). Strategi Indukatif adalah suatu strategi pembelajaran yang memulai dari
hal-hal yang khusus barulah menuju hal yang umum.

2). Strategi Dedukatif adalah suatu strategi pembelajaran yang umum menuju
hal-hal yang khusus

3). Strategi campuran adalah gabungan dari strategi indukatif dan dedukatif.
Adapula strategi regresif yaitu strategi pembelajaran yang memakai titik

2
tolak jaman sekarang untuk kemudian menelusuri balik (kebelakang) ke
masa lampau yang merupakan latar belakang dari perkembangan
kontemporer tersebut.

Menurut Gagne mengemukakan ada lima pendekatan yang diistilahkan


dengan proses atau jalur belajar yaitu: 1. informasi verbal, 2. kemahiran intlektual,
3. pengaturan kegiatan kognitif, 4. keterampilan motorik dan 5. sikap.

• Analisis Strategi Pembelajaran PAI MI

Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi


model pembelajaran induktif. Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan
generalisasi, mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara
aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama
pembelajaran, keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang diperlukan
serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang guru harus lebih
aktif daripada siswanya. Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah, tanya
jawab dan simulasi. Sedangkan strategi campuran adalah gabungan dari strategi
indukatif dan dedukatif. Adapula strategi regresif yaitu strategi pembelajaran yang
memakai titik tolak jaman sekarang untuk kemudian menelusuri balik
(kebelakang) ke masa lampau yang merupakan latar belakang dari perkembangan
kontemporer tersebut.
    Dalam strategi pembelajaran deduktif pesan diolah mulai dari hal yang
umum kepada hal yang khusus, dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari
konsep-konsep yang astrak kepada contoh-contoh yang konkrit, dari sebuah
premis menuju ke kesimpulan yang logis.
Strategi induktif dinamakan juga strategi pembelajaran dari khusus ke
umum.pada strategi induktif  bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang
konkrit atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan
pada materi yang kompleks dan sukar.
Strategi  pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat
langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan

3
berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada  pembelajaran
induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan
memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa,
selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari
ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tadi. Biasanya pembelajaran dilakukan dengan
cara eksperimen, diskusi, dan demonstrasi.
Deduktif berasal dari bahasa Inggris “deduction” yang berarti penarikan
kesimpulan dari keadaan - keadaan yang umum, kemudian menemukan yang
khusus, dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari konsep-konsep yang astrak
kepada contoh-contoh yang konkrit, dari sebuah premis menuju ke kesimpulan
yang logis.
Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi
strategi pembelajaran induktif.Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep
dan generalisasi, mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru
secara aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian
selama pembelajaran, keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang
diperlukan serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang guru
harus lebih aktif daripada siswanya.
Pembelajaran deduktif disebut pula pembelajaran langsung (direct
Instruction). Strategi berfikir deduktif adalah strategi berfikir yang menerapkan
hal - hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian
- bagiannya yang khusus.Strategi deduktif ini merupakan pemberian penjelasan
tentang prinsip - prinsip isi pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk
penerapannya atau contoh- contohnya dalam situasi tertentu. Strategi ini
menjelaskan teori ke bentuk realitas atau menjelaskan hal - hal yang bersifat
umum ke yang bersifat khusus.
Dalam strategi pembelajaran deduktif pesan diolah mulai dari hal yang
umum kepada hal yang khusus, dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari
konsep-konsep yang astrak kepada contoh-contoh yang konkrit, dari sebuah
premis menuju ke kesimpulan yang logis.
Langkah-langkah dalam strategi deduktif meliputi tiga tahap: 

4
a. pengajar memilih pengetahuan untuk diajarkan.
b. pengajar memberi pengetahuan kepada peserta didik.
c. pengajar memberikan contoh-contoh dan membuktikannya kepada peserta
didik. Misalnya, bila diambil contoh untuk pengajaran tentang hadist,
maka pengajar memulai dengan definisi hadist, Manfaat Listrik, Jenis-
jenis hadist, dan dilanjutkan dengan penjelasan sumber-sumber hadist.
Dapat dikatakan juga strategi  deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah
mulai dari yang umum, generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan,
dilanjutkan kepada yang khusus yaitu penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-
atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai ilustrasi atau contoh.
Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran
mengenai konsep “terdefinisi”.
Pembelajaran deduktif terdiri dari empat tahap:
1) guru mulai dengan kaidah-kaidah konsep (conceot rule) atau pernyataan
yang mana  dalam pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya,
2) guru memberikan contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari
konsep,
3) guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut/ciri
dan bukan esensi dari konsep-konsep,
4) siswa memberikan beberapa kategori dari contoh yang diberikan oleh guru
    Dalam strategi belajar mengajar deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah
mulai dari yang umum, generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan,
dilanjutkan kepada yang khusus yaitu penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-
atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai ilustrasi atau contoh.
Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran
mengenai konsep “terdefinisi”.
Pembelajaran deduktif terdiri dari empat tahap:
a) guru mulai dengan kaidah-kaidah konsep (conceot rule) atau pernyataan
yang mana  dalam pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya,
b) guru memberikan contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari
konsep,

5
c) guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut/ciri
dan bukan esensi dari konsep-konsep,
d) siswa memberikan beberapa kategori dari contoh yang diberikan oleh guru
Contoh penggunaannya pada pembelajaran konsep terdefinisi: Bahan
pelajaran : Sholat. Tujuan pembelajaran : “siswa mengetahui apa itu sholat”.
Rumusan konsep: “sholat adalah Sholat ialah menggambarkan rukhus shalat atau
jiwa shalat; yakni berharap kepada Allah dengan sepenuh hati dan jiwa raga,
dengan segala kekhusyu’an dihadapan Allah dan ikhlas yang disertai dengan hati
yang selalu berzikir, berdo’a & memujiNya/ Ibadah dari seseorang yang beragama
Islam ”.
1. Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran Induktif Dan Deduktif
Ciri-ciri dari strategi pembelajaran induktif adalah :
a. Penekanan pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif
b. Berstruktur rendah
c. Penggunaan waktu yang kurang efisien
d. Memberi kesempatan yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu
Dari ciri-ciri strategi induktif diatas dapat dikembangkan atas dasar
beberapa karakteristik sebagai berikut :
a. Kemampuan berpikir dapat diajarkan.
b. Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan
data.Artinya, dalam seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana
bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu.
c. Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan
(lawful). Artinya, agar dapat menguasai keterampilan berpikir
tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan
tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan
beraturan ini memerlukan strategi pembelajaran tertentu agar dapat
mengendalikan tahapan-tahapan tersebut.
Ciri-ciri pembelajaran deduktif adalah sebagai berikut :
a. Berorientasi pada siswa dan materi
b. Berstruktur tinggi

6
c. Penggunaan waktu yang lebih efisien.
d. Kurang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu

2. Kelebihan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Induktif Dan


Deduktif
Kelebihan Strategi Pembelajaran Induktif  adalah sebagai berikut:
a. Pada strategi pembelajaran induktif guru langsung memberikan
presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-
ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, sehingga siswa
mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi
pembelajaran, guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola
tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tersebut sehingga
pemerataan pemahaman siswa lebih luas dengan adanya pertanyaan-
pertanyaan antara siswa dengan guru.
c. Strategi pembelajaran induktif menjadi sangat efektif untuk
memicuketerlibatan yang lebih mendalam dalam hal proses belajar
karena proses Tanya jawab tersebut.
Kelemahan Model Pembelajaran Induktif adalah sebagai berikut:
a. Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya
(questioning) sehingga kesuksesan pembelajaran hampir sepenuhnya
ditentukan kemampuan guru dalam memberikan ilustrasi-ilustrasi.
b. Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat
tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan
pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan
untuk membuat siswa berpikir.
c. Model pembelajaran ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal,
guru harus bisa menciptakan kondisi dan situasi belajar yang kondusif
agar siswa merasa aman dan tak malu/takut mengeluarkan
pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai secara sempurna.

7
d. Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model
pembelajaran induktif, guru harus telah menyiapkan perangkat-
perangkat yang akan membuat siswa beraktivitas dan mengobarkan
semangat siswa untuk melakukan observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi
yang diberikan, melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh
guru. Dengan metode ini maka kemandirian siswa tidak dapat
berkembang optimal.
e. Guru harus menjaga siswa agar perhatian mereka tetap pada tugas
belajar yang diberikan, sehingga peran guru sangat vital dalam
mengontrol proses belajar siswa.
f. Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran induktif bergantung pada contoh-contoh atau ilustrasi
yang digunakan oleh guru.
g. Pembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan muridnya tidak suka
membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif.
Kelebihan Pembelajaran Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990) adalah
sebagai berikut:
a. Waktu yang dibutuhkan singkat.
b. Kombinasi metode pada pendekatan deduktif akan mengurangi
kelemahan pendekatan deduktif.
c. Pada kelas yang kuat pendekatan deduktif akan lebih memudahkan
peserta didik menangkap konsep yang diajarkan.
d. Cara mudah untuk menyampaikan isi – isi pelajaran, amat sesuai untuk
peserta didik bertahap kognitif tinggi dan mudah menyempurnakan
pengajaran.
Kekurangan pembelajaran Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990)adalah :
a. Biasanya dirasakan sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami
suatu konsep yang abstrak, bila tidak didahului dengan contoh –
contoh yang kongkrit. Bahkan bila anak masih di dalam tahap operasi
kongkrit tentang konsep konsep yang abstrak tidak bermakna bagi
peserta didik.

8
b. Pendekatan deduktif di khawatirkan menyebabkan ingatan lebih
penting daripada pengertian
c. Peserta didik menjadi pasif hanya menurut pola pengerjaan yang
disajikan oleh pendidiknya.
d. Kurang bermanfaat untuk peserta didik yang lemah, strategi ini lebih
berpusatkan pendidik dan kurang meningkatkan kemahiran berfikir.

   

Anda mungkin juga menyukai