Anda di halaman 1dari 6

J.

Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian Keperawatan Akut Miokard Infark (AMI)

a. Tampilan Umum

Pasien tampak pucat, berkeringat, dan gelisah akibat aktivitas simpatis

berlebihan. Pasien juga tampak sesak. Demam derajat sedang (< 38 C) bisa

timbul setelah 12-24 jam pasca infark.

b. Sirkulasi

 Gejala : Riwayat MI sebelumnya, penyakit arteri koronaria, GJK, masalah

TD, DM.

 Tanda : TD dapat normal atau naik/turun.

 Nadi dapat normal, penuh / tak kuat atau lemah / kuat kualitasnya  dengan

pengisian kapiler lambat, tidak teratur (distritnya)

 Bunyi jantung : bunyi jantung ekstra S3 / S4 mungkin menunjukkan gagal

jantung/penurunan kontraktilitas ventrikel.

 Murmur, bila ada menunjukkan gagal katup/disfungsi otot papiler

 Irama jantung : dapat teratur/tidak teratur

 Edema : distensi vena jugular, edema dependen / perifer, edema umum

krekels mungkin ada dengan gagal jantung

 Warna : pucat/ sianosis / kulit abu-abu kuku datar pada membran mukosa

dan bibir.

c. Integritas Ego

 Gejala : menyangkal gejala penting/adanya kondisi

 Tanda : menyangkal, cemas, kurang kontak mata gelisah, marah, perilaku

menyerang, fokus pada diri sendiri      

d. Eliminasi
 Tanda : normal/bunyi usus menurun.

e. Makanan / Cairan

 Gejala : mual/kehilangan nafsu makan, bersendawa, nyeri ulu  hati /

terbakar, penurunan turgor kulit, kulit kering / berkeringat

 Tanda : muntah, perubahan berat badan.

f. Neurosensori

 Gejala : pusing, berdenyut selama tidur / saat bangun

 Tanda : perubahan mental,kelemahan.

g. Nyeri/ketidaknyamanan

 Gejala : nyeri dada yang timbulnya mendadak

 Lokasi : tipikal  pada dada anterior, subternal, prekordia, dapat menyerang

ke lengan, rahang wajah dan leher.

 Kualitas : menyempit, tertusuk-tusuk. berat, menetap, tertekan, seperti

dapat dilihat.

 Intensitas : biasanya pada skala 1-5

Catatan : nyeri mungkin tak ada pada klien post operasi, dengan  DM, 

hipertensi, lansia.

 Tanda :

Wajah meringis

Perubahan postur tubuh

Menarik diri, kehilangan kontak mata

 Respon otomatik : perubahan frekuensi / irama jantung,    tekanan darah,

pernafasan, warna kulit, kelembaban, kesadaran.

h. Pernafasan

 Gejala :
Dyspnea dengan / tanpa kerja, dyspnea nokturnal

Batuk dengan / tanpa sputum

Riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis

 Tanda :

Peningkatan frekuensi pernafasan

Sianosis

Bunyi nafas : bersih/krekels

Sputum : bersih, merah muda kental

Interaksi social

2. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan pertukaran gas b.d gangguan alira darah ke alveoli atau kegagalan

utama paru, perubahan membrane alveolar-kapiler/atelektasis, kolaps jalan

nafas/ alveolar edema paru/efusi, sekresi berlebihan/perdarahan aktif)

b. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d iskemik, kerusakan otot jantung ,

penyempitan/penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria.

c. Nyeri akut b.d iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri ditandai

dengan penurunan curah jantung.

d. Penurunan curah jantung b.d perubahan factor-faktor listrik, penurunan

karateristik miokard.

e. Intoleransi aktivasi b.d ketidakseimbangan antara suplay oksigen miokard dan

kebutuhan, adanya iskemia/nekrosis jaringan miokard.

f. Ansietas b.d ancaman actual terhadap integritas biologis.

g. Difisiensi pengetahuan b.d kurang informasi tentang fungsi jantung/implikasi

penyakit jantung.

3. Intervensi Keperawatan
No. Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan pertukaran

gas b.d gangguan

alira darah ke alveoli

atau kegagalan utama

paru, perubahan

membrane alveolar-

kapiler/atelektasis,

kolaps jalan nafas/

alveolar edema

paru/efusi, sekresi

berlebihan/perdarahan

aktif)

2. Ketidakefektifan

perfusi jaringan

perifer b.d iskemik,

kerusakan otot

jantung,

penyempitan/penyum

batan pembuluh darah

arteri koronaria.

3. Nyeri akut b.d

iskemia jaringan

sekunder terhadap

sumbatan arteri
ditandai dengan

penurunan curah

jantung.

4. Penurunan curah

jantung b.d perubahan

factor-faktor listrik,

penurunan

karateristik miokard.

5. Intoleransi aktivasi

b.d

ketidakseimbangan

antara suplay oksigen

miokard dan

kebutuhan, adanya

iskemia/nekrosis

jaringan miokard.

6. Ansietas b.d ancaman

actual terhadap

integritas biologis.

7. Difisiensi

pengetahuan b.d

kurang informasi

tentang fungsi
jantung/implikasi

penyakit jantung.

Anda mungkin juga menyukai