3. Carolina (Kelompok 2
Pada slide ke 3 terdapat alasan dilakukannya audit EDP, jika terjadi kebocoran data,
apa yang akan dilakukan oleh auditor?
Jawab : Data perusahaan merupakan data privasi dan tidak boleh adanya pihak yang
melakukan pembocoran informasi atau data perusahaan. Apabila terjadi kebocoran
data dapat dilakukan audit forensik yang merupakan proses koordinasi dan evaluasi
untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Audit Forensik ini diperlukan dalam
hal evaluasi untuk dapat meningkatkan sistem teknologi keamanan. Apabila memang
terjadi nya kebocoran data perusahaan dapat melaporkan oknum dengan dasar
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
atau dikenal sebagai UU ITE dan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE).
Perusahaan juga dapat langsung mengubah password, recover dari yang sebelumnya
selama peretas belum mengubah password dan perusahaan dapat menggunakan Two
Factor Authentication (TFA). Dengan menggunakan TFA tingkat keamanan akan
menjadi lebih tinggi dan tidak mudah untuk dibobol. Selanjutnya, aktifkan
pembaharuan versi (automatic update) aplikasi. Karena penggunaan versi terbaru dari
suatu aplikasi yang digunakan pengguna bisa mencegah peretasan karena biasanya
ada penambahan tingkat keamanan di setiap versi terbaru.
4. Arisna (Kelompok 1)
Metode audit manakah yang sering digunakan? dan mengapa menggunakan metode
audit EDP tsb?
apakah metode audit edp lainnya kurang efektif?
Jawab : Metode yang sering digunakan adalah Metode Audit Through Computer,
karena audit ini menggunakan computer untuk menguji logic dan pengendalian yang
ada dalam computer dan catatan yang dihasilkan oleh computer sehingga metode ini
lebih efektif dan sering digunakan.
Metode audit memiliki peranan dan fungsi masing masing, menurut kelompok kami
tidak ada metode yang tidak efektif dan paling efektif namun bagaimana sistem yang
ada dalam perusahaan tersebut dan metode mana yang tepat untuk digunakan dalam
perusahaan.
5. Wilona (Kelompok 2)
Pada bagian pengendalian pemrosesan, salah satu pengendalian yang lazim
dilaksanakan adalah sequensial tes. Apa yang dimaksud dengan sequensial tes
tersebut?
Jawab : Sequensial tes pengendalian dengan cara record yang diatur dalam urutan
urutan record yang sesuai dengan petunjuk utamanya.
Jawab :
a. Biaya yang dibutuhkan relative tinggi karena jumlaj jam kerja yang banyak untuk
dapat lenih memahami struktur pengendalian intern dari pelaksanaan system
aplikasi.
b. Butuh keahlian teknis yang mendalam untuk memahami cara kerja sistem.
Kelemahan:
a. Biaya yang dibutuhkan relative tinggi karena jumlaj jam kerja yang banyak untuk
dapat lebih memahami struktur pengendalian intern dari pelaksanaan system
aplikasi.
b. Butuh keahlian teknis yang mendalam untuk memahami cara kerja sistem.
7. Mariya (Kelompok 3)
Sebutkan beberapa jenis software yang dapat digunakan dalam audit EDP ini dan
kekurangan serta kelebihan masing". Dan software manakah yang paling sering
digunakan auditor?
Jawab :
1. Generalized Audit Software (GAS)
Telah dibuat secara khusus untuk auditor. Generalized Audit Software (GAS)
terdiri dari serangkaian rutinitas program komputer yang dapat membaca file
komputer, pilih informasi yang diinginkan, melakukan perhitungan berulang-
ulang, dan mencetak laporan dalam format Auditor yang ditentukan.
Kelebihan GAS (Generalized Audit Software) :
Mudah digunakan ( user friendly ).
Menghemat waktu , lebih singkat dibandingkan dengan manual.
Dapat mengakses berbagai file, sehingga lebih murah lebih cepat dalam
melaksanakan pekerjaan.
Meningkatkan keandalan beberapa aspek pemeriksaan
contoh : penjumlahan, jumlah sampel dsb.
Memudahkan auditor mengakses data dan informasi yang dihasilkan dari
berbagai sistem yang disimpan dalam bentuk yang hanya dapat dibaca
oleh komputer.
Mempermudah auditor menangani data yang berjumlah banyak secara
efektif.
Meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan pengujian substantif
terhadap file-file komputer.
Meningkatkan independensi auditor dalam pemeriksaan SI serta
mengurangi ketergantungan auditor terhadap bantuan personil SI
organisasi yang diperiksannya.
Menghasilkan pemeriksaan yang ekonomis tetapi dengan mutu yang
tinggi.
Mencari dan membuka ( retrive), yaitu dengan hanya memilih record-
record dalam file yang sesuai dengan kriteria tertentu yang telah
ditetapkannya.
Menghitung , yaitu perhitungan matematis , dan operasi logik.
Tipe software yang digunakan yaitu generalized audit software (GAS) yang
terdiri dari satu atau lebih program rutin yang dapat diterapkan pada berbagai
situasi dan berbagai tipe organisasi. GAS sering dipakai untuk melakukan
substantive test dan digunakan test of control yang terbatas. Sebagai contoh
GAS sering dipakai untuk mengetes fungsi algoritma yang komplek dalam
program computer. Tetapi ini memerlukan pengalaman yang luas dalam
penggunaan software ini.
Timbulnya kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan harus dicegah. Faktor yang
paling menentukan dalam melakukan tindakan pencegahan tersebut adalah dari
internal perusahaan, karena mereka yang secara langsung terjun dalam operasional
organisasi.
Cara pencegahan:
a) Membangun struktur pengendalian intern yang baik
Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka tugas manajemen
untuk mengendalikan jalannya perusahaan menjadi semakin berat. Agar tujuan
yang telah ditetapkan top manajemen dapat dicapai, keamanan harta
perusahaan terjamin dan kegiatan operasi bisa dijalankan secara efektif dan
efisien, manajemen perlu mengadakan struktur pengendalian intern yang baik
dan efektif mencegah kecurangan.
b) Mengefektifkan aktivitas pengendalian
c) Meningkatkan kultur organisasiMeningkatkan kultur organisasi dapat
dilakukan dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance (GCG) yang saling terkait satu sama lain agar dapat mendorong
kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasikan nilai
ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham
maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.
d) Mengefektifkan fungsi internal audit Walaupun internal auditor tidak dapat
menjamin bahwa kecurangan tidak akan terjadi, namun ia harus menggunakan
kemahiran jabatannya dengan saksama sehingga diharapkan mampu
mendeteksi terjadinya kecurangan dan dapat memberikan saran-saran yang
bermafaat kepada manajemen untuk mencegah terjadinya kecurangan.